Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran Tematik terpadu

Dosen Pengampu : Ratna Nulinnaja, M.Pd.I

Oleh :

1. Afwatun Rohmah (18140023)


2. Ahmad Alya Alhani (18140074)
3. Khoirun Nisa (18140079)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Februari, 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami

mampu menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Dasar Pembelajaran Tematik Integratif

yang diampuh oleh dosen Ratna Nulinnaja,M.Pd.I. Kami menyadari bahwa penulisan makalah

ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Karena itu kami

mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah turut serta membantu dalam proses

pembuatan makalah ini.

Semoga bantuan, arahan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis mendapat

imbalan dari Allah SWT.

Penulis juga menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

kritik dan saran dapat menyempurnakan makalah ini. Untuk itu apabila ada kekurangan dari

laporan ini, penulis mohon maaf. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua yang membaca,

amin.

Malang, 5 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................................. 2
BAB II............................................................................................................................................. 3
KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................................................... 3
A. Definisi Pembelajaran Tematik Integratif ............................................................................ 3
B. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Tematik Integratif ........................................................ 4
C. Karakteristik Pembelajaran Tematik Integratif .................................................................... 5
D. Prinsip Dasar Implikasi Pembelajaran Tematik Integratif ................................................... 8
BAB III ......................................................................................................................................... 12
PENUTUP..................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik sebagai seseorang yang penting dalam sebuah proses pembelajaran,
dalam menginjak dunia pendidikan mereka dituntut untuk dapat memahami materi yang
disampaikan oleh pendidik atau guru. Namun, adakalanya dalam kurikulum yang mereka
ikuti kurang sesuai dan justru memberatkan dalam memahami materi yang sedang
dipelajari. Misalnya dalam kurikulum 2006, karena peserta didik dirasa sangat keberatan
dalam muatan pelajaran yang diberikan maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Muhammad Nuh memunculkan kurikulum 2013 sebagai pengganti kurikulum 2006.
Tidak hanya karena itu, perkembangan teknologi pada zaman ini pun menjadi pendukung
dalam munculnya kurikulum 2013.
Meskipun pada saat itu kurikulum 2013 ini mengalami pro dan kontra tapi tetap
mengalami perkembangan dalam setiap tahunnya. Kurikulum 2013 ini menitikberatkan
pada peserta didik yang aktif dalam suatu pembelajaran, serta dalam proses
pembelajarannya menggunakan sistem tematik atau memadukan antara mata pelajaran
satu dengan mata pelajaran yang lainnya, sehingga peserta didik dapat dengan mudah
memahami materi yang disampaikan oleh seorang guru.
Dengan menggunakan sistem tematik ini peserta didik akan mendapatkan
pengalaman langsung dalam pembelajaran dan juga belajar bermakna, karena peserta
didik sebagai pusat dalam proses pembelajaran atau Student Center jadi mereka dapat
dengan mudah melakukan pembelajaran dengan aktif dan mencari tahu sendiri tentang
materi yang akan dipelajari. Dengan begitu peserta didik akan lebih mudah dalam
mengingat materi karena mereka mempunyai pengalaman yang nyata. Tidak hanya itu
saja tetapi peserta didik juga dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan
kegiatannya dalam kehidupan yang nyata baik disekolah, di rumah, maupun di
lingkungan masyarakatnya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Pembelajaran Tematik Integratif?
2. Apa Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Tematik Integratif?
3. Apa Karakteristik Pembelajaran Tematik Integratif?
4. Apa Prinsip Dasar Implikasi Pembelajaran Tematik Integratif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pembelajaran tematik integratif.
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat pembelajaran tematik integratif.
3. Untuk mengethui karakteristik pembelajaran tematik integratif.
4. Untuk mengetahui prinsip dasar implikasi pembelajaran tematik integratif.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Pembelajaran Tematik Integratif


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi oktober 2020. Tematik
memiliki arti “berkenaan dengan tema”. Kemudian tema dalam KBBI memiliki “pokok
pikiran, yang dipercakapkan” dan Integratif memiliki arti “tergabung menjadi satu”.
Apabila dikaitkan dengan kata pembelajaran, maka pembelajaran tematik intagratif
adalah model pembelajaran dimana satuan mata pelajaran di ikat dalam sebuah tema yang
disesuaikan dengan kegiatan sehari sehari siswa.1
Menurut Beans pembelajaran tematik adalah integrated teaching and learning atau
upaya untuk mengintegrasikan perkembangan,bertumbuhan, dan pengetahuan siswa.
Siswa belajar dari lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal. Siswa belajar
melalui interaksi sosial dengan masyarakat sehingga siswa akan belajar ilmu humaniora,
matematika, bahkan bahasa indonesa.2
Lebih lanjut, T. Raka Joni mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu memiliki
pengertian sebuah pembelajaran dimaan siswa aktif menggali dan mencari informasi
tentang materi pelajaran formal dan informal baik secara individual maupun
berkelompok. Maka dari itu pembelajaran tematik integrative menawarkan berbagai
model model pembelajaran yang disesuaikan dengan keaktifan siswa dikelas. Sehingga
pembelajaran akan terasa bermakna.3
Menurut Hadisubroto pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran yang
diawali dari sebuah tema (pokok bahasan) yang dikaitkan satu sama lain, kemudian
diperkuat dengan konsep yang berkaitan satu sama lain, lalu diakhiri dengan
pengaplikasian dengan kehidupan sehari hari agar pembelajaran menjadi bermakna.4
Dari semua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik
integratif berasal dari kata tema yang memiliki arti “pokok pikiran yang diucapan”,
pembelajaran tematik integratif menjadikan siswa aktif membangun pengetahuan mereka

1
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
,(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tema), Diakses 5 Februari 2021, pukul 03:59.
2
Udin Syaefudin,dkk,Pembelajaran Terpadu,(Bandung : UPI Press,2006), hlm.4
3
Abd. Kadir,dkk,Pembelajaran Tematik,(Jakarta : Rajawali Press, 2015), hlm.6
4
Hadisubroto,dkk, Pembelajaran Terpadu, (Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,2000),hlm.9

3
baik secara individu ataupun kelompok melalui materi materi yang terikat dalam 1 tema
kemudian disesuaikan dengan kehidupan siswa sehari hari.
B. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Tematik Integratif
1. Tujuan Pembelajaran Tematik Integratif
Menurut permendikbud RI No. 67 Tahun 2013 dijelaskan bahwa tujuan
pembelajaran tematik secara terpadu (integrative) adalah untuk memadukan
kompetensi dari berbagai mata pelajaran menjadi beberapa tema. Pernyataan
permendikbud tersebut merupakan tujuan pembelajaran tematik secara umum.
Kemudian Andi Prastowo dalam jurnalnya mengemukakan bahwa tujuan khusus
pembelajaran tematik integrative adalah :
a. Menggabungkan berbagai kompetensi
Dengan melakukan integrasi intra-disipliner, maka kompetensi pengetahuan,
sikap, dan ketrampilan menjadi satu kesatuan utuh dalam mata pelajaran
b. Mengintegrasikan mata pelajaran
Dengan melakukan integrase inter-disipliner maka kompetensi dasar antar mata
pelajaran dapat digabungkan agar terkait satu sama lain.
c. Menjadikan pembelajaran lebih bermakna
Dengan integrase trans-disipliner, maka setiap mata pelajaran dapat dikaitkan
kedalam kegiatan sehari hari siswa. Sehingga pembelajaran terasa menjadi lebih
bermakna.5
Menurut Firdaus dalam bukunya “Reformasi Pembelajaran Menuju Kualitas
Insan Bertaraf Dunia”, tujuan dari pembelajaran tematik integratif adalah : 1.
menjadikan pelajaran terpusat kepada siswa, 2. memberikan pengalaman langsung
kepada siswa, 3. menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, 4. menjadikan
pembelajaran bersifat fleksibel, 5. menjadikan pembelajaran sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan siswa.6

5
Andi Prastowo,Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Peserta Didik melalui Pembelajaran Tematik Terpadu,
Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, Vol.1, No. 1, Agustus 2015, hlm. 8
6
Firdaus, Reformasi Pembelajaran Menuju Kualitas Insan Bertaraf Dunia, (Pekanbari : Witra Irzani, 2006)

4
2. Manfaat Pembelajaran Tematik Integratif
Pembelajaran Tematik Integratif memberikan berbagai manfaat kepada siswa.
Menurut Tim Pustaka Yustisia dalam jurnal karyaImam Nur Hakim. Manfaat
pembelajaran inetgratif adalah :
1. Memudahkan pemusatan perhatian pada 1 tema tertentu
2. Siswa mampu mengembangkan kompetensi dasar antar mata pelajaran pada
tema yang sama
3. Pembelajaran menjadi lebih bermakna, karena materi berkaitan langsung
dengan kehidupan siswa
4. Penyampaian materi menjadi lebih ringkas karena disampaikan secara
tematik7
Kemudian Imam Nur Hakim juga mengungkapkan manfaat manfaat apabila
menggunakan pembelajaran tematik integratif : 1. Dengan menggabungkan beberap
indikator dan kompetensi dasar, maka tumbang tindih materi dapat dikurangi, 2.
Pembelajaran menjadi bermakna karena pembelajaran berperan sarana untuk proses
belajar siswa, bukan tujuan akhir, 3. Materi menjadi utuh, siswa menjadi lebih fokus
4. Penguasaan konsep siswa meningkat karena materi pelajaran berkaitan dengan
kegiatan sehari hari.8

C. Karakteristik Pembelajaran Tematik Integratif


9
Menurut pembelajaran tematik integratif memiliki karakteristik yang mana
menjadi ciri khas dalam mengetahui perbedaan pembelajaran tematik integratif dengan
pembelajaran yang lainnya, diantara karakteristik pembelajaran tematik integratif adalah
sebagai berikut :
1. Berpusat pada peserta didik
Peserta didik mempunyai peran sebagai pusat dalam suatu pembelajaran atau
sering disebut Student Center, hal ini dikarenakan dalam kurikulum 2013 yang saat
ini tengah diaplikasikan maka peserta didik digunakan sebagai pusat dalam

7
Imam Nur Hakim. Pembelajaran Tematik-Integratif di SD/Mi Dalam Kurikulum 2013. Jurnal
Insania,Vol.19,No.1 Juni 2014,hlm.56
8
Ibid,hlm.56-57
9
Fatchurrohman, ‘Tematik Integratif Konsep Dasar Dan Aplikasi’, 2014, 1–97 <http://e-
repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2107/>.

5
10
pembelajaran dan seorang guru sebagai fasilitator . Jadi, pada saat proses
pembelajaran berlangsung seorang guru memilih sebuah materi, model, metode,
pemilihan bahasa dalam pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta
didik dalam kelas. Dengan seperti itu maka tujuan pembelajaran akan dapat tercapai
dengan mudah.
Selain itu, peserta didik juga diberikan kebebasan dalam mencari materinya
sendiri dengan begitu peserta didik akan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Aktif
dalam hal ini memeliki makna bahwa peserta didik mampu untuk bertanya, berpikir
kritis, menanggapi, dan lainnya 11.
2. Memberikan pengalaman langsung
12
Dituliskan dalam jurnal bahwa proses pembelajaran tematik integrative ini
dapat membuat proses belajar peserta didik lebih bermakna dan mereka memiliki
pengalaman sendiri untuk melakukan hal- hal yang baru menurut mereka. Peserta
didik akan mencari pengetahuannya sendiri dan itu dapat mereka peroleh dalam
proses belajar mengajar, dan peserta didik akan mencari suatu konsep pembelajaran
yang mana akan mereka hubungkan dengan konsep-konsep pembelajaran yang lain
sehingga mereka dapat memaknai suatu pembelajaran dari pengalamannya sendiri.
Dalam memberikan pengalaman langsung ini, peserta didik dapat dihadapkan
13
dengan sesuatu yang bersifat nyata atau konkrit . Guru sebagai fasilitator tidak
hanya memberikan teori saja kepada peserta didik melainkan mengarahkan peserta
didik kearah yang mana peserta didik itu mendapatkan pengalaman secara langsung
dalam belajar.
3. Pemisah setiap mata pelajaran kurang jelas
Pembelajaran tematik integratif yakni memadukan antara mata pelajaran yang
satu dengan mata pelajaran yang lainnya, dan menjadikan dalam suatu tema-tema

10
Mohamad Mukhlis, ‘Pembelajaran Tematik PEMBELAJARAN TEMATIK Mohamad Muklis STAIN
Samarinda’, Fenomena, IV.20 (2012), 63–76.
11
Doni Warman, ‘Implementasi Pembelajaran Tematik Oleh Guru Kelas Pada Sekolah Dasar Di-Kecamatan
Lembah Segar Kota Sawahlunto’, Al-Fikrah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 6.2 (2019), 185
<https://doi.org/10.31958/jaf.v6i2.1394>.
12
Ni’matul Khoeriyah and Mawardi Mawardi, ‘Penerapan Desain Pembelajaran Tematik Integratif
Alternatif Berbasis Kearifan Lokal Untuk Meningkatkan Hasil Dan Kebermaknaan Belajar’, Mimbar Sekolah
Dasar, 5.2 (2018), 63 <https://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v5i2.11444>.
13
Mukhlis.

6
sesuai dengan tingkat kelas peserta didik. Jadi peserta didik tidak lagi belajar
pelajaran IPA, IPS, PPKn, dan lainnya secara terpisah karena diajadikan dalam satu
tema yang saling berkaitan dan berhubungan. Dan dalam pembelajaran tematik ini
lebih memfokuskan pada tema- tema yang akan di pelajari. Oleh karena itu, dalam
tematik ini setiap pemisah dalam suatu mata pelajaran kurang jelas karena adanya
keterkaitan satu sama lain. Pengambilan tema-tema ini dilakukan sesuai dengan
kehidupan peserta didik 14.
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Penyajian materi pembelajaran integratif ini dalam bentuk tema yang dilakukan
dalam dua hingga tiga kali pertemuan dama setiap minggunya. Dan dalam setiap tema
tidak hanya memberikan satu konsep pembelajaran saja, namun memadukan antara
konsep – konsep pembelajaran yang lain juga. Serta menghubungkan konsep yang
dipelajari oleh peserta didik dalam kehidupan yang nyata15
5. Bersifat fleksibel
Pembelajaran bersifat fleksibel maknanya bahwa seorang guru dapat membawa
suatu pembelajaran sesuai dengan kondisi dan situasi pada saat itu. Meskipun seorang
guru sudah membuat sebuah RPP namun jika pada saat pembelajaran berlangsung ada
suatu hal yang tidak diduga terjadi, maka seorang guru dapat menyesuaikan suatu
pembelajaran dengan kondisi tersebut.
6. Pembelajaran disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik
Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda- beda mereka memiliki
keunikan masing – masing dan setiap kelas pasti berbeda dengan kelas yang lainnya.
dan suatu pembelajaran akan dapat berjalan dengan baik apabila disesuaikan dengan
minat dan kebutuhan peserta didik karena merekalah sebagai pusat utama dalam
pembelajaran.
7. Menggunakan prinsip pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Seorang guru harus melakukan prinsip ini dalam proses pembelajaran, karena
suatu pembelajaran yang menyenangkan akan membuat peserta didik lebih mudah
dalam memahami materi yang disampaikan. Seorang guru juga harus kreatif dalam

14
Muhammad Shaleh Assingkily and Uni Sahara Br. Barus, ‘Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia
Dasar(Metodologi Dalam Islam)’, Nizhamiyah, 9.2 (2019), 14–29 <https://doi.org/10.30821/niz.v9i2.548>.
15
Assingkily and Br. Barus.

7
menentukan metode, model, dan juga media yang akan digunakan dalam
pembelajaran, karena peserta didik akan merasa sangat senang jika melihat hal-hal
yang baru baginya, dan mereka akan memiliki rasa penasaran yang tinggi
dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya16.
D. Prinsip Dasar Implikasi Pembelajaran Tematik Integratif
Menurut buku (Feri Tirtoni; 9)17, menjelaskan bahwa terdapat prinsip-prinsip
pembelajaran tematik integratif. Diantaranya yaitu :
1. Prinsip Penggalian Tema
Prinsip penggalian tema ini adalah prinsip yang digunakan untuk mencari dan
membuat tema dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi peserta didik. Dalam
hal ini tema yang digali tidak terlalu luas karena supaya memudahkan untuk
diinterasikan dengan mata pelajaran yang lain. Sebuah tema yang dibuat juga harus
menyesuaikan dengan psikolog, minat, serta kebutuhan peserta didik. Selain
disesuaikan engan peserta didik, pemilihan tema pun disesuaikan dengan ketersediaan
sumber belajar yang ada dalam suatu sekolah.
2. Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu
Pada prinsip pelaksanaan pembelajaran ini guru diharapkan sebagai fasilitator
untuk peserta didiknya dan didalam pembelajaran peserta didik juga harus aktif. Pada
saat pemberian tugas yang berkelompok tidak boleh dibebankan hanya pada satu
orang saja melainkan setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab
masing – masing atas kelompoknya. Selain itu, seorang guru juga harus bisa menjadi
seseorang yang kreatif, mempunyai ide- ide baru untuk menangani situasi dalam kelas
yang tidak terduga.
3. Prinsip Evaluasi
Evaluasi ini dilakukan setelah peserta didik selesai melakukan proses
pembelajaran, evaluasi ini digunakan untuk mengukur seberapa pemahaman peserta
didik terhadap materi yang diberikan oleh guru. Jika hasil yang diperoleh kurang
bagus maka guru harus bisa memberikan kesempatan kepada peserta didik tersebut
untuk mengulang evaluasi secara mandiri.

16
Fatchurrohman.
17
Feri Tirtoni, Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar (Sidoarjo: UMSIDA PRESS, 2018).

8
4. Prinsip Reaksi
Prinsip reaksi ini meliputi seorang guru dituntut untuk dapat membuat dan
merencanakan suau pembelajaran yang efektif, supaya pembelajaran yang dilakukan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dengan begitu tujuan pembelajaran akan sangat
mudah untuk dicapai.
Selain prinsip, dalam pembelajaran tematik integratif terdapat juga implikasi
penerapan yang mana dirasakan oleh semua komponen pokok dalam aktivitas pendidikan.
Diantaranya sebagai berikut :18
1. Implikasi bagi guru
Dalam menyiapkan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik, seorang guru harus
pandai dalam memilih materi dari berbagai mata pelajaran dan dapat mengajarkannya
pada peserta didik sehingga pembelajara jadi lebih bermakna, mudah, menyenangkan
danjuga utuh.
2. Implikasi bagi siswa
Peserta didik diharuskan untuk siap dalam menghadapi atau mengikuti kegiatan
pembelajaran, yang mana pada saat dilangsungkannya pembelajaran kemungkinan akan
terjadi bekerja secara kelompok, individu, ataupun berpasangan. Peserta didik juga harus
selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran, misalnya aktif dalam kegiatan berdiskusi,
selalu bertanya, mempunyai pemikiran yang kritis dan yang lainnya.
3. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
a. Sarana dan prasarana
Dalam sebuah proses belajar pastinya sangat dibutuhkan sarana dan prasarana
dalam peembelajaran, karena jikaa tidak ada maka proses pembelajaran tidak akan
dapat berjalan dengan maksimal. Dalam sekolah jika sudah tersedianya sarana dan
prasarana sebaiknya sebagai guru, peserta didik dan juga aktifis sekolah lainnya
harus dapat memanfaatkan sarana dan prasarana itu dengan baik dan benar.
Sebagai seorang guru dalam mengajarkan materi kepada peserta didik diharappkan
tidak hanya ada didalam kelas saja, namun bisa juga menggunakan sarana dan
prasarana yang ada di luar kelas, misalnya di lapangan, taman sekolah, koperasi, dan
juga fasilitas yang lainnya.

18
Fatchurrohman.

9
b. Sumber belajar
Sumber belajar yakni segala sesuatu baik berupa data, manusia, hewan, ataupun
benda yang lainnya yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi. Sumber
belajar dapat diambil darimana saja dan kapan pun. Seiring perkembangan zaman,
seorang guru dituntut untuk dapat kreatif dalam mengajarkan materi kepada peserta
didik dan juga diharapkan untuk tidak terpaku pada buku teks yang disediakan oleh
sekolah, karena informasi yang diberikan hanya padat dan singkat jadi sebisa
mungkin seorang guru untuk mencari refrensi lain dalam pemilihan materi.
Adanya perkembangan teknologi ini menjadi sangat mudah dalam melakukan
apapun, dan tentunya dapat dengan mudah untuk mencari suatu informasi. Dengan
begitu guru dapat memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Tidak hanya berada
dalam jangkauan teknologi saja, namun sumber belajar bisa juga didapat di luar
kelas, misalnya mengamati proses pertumbuhan kecambah, mengamati hewan,
manusia, dan benda- benda yang lainnya.
c. Media pembelajaran
Peran media pembelajaran ini sangat penting dalam pembelajaran tematik
integratif, karena dalam memilih media pembelajaran ini diharapkan untuk
memprioritaskan benda nyata, jika tidak ada maka benda mitasi, tiruan atau
miniature, jika tidak ada maka film slide dan yang terakhir adalah gambar.
Penggunaan media pembelajaran ini sangatlah diperlukan karena dapat memotivasi
peserta didik dalam belajar, memperluas wawasan, memperdalam pemahaman
materi, serta melatih peserta didik agar selalu berpikir kreatif.
4. Implikasi terhadap peraturan ruangan
a. Penataan ruang kelas disesuaikan dengan tema pembelajaran, b. Penyusunan tempat
duduk atau bangku dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pada saat proses
pembelajaran. c. Peserta didik tidak harus selalu duduk diaatas kursi namun dapat juga
duduk dikarpet atau tikar. d. Pemanfaatan dinding kelas untuk menghias dan juga dapat
diberi hiasan berupa hasil karya peserta didik agar dapat dihargai. e. Pengelolaan alat,
sumber belajar, dan juga sarana didalam kelas, agar peserta didik dapat dengan mudah
untuk mengambil dan mengembalikannya.

10
5. Implikasi terhadap pemilihan metode
Pemilihan metode ini dilakukan oleh seorang guru dan dalam pemilihan metode
harus menyesuaikan dengan keadaan peserta didik serta kefektivitasannya. Guru
memilih metode yang sesuai dengan materi pembelajaran dan juga sesuai dengan
kondisi atau keadaan peserta didik. Apapun metode yang digunakan oleh seorang guru
jika itu dapat mencapai tujuan pembelajaran, dan sesuai dnegan kondisi peserta didik
maka diperboolehkan. Karena metode yang terbaik adalah metode yang sesuai dengan
kebutuhan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran tematik integratif berasal dari kata tema yang memiliki arti “pokok
pikiran yang diucapan”, pembelajaran tematik integratif menjadikan siswa aktif
membangun pengetahuan mereka baik secara individu ataupun kelompok melalui materi
materi yang terikat dalam 1 tema kemudian disesuaikan dengan kehidupan siswa sehari
hari. Tujuan dari pembelajaran tematik adalah untuk menggabungkan kompetensi dasar
pada setiap mata pelajaran menjadi 1 tema. Sedangkan manfaat dari pembelajaran
tematik integratif adalah untuk memberikan kesan belajar bermakna bagi siswa.
Pembelajaran tematik memiliki ciri ciri : 1. Berpusat pada peserta didik, 2. Memberikan
pengalaman langsung, 3. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dan bersifat
fleksibel. Prinsip pembelajaran tematik integrative meliputi : 1. Prinsip Penggalian tema,
2. Prinsip Pelaksanaan pembelajaran terpadu, 3. Prinsip evaluasi dan prinsip reaksi
B. Saran
Pembelajaran tematik memerlukan persiapan yang matang sebelum dilaksanakan.
Oleh karena itu penulis berharap makalah ini dapat memberikan pandangan kepada guru
MI/SD di seluruh Indonesia sebagai tambahan panduan ketika melaksanakan
pembelajaran tematik di kelas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Assingkily, Muhammad Shaleh, and Uni Sahara Br. Barus, ‘Pembelajaran Tematik Bagi Anak
Usia Dasar(Metodologi Dalam Islam)’, Nizhamiyah, 9.2 (2019), 14–29
<https://doi.org/10.30821/niz.v9i2.548>

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
,(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tema), Diakses 5 Februari 2021, pukul 03:59.

Fatchurrohman, ‘Tematik Integratif Konsep Dasar Dan Aplikasi’, 2014, 1–97 <http://e-
repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2107/>

Firdaus.2006.Reformasi Pembelajaran Menuju Kualitas Insan Bertaraf Dunia.Pekanbaru : Witra


Irzani

Hadisubroto,dkk.2000.Pembelajaran Terpadu.Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Imam Nur Hakim. Pembelajaran Tematik-Integratif di SD/Mi Dalam Kurikulum 2013. Jurnal
Insania,Vol.19,No.1 Juni 2014.

Kadir, Abd,dkk.2015.Pembelajaran Tematik.Jakarta : Rajawali Press

Khoeriyah, Ni’matul, and Mawardi Mawardi, ‘Penerapan Desain Pembelajaran Tematik


Integratif Alternatif Berbasis Kearifan Lokal Untuk Meningkatkan Hasil Dan
Kebermaknaan Belajar’, Mimbar Sekolah Dasar, 5.2 (2018), 63
<https://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v5i2.11444>

Mukhlis, Mohamad, ‘Pembelajaran Tematik PEMBELAJARAN TEMATIK Mohamad Muklis


STAIN Samarinda’, Fenomena, IV.20 (2012), 63–76

Prastowo Andi.Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Peserta Didik melalui Pembelajaran Tematik


Terpadu. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, Vol.1, No. 1, Agustus 2015.

Tirtoni, Feri, Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar (Sidoarjo: UMSIDA PRESS, 2018)

Syaefudin Udin,dkk.2006.Pembelajaran Terpadu.Bandung : UPI Press

13
Warman, Doni, ‘Implementasi Pembelajaran Tematik Oleh Guru Kelas Pada Sekolah Dasar Di-
Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto’, Al-Fikrah: Jurnal Manajemen Pendidikan,
6.2 (2019), 185 <https://doi.org/10.31958/jaf.v6i2.1394>

14

Anda mungkin juga menyukai