TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan tentang landasan teori yang mendasari
penelitian ini, antara lain, konsep interaksi sosial, konsep kesepian, konsep lansia,
kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial terjadi jika ada komunikasi dan
saling mempengaruhi satu sama lain dalam pikiran dan tindakan. Terjadinya
usia perlahan menarik diri dari hubungan dengan masyarakat sekitar. Hal ini dapat
sebaliknya, sehingga terdapat adanya hubungan timbal balik (Jenita Doli Tine
Interaksi sosial yang dapat dilakukan oleh lansia diantaranya dengan mengikuti
Suatu hubungan yang terjalin antara satu orang dengan satu orang lainnya.
Interaksi bisa terjalin saat dua individu bertemu, walaupun tidak ada tindakan
Suatu hubungan yang terjalin anatara satu orang dengan suatu kelompok
Suatu hubungan yang terjalin sebagai satu kesatuan dari beberapa kelompok
dan bukan karena kehendak pribadi. Kelompok meliputi ada pelaku dengan
jumlah lebih dari satu orang dan ada komunikasi diantara pelaku.
Interaksi sosial terjadi karena ada beberapa syarat tertentu, kontak sosial dan
isyarat.
elektronik.
kelompok.
1. Kontak postif
2. Kontak negatif
5. Komunikasi
komunikator. Komunikasi belum tentu terjadi meskipun sudah ada kontak sosial.
Kontak sosial tidak ada artinya jika ada komunikasi. Kontak lebih ditekankan
a. Perkembangan
kognitif seseorang.
b. Sosio-kultural
c. Atensi
Menurut (Jenita Doli Tine Donsu, 2017) terdapat enam bentuk interaksi
6. Kerja sama
merupakan suatu usaha bersama antara individu per individu atau antar
kelompok agar mencapai tujuan bersama. Kerja sama juga dapat bersifat
pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik
perhatian publik.
8. Pertentangan
tujuannya dengan cara menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman
atau kekerasan. Pertentangan itu sendiri dapat terjadi karena adanya beberapa
perubahan sosial.
10. Asimilasi
Proses sosial dalam taraf lebih lanjut yang ditandai dengan adanya
usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara orang per orang atau
kelompok manusia.
11. Kontravensi
a. Imitasi
imitasi saja. Pendapat ini dalam realitasnya banyak yang mengatakan tidak
seimbang atau berat sebelah. Hal ini tidak lain karena tidak semua interaksi
b. Sugesti
datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain yang pada umumnya
c. Identifikasi
pedoman tingkah laku orang yang mengidentifikasi itu. Hal ini merupakan
Siti, 2010).
d. Simpati
yang lain. Simpati muncul dalam diri seirang individu tidak atas dasar
lain seakan-akan dengan sendirinya, dan tertariknya itu bukan karena salah
Hubungan sosial terjadi ketika terdapat stimulus dan respon. Artinya, tiap-
tiap pihak memahami pesan yang disampaikan dan saling memberikan respon,
Interaksi sosial tidak terjadi tanpa faktor yang mempengaruhi, Adapun faktor
seseorang dengan orang lain, maka akan membuat interaksi tersebut semakin
3. Pendidikan
2010).
bahasa pada lansia, dapat meningkatkan kesehatan fisik dan kesehatan mental bagi
memiliki suatu kelompok sehingga dapat berbagi cerita, minat, perhatian dan
pertanyaan yang bersifat negatif atau menunjukkan interaksi sosial baik dan 12
22. Skor
untuk pertanyaan negatif yaitu tidak pernah skor 5, jarang skor 4, kadang-
kadang skor 3, sering skor 2, selalu skor 1, dan untuk pertanyaan positif
memiliki skor sebaliknya yaitu tidak pernah skor 1, jarang skor 2, kadang-
kadang skor 3, sering skor 4, selalu skor 5. Tingkat Interaksi Sosial dapat
No. Pertanyaan SL SR KK JR TP
padahubungan yang ada pada dukungan sosial, baik secara mental dan kesehatan
Untuk lansia, banyak hubungan sosial akan menurun dalam suatu ukuran
tidak semua individu yang terisolasi secara sosial atau yang memiliki sedikit
kognitif, ketidaksesuaian antara hubungan sosial yang aktual dan yang diinginkan
tidak cukup untuk merasakan kesepian yang terjadi, akan tetapi hal itu sendiri
dimodulasi oleh proses kognitif seperti kausal atribusi, perbandingan sosial dan
dirasakan adanya kontrol. Apapun itu, jelas bahwa ada yang kuat saat hubungan
mempengaruhi lansia (Pettigrew dan Michele R, 2008) dan harus menjadi fokus
penelitian dalam upaya untuk meningkatkan kualitas orang tua tentang kehidupan.
depresi pada usia yang lebih tua, terutama di kalangan perempuan. Namun,
kemungkinan hubungan dua arah karena ada beberapa bukti bahwa depresi
dapat menyebabkan kesepian, disebabkan oleh ketidakmampuan untuk
mempunyai teman, selalu sendirian dan jarang bergaul, adalah individu yang
Seseorang dapat saja mengalami kesepian meskipun selalu terlihat dikelilingi oleh
banyak individu dan memiliki pergaulan yang luas. Kesepian lebih menunjuk
(Cheryl & K. Parello, 2008) menyebutkan adanya dua bentuk kesepian yang
timbul dari ketiadaan figur kasih sayang yang intim, seperti yang bisa
diberikan oleh orang tua kepada anaknya atau yang bisa diberikan tunangan
terjadi bila orang kehilangan rasa terintegrasi secara sosial atau terintegrasi
dalam suatu komunikasi, yang bisa diberikan oleh sekumpulan teman atau
rekan kerja. Jadi, kesepian terjadi karena ketiadaan figur kasih sayang yang
intim, dan kurang lekat dalam menjalin hubungan dengan seseorang,
pindah ke tempatbaru).
Orang yang mengalami Kesepian kronis bisa saja berada dalam kontak
kesepian yangrendah.
yaitu:
a. Isolasi
b. Penolakan
menimbulkan rasa rendah diri, rasa tidakpercaya diri dan merasa tidak mampu
untuk bertindak.
sayang, tidak diperlukan secara lembut dan tidak dihormati, merasa tidak
e. Tidak mempunyaisahabat
Tidak ada seseorang yang berada disampingnya, tidak adahubungan,
tidak dapat berbagi. Orang yang paling tidak berhargaadalah orang yang tidak
mempunyai sahabat.
senantiasa merasa cemas dan takut jangan-jangan orang lain akan melukainya.
g. Bosan
h. Gelisah
seseorang yang tidak adekuat akan menyebabkan seseorang tidak puas akan
tidak puas dengan hubungan yang tidak kuat. (Rubenstein & Shaver,P,
1979) menyimpulkan beberapa alasan yang banyak dikemukakan oleh orang
sendirian.
(Brehm, 2002).
Dua kategori pertama dapat dibedakan menurut tipe kesepian dari Weiss
merasa kesepian.
saat lain hubungan tersebut tidak lagi memuaskan karena orang itu telah
yaitu:
1. Perubahan MoodSeseorang.
2. Usia.
3. PerubahanSituasi.
k. Self-Esteem
situasi yang beresiko secara sosial (misalnya berbicara didepan umum dan
berada di kerumunan orang yang tidak dikenal). Dalam keadaan seperti ini
l. Perilaku Interpersonal
orang lain secara negatif, tidak begitu menyukai orang lain, tidak
kesepian cenderung tidak responsif dan tidak sensitif secara sosial. Orang
akan membatasi kesempatan orang itu untuk bersama dengan orang lain dan
m. Atribusi Penyebab
n. Usia
remaja dan dewasa awal. Fenomena ini kemudian diteliti lagi oleh
Perlman pada tahun 1990 dan menemukan hasil yang sama bahwa
yang lebih muda menghadapi banyak transisi sosial yang besar, seperti
yang diharapkan.
o. Status Perkawinan
p. Gender
q. Status SosialEkonomi
dirinya, seperti merasa tidak berguna atau tidak berharga, merasa gagal dan bosan
dalam menjalani hidup, merasa terpuruk, merasa sendiri atau terasing, merasa
tidak ada yang mengerti, merasa tidak diperhatikan dan dicintai, serta perasaan
Kesepian pada lansia dipandang hal yang unik karena berdampak pada
kesepian pada lansia dianggap sebagai hal normal, namun kesepian dapat
psikologis mulai dari depresi, gangguan tidur, stres, keinginan bunuh diri, dan
lingkungan sekitar
Cara untuk mengatasi kesepian pada lansia dapat dilakukan oleh diri sendiri
atau oleh orang lain. Beberapa hal yang bisa dilakukan lansia dalam menghadapi
kesepian oleh diri sendiri adalah bersikap ramah, mengunjungi teman sebaya,
kegiatan masyarakat, dan meminta hubungan baru dengan orang lain (Dina
Andesty, 2018). Upaya lain yang dapat dilakukan dalam menghadapi kesepian
23. Bagi lansia yang sudah tidak dapat pergi kemana-mana, upaya ini dapat
Menurut (Rinda ayu dwi apriska, 2016) tingkat kesepian seseorang dapat
1,5,6,9,10,15,16,19 dan 20. Skor untuk pertanyaan negatif yaitu pertanyaan tidak
pernah skor 1, jarang skor 2, sering skor 3, selalu skor 4, dan untuk pertanyaan
positif memiliki skor sebaliknya yaitu tidak pernah skor 4, jarang skor 3, sering
Menurut (Siti Nur Kholifah, 2016) lanjut usia adalah bagian dari proses
tumbuh kembang, manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, akan tetapi
berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal ini
normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan dan
terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan
kronologis tertentu.
penduduk diatas usia 60 tahun, atau diatas usia 65 tahun. Penduduk usia ini
dikenal sebagai penduduk lanjut usia yang tumbuh dengan kecepatan paling
tinggi(Sunaryo, 2010).
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60(enam puluh) tahun
(Middleage) adalah 45-59 tahun, lanjut usia (Eldery) adalah 60-75 tahun, lanjut
usia tua (Old) adalah 75-90 tahun dan usia sangat tua (veryold) diatas 90 tahun
(W. Nugroho, 2008). Lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun keatas
baik pria maupun wanita, yang masih aktif beraktivitas dan bekerja ataupun
mereka yang tidak berdaya untuk mencari nafkah sendiri sehingga bergantung
kepada orang lain untuk menghidupi dirinya (yasinta Ema soke, Mohamad Judha,
2016)
yang berbunyi “lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas.
Usia lanjut ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Efek-
efek tersebut menentukan sampai sejauh tertentu, apakah pria dan wanita usia
lanjut akan melakukan penyesuaian diri secara baik atau buruk. Menurut
juga mental. Kemunduran tersebut sebagian datang dari faktor fisik dan
suatu perubahan pada sel-sel tubuh bukan karena penyakit khusus tapi
senang terhadap diri sendiri, orang lain, pekerjaan, dan kehidupan pada
umumnya.
bawaan yang berbeda, sosial ekonomi, dan latar belakang pendidikan yang
individu- individu yang mempunyai jenis kelamin yang sama, dan semakin
nyata bila pria dibandingkan dengan wanita karena menua terjadi dengan
laju yang berbeda pada masing-masing jenis kelamin yang sama, dan
semakin nyata bila pria dibandingkan dengan wanita karena menua terjadi
Arti usia itu sendiri tidak jelas serta tidak dapat dibatasi pada anak
muda, maka individu cenderung menilai tua itu dalam hal penampilan dan
kegiatan fisik.
usia pada lansia sebagai usia yang tidak menyenangkan, diberi tanda sebagai
menyenangkan.
kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta membina hubungan yang serasi
dengan orang-orang disekitarnya, maka pada usia lanjut ia akan tetap melakukan
santai
assistance)
a. Mudah jatuh
b. Mudah lelah
i. Penyakit urogenital
1. Ingatan
2. Mengingat kembali
3. Kekerasan mental
4. Rasa humor
5. Mengenang
6. Kreativ
7. Belajar
7. Beban finansial
2. Kelompok persahabatan
Perubahan psikososial lain yang terjadi pada lansia, antara lain yang
pertama, Minat dalam aktivitas fisik cenderung menurun karena pengaruh dari
menurunnya kemampuan fisik dan faktor sosial. Kedua, Isolasi dana sosial.
Secara fisik mereka kurang mampu mengikuti aktivitas yang melibatkan usaha.
Kualitas organ indra yang makin mneurun, seperti terjadinya penurunan fungsi
ikatan keluarga). Ketiga, peran iman. Kesadaran religius lansia perlu dibangkitkan
dan diperkuat. Keyakinan iman juga harus diperteguh, bahwa kematian bukanlah
akhir, tetapi merupakan permulaan yang baru dam memungkinkan individu
Gambar 0.1 Kerangka Teori Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kesepian Pada
Lansia
37
2.6 Kerangka Konseptual
1. perilaku interpesonal
seseorang kesepian
akan menyelidiki
orang itu untuk
membangun suatu
hubungan
2. terjadi perubahan
terhadap apa yang
diinginkan seseorang
dari suatu hubungan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi interaksi 3. ketidakadekuatan
sosial: atau kecocokan
1. Latar Belakang Budaya dalam hubungan
2. Ikatan dengan kelompok Kesepian
Interaksi Sosial
grup
dengan seseorang
3. Pendidikan
4. Status fisik, mental dan
emosional
Keterangan:
: Diteliti
:Tidak diteliti