Anda di halaman 1dari 9

SUSUNAN SISTEM

SARAF DAN POTENSIAL


AKSI 2
KELOMPOK
1.Nadia Rahayu Permatasari (202160006)
2.Silfy Zakia Sihha Annajwa (202160008)
3.Kaila Zelda Sakina (202160009)
4.Putri Setyani Musdalifah (202160011)

5.Silvia Salsabil Salwa (202160012)


6.Sinta Kusuma Wardani (202160013)
7.Nafisa Ainur Tsabita (202160023)
8.Chantika Kirana Azzahra (202160024)
9.Aini Sarastri Rachmadhita (202160025)

10. Salsa Bella Tri Rizki (202160026)


11. Kanaya Liwulanga (202160030)
12. Fery Ariyanto (202160038)
13. Devi Putri Norwiyanti (202160046)
SARAF
APA ITU SARAF ?
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus
dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf
mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu
dengan lingkungan lainnya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan
dan diatur oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur
kegiatan alat-alat tubuh, susunan saraf mempunyai kemampuan menerima
rangsang dan mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke
pusat susunan saraf, dan selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi
terhadap rangsang tersebut (Kus Irianto, 2004). Pengaruh sistem saraf
yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan
lingkungan yang merangsangnya.
Sistem saraf terdiri dari 2, yakni :
Sistem Saraf Pusat (SSP) dan Sistem Saraf Tepi (SST).

1 2
Susunan Saraf Pusat Susunan Saraf Tepi (SST)
(SSP)
Terdiri dari otak dan medula spinalis yang Merupakan gabungan saraf aferen (bagian
berfungsi antara lain menganalisis, sensorik saraf tepi) dengan saraf eferen (bagian
menyintesis dan mengintegrasikan berbagai motorik saraf tepi). Saraf aferen yang juga
masukan dari saraf sensorik maupun dari disebut sebagai saraf sensorik, berfungsi
bangunan lain yang terdapat di otak maupun di menyalurkan informasi yang berasal dari organ
medula spinalis. reseptor.
POTENSIAL AKSI
POTENSIAL AKSI
Potensial aksi merupakan suatu perubahan yang cepat pada
membran sel saraf akibat terbukanya saluran ion Natrium dan
terjadi influks Natrium menuruni gradien konsentrasinya.
Akibatnya meningkatnya jumlah Natrium di dalam sel,
sedangkan jumlah Kalium tetap maka terjadi perubahan
potensial listrik membran dimana potensial listrik intraseluler
menjadi lebih positif dibandingkan ektraseluler. Potensial
Aksi menyebar di sepanjang serabut saraf dan hal ini
merupakan dasar mekanisme transmisi sinyal pada sistem
saraf. Potensial aksi menyebar disepanjang perjalanan serabut
saraf melalui mekanisme depolarisasi sistem saraf.
LINK YOUTUBE :

https://youtu.be/E_gPIg0a9lU
TERIMAKASIH
Ada Pertanyaan?
DAFTAR PUSTAKA
Feriyawati, L. Anatomi sistem saraf dan peranannya dalam regulasi kontraksi
otot rangka. Medan: Fakultas Kedokteran USU.

Irianto, K. Struktur dan fungsi tubuh manusia untuk paramedis. Bandung: Yrama
Widya.

Singgih, S. A., & FKUI, P. D. I. F. (2003). Sistem saraf sebagai sistem pengendali tubuh.
Jakarta: Departemen Ilmu Faal FKUI.
https://www.academia.edu/download/48505296/SISTEM_PENGENDALI_TUBUHsas.p
df

Pradnyawati, N. P. W. (2017). Neurofisiologi.


http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/18827/1/38a97117b59e84c098ce44b92e040968.pdf

Anda mungkin juga menyukai