Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran Tematik terpadu

Dosen Pengampu : Ratna Nulinnaja, M.Pd.I

Oleh Kelompok 3 :

1. Salsabila Fitri Mufidayanti (18140087)


2. Apriliyah Purnama Noer (18140095)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan Pengembangan
Kurikulum”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
umat Islam yakni Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada umatnya jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan Makalah ini yang menjadi
tugas Pembelajaran Tematik Terpadu. Disamping itu, penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada dosen pengampu yaitu Ratna Nulinnaja, M. Pd.I dalam mata kuliah ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat diperbaiki. Karena penulis sadar, makalah yang dibuat ini masih banyak
terdapat kekurangannya.

Malang, 17 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii
BAB I............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 2
BAB II .......................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 3
A. Pendekatan Pengembangan Kurikulum ............................................................................... 3
B. Kurikulum Integratif (Terpadu) .......................................................................................... 5
C. Integrated Curriculum Approach (Pendekatan Pembelajaran Integratif) .............................. 7
D. Pendekatan Holistik ............................................................................................................ 7
E. Ciri-ciri Pendekatan Holistik .............................................................................................. 8
G. Teknik Pendekatan Holistik ................................................................................................ 9
H. Aplikasi Pendekatan Holistik dalam Pendidikan Anak ...................................................... 10
BAB III ....................................................................................................................................... 12
PENUTUP .................................................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakikatnya dalam dunia pendidikan pembelajaran adalah proses interaksi
yang terjadi akibat adanya belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru dan
siswa khususnya lembaga formal. Dalam dunia pendidikan dibutuhkan adanya sebuah
rencana dalam mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Adapun rencana yang
dimaksudkan adalah kurikulum.

Kurikulum merupakan rancangan pembelajaran atau perangkat pembelajaran yang


dirangkum kemudian digunakan seorang pendidik dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. 1

Kurikulum seiring berjalannya waktu berubah-ubah dan dikembangkan sesuai


dengan kebutuhan serta kondisi permasalahan yang ada. Dalam pengembangan
kurikulum sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan pendekatan-pendekatan supaya
menghasilkan kurikulum yang baik. Pendekatan-pendekatan dalam pengembangan
kurikulum seperti pendekatan integratif dan juga pendekatan holistik.

Pendidikan dapat dilihat dalam dua sisi yaitu: (1) pendidikan sebagai praktik dan
(2) pendidikan sebagai teori. Pendidikan sebagai praktik yakni seperangkat kegiatan
atau aktivitas yang dapat diamati dan disadari dengan tujuan untuk membantu pihak
lain agar memperoleh perubahan perilaku. Sementara pendidikan sebagai teori yaitu
seperangkat pengetahuan yang telah tersusun secara sistematis yang berfungsi untuk
menjelaskan, menggambarkan, meramalkan dan mengontrol berbagai gejala dan
peristiwa pendidikan, baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman pendidikan
(empiris) maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam untuk melihat makna
pendidikan dalam konteks yang lebih luas.

1
Musa’adatul Fithriyah. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM
PENDIDIKAN DASAR AT-THULAB: Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017. Hlm. 201
Seorang peserta didik akan tumbuh dengan baik manakalah ia memperoleh
pendidikan yang paripurna (komprehensif), agar ia kelak menjadi manusia yang
berguna bagi masyarakat, bangsa, negara, dan agama. Anak yang demikian ini adalah
anak yang sehat dalam arti luas, yaitu sehat fisik, mental emosional, mental intelektual,
dan mental sosial. Pendidikan itu sendiri sudah harus dilakukan sejak sedini mungkin di
rumah maupun di luar rumah, baik secara formal maupun non formal. Dengan demikian
dalam penulisan makalah ini kami akan membahas metode pendidikan melalui
pendekatan Holistik yang mana metode ini menitik beratkan pada penguasaan teori dan
praktik untuk menumbuhkan perkembangan peserta didik dalam memahami pelajaran
di sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pendekatan pengembangan kurikulum?
2. Apa yang dimaksud dengan kurikulum terpadu?
3. Apa yang dimaksud dengan Integrated Curriculum Approach ?
4. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Holistik?
5. Apa saja ciri-ciri pendekatan holistik?
6. Metode apa yang digunakan dalam pendekatan holistik?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari pendekatan pengembangan kurikulum
2. Untuk mengetahui pengertian kurikulum terpadu
3. Untuk mengetahui pengertian Integrated Curriculum Approach
4. Untuk mengetahui pendekatan holistik
5. Untuk mengetahui ciri-ciri pendekatan holistik
6. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pendekatan holistik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Pengembangan Kurikulum


1. Pengertian Pengembangan
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengembangan sesuai
dengan pemikiran mereka masing-masing. Pengembangan biasa dikenal dengan
sebutan pembaharuan atau adanya inovasi baru. Inovasi merupakan penemuan baru
yang sebelumnya belum pernah digunakan. Dalam hal ini Nasution (1990) yang
dikutip oleh Lismina menyatakan bahwa inovasi adalah suatu penemuan baik
berupa ide, kejadian, ataupun metode yang dapat diamati meskipun sudah ada tapi
belum diketahui orang. 2

Sedangkan menurut Winarno Surahmad dalam bukunya lismina mengemukakan


tentang pengembangan merupakan kegiatan penyusunan, pelaksanaan, penilaian,
serta penyempurnaan sesuatu untuk memperoleh hasil yang lebih baik. 3

Menurut lismina yang mengutip dari Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto
berpendapat bahwa istilah pengembangan mengarah pada kegiatan yang
menghasilkan sesuatu yang baru. Dalam penemuan sesuatu/hal yang baru harus
melewati perbaikan dan penyempurnaan mengenai tingkat kelayakan sebelum
digunakan. 4

2. Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan suat hal penting terutama dalam dunia pendidikan.
Kurikulum dapat menentukan tingkat keberhasilan proses pembelajaran siswa
selama menempuuh pendidikan di setiap lembaga pendidikan formal. Kurikulum
memiliki artian luas sehingga terdapat definisi yang berbeda-beda baik itu menurut
bahasa maupun menurut para ahli.

2
Lismina, Pengembangan kurikulum di sekolah daan perguruan Tinggi, (Progo: Uwais Inspirasi Indonesia,
2018) hlm. 6
3
Lismina, Pengembangan Kurikulum (Progo: Uwais Inspirasi Indonesia,2017) hlm. 5
4
Ibid, hlm.6

3
Menurut Tarpan awalnya kurikulum digunakan dalam bidang olahraga.yang
berasal dari bahasa latin “curir” yang memiliki arti pelari dan “currere”yang
5
artinya arena pacuan atau arena perlombaan lari.

Seiring berkembangnya zaman yang bermula digunakan seorang pelari


kemudian beralih digunakan dalam dunia pendidikan. Definisi dari kurikulum pun
berbeda dari sebelumnya. Pengertian kurikulum menurut Darkir (2004) adalah
program pendidikan bukan program pengajaran, yaitu program yang direncanakan,
diprogramkan dan dirancang yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman
belajar baik yang berasal dari waktu lalu, sekarang maupun yang akan datang.

Sedangkan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003


menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.6

Berdasarkan pemaparan tokoh di atas, maka dapat disimpulkan penulis bahwa


kurikulum adalah suatu rangkaian program yang berisi bahan ajar dan pengalaman
belajar yang direncanakan dan dijadikan sebagai pedoman atau acuan pelaksanaan
pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan.

3. Pengertian Pengembangan Kurikulum


Menurut Blaney yang dikutip oleh Heni Listiana dalam bukunya
mengemukakan bahwasanya pengembangan kurikulum adalah proses yang
kompleks atau lengkap karena didalamnya membahas mengenai mulai dari
penyusunan kurikulum, hingga penyempurnaan komponen-komponen kurikulum.
Komponen yang dimaksudkan diantaranya tujuan, isi serta metode atau strategi
pembelajaran serta evaluasi. 7

5
Tarpan Suparman. Kurikulum dan Pembelajaran. (Purwodadi: CV. Sarnu Untung, 2020) hlm. 1
6
Opcit. Tarpan Suparman. hlm. 2
7
Heni Listiana. Pengembangan Kurikulum. (Surabaya: Imtiyaz,2016) hlm 41

4
Pengembangan kurikulum (curriculum development / curriculum planning /
curriculum desaign) adalah rencana yang digunakan dan disiapkan bagi siswa untuk
mengarah pada proses perubahan yang diharapkan kemudian perubahan dalam diri
siswa dapat dinilai. Dapat juga diartikan bahwa pengembangan kurikulum
merupakan proses perputaran tanpa adanya titik awal maupun titiik akhir, karena
proses pengembangan ini mengacu pada unsur-unsur yang ada dalam kurikulum
diantaranya tujuan, metode, serta feedback (timbal balik). 8

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan oleh penulis bahwa


pengembangan kurikulum adalah kegiatan melaksanakan dan mempertahankan
serta menyempurnakan kurikulum yang sudah ada untuk memperoleh hasil yang
lebih baik dari sebelumnya.

4. Pendekatan Pengembangan Kurikulum,


Menurut Hamali dalam sebuah jurnal menjelaskan mengenai definisi dari
pendekatan pengembangan kurikulum. Pendekatan dapat diartikan sebagai sudut
pandang seseorang dalam melakukan sesuatu yang akan dicapai. Pendekatan lebih
mengarah pada pandangan seseorang terhadap suatu proses. Oleh karena itu
pendekatan pengembangan kurikulum yang dimaksudkan dalam dunia pendidikan
ini dapat diartikan sebagai pandangan terhadap proses pengembangan kurikulum. 9

B. Kurikulum Integratif (Terpadu)


1. Definisi Kurikulum Integratif
Integratif atau integrasi berasal dari kata integer yang berarti unit. Integrasi
dapat diartikan perpaduan, penggabungan, atau keseluruhan. Kurikulum jenis ini
dalam penerapannya yaitu mneghilangkan batasan-batasan setiap mata pelajaran
dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. 10

8
Ibid. AT-THULAB. Hlm. 201
9
Ibid. hlm. 202
10
Agus Zaenul Fitri, Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam Dari Normatif-Filosofis ke Praktis, (Bandung:
Alfabeta, 2013), hlm. 89

5
Kurikulum Integratif (Terpadu) adalah kurikulum yang mana menggunakan
bahan ajar secara menyeluruh serta tanpa ada batasan-batasan antara mata pelajaran
satu dengan mata pelajaran yang lainnya.

Menurut Asep Herry Hernawan yang mengutip Wolfinger mengatakan bahwa


kurikulum terpadu adalah kurikulum yang memadukan beberaoa disiplin ilmu yang
mengacu pada isi, ketrampilan, dan sikap.

Menurut Imam kurikulum integratif adalah kegiatan merancang keterpaduan


berbagai materi pelajaran yang dibentuk secara keseluhan dan bermakna sehingga
batasan antar pelajaran tidak terlihat.11 Kurikulum terpadu diciptakan dengan
pemusatan pelajaran terhadap masalah yang dianggap memerlukan solusi dalam
penyelesaiannya yang berasal dari beberapa mata pelajaran. 12

Dengan demikian maka kurikulum integrative (terpadu) adalah upaya yang


dilakukan dengan mengintegrasikan materi dari beberapa mata pelajaran yang
disatukan hingga batasan antar mata pelajaran tidak tampak yang digunakan dalam
mencapai tujuan pembelajaran.

2. Ciri-ciri kurikulum terpadu


Menurut S. Nasution, kurikulum terpadu (Kurikulum Integrasi) memiliki ciri-ciri
berikut ini:
1. Kurikulum terpadu merupakan kesatuan yang utuh dan bulat
2. Batas-batas mata pelajaran yang tak tampak
3. Didasarkan pada kebutuhan siswa
4. Life-Centered (mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa)
5. Memberikan dorongan dan motivasi bagi siswa
6. Meningkakan sikap sosial anak
7. Dilaksanakan oleh guru dan siswa 13

11
Anda Juanda. Pembelajaran Kurikulum Tematik Terpadu. (Cirebon: Convident, 2019), hlm. 2
12
Opcit, Heni Listiana. hlm. 75
13
S. Nasution, Asas-Asas Kurikulum, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), hlm. 10

6
C. Integrated Curriculum Approach (Pendekatan Pembelajaran Integratif)
Pendekatan integratif adalah suatu sistem penyatuan kompleks komponen-
komponen yang saling berkaitan. Menurut Hidayat Pendekatan integratif tebentuk dari
suatu kesatuan yang tersusun secara sistematis dan bermakna. Dalam hal ini bermakna
diartikan sebagai sesuatu yang memiliki arti dan manfaat serta lebih mudah di ingat.
Pendekatan integratif ini disampaikan melalui pembelajaran yang mengaitkan semua
mata pelajaran menjadi satu kesatuan yang utuh. 14

Dalam bukunya Ibadullah dkk, H. Udin Syaefuddin mengemukakan bahwa


Kurikulum integratif biasa disebut juga pendekatan pembelajaran terpadu. Istilah
tersebut berasal dari Integrated teaching and learning atau integrated curriculum
approach. Pendekatan pembelajaran terpadu ini didukung oleh tokoh yang berasal dari
Amerika yang bernama John Dewey. Tokoh tersebut menjelaskan kembali lebih dalam
bahwa pembelajaran terpadu adalah pendekatan yang digunakan untuk
mengembangkan kemampuan siswa dari interaksi yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari dengan pengetahuan yang dimilikinya. 15

Dalam pelaksanaannya Pendekatan Pembelajaran Terpadu memiliki arti penting


antara lain: Satu, pendekatan pembelajaran ini lebih mengutamakan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran. Dua, pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa
16
terlibat secara langsung sehingga memperoleh pengalaman belajar.

D. Pendekatan Holistik
Istilah holistik mengandung makna menyeluruh atau utuh. Pendekatan holistik
memandang manusia secara utuh, dalam arti manusia dengan unsur kognitif, afektif dan
perilakunya (Piskomotorik). Manusia juga tidak bisa berdiri sendiri, namun terkait erat
dengan lingkungannya. Manusia tidak bisa terlepas dari manusia lain, demikian pula

14
Opcit . At-thullab. Hlm. 204
15
Ibadullah Manawi, dkk. Teori dan Aplikasi Pembelajaran Terpadu, (Magetan: Ae Media Grafika, 2019), hlm
7
16
Ibid, hlm. 17

7
dengan lingkungan fisik atau alam sekitarnya. Manusia juga tergantung kepada Tuhan
yang Maha Kuasa selaku pencipta dan penentu hidupnya

Pendekatan holistik (holistic learning) adalah pendekatan pendekatanyang berfokus


pada pemahaman informasi dan mengkaitkannya dengan topik-topik lain sehingga
terbangun kerangka pengetahuan. Dalam pendekatan holistik, diterapkan prinsip bahwa
siswa akan belajar lebih efektif jika semua aspek pribadinya (pikiran, tubuh dan jiwa)
dilibatkan dalam pengalaman siswa.

Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu


dalam suasana pendekatan yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris
dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui
pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to
be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang
baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial,
serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein). 17

E. Ciri-ciri Pendekatan Holistik


Paradigma holistik menekankan proses pendidikan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tujuan pendidikan holistik mengintrodusir terbentuknya manusia seutuhnya dan


masyarakat seutuhnya.
2. Materi pendidikan holistik mengandung kesatuan pendidikan jasmani-rohani,
mengasah kecerdasan intelektual-spiritual (emosional)- ketrampilan, kesatuan
materi pendidikan teoritis-praktis, kesatuan materi pendidikan pribadi-sosial-
ketuhanan
3. Proses pendidikan holistik mengutamakan kesatuan kepentingan anak didik-
masyarakat.

17
Dadang Hawari, Pendidikan Agama dan Akhlak Bagi Anak dan Remaja (PT. Logos Wacana Ilmu: 2006).hlm.
34

8
4. Evaluasi pendidikan holistik mementingkan tercapainya perkembangan anak didik
dalam bidang penguasaan ilmu-sikap-tingkahl aku-ketrampilan. 18

F. Metode dan Teknik Pendekatan Holistik


Metode yang digunakan dalam pendekatan holistik ada 2 metode yaitu:
a. Belajar melalui keseluruhan bagian otak.
Bahan pelajaran dipelajari dengan melibatkan sebanyak mungkin indera; juga
melibatkan berbagai tingkatan keterlibatan, yaitu: indera, emosional, dan
intelektual. Sehingga aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dapat berkembang
secra baik dan berkembang sesuai dengan tingkatan pada fase pertmbuhan manusia.
b. Belajar melalui kecerdasan majemuk (multiple intelligences)
Siswa mempelajari materi pelajaran dengan menggunakan jenis kecerdasan
yang paling menonjol dalam dirnya. Kecerdasan yang digunakan sesudengan
karakteristik pembelajaran masing masing. Apakah itu bertipe audio, visual atau pin
audio visual serta tipe belajar yang lain. 19

G. Teknik Pendekatan Holistik


Ada beberapa teknik pendekatan holistic yaitu antara lain:
a) Mengajukan pertanyaan
b) Memvisualkan informasi
c) Merasakan informasi

Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta


didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan
spritual.Sehingga dalam mengembangan pendekatan holistic harus memperhatikan
beberapa hal agar supaya pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Hal yang perlu di
pertimbangkan yaitu:

1. Menggunakan pendekatan pembelajaran transformative

18
Ngalim Purwanto, MP, Psikologi Pendidikan (PT. Remaja Rosdakarya: 1991). hlm. 43
19
Hannan Athiyah Ath-Thuri, Mendidik Anak Perempuan Di Masa Kanak-kanak (Amzah: 2007). hlm. 22

9
2. Prosedur pembelajaran yang fleksibel
3. Pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu
4. Pembelajaran yang bermakna
5. Pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada

H. Aplikasi Pendekatan Holistik dalam Pendidikan Anak


Pendekatan Holistik dikemas bukan dalam bentuk yang kaku melainkan melalui
hubungan langsung antara anak didik dengan lingkungannya. Pendekatan Holistik tidak
melihat manusia dari aktivitasnya yang terpisah pada bagian-bagian tertentu, namun
merupakan mahluk yang bersifat utuh dan tingkah lakunya tidak dapat dijelaskan
berdasarkan aktivitas bagian-bagiannya. Tidak hanya melalui potensi intelektualnya
saja, namun juga dari potensi spiritual dan emosionalnya

Proses pelaksanaan pendekatan Holistik dalam pendidikan akan mengajak anak


berbagi pengalaman kehidupan nyata, mengalami peristiwa-peristiwa langsung yang
diperoleh dari pengetahuan kehidupan. Dengan demikian pendidik diharapkan dapat
menyalakan/menghidupkan kecintaan anak akan pembelajaran. Pendidik juga
mendorong anak untuk melakukan refleksi, diskusi daripada mengingat secara pasif
tentang fakta-fakta. Hal ini jauh lebih bermanfaat dibanding keterampilan pernecahan
masalah yang bersifat abstrak.

Komunitas pembelajaran yang diciptakan pada proses pendidikan Holistik harus


dapat merangsang pertumbuhan kreativitas pribadi, dan keingintahuan dengan cara
berhubungan dengan dunia. Dengan demikian anak didik dapat menjadi pribadi-pribadi
yang penuh rasa ingin tahu yang dapat belajar apapun yang mereka butuh ketahui dalam
setiap konteks baru,

Model pendidikan holistik ini melahirkan Kurikulum Holistik yang memiliki ciri-ciri:
a) Spiritualitas adalah jantung dari setiap proses dan praktek pembelajaran
b) Pembelajaran diarahkan agar siswa menyadari akan keunikan dirinya dengan segala
potensinya. Mereka harus diajak untuk berhubungan dengan dirinya yang paling

10
dalarn (inner self, sehingga memahami eksistensi, otoritas, tapi sekaligus
bergantung sepenuhnya kepada pencipta Nya).
c) Pembelajaran tidak hanya mengembangkan cara berpikir analitis/linier tapi juga
intuitif.
d) Pembelajaran berkewajiban menumbuh kembangkan potensi kecerdasan ganda
(multiple intelligences).
e) Menyadarkan anak akan keterkaitannya dengan komunitas sekitarnya
f) Mengajak anak menyadari hubungannya dengan bumi dan ciptaan Allah selain
manusia seperti hewan, tumbuhan, dan benda (air, udara, tanah) sehingga mereka
memiliki kesadaran ekologis.
g) Kurikulumnya memperhatikan hubungan antara berbagai pokok bahasan dalam
tingkatan transdisipliner, sehingga hal itu akan lebih memberi makna kepada siswa.
h) Menghantarkan anak untuk menyeimbangkan antara belajar individual dengan
kelompok (kooperatif, kolaboratif, antara isi dengan proses, antara pengetahuan
dengan imajinasi, antara rasional dengan intuisi, antara kuantitatif dengan kualitatif
i) Pembelajaran yang tumbuh, menemukan, dan memperluas cakrawala
20
j) Pembelajaran yang merupakan sebuah proses kreatif dan artistic.

20
Ibid, hlm. 55

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Seiring berkembangnya waktu pendidikan mengharapkan perubahan yang


lebih baik lagi dari sebelumnya oleh karena kurikulum dikembangkan untuk proses
yang lebih baik. Dalam hal ini dalam pengembangan kurikulum terdapat dua
pendekatan yang dapat digunakan diantaranya integrated curriculum approach and
holistic curriculum approach.

Kurikulum integratif biasa disebut juga pendekatan pembelajaran terpadu.


Istilah tersebut berasal dari Integrated teaching and learning atau integrated
curriculum approach. Dalam hal ini pendekatan dilakukan dengan menggabungkan
beberapa materi mata pelajaran menjadi satu sehingga batasan-batasan setiap mata
pelajaran tidak tampak bahkan dapat dikatakan hilang.

Pendekatan pembelajaran ini mengutamakan proses pembelajaran yang


melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran, serta siswa mengalami secara
langsung pembelajaran tersebut sehingga pembelajaran lebih mudah ditangkap oleh
siswa dan pembelajaran lebih bermakna (tidak mudah dilupakan).

Pembelajaran holistik (holistic learning) adalah pendekatan pembelajaran


yang berfokus pada pemahaman informasi dan mengkaitkannya dengan topik-topik
lain sehingga terbangun kerangka pengetahuan.Pembelajaran yang terbangun
meliputi kognitif, afektif dan psikomotor yang kesemua komponen tersebut
merupakan keutuhan dari manusia.Sehingg prinsip yang sesuai dengan pendekatan
holistic ini adalah pembelajaran Humanistik yang lebih tepatnya memanusiakan
manusia.

Pendekatan holistik sendiri memiliki berbagai metode dan teknik dalam


penerapanya. Metode tersebut adalah Belajar melalui keseluruhan bagian otak dan
Belajar melalui kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Sedangkan teknik

12
yang digunaan dalam pendekat holistic adalah Mengajukan pertanyaan,
Memvisualkan informasi dan Merasakan informasi. Sehingga Pendekatan Holistik
tidak melihat manusia dari aktivitasnya yang terpisah pada bagian-bagian tertentu,
namun merupakan mahluk yang bersifat utuh dan tingkah lakunya tidak dapat
dijelaskan berdasarkan aktivitas bagian-bagiannya. Tidak hanya melalui potensi
intelektualnya saja, namun juga dari potensi spiritual dan emosionalnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Lismina. 2018. Pengembangan kurikulum di sekolah daan perguruan Tinggi, (Progo:


Uwais Inspirasi Indonesia)

Lismina. 2017. Pengembangan Kurikulum (Progo: Uwais Inspirasi Indonesia)

Suparman, Tarpan. 2020. Kurikulum dan Pembelajaran. (Purwodadi: CV. Sarnu Untung)

Heni Listiana. Pengembangan Kurikulum. (Surabaya: Imtiyaz,2016) hlm 41

Musa’adatul Fithriyah. 2017. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM


MENGEMBANGKAN KURIKULUM DASAR AT-THULAB: Volume 1 Nomor
Tahun 2017

Fitri, Agus Zaenul. 2013. Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam Dari Normatif-Filosofis
ke Praktis, (Bandung: Alfabeta)

Juanda, Anda. 2019. Pembelajaran Kurikulum Tematik Terpadu. (Cirebon: Convident)

S. Nasution. 2006. Asas-Asas Kurikulum, (Jakarta : Bumi Aksara)

Ibadullah Manawi, dkk. 2019. Teori dan Aplikasi Pembelajaran Terpadu, (Magetan: Ae
Media Grafika)

Dadang Hawari. 2006. Pendidikan Agama dan Akhlak Bagi Anak dan Remaja (PT. Logos
Wacana Ilmu)

Ngalim Purwanto. 1991. Psikologi Pendidikan (PT. Remaja Rosdakarya)

Hannan Athiyah Ath-Thuri. 2007. Mendidik Anak Perempuan Di Masa Kanak-kanak


(Amzah)

14

Anda mungkin juga menyukai