NPM : 2306151951
Dosen Pengampu : Prof. Dr. dra. Evi Martha, M.Kes.
Topik : Interaksi Sosial
1. Kontak Sosial
Terjadinya kontak sosial bukan berarti juga harus
disertai oleh kontak fisik karena tanpa adanya kontak fisik
pun individu tetap dapat menjalankan hubungan sosial.
Kontak sosial dibedakan menurut sifatnya, yakni kontak
sosial positif dan negatif.
2. Komunikasi
Komunikasi secara umum dipahami sebagai proses
penyampaian informasi. Seperti halnya kontak sosial,
komunikasi pada dasarnya dapat memberikan dampak
positif bagi setiap individu atau kelompok yang terlibat di
dalamnya. Dampak positif komunikasi dalam konteks ini
dapat berupa kesamaan pemahaman atau kerja sama.
Namun, sama halnya dengan kontak sosial, komunikasi
juga dapat menimbulkan dampak negatif berupa
kesalahpahaman yang memicu perpecahan.
b. Akomodasi
Akomodasi merupakan suatu proses dalam
hubungan-hubungan sosial yang sama artinya
dengan “adaptasi” yang kerap digunakan oleh ahli
biologi untuk merujuk suatu proses ketika makhluk
hidup menyesuaikan dirinya dengan alam sekitarnya
(Rahayu, 2016). Jadi, akomodasi dapat dipahami
sebagai suatu proses di mana individu atau
kelompok manusia yang awalnya saling
bertentangan menjalani penyesuaian diri untuk
mengatasi ketegangan. Akomodasi pada hakikatnya
merupakan salah satu upaya untuk mengakhiri
pertentangan tanpa harus menghancurkan pihak
lawan.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai
dengan usaha mengurangi perbedaan yang terdapat
di antara individu atau kelompok dan juga meliputi
usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap,
dan proses mental dengan cara memperhatikan
kepentingan dan tujuan bersama, sehingga kelak
dapat mencapai integrasi.
a. Persaingan (competition)
Persaingan merupakan suatu proses sosial
yang di dalamnya terdapat individu atau kelompok
yang saling bersaing untuk mencari keuntungan
melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu
masa menjadi tren dengan cara menarik perhatian
publik atau menegaskan prasangka yang sudah
terbangun, tanpa ada ancaman atau kekerasan
(Rahayu, 2016).
b. Kontravensi (contravention)
Kontravensi merupakan wujud proses sosial
yang berada di antara persaingan dan pertentangan.
Kontravensi terbagi menjadi empat kategori, yakni
kontravensi antarmasyarakat, antagonisme
keagamaan, kontravensi intelektual, dan oposisis
moral. Beberapa bentuk kontravensi dapat
ditunjukkan melalui penolakan, keengganan,
perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes,
gangguan, kekerasan, pengacauan rencana, memaki,
mencerca, memfitnah, menghasut, membocorkan
rahasia, dan pengkhianatan.
Suryani, E.O. (2013) Bentuk Interaksi Sosial Masyarakat Pasca Pemilihan Dukuh
di Dusun Nogosari, Desa Sidokarto, Kecamatan Godean, Kabupaten
Sleman Yogyakarta Tahun 2009. Tersedia pada:
http://eprints.uny.ac.id/21431/.
UNS].
Rahayu, A. (2016) Pola Interaksi Sosial Anak Asuh dalam Konteks Kesehatan
Sosial (Studi di UPTD Kampung Anak Negeri, Kota Surabaya). Skripsi.
Universitas Airlangga.