Teori interaksi sosial melihat pola tindakan dan reaksi individu dalam menanggapi orang lain.
Hal tersebut dilandasi dari fokus sosiologi yaitu gagasan bahwa manusia berperilaku berbeda
ketika berada dalam kelompok.
Ketika manusia sendirian, manusia berperilaku berbeda dari pada saat berada di sekitar orang
lain. Pada kelompok sosial, memiliki serangkaian perilaku dan sikap unik tersendiri.
Menurut teori interaksi sosial, perilaku sosial masyarakat ditentukan oleh tekanan sosial yang
dihadapi. Artinya, perilaku diciptakan salah satunya sebagai respon terhadap lingkungan
sekitar, khususnya kelompok sosial
Cara manusia berinteraksi dalam masyarakat dapat menentukan perilaku manusia tersebut.
Pengertian interaksi sosial
Georg Simmel, sosiolog dan filsuf Jerman, menyatakan masyarakat muncul di mana sejumlah
orang melakukan interaksi dan membentuk kesatuan baik sementara maupun permanen.
Dikutip dari buku Georg Simmel (2002) karya David Frisby, Georg Simmel menyatakan
tugas sosiologi adalah penyelidikan bentuk-bentuk menjadi bagian dari masyarakat, yaitu
bentuk sosiasi.
Sosiasi berasal dari bahasa Jerman Vergesellschaftung. Secara harafiah berarti proses di mana
masyarakat itu terjadi. Menurut Simmel, masyarakat dapat terbentuk karena adanya interaksi,
bukan adanya kelompok orang yang hanya diam.
Melalui interaksi timbal balik, individu saling berhubungan dan saling memengaruhi dan
masyarakat muncul. Jika individu-individu saling berhubungan dan saling memengaruhi,
maka terbentuklah suatu masyarakat.
Max Weber dalam Basic Sociological Terms (1968) menyatakan fokus kajian sosiologi
adalah tindakan sosial.
Menurutnya setiap tindakan individu yang ditujukan kepada individu atau kelompok lain
memiliki makna yang bersifat subjektif. Hubert Bonner dalam Social Psychology (1953)
menjelaskan interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu.
Perilaku individu yang satu memengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu
yang lain, atau sebaliknya.
Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin dalam Cultural Sociology, a Revision of
An Introduction to Sociology (1954), interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang
dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok
manusia maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.
Sedangkan Kimball Young dan Raymond, W. Mack dalam Sociology and Social Life (1954)
menerangkan interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, tanpa interaksi sosial
tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Soerjono Soekanto dalam Sosiologi: Suatu Pengantar (1994), menjelaskan interaksi sosial
adalah sebuah proses sosial yang mempunyai hubungan dengan berbagai cara berhubungan.
Baik sesama individu maupun kelompok tertentu, yang bertujuan untuk membangun sistem
dalam sebuah hubungan sosial.