Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH ILMU ADMINISTRASI

PUBLIK
MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA

OLEH KELOMPOK I
:
DOSEN PENGAMPU :
BAIQ DEWI KAMARIANI, S.AP, M.AP
1. ANDRIANI ASTUTI
2. BISRI SYAMSURI
3. DADANG KURNIAWAN
SAPUTRA
4. GUSTI HARIADI
5. IRAWAN RAMADHAN
6. LAILA AMALIA SAFITRI
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN ILMU
ADMINISTRASI PUBLIK

PERKEMBANGAN ADMINISTRASI
SEBAGAI SENI

PERKEMBANGAN ADMINISTRASI
SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

SEJARAH PERKEMBANGAN
ADMINISTRASI DI INDONESIA
PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI
PUBLIK
Ilmu Administrasi Publik telah berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan
perkembangan peradaban dan sejarah umat manusia. Perkembangannya dari Ilmu
Filsafat yang objeknya tidak terbatas sampai pada disiplin ilmu eksakta dan sosial yang
mengkhususkan pada bidang bahasan tertentu saja seperti Administrasi publik ini
Pada permulaan abad Masehi perkembangan administrasi lebih maju. Hal ini tampak
dalam praktek-praktek administrasi, manajemen dan organisasi yang dikembangkan
oleh gereja Roma Katolik
Niccolo Machiavelli merupakan orang yang memberikan konstribusi secara individual
yang sangat besar terhadap pemikiran administrasi dan manajemen dengan membuat
analisis sistematis tentang Prince’s Job dalam bukunya The Prince dan The Discources. 
Isi utama dalam buku ini adalah semua tujuan dapat diusahakan untuk membangun dan
melestarikan kekuasaan sebagai tujuan akhir yang dapat dibenarkan. Dan seburuk-
buruknya tindakan pengkhianatan adalah penguasa yang dijustifikasi oleh kejahatan dari
yang diperintah
Seiring dengan terjadinya revolusi industri di Eropa mempunyai dampak dinamik
terhadap pemikiran- pemikiran administrasi dari job centered menjadi human centered
atau orientasi produktivitas menjadi orientasi pengembangan SDM.
Administrasi ditelaah secara ilmiah baru mulai dilakukan pada
akhir abad 19 atau awal abad 20, yang dipelopori oleh F.W. Taylor
dan Henry Fayol dengan memunculkan satu teori dan pendekatan
bagi perkembangan studi administrasi yang disebut administrative
management theory atau yang disebut juga teori administrasi
umum.

Nicholas Henry memilah-milah corak berpikir para pakar tentang keberadaan Ilmu
Administrasi Publik
1. Paradigma dikotomi antara politik dan administrasi publik dengan tokoh-tokohnya
seperti Frank J. Goodnow dan Leonard D White (1900-1926)
Menurut pendapat tokoh diatas, fungsi politik ada kaitannya dengan pembuatan
kebijakan publik. Sedangkan fungsi administrasi berkenaan dengan pelaksanaan
kebijakan tersebut.
2. Paradigma prinsip-prinsip administrasi dengan tokoh-tokohnya W.F. Willoughby, L.
Gullick dan L. Urwick (1927-1937)
Disini ada dua pandangan tentang administrasi publik yaitu :
 Administrasi Publik sebagai ilmu murni berlandaskan dalil-dalil sosial.
 Administrasi Publik yang dikembangkan kearah kebijakan publik berdasarkan
aplikasi ilmu politik, ilmu ekonomi dan ilmu sosiologi.
3. Paradigma kelembagaan (Ilmu Politik) dengan tokoh-tokohnya Charles E. Lindblom,
James D.Thomson dan Amitai Etzioni (1950-1970).
Paradigma ini memandang Administrasi Publik bersifat internal, yaitu mempelajari
perumusan dan implementasi kebijakan publik dan sebagai ilmu politik yang bersifat
eksternal yang mempelajari masyarakat dan perubahan-perubahan.
4. Administrasi publik sebagai Ilmu Administrasi (1956-1970) Tokoh yang mempeloporinya:
James G. March dan Herbert Simon, Richard Cyret dan March, James March, James D.
Thomson, dan sebagainya. Pada tahapan ini ilmu administrasi merupakan studi gabungan
teori organisasi dan ilmu manajemen.Istilah ilmu administrasi di sini diartikan sebagai
segala studi di dalam teori organisasi dan manajemen. Teori organisasi yang semula
dikembangkan oleh para psikolog, sosiolog dan para ahli administrasi niaga serta para ahli
administrasi publik diangkat untuk lebih memahami perilaku organisasi.
5. Paradigma administrasi public baru (Administrasi Publik sebagai Administrasi Publik)
dengan tokoh-tokohnya Frank Marini dan George H. Frederickson (1970-Sekarang)
Paradigma ini menganggap administrasi publik sebelumnya kurang perhatian terhadap
perubahan sosial dan kurang memperhatikan tuntutan kebutuhan publik. Pada saat ini
telah berkembang Administrasi Publik yang menekankan pada pendekatan manajemen
baru berorientasi pada pencapaian tujuan (goal governance) untuk memecahkan masalah-
masalah publik dan populer dengan istilah Reinventing Government dan Good
Governance. Paradigma baru ini berusaha menghilangkan praktek birokrasi yang terlalu
hierarkis dan menyebabkan biaya operasional tinggi (high cost economy).
Max Webber, seorang sosiolog berkebangsaan Jerman

meyakini tahun 1300 SM, bangsa Mesir telah mengenal Administrasi dan Mesir sebagai
satu-satunya Negara yang paling tua yang memiliki administrasi birokratik.
 Tiongkok kuno, dapat diketahui tentang konstitusi Chow yang dipengaruhi oleh ajaran
Confucius dalam “Administrasi Pemerintahan”.
 Dari Yunani (430 SM) dengan susunan kepengurusan Negara yang demokratis
 Romawi dengan “De Officiis dan “De Legibus”nya Marcus Tullius Cicero;
 abad 17 di Prusia, Austria, Jerman, dan Prancis, dengan Kameralis, yang
mengembangkan ilmu Administrasi Negara, misalnya system pembukuan dalam hal
Administrasi Keuangan Negara, Merkanitilis (sentralisasi ekonomi dan politik) dan kaum
Fisiokrat yang berpengaruh selama kurun waktu 1550- 1700-an.

pada akhir abad ke 19 dengan munculnya gerakan manajemen ilmian “Scientific


Management” yang diperoleh oleh Frederick Winslow Taylor (1856-1925) sekaligus
memberikan identitas “ilmu” bagi Administrasi yang kemudian disempurnakan dengan
munculnya berbagai teori dan pendekatan bagi studi administrasi, seperti teori dan
pendekatan birokrasi, hubungan manusia (human relation), teori pendekatan dan perilaku.
PERKEMBANGAN ADMINISTRASI SEBAGAI
SENI

Administrasi sebagai seni semakin berkembang di Eropa dengan menekankan


bahwa perekonomian suatu negara akan bisa kuat apabila kegiatan administrasi
dan manajemen dilaksanakan dengan baik.
Perkembangan administrasi sebagai seni, dilihat dari tempat dan waktu terjadinya,
dapat di bagi ke dalam 3 (tiga) fase, yaitu :
 Fase pra-sejarah
Fase pra-sejarah dikelompokan ke dalam beberapa peradaban, antara lain :
o Mesopotamia
Pada masa ini sudah digunakan uang logam sebagai alat tukar yang sah, dimana sebelumnya
sistem perdagangan menggunakan barter.
o Babilonia 
pada peradaban ini bidang teknologi sudah mulai berkembang, terbukti dengan adanya taman
gantung yang sulit tertandingi oleh karya manusia modern saat ini.
o Mesir Kuno 
pada masa Mesir Kuno banyak peninggalan-peninggalan sejarah yang masih dapat digali dan
dapat diinterpretasikan. Pada masa ini aspek administrasi berkembang sangat pesat seperti
bidang pemerintahan, militer, perpajakan bahkan pertanian yang sudah menggunakan sistem
irigasi.
o Tiongkok Kuno 
masyarakat Tiongkok Kuno telah berhasil menciptakan suatu sistem kepegawaian yang
digunakan sampai dengan saat ini, yang dikenal dengan istilah merit system.
o Romawi Kuno 
perkembangan administrasi pada masa Romawi kuno adalah karya- karya ahli filsafat
terkenal yaitu Cicero, dengan terbitnya buku yang berjudul De officii (the office) dan De
Legibus (the law) yang menjelaskan tentang Pemerintah Romawi.Bidang lain yang
berkembang sangat menonjol adalah administrasi militer, pajak dan perhubungan.
o Yunani Kuno 
Sumbangan terbesar terhadap bidang administrasi dan manajemen pada masa Yunani Kuno
adalah berkembangnya konsep demokrasi, meskipun tidak langsung dalam ruang lingkup
administrasi, tetapi sangat mempengaruhi jalannya administrasi dan manajemen .

 Fase sejarah (1 Masehi sampai tahun 1886)

Pada zaman ini administrasi berkembang lebih pesat lagi dengan adanya 3 (tiga) kelompok cendekiawan
yang memiliki pandangan dengan garis besar dan waktu yang hampir bersamaan. Ketiga kelompok tersebut,
yaitu:
1. Kaum kameralis di Jerman dan Australia
Camera artinya kas raja. Caranya dengan memungut pajak dan membentuk perusahaan dagang untuk
mengembangkan perekonomian. 
2. Kaum merkantilisme di Inggris
 Merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan
internasional dengan tujuan untuk memperbanyak asset dan modal yang dimiliki suatu Negara.
3. Kaum fisiokrat di Prancis 
fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan yang senyata- nyatanya adalah sumber daya alam.
Fase Modern
Pada fase modern, administrasi mulai ber-dwi status
yaitu administrasi sebagai seni dan administrasi
sebagai ilmu pengetahuan. Fase modern ini ditandai
dengan lahirnya gerakan manajemen ilmiah yang
dipelopori olah F.W Taylor, seorang sarjana
pertambangan dari Amerika Serikat,, di Prancis ada
pula seorang ahli pertambangan yang bernama Henry
fayol yang bekerja pada perusahan tambang.
PERKEMBANGAN ADMINISTRASI SEBAGAI ILMU
PENGETAHUAN
Henry Fayol berdasarkan pada pengalamannya di bidang administrasi dan
manajemen, mengemukakan prinsip administrasi yang dapat digunakan secara
universal, prinsip dalam organisasi tersebut adalah :
1. Division of work (pembagian kerja)
2. Authority and responsibility (wewenang dan tanggung jawab)
3. Discipline (disiplin)
4. Unity of command (kesatuan perintah)
5. Unity of direction ( kesatuan arah)
6. Subordination of individual interests to the general interests (mengutamakan
kepentingan organisasi di atas kepentingan individu)
7. Remuneration (pembayaran upah yang adil)
8. Centralization (sistem sentralisasi)
9. Scalar chain (rantai skalar)
10. Order (tertib)
11. Equity (keadilan)
12. Stability of tenure of personel (stabilitas masa kerja pegawai)
13. Initiative (inisiatif)
14. Esprits de corps ( semangat kesatuan),.
Tahap perkembangan ilmu administrasi sejak lahir hingga sekarang,:

 Masa pertama disebut survival period (1886-1930).


Tahun 1886 sering disebut sebagai “tahun” lahirnya ilmu administrasi, karena pada
tahun itulah gerakan manajemen/administrasi ilmiah dimulai oleh Frederick Winslow
Taylor di Amerika Serikat yang dijuluki bapak ilmu manajemen, dan kemudian diikuti
oleh Henry Fayol di Prancis yang dijuluki pula bapak ilmu Administrasi.

 Masa kedua disebut consolidation and completion period (1930-1945).


Dalam masa ini asas- asas, rumus-rumus dan kaidah-kaidah (norma) ilmu administrasi
lebih disempurnakan.
 Masa ketiga disebut human relations period (1945-1959).
Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai memperhatikan segi manusiawi dan
menyelidiki segala hubungan dari semua orang dalam kegiatan kerjasama, baik
hubungan yang bersifat resmi (dinas,formal) maupun yang tidak resmi (informal).

 Masa keempat disebut behavioral period (1959-sekarang).


Dalam masa ini para sarjana administrasi mulai mengadakan perhatian serta
peningkatan terhadap penyelidikan mengenai tindakan-tindakan dan perilaku orang-
orang dalam kehidupan berorganisasi dan dalam bidang pekerjaannyan system maupun
pendekatan kontingensi (contingency approach).
SEJARAH PERKEMBANGAN ADMINISTRASI DI
INDONESIA
sejarah perkembangan administrasi di Indonesia dapat dikatakan lahir secara formal pada
tanggal 1 Januari 1800 dan sacara kenyataan baru pada tahun 1824 dengan suatu traktat
antara Negeri Belanda dan Inggris. Selama tiga setengah abad Indonesia dijajah oleh
Belanda, selama itu pula administrasi dikenal sebagai ilmu pengetahuan. Pada masa ini,
administrasi diartikan secara sempit yaitu sebagai pekerjaan yang berhubungan dengan
ketatausahaan dalam bahasa Belanda dikenal sebagai “Administrasi”. Oleh karena itu,
administrasi secara nyata berupa pengarsipan, ekspedisi, pengetikkan, surat menyurat,
registrasi dan herregasi yang kesemuanya bersifat tulis menulis yang dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah “Clerical Work”.

bangsa Indonesia tidak diberi kesempatan untuk ikut terlibat dalam praktek administrasi
negara. Sehingga karenanya tidak ada pengalaman sama sekali untuk mempraktekkan ilmu
administrasi negara
Orang Belanda yang pertama kali meletakkan dasar-dasar administrasi Negara modern di
Indonesia adalah Gubernur Jenderal Daendels, yang berupa:
 Menciptakan jabatan-jabatan kenegaraan (ambten, publik of fices)
 Membentuk suatu kas negara (Fiskus) yang diisi melalui pemungutan pajak dan
beacukai
 Membentuk suatu direktorat Jenderal Keuangan yang menyusun Anggaran dan
mengelola keuangan negara
 Membentuk suatu Badan Pemeriksa Keuangan (Generale Rekenkamer)
 Membentuk Inspeksi-inspeksi Pajak di berbagai tempat yang dianggap penting.
 membentuk sistem pemerintahan wilayah seperti propinsi, keresidenan, kabupaten,
distrik, kecamatan dll
 Dengan membentuk sistem kepolisian, sistem kejaksaan, dan sistem peradilan
modern

Sejarah Sistem Administrasi Publik Republik Indonesia (SAPRI) dimulai dengan


diproklamirkannya kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus tahun 1945. Sejak itu
berbagai perubahan Sistem Administrasi Publik telah kita lalui mulai
kepemimpinan Ir. Sukarno selaku Presiden RI Pertama hingga masa
kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini. Perkembangan Sistem
Administrasi Publik yang diterapkan di Indonesia pada tahun 1950- an dan
dikenal dengan nama Sistem Demokrasi Liberal.
THE
END
BILLAHITAUFIK WALHIDAYAH
WASSALAMU’ALAIKUM
WARAHMATULLAHIWABAROKATUH

Anda mungkin juga menyukai