Anda di halaman 1dari 9

NAMA : SARTIKA LESTARI

NPM : CA211110143
PRODI : MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
MATKUL : REFORMASI ADMINISTRASI PUBLIK

KUIS

SEJARAH PERKEMBANGAN ADMINISTRASI DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

A. ADMINISTRASI
Istilah administrasi sudah sangat popular di masyarakat, bahkan dalam kehidupan
sehari-hari kita sering menggunakan istilah administrasi, ada kecenderungan dalam masyarakat
bahwa administrasi dipersepsikan dalam pengertian yang keliru. Banyak masyarakat yang
mengidentikan bahwa administrasi sama dengan uang, sehingga lebih banyak orang
mempertanyakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan dengan menyebutnya administrasi.
Adapula yang mengartikan administrasi hanya sebatas surat menyurat, atau urusan tata usaha
belaka. Sejak jaman dahulu, sebenarnya masyarakat sudah melaksanakan administrasi dalam
berbagai macam aktifitas atau kegiatan.
Administrasi telah ada bersamaan dengan timbulnya peradaban manusia atau sejak
manusia berbudaya. Sejak manusia dapat menggunakan ciptanya atau pikiran. Dengan
mempelajari sejarah perkembangan kita dapat melihat bahwa dalam setiap kebudayaan,
apapun tujuannya, bagaimanapun bentuk dan strukturnya, unsur-unsur administrasi tersebut
pasti akan selalu ada.
Dalam kajian ini ada dua hal yang akan dijelaskan yaitu, pertama administrasi sebagai
seni. Administrasi sebagi seni perkembangan- nya selalu dipengaruhi oleh perkembangan dan
tuntutan masyarakat yang semakin dinamis. administrasi sebagai ilmu pengetahuan, tepatnya
sebagai ilmu pengetahuan sosial. Administrasi sebagai ilmu pengetahuan sangat dipengaruhi
dengan adanya kontribusi dari beberapa disiplin ilmu pendahulunya, seperti politik, sosiologi,
ekonomi, psikologi, hukum, matematika dan lain-lain. Administrasi sebagai ilmu pengetahuan
memiliki ciri utama yaitu adanya teori.

B. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI SEBAGAI SENI


Perkembangan administrasi sebagai seni, dilihat dari tempat dan waktu terjadinya suatu
peristiwa, dapat di bagi ke dalam 3 (tiga) fase, yaitu :
1. Fase pra-sejarah, berakhir pada tahun 1 Masehi
2. Fase sejarah, antara 1 Masehi – tahun 1886
3. Fase modern, mulai tahun 1886 sampai dengan sekarang (Silalahi,
4. 2013; Siagian, 2014)
a) Fase pra-sejarah, dikelompokan ke dalam beberapa zaman/peradaban manusia, antara lain :
1) Mesopotamia
Pada masa peradaban ini, prinsip- prinsip administrasi dan manajemen sudah
dilaksanakan terutama dalam bidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi dan
angkutan.
2) Babilonia
Selain bidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi dan angkutan yang sudah
berkembang sebelumnya, pada peradaban ini bidang teknologi sudah mulai
berkembang, terbukti dengan adanya taman gantung yang sulit tertandingi oleh karya
manusia modern saat ini.
3) Mesir Kuno
Berbeda dengan kedua peradaban di atas, pada masa Mesir Kuno banyak peninggalan-
peninggalan sejarah yang masih dapat digali dan dapat diinterpretasikan.
4) Tiongkok Kuno
Pada masa tiongkok kuno banyak pengetahuan tentang administrasi yang pernah terjadi
sebelumnya, yakni masyarakat Tiongkok telah berhasil menciptakan suatu sistem
kepegawaian yang digunakan sampai dengan saat ini, yang dikenal dengan istilah merit
system.
5) Romawi Kuno
Bidang lain yang berkembang sangat Undang- undang, menonjol adalah administrasi
militer, pajak dan perhubungan melebihi yang sebelumnya, hal ini diperlukan mengingat
Romawi mempunyai wilayah yang sangat luas.
6) Yunani Kuno
Sumbangan terbesar terhadap bidang administrasi dan manajemen pada masa Yunani
Kuno adalah berkembangnya konsep demokrasi, meskipun tidak langsung dalam ruang
lingkup administrasi, tetapi sangat mempengaruhi jalannya administrasi dan
manajemen.

b) Fase sejarah (1 Masehi sampai tahun 1886)


Berhubungan dengan gelapnya sejarah dunia, selama 15 abad pertama dari sejarah
dunia modern, bidang administrasi pun mengalami kegelapan.
Pada zaman ini administrasi berkembang lebih pesat lagi dengan adanya 3 (tiga)
kelompok cendekiawan yang memiliki pandangan dengan garis besar dan waktu yang hampir
bersamaan. Ketiga kelompok tersebut, yaitu:
1. Kaum kameralis di Jerman dan Australia
2. Kaum merkantilisme di Inggris
3. Kaum fisiokrat di Prancis
Merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan
perdagangan internasional dengan tujuan untuk memperbanyak asset dan modal yang dimiliki
suatu Negara, merkantilismenya disebut dengan istilah kameralisme. Camera artinya kas raja.
Caranya dengan memungut pajak dan membentuk perusahaan dagang untuk mengembangkan
perekonomian.
Perkembangan semakin pesat dengan timbulnya revolusi industri di Inggris, yang
mengakibatkan perubahan yang sangat besar dalam administrasi. Revolusi industri tersebut
dipercepat dengan penemuan mesin-mesin produksi. Dengan adanya revolusi industri terjadi
perubahan yang radikal dalam bidang administrasi dan manajemen, diantaranya :
1) Dari filsafat job centered menjadi human centered
2) Dari orientasi efektivitas menjadi efesiensi dan efektifitas
3) Dari produksi kecil menjadi industry besar/mahal
4) Dari manual menjadi otomatisasi
5) Dari organisasi tertutup menjadi organisasi terbuka
6) Dari sistem magang menjadi serikat buruh
Puncak perkembangan administrasi dan manajemen pada fase sejarah dengan terbitnya
buku The economy of Manufacture karya Charles Babbage yang menekankan pentingnya
efisiensi dalam usaha mencapai tujuan dan pentingnya pembagian kerja.

c) Fase Modern
Pada fase modern, administrasi mulai ber-dwi status yaitu administrasi sebagai seni dan
administrasi sebagai ilmu pengetahuan. Fase modern ini ditandai dengan lahirnya gerakan
manajemen ilmiah yang dipelopori olah F.W Taylor, seorang sarjana pertambangan dari Amerika
Serikat, yang mengadakan penyelidikan-penyelidikan dalam rangka mempertinggi efisiensi
perusahaan dan peningkatan produktivitas pekerja.

C. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN


Perkembangan administrasi sebagai ilmu pengetahuan sangat dipengaruhi oleh
perkembangan masyarakat yang dinamis. Ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai suatu
objek ilmiah yang memiliki sekelompok prinsip, dalil dan rumus yang diperoleh melalui
percobaan-percobaan yang sistematis dilakukan berulang kali dan telah diuji kebenarannya.
Prinsip-prinsip, dalil-dalil, dan rumus-rumus tersebut dapat diajarkan dan dipelajari.
Henry Fayol berdasarkan pada pengalamannya di bidang administrasi dan manajemen,
mengemukakan prinsip administrasi yang dapat digunakan secara universal, prinsip dalam
organisasi tersebut adalah :
1. Division of work (pembagian kerja)
2. Authority and responsibility (wewenang dan tanggung jawab)
3. Discipline (disiplin)
4. Unity of command (kesatuan perintah)
5. Unity of direction (kesatuan arah)
6. Subordination of individual interests to the general interests (mengutamakan
kepentingan organisasi di atas kepentingan individu)
7. Remuneration (pembayaran upah yang adil)
8. Centralization (sistem sentralisasi)
9. Scalar chain (rantai skalar)
10. Order (tertib)
11. Equity (keadilan)
12. Stability of tenure of personel (stabilitas masa kerja pegawai)
13. Initiative (inisiatif)
14. Esprits de corps ( semangat kesatuan), (Maksudi, 2013).

Dari segi perkembangan ilmu administrasi sejak lahir hingga sekarang, ilmu administrasi
telah mencapai empat tahap :
1) Tahap survival (1886-1930):
Pada masa ini para sarjana menspesialisasikan diri dalam bidang administrasi
dan manajemen, serta memperjuangkan diakuinya pengetahuan administrasi
sebagai ilmu yang mandiri atau sebagai salah satu tertib-ilmu (disiplin ilmu).
2) Tahap konsolidasi dan penyempurnaan (1930-1945)
Pada tahap ini terjadi penyempurnaan teori-teori, prinsip-prinsip, dalil-dalil ilmu
administrasi dan manajemen sehingga kebenarannya tidak dapat dibantah lagi.
3) Tahap human relation (1945-1959)
Pada masa ini para sarjana administrasi mulai memperhatikan segi manusiawi
dan menyelidiki segala hubungan dari semua orang dalam kegiatan kerjasama,
baik hubungan yang bersifat resmi (dinas, formal) maupun yang tidak resmi
(informal).
4) Tahap behaviouralisme (1959-sekarang)
Pada tahap ini fokus perhatiannya bukan hanya pada hubungan manusianya,
tetapi sudah meningkat kepada tindakan-tindakan dan perilaku orang-orang
dalam kehidupan berorganisasi, diselidiki pula cara-cara yang dapat ditempuh
untuk lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan yang membuat organisasi menjadi
lebih efisien dan efektif.

Administrasi sebagai ilmu pengetahuan harus memiliki syarat-syarat tertentu, sama


halnya dengan disiplin ilmu yang lainnya. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu disiplin ilmu
adalah memiliki obyek, pendekatan dan terminologi.
Posisi adminsitasi sebagai ilmu pengatahuan secara filosofis dapat dibuktikan
kebenarannya dengan mengetengahkan syarat filosofis yang harus dimiliki, terdiri dari ontologi,
epistemologi dan axiologi dan dibuktikan juga bahwa administrasi memiliki obyek formal dan
material.
Aspek ontologi dari administrasi adalah manusia dalam kerja sama secara rasional untuk
mencapai tujuan bersama. Secara epistemologis, manusia yang bekerja sama berada dalam
keteraturan dan dapat melakukan pengaturan atas kegiatan yang dilakukan hingga tercapainya
tujuan. Pencapaian tujuan tersebut berdasarkan pada pertimbangan axiologi pada nilai
efektifitas, efisiensi, produktifitas, dan sebagainya. Sedangkan yang menjadi objek formalnya
adalah kegiatan pengaturan yan dilakukan dalam suatu organisasi dengan manajemen dan
kepemimpinan serta pengambilan keputusan. Dan objek materialnya adalah manusia yang
melakukan kerjasama secara rasional dalam mencapai tujuan bersama dengan
mempertimbangkan nilai-nilai yang diharapkan (Ali dan Baharudin, 2014).
ORGANISASI INTERNASIONAL

Organisasi internasional merupakan organisasi yang dibentuk dan dianggotai lebih dari satu
negara yang dibuat dengan sukarela dengan dasar kesamaan, tujuannya untuk menciptakan perdamaian
dunia dalam tata hubungan internasional. Organisasi internasional umumnya memiliki negara sebagai
anggota.
Organisasi internasional lahir dari kebutuhan akan kerja sama. Seiring dengan perkembangan
sosial, ketergantungan dengan yang lain semakin meningkat, hal ini berlaku dalam masyarakat domestik
dan juga masyarakat internasional. Awalnya organisasi internasional dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan kerjasama selama revolusi industri.
Organisasi internasional memiliki peran dalam masalah politik, ekonomi dan sosial. Dalam isu
sosial, organisasi internasional berperan untuk mengamankan dan memelihara kondisi kerja yang adil
dan manusiawi bagi laki-laki, perempuan dan anak-anak di wilayah anggota organisasi. Selain itu
organisasi internasional berperan untuk mempromosikan dan membantu organisasi Palang Merah yang
bertujuan untuk peningkatan kesehatan, pencegahan penyair dan pengurangan penderitaan di seluruh
dunia.

Sejarah organisasi internasional

Awal proses dari pembentukan organisasi internasional berawal dari abad ke-19. Inovasi
yang terkait dengan kebangkitan industrialisasi, komunikasi dan metode transportasi mendorong
pembentukan badan-badan bertujuan khusus yang dulunya disebut serikat internasional publik.
Dalam bidang politik, upaya untuk melembagakan kekuatan besar Eropa dilakukan di Kongres
Wina pada tahun 1815. Pada saat itu pemerintahan Eropa menggagaskan bahwa keluarga negara-
negara Eropa merupakan entitas yang terorganisir. Akhirnya, konsep ini diperluas oleh Konferensi Den
Haag pada tahun 1899 dan 1907. Pada Konferensi Den Haag, negara-negara kecil ekstra-Eropa juga
diizinkan untuk ikut dalam berpartisipasi musyawarah politik.
Menjelang akhir abad ke-19, Pan AMerican Union dan konfederasi antara Amerika mulai
dibentuk konferensi-konferensi ini memperkuat Doktrin Monroe dan pernyataan Simon Bolivar dengan
memberikan gagasan bahwa negara bagian belahan barat merupakan sub kelompok berbeda dalam
sistem multi-negara bagian yang lebih besar.
Perbedaan-perbedaan yang muncul antara badan-badan politik dan nonpolitik, antara negara
besar dan negara-negara kecil, antara organisasi regional dan non regional selama periode tersebut
sangat signifikan dalam perjalanan organisasi internasional selanjutnya.
Pada periode ini pembangunan lembaga internasional memiliki tujuan ganda yaitu
mempromosikan tanggapan terkoordinasi oleh negara-negara terhadap masalah hubungan perdamaian
di era saling ketergantungan ekonomi, sosial dan teknis. Selain itu lembaga pengakuan kebutuhan untuk
memoderasi konflik di bidang politik dan militer menjadi sangat operatif pada periode ini.
Setelah Perang Dunia II, Liga Bangsa-Bangsa digantikan oleh Perserikatan Bangsa- Bangsa.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi organisasi umum yang memperoleh warisan dan pelajaran dari
pengalaman baik maupun buruk yang dialami oleh Liga Bangsa-Bangsa. Perserikatan Bangsa-Bangsa
menjadi komponen sentral dari sistem yang bervariasi dan terdesentralisasi dari lembaga internasional.
Sistem organisasi pada era pasca Perang Dunia I telah melibatkan badan-badan khusus yang
baru dibentuk dan dikoordinasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada saat itu sistem pasca-
1945 telah melibatkan perkembangan berbagai macam organisasi daerah yang sebagian besar berfungsi
secara mandiri tanpa ikatan dengan organisasi pusat.
Oleh karena itu, istilah SIstem Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat digunakan dengan tepat untuk
merujuk pada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badan khusus. Namun, istilah Perserikatan
Bangsa-Bangsa tidak mencakup sejumlah organisasi regional yang telah berkembang secara mandiri.

Jenis-jenis organisasi internasional


Organisasi internasional adalah organisasi yang beranggotakan lebih dari satu negara. Beberapa
organisasi internasional berukuran sangat besar, contohnya perusahaan bisnis. Ada juga organisasi
internasional yang berukuran kecil dan didedikasikan untuk tujuan tertentu seperti konservasi suatu
spesies. Berikut adalah jenis-jenis organisasi internasional.
1. International Governmental Organizations (IGOs)Organisasi antarpemerintah atau IGOs
terbentuk karena banyak pemerintah yang membuat organisasi internasional. Ada lebih dari 300
organisasi antar pemerintah di seluruh dunia.
Salah satu organisasi antar pemerintah yang paling dikenal dan paling besar adalah United
Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB).
PBB memiliki beberapa sub kelompok khusus seperti World Health Organization (WHO) atau
Organisasi Kesehatan Dunia. WHO memiliki tanggung jawab untuk memberikan arahan tentang
masalah kesehatan internasional dan menetapkan standar kesehatan.
Selain WHO, ada juga organisasi yang berfokus pada budaya seperti United Nations Educational
Scientific and Cultural Organizations (UNESCO).
2. International Nongovernmental Organizations (INGOs or NGOs) Tidak seperti organisasi antar
pemerintah, INGOs terdiri dari individu, bukan korporasi atau pemerintahan. INGOs melayani
berbagai fungsi dan mewakili berbagai kepentingan. Aktor non pemerintah adalah organisasi
yang tidak memiliki afiliasi dengan pemerintah tapi memainkan peran penting dalam politik
internasional.
3. Korporasi Multinasional Beberapa grup internasional ada yang mencari keuntungan.
4. Organisasi Nonprofit Organisasi non profit berarti organisasi ini tidak mencari keuntungan
materi. Lembaga non profit biasanya memiliki fokus atau minat yang sama seperti lingkungan,
bantuan kemanusiaan bahkan hiburan.
5. Organisasi Internasional Lainnya&lt Beberapa organisasi internasional menggabungkan ketiga
jenis organisasi. Mereka menciptakan pendapatan atau keuntungan untuk mendukung diri
mereka sendiri.

Dengan beragamnya organisasi internasional yang ada, tujuannya pun beragam, seperti
kegiatan kemanusiaan, budaya, sosial, ekonomi, pemeliharaan ketertiban, keamanan, dan
perdamaian internasional
Struktur organisasi internasional

Berikut adalah struktur organisasi internasional:


1) Kantor Pusat
Organisasi internasional mengatur dan juga memperbaiki kantor pusat
2) Keanggotaan
Di dalam organisasi internasional, ada dua jenis keanggotaan yaitu; anggota asli
atau pendiri dan anggota lain yang menyusul. Kedua anggota ini mengatur
undang-undang dan fasilitas yang sama
3) Tujuan
Organisasi internasional memiliki beberapa tujuan. Dan peran utama dari
organisasi internasional adalah mencapai tujuan tersebut.
4) Organ
Organisasi internasional memiliki minimal satu organ utama untuk menjalankan
tugas organisasi internasional.
5) Badan paripurna
Badan paripurna adalah badan pembuat kebijakan untuk organisasi. Semua
anggota menduduki badan paripurna. Nama badan paripurna adalah majelis
umum, majelis, dll. Fungsi utama badan paripurna adalah mengontrol anggaran,
mengadopsi perjanjian, dll.
6) Badan eksekutif
Badan eksekutif adalah badan kecil yang terdiri dari sejumlah anggota terpilih.
Misalnya dewan keamanan PBB memiliki 5 anggota terpilih.
7) Sekretariat
Sekretariat adalah badan administratif permanen. Fungsi utama dari sekretariat
adalah mengkoordinasikan organisasi.
8) Pengambilan Keputusan
Organisasi internasional membentuk sistem pemungutan suara untuk setiap
pengambilan keputusan. Sistem pemungutan suara bisa berdasarkan suara
tunggal atau mayoritas.
9) Pengusiran dan Pengawasan Keanggotaan
Organisasi internasional memiliki opsi untuk pengusiran keanggotaan.
Keanggotaan internasional dapat dibekukan karena alasan apapun.
10) Amandemen
Perjanjian organisasi internasional dapat diubah sesuai dengan aturan dan
regulasinya.
Keanggotaan Indonesia pada Organisasi Internasional

Berikut adalah beberapa daftar keanggotaan Indonesia pada organisasi internasional:

1. nter-Parliamentary Union (IPU) – Anggota sejak 1974


2. Association of Secretary General of Parliaments (ASGP) – Anggota sejak 1976
3. The Parliamentary Union of Islamic Countries (PUIC) – Anggota sejak 1999
4. ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) – Anggota sejak 1977
5. International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) – Anggota
sejak 1956
6. Asian Organization of Supreme Audit Institutions (ASOSAI) – Anggota sejak 1979
7. International Association of Anti Corruption Authorities (IAACA) – Anggota sejak
2006
8. International Association of Prosecutor (IAP) – Anggota sejak 2006
9. Forum Jaksa Agung China – ASEAN – Anggota sejak 2004
10. Centre on Integrated Rural Development for the Asia and Pacific (CIRDAP)
Anggota sejak 1979
11. Sub Regional Office of the Centre on Integrated Rural Development for Asia and
the Pacific in Southeast Asia (SOCSEA) – Anggota
12. United Nations Organization (UN) – Anggota sejak 1950
13. Association of the Southeast Asian Nations (ASEAN) – Anggota sejak 1967
14. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) – Anggota sejak 1989
15. United Nations Development Programme (UNDP) – Anggota sejak 1950
16. International Organisation of Securities Commissions (IOSCO) – Anggota
17. World Customs Organisation (WCO) – Anggota
18. International Fund for Agricultural Development (IFAD) – Anggota sejak 1977
19. OPEC Fund – Kontributor
20. World Trade Organization (WTO) – Anggota sejak 1994
21. International Textiles and Clothing Bureau (ITCB) – Anggota sejak 1984
22. Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC) – Anggota sejak
1970
23. International Pepper Community (IPC) – Anggota sejak 1977
24. Asian and Pacific Coconut Community (APCC) – Anggota sejak 1969
25. International Coffee Organization (ICO) – Anggota
26. ASEAN Promotion Centre on Trade, Investment and Tourism (APCTIT) / ASEAN
– Japan Centre – Anggota sejak 1981
27. Bureau International des Exposition (BIE) – Anggota
28. Global System of Trade Preferences (GSTP) – Anggota
29. Animal Production and Health Commission (APHCA) for Asia and the Pacific –
Anggota sejak 1977
30. Centre for Alleviation of Poverty through Secondary Crops Development in Asia
and the Pacific (CAPSA) – Anggota sejak 1982
31. Food and Agriculture Organisation (FAO) – Anggota sejak 1949
32. Office International des Epizooties (OIE) / World Organisation for Animal Health
– Anggota sejak 1954
33. World Food Programme (WFP) – Anggota sejak 2006
34. International Cocoa Organization (ICCO) – Observer (dalam proses menjadi
anggota)
35. FAO Representative Office in Jakarta – Anggota sejak 1980
36. International Sugar Organization (ISO) – Observer
37. ASEAN Animal Health Trust Fund (AHTF) – Anggota sejak 2006
38. International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture (IT-
PGRFA) – Anggota sejak 2006
39. International Seed Testing Association (ISTA) – Anggota sejak 2006

Anda mungkin juga menyukai