Anda di halaman 1dari 8

SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PERTANIAN

Interaksi sosial, Proses social, syarat terjadinya interaksi social

Kelompok 1 :
 Fahrian Safitra (D1A022046)
 Diki Hendra (D1A022042)
Itchi Oktavia Silalahi (D1A022037
Rizky Alfirda Zahra ()
 Bopan Andalan (D1A022054)
A. Pengertian Interaksi sosial

Interaksi sosial berasal dari kata interaksi artinya tindakan yang terjadi secara dua orang atau
lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak langsung.

Sosial yang berarti mencakup saling berkesinambungan atau bekerja sama seperti halnya
manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan membutuhkan orang
lain.
Secara sederhana, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu
maupun kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan
dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Proses sosial
van Doorn dan Lammers (1959) menjelaskan bahwa sosiologi mempelajari struktur-struktur dan proses masyarakat yang bersifat stabil. Proses sosial didefinisikan

sebagai cara-cara berhubungan yang dapat diamati apabila perorangan atau kelompok manusia saling bertemu. Dalam proses sosial, obyek pengamatan adalah

peristiwa sosial atau perbuatan sosial yang harus dibedakan dari kegiatan biologis . Berlangsungnya proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor antara lain

faktor imitasi,  sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah maupun dalam keadaan tergabung.
a. Faktor Imitasi
Salah satu segi positif faktor ini, bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untukmematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun demikian, imitasi mungkin
pula mengakibatkan terjadinya hal-hal yang negative seperti tindakan-tindakan yang menyimpang.
b. Faktor Sugesti
Faktor sugesti berlagsung apabila seseorang member suatu pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
c. Faktor Identifikasi
Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi
sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.Proses identifikasi berlangsung dengan
sendirinya (secara tidak sadar), maupun disengaja. Proses identifikasi berlangsung dalam suatu keadaan di mana seseorang yang beridentifikasi benar-
benar mengenal pihak lain sehingga pandangan, sikap maupun kaidah-kaidah yang berlaku pada pihak lain tadi dapat melembaga dan bahkan menjiwainya.
d. Faktor Simpati
Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses di mana seseorang merasa
tertarik pada orang lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting,walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak
lain dan untuk bekerja sama dengannya.proses simpati akan dapat berkembang di dalam suatu keadaan di mana faktor saling terjamin.
Bentuk-bentuk proses sosial terdiri dari proses sosial yang mendekatkan atau
mempersatukan (asosiatif) dan proses sosial yang menjauhkan (disosiatif).

1. Proses asosiatif 
merupakan bentuk dari interaksi sosial yang mengarah pada persatuan,
solidaritas, kerjasama dan juga keharmonisan yang mempererat hubungan interaksi
dalam kehidupan sosial.
2. Proses disosiatif 
merupakan bentuk dari interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan,
masalah, dan juga disharmonis yang dapat mengakibatkan renggangnya interaksi
dalam kehidupan sosial.
C. Syarat-syarat Interaksi Sosial:

1. Kontak Sosial
 
Kontak Sosial Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan
tango yang berarti menyentuh. Jadi, secra harfiah kontak adalah bersama-sama menyentuh. Secara
fisik, kontak baru akan terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Apabila dengan perkembangan
 teknologi saat ini, orang - orang dapat berhubungan melalui telepon telegraf, radio, surat dan
seterusnya. Dapat dikatakan bahwa hubungan badaniah tidak perlu menjadi syarat utama terjadinya
kontak. Terjadinya suatu kontak tidak semata-mata dari tindakan, tetapi juga tanggapan terhadap
tindakan tersebut. Kontak sosial dapat bersifat positif yang mengarah pada suatu kerja sama, atau
bahkan bersifat negative yang mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak
menghasilkan suatu interaksi sosial.

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, meliputi antara orang-perorangan,antara
orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya, serta antara suatu kelompok
manusia dengan kelompok manusia lainnya. Suatu kontak dapat pula
bersifat primer yang terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapanm
uka, dan bersifat sekunder yang memerlukan perantara.
2. Komunikasi
Arti penting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku
orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-
perasaanyang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan
kemudianmemberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain
tersebut.
Suatu kontak dapat terjadi tanpa komunikasi, misalnya ketika orang
Indonesia berjabat tangan dengan orang Jerman padahal keduanya tidak mengerti bahas
a yang diucapkan satu sama lain. Dalam kasus tersebut, kotak sebagai syarat pertama
telah terjadi,tetapi komunikasi tidak terjadi sehingga interaksi sosial pun tidak terjadi.
Dengan demikian,apabila dihubungkan dengan interaksi sosial, kontak tanpa
komunikasi tidak mempunyai arti apa-apa.
Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial dapat diuji
terhadap suatu kehidupan yang terasing (isolation). Kehidupan terasing yang
sempurna ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengadakan interaksi sosial
dengan pihak-pihak lain. Kehidupan terasing dapat disebabkan karena secara
badaniah seseorang sama sekali d[asingkan dari hubungan dengan orang-orang
lainnya. Dapat pula disebabkan karena cacat pada salah satu inderanya. Terasingnya
seseorang mungkin juga disebabkan karena pengaruh perbedaan rasa tau
kebudayaan yang kemudian menimbulkan prasangka.
 Seperti pada masyarakat yang berkasta dan pada beberapa 
suku bangsa di Indonesia yang tertutupatau terasing dan kurang mengadakan
hubungan dengan dunia luar agak sulit juga untukmengadakan suau interaksi sosial.
Terimakasih Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai