Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan banyak membahas tentang sejarah tradisi


perencanaan juga proses dialektika teori dan paradigma tradisi
perencanaan. Selain itu, paparan/gambaran singkat tentang bahasan
pada setiap Bab dinarasikan pada bagian pendahuluan.
Tradisi Perencanaan Kebijakan Oleh Negarawan
1. Thomas Jefferson 1816
Republik merupakan pemerintahan yang unit dasarnya berupa lingkungan pedesaan, atau
lingkungan. Persoalan yang tidak dapat diselesaikan pada tingkat pemerintahan terendah yang
diselesaikan pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi. Asumsinya bahwa hanya ada sedikit orang
yang tidak dapat menangani persoalan individu di dalam komunitas mereka sendiri.
Pemerintahan Amerika memiliki kesamaan dengan tradisi pemerintahan mandiri lokal Swiss
dengan prinsip federasi anarkis Proudhon. Sebagai seorang fundamentalis agraris, ia tidak
mampu membayangkan masa depan Amerika yang bersifat urban-industrial
2. Alexander Hamilton
Menteri Keuangan di bawah George Washington (1790). Mendukung langkah-langkah publik
untuk mendukung pertumbuhan manufaktur swasta. Keyakinannya terhadap demokrasi jauh
lebih terbatas. Hamilton berpendapat masyarakat awam mungkin bisa berbicara tentang tujuan
dan nilai-nilai pemerintahan, namun urusan merancang kebijakan untuk Republik harus
diserahkan kepada para ahli. Menurut Hamilton, pemerintahan adalah ilmu yang rumit,
memerlukan kemampuan dan pengetahuan dari berbagai bidang ilmu untuk memahaminya.
Perkembangan Tradisi Perencanaan Sosial

• Pada akhir abad ke-18, gagasan tentang nalar telah mengalami transformasi. Saat itu, disadari bahwa
segala urusan publik harus diinformasikan melalui perencanaan dan yang menjadi landasan
perencanaan, pada dasarnya berkaitan dengan penyelidikan (fakta) dan penemuan (hukum)
• Awal abad ke 20 perencanaan sosial muncul dari matriks manajemen industri. Selama Perang Dunia I,
raja ekonomi perang Jerman dan Amerika, Walther Rathenau dan Herbert Hoover, menerapkan prinsip-
prinsip perencanaan dalam tugas memobilisasi produksi nasional. Metode perencanaan diterapkan
pada produksi, pengendalian harga dan penjatahan, pelatihan dan alokasi tenaga kerja,, hingga proyek
khusus seperti Proyek Manhattan yang menghasilkan bom atom pertama.
• Tahun 1929. Dalam rogram New Deal yang diusung Franklin Delano Roosevelt, negara bergerak untuk
mengendalikan para industrialis. Tokoh perencanaan yang paling popular selama Program New Deal
adalah Rexford Guy Tugwell. Menurut Tugwell, jika perencanaan “demi kepentingan publik” ingin
dilaksanakan, maka perencanaan tersebut harus dilindungi dari campur tangan politisi yang hanya
mementingkan diri sendiri. Perencana akan menghasilkan rencana dan anggaran yang komprehensif,
masa depan akan ditata sebagai desain yang rasional.
Perkembangan Tradisi Perencanaan Sosial
• Pada tahun 1940-an, di Austria, kepercayaan awal terhadap ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu
social. Friedrich von Hayek dan Karl Popper, mengusulkan agar alasan ilmiah para perencana sosial
seperti Tugwell atau Karl Mannheim diganti. Popper, seorang sosial demokrat, sangat menekankan
kekuasaan politik atas pasar. Namun Hayek, dalam visi yang lebih abstrak, menganggap politik bisa
diabaikan secara keseluruhan. Meskipun ada skeptisisme di Austria pada masa tersebut, perencanaan
sosial mengalami periode perkembangan yang luar biasa
• Tahun 1950-1960 adalah periode munculnya teori yang kuat tentang perencanaan. Muncul kelas
profesional baru yaitu kaum intelektual teknis. Mereka berspekulasi tentang hubungannya dengan
kelas sosial lama yaitu kapitalis dan pekerja, serta memandang perencanaan sebagai suatu bentuk
manajemen ilmiah yang berbeda dari manajemen tradisional karena perencanaan membawa
keterampilan khusus dalam analisis rasional dan pemecahan masalah-masalah sosial. Perencanaan
berfungsi sebagai nasihat rasional untuk memetakan tindakan di masa depan. Selama setiap orang
menjalankan perannya dengan baik, sistem tersebut tidak akan mengalami kegagalan.
• Tahun 1968 merupakan puncak perkembangan teori perencanaan, ditandai munculnya karya Amitai
Etzioni, The Active Society. Sebuah model panduan kemasyarakatan dimana rakyat mengajukan
tuntutan, negara merespons dengan memberikan jawaban, rakyat menerima otoritas negara, dan
negara membangun landasan konsensus bagi kebijakan-kebijakannya.
Perkembangan Tradisi Perencanaan Sosial

Di sisi lain, gerakan politik utopianisme, anarkisme sosial, dan materialisme historis, melihat
kekuatan dalam aksi kolektif, tradisi tersebut oleh John Friedmann disebut sebagai mobilisasi sosial.
Gerakan-gerakan tersebut muncul sebagai respon terhadap sisi gelap kapitalisme industri, yaitu
keadilan dan eksploitasi. Kekuatan politik mereka didasarkan pada gerakan sosial, khususnya
gerakan buruh. Menjelang akhir abad ke 20, tradisi mobilisasi sosial menjadi semakin relevan
dengan perencanaan. Namun, perencanaan pembinaan masyarakat tidak mampu mengatasi krisis
kapitalisme industri.

Dampaknya muncul gerakan “alternatif” pembangunan yang tidak terlalu terikat dengan dinamika
kapitalisme industri. Gerakan emansipatoris mengupayakan keseimbangan lingkungan alam,
kesetaraan gender, penghapusan rasisme, dan pemberantasan kemiskinan yang parah. Meskipun
memiliki inspirasi yang berbeda-beda, gerakan-gerakan sosial tersebut memiliki kesamaan dua
target utama yaitu kemandirian kolektif dalam pembangunan dan pemulihan komunitas politik.

Oleh karena itu, kritik terhadap pemerintah bermunculan sebab menaruh kepercayaannya pada
orang-orang kaya dan berkuasa, orang-orang yang berpendidikan formal, serta para ahli. Posisi
tersebut dipegang/dipertahankan oleh kaum sentralis Hamilton. John Friedmann membela
pandangan sebaliknya. Hanya dengan melayani masyarakat secara langsung, ketika masyarakat
diorganisir untuk bertindak secara kolektif atas nama mereka sendiri, maka masyarakat akan
berkontribusi terhadap proyek pembangunan alternatif.
Gambaran Bahasan Bagian Buku

Buku Planning In The Public Domain terbagi menjadi 3 bagian dan sebuah epilog
1. Bagian Pertama memperkenalkan kosakata dasar perencanaan.
2. Bagian Kedua memperkenalkan dengan empat tradisi utama pemikiran perencanaan.
3. Bagian Tiga membahas perencanaan masa depan, berawal dari kontradiksi internal dari
keempat tradisi perencanaan yang bersifat historis-politik

Singkatnya, buku Planning In The Public Domain merupakan upaya untuk menguraikan sejarah
pemikiran perencanaan dan memberi masukan dalam praktik perencanaan masa depan yang
seharusnya berada. Oleh karena itu, diakhiri dengan uraian teori dan praktik perencanaan radikal.
Karena perencanaan radikal berhadapan dengan kekuasaan negara dan korporasi di segala sisi. Hal
ini merujuk pada proses dialektis dimana cara perencanaan tradisional dan cara perencanaan
radikal berinteraksi untuk menghasilkan masyarakat yang secara kolektif dapat kita capai.

Anda mungkin juga menyukai