ADMINISTRASI NEGARA
Dosen Pengampu:
Setiadin, S.Pd., S.Sos., M.AP.
Perkembangan pemikiran para ilmuan administrasi negara diwarnai dengan sebuah era
pencarian jati diri Ilmu Admnistrasi Negara yang tidak pernah habis.
Para ilmuan admnistrasi negara merasa cemas dalam meninggalkan induknya, yaitu ilmu
politik, karena untuk membangun sebuah ekstensi secara mandiri mereka berawal dari
kegagala dalam merumuskan apa yang mereka sebut sebagai prinsip-prinsip admnistrasi
sebagai pilar pokok Ilmu Administrasi Negara.
Karya Herbert Simon (1946) yang berjudul the proverbs of Administration justru semakin
memunculkan gagasan tentang prinsip-prinsip administrasi yang terbukti lemah dan
banyak yang keliru. Kenyataan yang demikian membuatn Ilmu Administrasi Negara
mengalami “krisis identitas” dan mencoba untuk kembali di bawah naungan Ilmu Politik.
Namun demikian, hal ini tidak berlangsung lama karena para ilmuan administrasi negara
mulai mencoba kembali menemukan focus dan lokus studi ini.
.
Jay M. Shafritz dan Albert C. Hyde (1978) menerangkan bahwa tulisan-tulisan mengenai administrasi public
harus melacak kembali catatan sejarah administrasi lama sebelum kelahiran Yesus. Demikian pula yang terjadi
dalam masa china kuno, Yunani kuno, dan Romawi kuno. Teknik-teknik manajemen modern dapat ditelusuri
pada motede dan berjalan dengan yang dipraktekan dalam Gudang mesiu Vanesia kuno dan teorisasi yang
diajukan oleh Nicolo Machiavelli, sebagaimana telah diuraikan diatas. Yang menjadi perhatian Shafritz dan
Hyde adalah disiplin akademik dan spesialisasi pekerjaan yang berlaku dalam administrasi public Amerika
Serikat. Alexander Hamilton, Thomas Jefferson, Andrew Jackson dan tokoh-tokoh lainnya yang hidup satu abad
setelah Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat menumpahkan pikiran mereka pada masalah-masalah
penyelenggaraan urusan aministrasi di negaranegara bagian. Baru pada tahun 1887 muncul klaim yang
menyatakan administrasi publik sebagai bidang studi yang berdiri sendiri dan profesional.
. Perkembangan Ilmu Administrasi Negara
Dengan kata lain, administrasi mulai dikenal dilingkungan modern sejak Woodrow Wilson menyuarakan
administrasi negara sebagai studi ilmiah tulisannya “ The Study Of Administration” ( 1887). Wilson berusaha
untuk memisahkan administrasi public dari ilmu politik. Ia mendesak ilmu politik agar lebih berkonsentrasi
pada bagaimana pemerintahan diurus. Ini tersirat dari ucapaannya yang mengatakan bahwa “it is getting to be
harder to arun a constitution than to frame one”(Shafritz & Hyde, 1978). Selanjutnya, Wilson mengiginkan
studi administration negara tidak hanya berfokus pada masalah-masalah personalia, sebagaimana disuarakan
oleh para reformis pada saat itu, tetapi juga terfokus pada organisasi dan manajemen. Gerakan reformasi pada
waktu itu, yang terbukti berhasil mengundangkan pandelton Act pada tahun 1883, mempunyai satu agenda
yaitu reformasi yang dimulai dan diakhiri berdasarkan pertimbangan keberhasilan tugas. Bersamaan dengan
desakan Wilson untuk pengembangan ilmu manajemen, Frederick W. Taylor telah melakukannya di pabrik
baja yang terletak di Philadelphia. Taylor yang dipandang sebagai “ Bapak Manajemen Ilmiah” memelopori
pengembangan time an motion studies (Shafritz & Hyde, 1978).
Sejarah Ilmu Administrasi Lahir
Ilmu Administrasi Negara lahir sejak Woodrow Wilson (1887), yang kemudian menjadi presiden
Amerika Serikat Pada 1913-1921, menulis sebuah artikel yang berjudul “ The Study of
Administration” yang dimuat di jurnal political Sciense Quartley. Artikel itu muncul karena tidak
lepas dari rasa kegelisahan Wilson muda akan adanya perubahan terhadap praktik tata pemerintahan
yang terjadi di Ameerika Serikat pada waktu itu yang ditandai dengan meluasnya praktik spoil
system yang menjurus pada terjadinya inefektivitas dan inefisiensi dalam pengelolaan negara.
Teguhnya kedudukan Administrasi Negara dalam kehidupan bermasyarakat modern, sudah tidak
bisa dilepaskan dari faktor-faktor kesejarahan. Apa yang dicapai administrasi negara sekarang
merupakan dari rangkaian proses perjalanan sejarah yang Panjang. Administrasi negara, sebagai
suatu fenomena yang bersifat universal, ini hadir Bersama dengan lahirnya peradaban manusia.
Rekontrstruksi sejarah mengungkapkan bahwa sudah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu.
Kode hukum public, bentuk organisasi birokratis, sistem akuntansi dan anggaran yang kompleks,
administrasi pajak, supervise pekerjaan umum, sistem prestasi dalam penempatan pegawai pada .
jabatan-jabatan public dan sebagainya telah diterapkan sejak jaman lampau.
Berdasarkan perjalanan sejarah, perkembangan administrasi public dapat dibagi dalam dua priode
berikut :
1. Sejarah pertumbuhan administrasi public sejak jaman kuno – tahun 1880 dan
2. Sejarah pertumbuhan administrasi public modern, yang berlangsung dari akhir abad kesembilan
belas atau awal abad kedua puluh
Sejarah Ilmu Administrasi Negara Lahir
Menurut Wilson, ilmuan politik lupa bahwa kenyataannya lebih sulit mengimplementasikan konstitusi
dengan baik dibandingkan dengan merumuskan konstitusi itu sendiri. Sayangnya para ilmuan yang
dibutuhkan untuk itu belum ada. Oleh sebab itu, agar dapat diinplementasikan konstitusi dengan baik maka
diperlukan suatu ilmu yang kemudian disebut Wilson sebagai ilmu Administrasi tersebut. Ilmu yang dari
wilsoon tersebut disebut sebagai ilmu administrasi yang menekankan dua hal, yaitu perlunya efesiensi
dalam mengelola pemerintahan dan perlunya menerapkan merit system dengan mimisahkan urusan politik
dari urusan pelayanan public.
Satu analisis mengenai administrasi negara china kuno telah dikemukakan olah Leonard shihlien hsu. Ada
lima prinsip administrasi public yang diungkapkan, prinsip-prinsip ini diangkat dari ajaran confusius yang
berfungsi sebagai norma-norma kebajikan. Lima prinsip yang dimaksud adalah :
1. Penguasa dan para pejabat harus mengetahui kondisi negara secara menyeluruh
2. Para pemimpin harus memiliki alat untuk mendekati suatu masalah;
3. Dengan mengatasi perbedaan-perbedan pendapat yang paling tajam, secara hati-hati mempelajari
kenyataan yang ada untuk kemudian memecahkan masalah tersebut secara moderat, praktis dan logis
sesuai dengan aturan etika;
.
Sejarah Ilmu Administrasi Negara Lahir
4. Semangat public merupakan factor penting bagi ketepatan penyelanggaraan urusan-urusan
pemerintahaan;
5. Pemerintah harus mengembangkan kesejahtraan (ekonomi)
Ide ini bukanlah suatu hal yang baru. Karena hal ini telah dirancangkan dengan jelas dalam ajaran
confusius dan dalam “pidato pemakaman” pericles, bahkan dalam kehidupan bangsa mesir kuno. Bukti-
bukti sejarah yang ada jelas membuktikan adanya upaya sistematis yang dikobarkan oleh tokoh-tokoh
seperti cicero dan casiodorus. Selama abad ke 16-18 patokan kestabilan administrasi negara Jerman dan
Austria telah dianut oleh kaum kamerealis yang memandang administrasi sebagai teknologi.
Administrasi negara juga mendaptkan perhatian penting dari Amerika, terutama setelah negara ini
merdeka, Apa yang dikemukakan oleh Cicero dalam De Officiis misalnya, dapat ditemukan dalam kode
etik publik dari kerajaan-kerajaan lama. Hal yang umum muncul di antara mereka adalah adanya harapan
agar administrasi negara melakukan kegiatan demi kepentingan umum dan selalu mengembangkan
kemakmuran rakyat. Dengan kata lain, administrasi negara tidak seharusnya mengeruk kantong
kantornya (korupsi) demi kepentingan dirinya sendiri.
Administrasi suatu negara merupakan wajah dari sistem politik, posisi perkembangan
ekonomi dan sosial dari negara yang bersangkutan, disamping sebaliknya dalam banyak
hal administrasi negara juga menentukan penampilan sistem politik, perkembangan
ekonomi dan kualitas sosial negara itu. Karena konsep-konsep perubahan,
penyempurnaan, modernisasi atau reformasi administrasi dipraktikan hamper oleh
semua para pemerintahan, maka uraian tentang konsep-konsep ini tidak dapat
dipandang sebagai perkembangan praktik yang linear dari administrasi negara RI
melainkan lebih banyak menunjuk pada perkembangan popularitas konsep itu
dikalangan para pejabat dan ilmuan administasi.
. kesimpulan
dari paparan diatas dapat disimpulkan, bahwasannya ada tali sejarah yang menyatukan perkembangan
administrasi. Apa yang telah dicapai dan yang telah diberikan oleh administrasi negara yang sekarang, tidak
lepas dari proses yang tidak pernah lelah yang telah dilakukan oleh para peletak dasar dan pembentuk
administrasi yang dahulu. Administrasi modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan
jabatan publik agar mempersembahkan segala kegiatannya untuk mewujudkan
kemakmuran dan melayani kepentingan umum. Karena itu, administrasi publik
tidak dipandang sebagai administrasi “ of the public “, tetapi sebaliknya adalah
administrasi “ for the public “.
. PENUTUP