Anda di halaman 1dari 4

Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan Sosial

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial)

karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Bentuk lain

proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus dari interaksi sosial. Interaksi sosial

merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-

orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan

kelompok manusia.3 Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu. Mereka

saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas

semacam itu merupakan bentuk-bentuk interaksi sosial. Walaupun orang-orang yang bertemu muka

tersebut tidak saling berbicara atau tidak saling menukar tanda- tanda, interaksi sosial telah terjadi,

karcna masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan

dalam perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan, yang disebabkan oleh misalnya bau

keringat, minyak wangi, suara berjalan, dan sebagainya. Semuanya itu menimbulkan kesan di dalam

pikiran seseorang, yang kemudian menentukan tindakan apa yang akan dilakukannya

Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut sebagai

kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya. Suatu contoh dapat

dikemukakan dari Perang Dunia Kedua yang lalu sebagaimana dilukiskan oleh Gillin dan Gillin. Pada

tanggal 7 Desember 1939, patroli Prancis telah berhasil menawan tiga orang prajurit Jerman. Salah

seorang tawanan menderita luka-luka pada tangannya sewaktu terjadi pertempuran. Para tawanan

dibawa ke garis belakang. Di tempat yang agak terang, tawanan yang luka-luka dan prajurit Prancis

yang telah menembaknya saling mengenal dan saling memeluk. Ternyata sebelum perang, keduanya

adalah sahabat yang selalu bersaing pada setiap perlombaan balap sepeda bayaran. Mereka bukan

musuh secara pribadi, tetapi kelompoknya masing-masing (yaitu negara Jerman dan Prancis) yang

bermusuhan. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok sosial tersebut tidak bersifat pribadi.
Suatu contoh lain adalah dalam hal seorang guru menghadapi muridnya yang merupakan suatu

kelompok manusia Di dalam interaksi sosial tersebut, pada taraf pertama akan tampak bahwa guru

mencoba untuk menguasai kelasnya supaya interaksi sosial berlangsung dengan seimbang, dimana

saling pengaruh- mempengaruhi antara kedua belah pihak. Dengan demikian, interaksi sosial, hanya

berlangsung antara pihak-pihak apabila kedua belah pihak. Apabila seseorang memukul kursi

misalnya, tidak akan terjadi suatu interaksi sosial karena kursi tersebut tidak akan bereaksi dan

memengaruhi orang yang telah memukulnya. Interaksi sosial tak akan mungkin terjadi apabila

manusia mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak berpengaruh

terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud.

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada pelbagai faktor, antara lain, faktor imitasi,

sugesti, identifikasi dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara

terpisah maupun dalam keadaan tergabung. Apabila masing-masing ditinjau secara lebih mendalam,

faktor imitasi misalnya, mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah

satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-

kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun demikian, imitasi mungkin pula mengakibatkan terjadinya

hal-hal yang negatif di mana misalnya, yang ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang.

Selain itu, imitasi juga dapat melemahkan atau bahkan mematikan pengembangan daya kreasi

seseorang.

Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sesuatu sikap yang

berasal dari dirinya yang kemu- dian diterima oleh pihak lain. Jadi proses ini sebenarnya hampir

sama dengan imitasi, tetapi titik-tolaknya berbeda. Berlangsungnya sugesti dapat terjadi karena

pihak yang menerima dilanda oleh emosi, yang menghambat daya berpikirnya secara rasional.

Mungkin proses sugesti terjadi apabila orang yang memberikan pandangan adalah orang yang

berwibawa atau mungkin karena sifatnya yang otoriter. Kiranya mungkin pula bahwa sugesti terjadi
oleh sebab yang memberikan pandangan atau sikap merupakan bagian terbesar dari kelompok yang

bersangkutan, atau masyarakat Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecende- rungan

atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.

Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat

terbentuk atas dasar proses ini. Proses identifikasi dapat berlangsung dengar sendirinya (secara tidak

sadar), maupun dengan disengaja karena sering kali seseorang memerlukan tipe-tipe ideal tertentu

di proses kehidupannya. Walaupun dapat berlangsung dengan sendirinya, proses identifikasi

berlangsung dalam suatu keadaan di mana seseorang yang beridentifikasi benar-benar mengenal

pihak lain (yang menjadi idealnya) sehingga pandangan, sikap maupun kaidah-kaidah yang berlaku

pada pihak lain tadi dapat melembaga dan bahkan menjiwainya. Nyatalah bahwa berlangsungnya

identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh-pengaruh yang lebih mendalam ketimbang proses

imitasi dan sugesti walaupun ada kemungkinan bahwa pada mulanya proses identifikasi diawali oleh

imitasi dan atau sugesti.

Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada

pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun

dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama

dengannya. Inilah perbedaan utamanya dengan identifikasi yang didorong oleh keinginan untuk

belajar dari pihak lain yang menganggap kedudukannya lebih tinggi dan harus dihormati karena

mempunyai kelebihan-kelebihan atau kemampuan-kemampuan tertentu yang patut dijadikan

contoh. Proses simpati akan dapat berkembang di dalam suatu keadaan di mana faktor saling

mengerti terjamin .

Hal-hal tersebut di atas merupakan faktor-faktor minimal yang menjadi dasar bagi berlangsungnya

proses interaksi sosial, walaupun di dalam kenyataannya proses tadi memang sangat kompleks,

sehingga kadang-kadang sulit mengadakan pembedaan tegas antara faktor-faktor tersebut.4 Akan

tetapi, dapatlah dikatakan bahwa imitasi dan sugesti terjadi lebih cepat, walau pengaruhnya kurang
mendalam bila dibandingkan dengan identifikasi dan simpati yang secara relatif agak lebih lambat

proses berlangsungnya .

Anda mungkin juga menyukai