Oleh Kelompok 3 :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan Pengembangan
Kurikulum”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
umat Islam yakni Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada umatnya jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan Makalah ini yang menjadi
tugas Pembelajaran Tematik Terpadu. Disamping itu, penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada dosen pengampu yaitu Ratna Nulinnaja, M. Pd.I dalam mata kuliah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat diperbaiki. Karena penulis sadar, makalah yang dibuat ini masih banyak
terdapat kekurangannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya dalam dunia pendidikan pembelajaran adalah proses interaksi
yang terjadi akibat adanya belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru dan
siswa khususnya lembaga formal. Dalam dunia pendidikan dibutuhkan adanya sebuah
rencana dalam mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Adapun rencana yang
dimaksudkan adalah kurikulum.
Pendidikan dapat dilihat dalam dua sisi yaitu: (1) pendidikan sebagai praktik dan
(2) pendidikan sebagai teori. Pendidikan sebagai praktik yakni seperangkat kegiatan
atau aktivitas yang dapat diamati dan disadari dengan tujuan untuk membantu pihak
lain agar memperoleh perubahan perilaku. Sementara pendidikan sebagai teori yaitu
seperangkat pengetahuan yang telah tersusun secara sistematis yang berfungsi untuk
menjelaskan, menggambarkan, meramalkan dan mengontrol berbagai gejala dan
peristiwa pendidikan, baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman pendidikan
(empiris) maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam untuk melihat makna
pendidikan dalam konteks yang lebih luas.
1
Musa’adatul Fithriyah. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM
PENDIDIKAN DASAR AT-THULAB: Volume 1 Nomor 2, Tahun 2017. Hlm. 201
Seorang peserta didik akan tumbuh dengan baik manakalah ia memperoleh
pendidikan yang paripurna (komprehensif), agar ia kelak menjadi manusia yang
berguna bagi masyarakat, bangsa, negara, dan agama. Anak yang demikian ini adalah
anak yang sehat dalam arti luas, yaitu sehat fisik, mental emosional, mental intelektual,
dan mental sosial. Pendidikan itu sendiri sudah harus dilakukan sejak sedini mungkin di
rumah maupun di luar rumah, baik secara formal maupun non formal. Dengan demikian
dalam penulisan makalah ini kami akan membahas metode pendidikan melalui
pendekatan Holistik yang mana metode ini menitik beratkan pada penguasaan teori dan
praktik untuk menumbuhkan perkembangan peserta didik dalam memahami pelajaran
di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pendekatan pengembangan kurikulum?
2. Apa yang dimaksud dengan kurikulum terpadu?
3. Apa yang dimaksud dengan Integrated Curriculum Approach ?
4. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Holistik?
5. Apa saja ciri-ciri pendekatan holistik?
6. Metode apa yang digunakan dalam pendekatan holistik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari pendekatan pengembangan kurikulum
2. Untuk mengetahui pengertian kurikulum terpadu
3. Untuk mengetahui pengertian Integrated Curriculum Approach
4. Untuk mengetahui pendekatan holistik
5. Untuk mengetahui ciri-ciri pendekatan holistik
6. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pendekatan holistik
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut lismina yang mengutip dari Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto
berpendapat bahwa istilah pengembangan mengarah pada kegiatan yang
menghasilkan sesuatu yang baru. Dalam penemuan sesuatu/hal yang baru harus
melewati perbaikan dan penyempurnaan mengenai tingkat kelayakan sebelum
digunakan. 4
2. Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan suat hal penting terutama dalam dunia pendidikan.
Kurikulum dapat menentukan tingkat keberhasilan proses pembelajaran siswa
selama menempuuh pendidikan di setiap lembaga pendidikan formal. Kurikulum
memiliki artian luas sehingga terdapat definisi yang berbeda-beda baik itu menurut
bahasa maupun menurut para ahli.
2
Lismina, Pengembangan kurikulum di sekolah daan perguruan Tinggi, (Progo: Uwais Inspirasi Indonesia,
2018) hlm. 6
3
Lismina, Pengembangan Kurikulum (Progo: Uwais Inspirasi Indonesia,2017) hlm. 5
4
Ibid, hlm.6
3
Menurut Tarpan awalnya kurikulum digunakan dalam bidang olahraga.yang
berasal dari bahasa latin “curir” yang memiliki arti pelari dan “currere”yang
5
artinya arena pacuan atau arena perlombaan lari.
5
Tarpan Suparman. Kurikulum dan Pembelajaran. (Purwodadi: CV. Sarnu Untung, 2020) hlm. 1
6
Opcit. Tarpan Suparman. hlm. 2
7
Heni Listiana. Pengembangan Kurikulum. (Surabaya: Imtiyaz,2016) hlm 41
4
Pengembangan kurikulum (curriculum development / curriculum planning /
curriculum desaign) adalah rencana yang digunakan dan disiapkan bagi siswa untuk
mengarah pada proses perubahan yang diharapkan kemudian perubahan dalam diri
siswa dapat dinilai. Dapat juga diartikan bahwa pengembangan kurikulum
merupakan proses perputaran tanpa adanya titik awal maupun titiik akhir, karena
proses pengembangan ini mengacu pada unsur-unsur yang ada dalam kurikulum
diantaranya tujuan, metode, serta feedback (timbal balik). 8
8
Ibid. AT-THULAB. Hlm. 201
9
Ibid. hlm. 202
10
Agus Zaenul Fitri, Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam Dari Normatif-Filosofis ke Praktis, (Bandung:
Alfabeta, 2013), hlm. 89
5
Kurikulum Integratif (Terpadu) adalah kurikulum yang mana menggunakan
bahan ajar secara menyeluruh serta tanpa ada batasan-batasan antara mata pelajaran
satu dengan mata pelajaran yang lainnya.
11
Anda Juanda. Pembelajaran Kurikulum Tematik Terpadu. (Cirebon: Convident, 2019), hlm. 2
12
Opcit, Heni Listiana. hlm. 75
13
S. Nasution, Asas-Asas Kurikulum, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), hlm. 10
6
C. Integrated Curriculum Approach (Pendekatan Pembelajaran Integratif)
Pendekatan integratif adalah suatu sistem penyatuan kompleks komponen-
komponen yang saling berkaitan. Menurut Hidayat Pendekatan integratif tebentuk dari
suatu kesatuan yang tersusun secara sistematis dan bermakna. Dalam hal ini bermakna
diartikan sebagai sesuatu yang memiliki arti dan manfaat serta lebih mudah di ingat.
Pendekatan integratif ini disampaikan melalui pembelajaran yang mengaitkan semua
mata pelajaran menjadi satu kesatuan yang utuh. 14
D. Pendekatan Holistik
Istilah holistik mengandung makna menyeluruh atau utuh. Pendekatan holistik
memandang manusia secara utuh, dalam arti manusia dengan unsur kognitif, afektif dan
perilakunya (Piskomotorik). Manusia juga tidak bisa berdiri sendiri, namun terkait erat
dengan lingkungannya. Manusia tidak bisa terlepas dari manusia lain, demikian pula
14
Opcit . At-thullab. Hlm. 204
15
Ibadullah Manawi, dkk. Teori dan Aplikasi Pembelajaran Terpadu, (Magetan: Ae Media Grafika, 2019), hlm
7
16
Ibid, hlm. 17
7
dengan lingkungan fisik atau alam sekitarnya. Manusia juga tergantung kepada Tuhan
yang Maha Kuasa selaku pencipta dan penentu hidupnya
17
Dadang Hawari, Pendidikan Agama dan Akhlak Bagi Anak dan Remaja (PT. Logos Wacana Ilmu: 2006).hlm.
34
8
4. Evaluasi pendidikan holistik mementingkan tercapainya perkembangan anak didik
dalam bidang penguasaan ilmu-sikap-tingkahl aku-ketrampilan. 18
18
Ngalim Purwanto, MP, Psikologi Pendidikan (PT. Remaja Rosdakarya: 1991). hlm. 43
19
Hannan Athiyah Ath-Thuri, Mendidik Anak Perempuan Di Masa Kanak-kanak (Amzah: 2007). hlm. 22
9
2. Prosedur pembelajaran yang fleksibel
3. Pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu
4. Pembelajaran yang bermakna
5. Pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada
Model pendidikan holistik ini melahirkan Kurikulum Holistik yang memiliki ciri-ciri:
a) Spiritualitas adalah jantung dari setiap proses dan praktek pembelajaran
b) Pembelajaran diarahkan agar siswa menyadari akan keunikan dirinya dengan segala
potensinya. Mereka harus diajak untuk berhubungan dengan dirinya yang paling
10
dalarn (inner self, sehingga memahami eksistensi, otoritas, tapi sekaligus
bergantung sepenuhnya kepada pencipta Nya).
c) Pembelajaran tidak hanya mengembangkan cara berpikir analitis/linier tapi juga
intuitif.
d) Pembelajaran berkewajiban menumbuh kembangkan potensi kecerdasan ganda
(multiple intelligences).
e) Menyadarkan anak akan keterkaitannya dengan komunitas sekitarnya
f) Mengajak anak menyadari hubungannya dengan bumi dan ciptaan Allah selain
manusia seperti hewan, tumbuhan, dan benda (air, udara, tanah) sehingga mereka
memiliki kesadaran ekologis.
g) Kurikulumnya memperhatikan hubungan antara berbagai pokok bahasan dalam
tingkatan transdisipliner, sehingga hal itu akan lebih memberi makna kepada siswa.
h) Menghantarkan anak untuk menyeimbangkan antara belajar individual dengan
kelompok (kooperatif, kolaboratif, antara isi dengan proses, antara pengetahuan
dengan imajinasi, antara rasional dengan intuisi, antara kuantitatif dengan kualitatif
i) Pembelajaran yang tumbuh, menemukan, dan memperluas cakrawala
20
j) Pembelajaran yang merupakan sebuah proses kreatif dan artistic.
20
Ibid, hlm. 55
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
yang digunaan dalam pendekat holistic adalah Mengajukan pertanyaan,
Memvisualkan informasi dan Merasakan informasi. Sehingga Pendekatan Holistik
tidak melihat manusia dari aktivitasnya yang terpisah pada bagian-bagian tertentu,
namun merupakan mahluk yang bersifat utuh dan tingkah lakunya tidak dapat
dijelaskan berdasarkan aktivitas bagian-bagiannya. Tidak hanya melalui potensi
intelektualnya saja, namun juga dari potensi spiritual dan emosionalnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Suparman, Tarpan. 2020. Kurikulum dan Pembelajaran. (Purwodadi: CV. Sarnu Untung)
Fitri, Agus Zaenul. 2013. Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam Dari Normatif-Filosofis
ke Praktis, (Bandung: Alfabeta)
Ibadullah Manawi, dkk. 2019. Teori dan Aplikasi Pembelajaran Terpadu, (Magetan: Ae
Media Grafika)
Dadang Hawari. 2006. Pendidikan Agama dan Akhlak Bagi Anak dan Remaja (PT. Logos
Wacana Ilmu)
14