2. Faktor
Sugesti
Faktor ini berlangsung kalau seseorang memberi sesuatu pandangan yang
berasal dari dirinya, yang kemudian diterima oleh pihak lain. Berlangsungnya
sugesti, dapat juga terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi.
3. Faktor
Identifikasi
Identifikasi, yaitu kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri
seseorang untuk menyamakan dirinya dengan pihak lain. Identifikasi bersifat
lebih mendalam daripada imitasi dan sugesti. Proses identifikasi dapat
berlangsung dengan sendirinya ataupun dengan disengaja.
4. Faktor
Simpati
Simpati, yaitu suatu proses di mana seseorang merasa tertarik kepada pihak
lain. Di dalam proses ini perasaan seseorang memegang peranan yang sangat
penting. Proses simpati akan dapat berkembang jika terdapat saling
pengertian pada kedua belah pihak.
5. Faktor
Empati
Empati, yakni gejala kejiwaan tetapi dibarengi dengan perasaan organisma
tubuh yang sangat dalam sehingga seolah-olah ikut merasakan penderitaan
seseorang atau sekelompok orang yang terkena musibah. Misalnya, kita ikut
merasa iba sampai meneteskan air mata ketika menyaksikan peristiwa
kecelakaan yang merenggut nyawa.
C. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Gillin dan Gillin tidak semua hubungan sosial dapat dikatakan interaksi
sosial. Suatu hubungan sosial dikatakan interaksi sosial jika terdapat dua syarat yang
terpenuhi. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial
(social contact) dan komunikasi (communication).
1. Kontak
Sosial
(social
contact)
Kontak sosial lebih menunjuk pada suatu hubungan sosial yang bersifat
langsung. Sebagai contohnya, sentuhan, percakapan, maupun tatap muka.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman serta majunya teknologi saat
ini telah memungkinkan terjadinya kontak sosial yang bersifat tidak langsung.
Di mana pihak-pihak yang bersangkutan menggunakan media perantara
untuk melakukan kontak sosial seperti e-mail, SMS, telepon, dan lain-lain.
2. Komunikasi
(communication)
Komunikasi terjadi setelah kontak sosial berlangsung. Pada umumnya
komunikasi mengacu pada proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar
orang lain memberikan tanggapan atau respons tertentu.
Semoga artikel tersebut di atas tentang Interaksi Sosial (Pengertian, Faktor, &
Syarat) bisa bermanfaat bagi sobat sekalian. Apabila ada dari sobat yang
menemukan kesalahan baik barupa penulisan maupun pembahasan dari artikel
tersebut di atas, mohon kiranya untuk memberika kritik dan saran yang membangun
untuk kemajuan bersama. Terima kasih ^^
Syarat Syarat Terjadinya Interaksi Sosial |
Dalam interaksi sosial, Kontak sosial juga dapat bersifat positif atau negatif.
Dalam hal ini, Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja
sama, sedangkan kontak sosial yang bersifat negatif mengarah pada suatu
pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.
Contohnya jika pedagang sayur menawarkan sayurnya pada nyonya rumah dan
diterima dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya proses jual-beli, maka
kontak sosial tersebut bersifat positif. Lain halnya jika nyonya rumah hanya
menggerutu sewaktu ditawarkan yang kemungkinan besar tidak akan terjadi jual
beli, maka kontak tersebut bersifat negatif karena dapat menyebabkan tidak
berlangsungnya suatu interaksi sosial.
Dalam Interaksi Sosial, Kontak sosial dapat pula bersifat primer dan sekunder.
Kontak sosial primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung
bertemu dan berhadapam muka, misalnya apabila orang-orang tersebut berjabat
tangan, saling senyum. Sebaliknya kontak sosial yang sekunder memerlukan
suatu perantara, misalnya A berkata kepada B, bahwa C sangat menyukai si A.
Walaupun B tidak bertemu dengan si C, akan tetapi mendengar komentar yang
dikeluarkan si A mengenai pendapat si C, secara tidak langsung mereka bertiga
telah melakukan interaksi sosial.
Dalam interaksi sosial, suatu kontak sosial dapat terjadi tanpa komunikasi.
Misalnya pada orang Indonesia bertemu dan berjabat tangan dengan orang
Argentina, lalu dia bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia dengan orang
Argentina tersebut padahal yang terjadi orang Argentina tersebut sama sekali
tidak mengerti bahasa Indonesia. Dalam hal in kontak sosial sebagai syarat
terjadinya interaksi sosial yang utama telah terjadi, namun komunikasi sebagai
syarat terjadinya interaksi sosial yang kedua tidak terjadi karena kedua orang itu
tidak mengerti perasaan masing-masing. Apabila dihubungkan dengan interaksi
sosial, maka dapat dikatakan bahwa kontak sosial tanpa komunikasi tidak
mempunyai arti apapun.
Dari kedua syarat terjadinya interaksi sosial di atas, dapat disimpulkan bahwa
terjadinya interaksi sosial harus adanya kontak sosial dan komunikasi. Jika salah
satu syarat tidak dipenuhi, maka tidak dapat dikatakan sebagai interaksi sosial.
Adanya kontak sosial yang terjadi tanpa adanya saling mengerti maksud atau
perasaan masing-masing, maka bukan merupakan proses interaksi sosial. Jadi
disini Interaksi sosial merupakan kontak sosial yang terjadi, dimana saling
mengerti maksud atau perasaan masing-masing.
Sekian pembahasan mengenai pengertian interaksi sosial dan syarat syarat
terjadinya interaksi sosial, semoga tulisan saya mengenai pengertian interaksi
sosial dan syarat syarat terjadinya interaksi sosial dapat bermanfaat.
Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Interaksi Sosial dan Syarat
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial :
b.
Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.
Komunikasi
orang
sosial
jelas
orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah
pada peringatan ulang tahun, pada saat lulus ujian, atau pada saat mencapai suatu
prestasi.
e.
Empati
Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dan
seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut
merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang, sakit,
susah, dan bahagia. Empat hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap
empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. Contoh empati adalah
saat kita turut merasakan empati terhadap masyarakat Yogyakarta yang menjadi
korban
letusan
Gunung
Merapi.
f.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan
seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang
diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara
kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Contoh motivasi adalah guru yang
memberikan motivasi kepada siswanya supaya siswanya semakin giat belajar.
Tidak selamanya interaksi berjalan sesuai dengan rencana. Kontak sosial yang
berlangsung kadang-kadang dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan,
namun sebaliknya suatu interaksi akan mengalami gangguan dan bahkan terhenti
seandainya
terjadi
hal-hal
berikut:
Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak mempunyai harapan lagi untuk
mencapai tujuan. Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak
mendatangkan keuntungan. Tidak adanya adaptasi atau penyesuaian antara pihakpihak yang saling berinteraksi. Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi
mengadakan interaksi.