Anda di halaman 1dari 10

Accelerat ing t he world's research.

SPEKTROFOTOMETER ULTRA-
VIOLET DAN SINAR TAMPAK
SERTA APLIKASINYA DALAM
OSEANOLOGI
Mia Bising

Want more papers like


this?

Download a PDF Pack of


related papers

Search Academia's catalog of


22 million free papers

Downloaded from Academia.edu 
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Oseana, Volume X, Nomor 1 : 39 - 47, 1985. ISSN 0216-1877

SPEKTROFOTOMETER ULTRA-VIOLET DAN SINAR TAMPAK


SERTA APLIKASINYA DALAM OSEANOLOGI

Oleh

Etty Triyati1)

ABSTRACT

ULTRA VIOLET AND VISIBLE SPECTROPHOTOMETER AND ITS


APPLICATION IN OCEANOLOGY. Ultra violet and visible spectrophotometer
is one of the practical instrument which is able to detect the biological and
chemical characteristics of sea water. The principle mechanism of this
instrument is based on the light absorption by a solution at certain wave length.
This paper describes the instrument and gives notes on the application in the
field of oceanology, such as primary productivity, nutrients, suspended solid
and sediment load.

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TEORITIK


SPEKTROFOTOMETER ULTRA-
Air laut berfungsi sebagai penampung VIOLET DAN SINAR TAMPAK
berbagai macam buangan seperti buangan
industri, buangan domestik dan buangan Analisis kimia bertujuan untuk mengeta-
pertanian yang mengandung banyak zat hui komposisi suatu zat atau campuran zat
organik dan anorganik baik yang terlarut yang merupakan informasi kualitatif
ataupun tidak, dan juga merupakan mengenai ada atau tidak adanya suatu unsur
lingkungan hidup biota air. Untuk atau komponen dalam contoh. Selain itu
mengetahui tingkat kesuburan suatu juga untuk mengukur jumlah atau
perairan dan amannya biota laut, serta banyaknya unsur yang diteliti atau dengan
untuk keperluan industri dan sebagainya perkataan lain adalah untuk mengetahui
seperti penjagaan bahaya korosi dari air data kuantitatif, juga dapat dipakai untuk
laut terhadap peralatan, pipa-pipa dan tanki menentukan struktur suatu zat.
yang terkena air laut, dibutuhkan beberapa
Dalam analisis kimia dikenal berbagai
parameter fisika, kimia dan biologi. Tingkat
macam cara untuk mengetahui data
kesuburan suatu perairan ditunjukkan oleh
kualitatif dan kuantitatif baik yang
besarnya produksi zat organik yang
menggunakan suatu peralatan optik
dihasilkan oleh perairan tersebut, yang biasa
(instrumen) ataupun dengan cara basah.
disebut produktivitas primer.
Alat instrumen biasanya dipergunakan
Tulisan ini akan mencoba memberikan untuk menentukan suatu zat berkadar
sedikit gambaran mengenai metode rendah, biasanya dalam satuan ppm (part
Spektrofotometri Ultra-Violet dan Sinar per million) atau ppb (part per billion).
Tampak, serta aplikasinya di dalam Salah satu metode sederhana
oseanologi.

1) Pusat Penelitian Ekologi Laut, Lembaga Oseanologi Nasional - LIPI, Jakarta.

Oseana, Volume X No. 1, 1985 39


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

untuk menentukan zat organik dan anorga- Cahaya Tampak hanyalah merupakan ba-
nik secara kualitatif dan kuantitatif dalam gian kecil dari seluruh radiasi
contoh air laut, yaitu dengan metode elektromagnetik. Spektrum cahaya Tampak
Spektrofotometri Ultra-violet dan Sinar terdiri dari komponen-komponen merah,
Tampak. Prinsip kerjanya berdasarkan jingga, kuning, hijau, biru dan ungu,
penyerapan c a h a y a atau energi dimana masing-masing warna mempunyai
r a d i a s i o l e h suatu larutan. Jumlah panjang gelombang yang berbeda. Satuan
cahaya atau energi radiasi yang diserap yang banyak dipergunakan untuk
memungkinkan pengukuran jumlah zat menyatakan panjang gelombang adalah
penyerap dalam larutan secara kuantitatif Angstrom, 1 A = 10-10 meter. Perkiraan
(PECSOK et al. 1976; SKOOG & WEST panjang gelombang warna-warna dalam
1971). daerah Cahaya Tampak dapat dilihat
pada Tabel 2.
Cahaya adalah suatu bentuk energi
radiasi yang mempunyai sifat sebagai Metode Spektrofotometri Ultra-violet
gelombang dan partikel. Sifatnya sebagai dan Sinar Tampak telah banyak diterapkan
gelombang dapat dilihat dengan terjadinya untuk penetapan senyawa-senyawa
pembiasan dan pemantulan cahaya oleh organik yang umumnya dipergunakan
suatu medium, sedangkan sifatnya sebagai untuk penentuan senyawa dalam jumlah
partikel dapat dilihat dengan terjadinya yang sangat kecil (SKOOG & WEST
efek foto listrik. 1971).

Energi radiasi terdiri dari sejumlah besar Dalam suatu larutan gugus molekul
gelombang elektromagnetik dengan yang dapat mengabsorpsi cahaya dinamakan
panjang gelombang yang berbeda-beda. gugus kromofor, contohnya antara lain:
Bagian-bagian suatu radiasi dapat dipisah- C = C, C = O, N = N, N = O, dan
pisahkan menjadi spectrum elektro- sebagainya. Molekul-molekul yang hanya
magnetik seperti tertera pada Tabel 1. mengandung satu gugus kromofor dapat
mengalami perubahan pada panjang
gelombang seperti tertera pada Tabel 3.

Tabel 1. Daerah spektrum gelombang elektromagnetik (PECSOK et al 1976; SKOOG


& WEST 1971).

Macam sinar Panjang gelombang


SinarX 10 - 100 pkm
Ultra-violet jauh 10 - 200 nm
Ultra-violet dekat 200 - 400 nm
Sinar Tampak 400 - 750 nm
Infra-merah dekat 0,75 - 2 um
Infra-merah tengah 2,5 - 50 um
Infra-merah jauh 50 - 1000 um
Gelombang mikro 0,1 - 100 cm
Gelombang radio 1 - 1000 m

40

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Tabel 2. Perkiraan panjang gelombang warna-warna dalam daerah Cahaya Tampak


(SKOOG & WEST 1971).
Warna Warna pelengkap Panjang gelombang (mm)
ungu hijau kuning 400 - 435
biru kuning 435 - 480
biru hijau oranye 480 - 490
hijau biru merah 490 - 500
hijau merah lembayung 500 - 560
hijau kuning ungu 560 - 580
kuning biru 580 - 595
oranye biru hijau 595 - 610
merah hijau biru 610 - 750

Tabel 3. Pita absorpsi elektronik untuk gugus kromofor tunggal (SKOOG & WEST 1971).
Kromofor λ maksimum (nm)

nitril 160
asetilida 175 - 180
ester 205

karboksil 200 - 210


aldehida 210

azo 285 - 400


nitroso 302

Molekul yang mengandung dua gugus Banyak zat organik juga menunjukkan
kromofor atau lebih akan mengabsorpsi absorpsi khusus, misalnya permanganat,
cahaya pada panjang gelombang yang ion nitrat, ion kromat, dan ruthenium,
hampir sama dengan molekul yang hanya molekul iodium dan ozon. Banyak pereaksi
mempunyai satu gugus kromofor tertentu, akan bereaksi dengan zat yang tidak
tetapi intensitas absorpsinya adalah mengabsorpsi memberikan hasil yang akan
sebanding dengan jumlah kromofor yang mengabsorpsi sinar Ultra-violet atau Sinar
ada. Interaksi antara dua kromofor tidak Tampak dengan kuat. Pereaksi organik
akan terjadi, kecuali kalau memang antara yang membentuk kompleks berwarna yang
dua kromofor itu ada kaitannya. Walaupun stabil adalah o-phenanthrolin untuk besi,
demikian, suatu kombinasi tertentu dari dimetil glioksim untuk nikel, dietil thio
gugus fungsi akan menghasilkan suatu karbamat untuk tembaga, dan sebagainya
sistim kromoforik yang dapat (SKOOG & WEST 1971).
menimbulkan pita-pita absorpsi yang
karakteristik (SKOOG & WEST 1971).

41

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

ALAT DAN CARA KERJA nal elektrik ini kemudian dialirkan ke alat
pengukur (GLASSTON 1960; PECSOK et
1. ALAT al. 1976; SKOOG & WEST 1971).
Susunan peralatan Spektrofotometer Ul- Rekorder dipergunakan untuk mencatat
tra-violet dan Sinar Tampak diperlihatkan data hasil pengukuran dari detektor, yang
pada Gambar 1 yang meliputi bagian- dinyatakan dengan angka.
bagian sebagai berikut: sumber
radiasi/cahaya (A), monokromator (B), sel 2. PRINSIP KERJA ALAT
absorpsi (C), detektor (D) dan pencatat (E).
Seperti terlihat pada bagan alat susunan
Sumber cahaya dipergunakan untuk
Spektrofometer Ultra-violet dan Sinar Tam-
pengukuran absorpsi. Sumber cahaya ini
pak, suatu sumber cahaya; dipancarkan
harus memancarkan sinar dengan kekuatan
melalui monokromator (B). Monokromator
yang cukup untuk penentuan dan
menguraikan sinar yang masuk dari sumber
pengukuran, juga harus memancarkan
cahaya tersebut menjadi pita-pita panjang
cahaya berkesinambungan yang berarti
gelombang yang diinginkan untuk
harus mengandung semua panjang
pengukuran suatu zat tertentu seperti yang
gelombang dari daerah yang dipakai.
tertera pada Tabel 3, yang menunjukkan
Kekuatan sinar radiasi harus konstan
bahwa setiap gugus kromofor mempunyai
selama waktu yang diperlukan. Sumber
panjang gelombang maksimum yang
Cahaya Tampak yang paling umum dipakai
berbeda. Dari monokromator tadi
adalah lampu Wolfram. Sedangkan sumber
cahaya/energi radiasi diteruskan dan diserap
radiasi Ultra-violet biasa dipergunakan
oleh suatu larutan yang akan diperiksa di
lampu Hidrogen atau Deuterium yang
dalam kuvet. Kemudian jumlah cahaya
terdiri dari tabung kaca dengan jendela dari
yang diserap oleh larutan akan meng-
kwartz yang mengandung Hidrogen dengan
hasilkan signal elektrik pada detektor, yang
tekanan tinggi. Oleh karena kaca menyerap
mana signal elektrik ini sebanding dengan
radiasi Ultra-violet, maka sistim optik
cahaya yang diserap oleh larutan tersebut.
Spektrofotometer Ultra-Violet dan sel
Besarnya signal elektrik yang dialirkan ke
harus dibuat dari bahan kwartz.
pencatat dapat dilihat sebagai angka.
Monokromator dipergunakan untuk me-
Metode Spektrofotometri Ultra-violet
misahkan radiasi ke dalam komponen-
dan Sinar Tampak berdasarkan pada hukum
komponen panjang gelombang dan dapat
LAMBERT-BEER. Hukum tersebut
memisahkan bagian spektrum yang
menyatakan bahwa jumlah radiasi cahaya
diinginkan dari lainnya.
Tampak, Ultra-violet dan cahaya-cahaya
Sel absorpsi dipakai dari bahan silika, lain yang diserap atau ditransmisikan oleh
kuvet dan plastik banyak dipakai untuk suatu larutan merupakan suatu fungsi
daerah Sinar Tampak. Kualitas data eksponen dari konsentrasi zat dan tebal
absorbans sangat tergantung pada cara larutan. Hukum ini secara sederhana dapat
pemakaian dan pemeliharaan sel. Sidik jari, dinyatakan dalam rumus berikut:
lemak atau pengendapan zat pengotor pada
dinding sel akan mengurangi transmisi.
Jadi sel-sel itu harus bersih sekali sebelum
dipakai (GLASSTON 1960; PECSOK et al.
1976; SKOOG & WEST 1971).
Detektor dipergunakan untuk menghasil-
kan signal elektrik. Dimana signal elektrik ini
sebanding dengan cahaya yang diserap. Sig-

42

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

43

Gambar 1. Bagan susunan alat Spektrofotometer Ultra-violet dan Sinar Tampak.

Keterangan C1 = contoh.
A = sumber cahaya. C2 = pelarut.
B = monokromator. D = detektor.
C = sel absorpsi (tempat larutan). E = meter atau rekorder.

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

K = konstanta yang bergantung Satuan-satuan dan lambang untuk persama-


pada kondisi percobaan. an-persamaan di atas disajikan pada Tabel 4.
Jika persamaan (1) dan (2) dikombinasikan,
Bila absorbansi A dialurkan terhadap
maka diperoleh:
konsentrasi c untuk contoh yang tebalnya b
cm, maka akan menghasilkan suatu garis
lurus dengan lereng AB dalam daerah
dimana hukum LAMBERT-BEERT berlaku
(PECSOK et al. 1976; SKOOG & WEST
1971). Kurvanya bisa dilihat pada Gambar 2.
Jika c dinyatakan dalam mole/liter, maka Garis lurus yang dihasilkan ini tidak selalu
yang bersangkutan dinamakan absorptivitas diperoleh melalui titik awal (titik nol). Hal
molar dan diberikan lambang E. ini disebabkan oleh faktor-faktor fisika dan
L kimia. Faktor fisika disebabkan oleh keadaan
Perbandingan—dinamakan transmisi (T). alatnya sendiri, misalnya sumber cahaya
o yang dipakai, lebar celah, kepekaan rekorder
dan sebagainya, tetapi kesalahan ini relatif
kecil karena alat yang dipakai sebelum
dikeluarkan telah diuji ketelitiannya. Faktor
Cara lain untuk menyatakan perbandingan ini kimia disebabkan oleh perbedaan pH larutan,
adalah: konsentrasi, suhu dan terjadinya reaksi kimia
dalam larutan, misalnya: oksidasi, disosiasi,
polime-risasi dan pembentukan kompleks
(PECSOK et al. 1976 ; SKOOG &
WEST 1971).

Tabel 4. Satuan dan lambang pada hukum LAMBERT-BEER (SKOOG & WEST 1971).

Lambang yang Definisi Nama yang Pengganti


diterima diterima.
Lambang Nama
T transmisi T transmisi

A absorbansi D,E kerapatan optik


ekstingsi

a absorptivitas k koefisien ekstingsi


indeks absorbansi

Є absorptivitas koefisien ekstingsi


molar molar
indeks absorbansi
molar
b panjang jalan l, d
yang ditempuh

44

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Gambar 2. Pengaluran absorbansi terhadap konsentrasi.

Bila transmisi T dialurkan terhadap c Gambar 3, tetapi kurva log T terhadap c adalah
pada kondisi yang sama akan dihasilkan garis lurus dengan lereng ab (PECSOK et al.
kurva eksponen yang diperlihatkan pada 1976; SKOOG & WEST 1971).

Gambar 3. Pengaluran transmisi terhadap konsentrasi.

45

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Dalam analisis Spektrofotometri Ultraviolet Pemakaian Spektrofotometer Ultra-violet dan


dan Sinar Tampak harus diperhatikan hal-hal Sinar Tampak dalam analisis kuantitatif
sebagai berikut, karena berhubungan dengan mempunyai beberapa keuntungan:
warna (GLASSTON 1960; PECSOK et al. 1976; - Dapat dipergunakan untuk banyak zat
SKOOG & WEST 1971). organik dan anorganik. Adakalanya bebe
1. Kestabilan warna. rapa zat harus diubah dulu menjadi se-
Sedapat mungkin warna yang dihasilkan stabil nyawa berwarna sebelum dianalisa.
untuk beberapa lama. - Selektif.
Pada pemilihan kondisi yang tepat dapat dicari
2. Reaksi warna yang spesifik. panjang gelombang untuk zat yang dicari.
Sebaiknya dipakai reaksi warna yang spe- - Mempunyai ketelitian yang tinggi, dengan
sifik untuk unsur tertentu, sehingga ada- kesalahan relatif sebesar 1% — 3%, tetapi
nya unsur-unsur lain tidak mengganggu kesalahan ini dapat diperkecil lagi.
dan pemisahan tidak perlu dilakukan. - Dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
3. Sifat zat warna. Spektrofotometri Ultra-violet dan Sinar
Kalau zat warna yang terbentuk berada dalam Tampak merupakan salah satu cara yang se-
keadaan tertutup dan segera diperiksa karena derhana dan praktis untuk menentukan beberapa
penguapan akan menyebabkan pemekatan parameter ekologi di laut.
larutan.
Tingkat kesuburan suatu perairan ditun-jukkan
4. Sensitif. oleh besarnya produksi zat organik yang
Sensitif yaitu dengan perubahan konsentrasi dihasilkan oleh perairan tersebut yang biasa
yang kecil, akan menyebabkan pemekatan disebut produktivitas primer. Produksi zat organik
larutan. yang dihasilkan tersebut bisa melalui proses
5. Larutan homogen. fotosintesa yang terjadi pada tumbuhan yang
Larutan yang homogen akan mengabsorpsi mengandung pigmen fotosintetik. Salah satu cara
cahaya di setiap bagian sama. yang sudah umum dan luas dipakai untuk
mengetahui banyaknya biomassa fitoplankton di
laut adalah menentukan kadar klorofil fitoplankton
APLIKASI DALAM OSEANOLOGI dengan metode Spektrofotometri.
Kegunaan Spektrofotometer Ultra-violet dan Zat terlarut ataupun tidak terlarut dalam air laut,
Sinar Tampak dalam analisis kimia adalah untuk seperti unsur-unsur hara dan beberapa logam
analisis kualitatif dan kuantitatif. sangat dibutuhkan oleh biota laut untuk
pertumbuhannya, seperti nitrat (NO3=), fosfat
Kelemahan Spektrofotometer Ultra-violet dan
(PO4-3), sulfat (SO4-2), besi (Fe), seng (Zn) dan
Sinar Tampak dalam analisis kualitatif adalah
sebagainya. Kadar zat-zat terlarut ataupun tidak
kurang teliti. Hal tersebut disebabkan karena pita-
terlarut dalam air seperti logam dan senyawanya
pita absorpsi yang diperoleh melebar, dengan
mempunyai batas tertentu untuk amannya biota
demikian kurang khusus atau terbatas
laut. Dosis tertentu menyebabkan pengaruh yang
pemakaiannya. Walaupun demikian, berdasarkan
serius pada kehidupan biologis seperti zoo-
spektrum serapan Ultra-violet dan Sinar Tampak,
plankton, fitoplankton, ikan bahkan pada
dapat dipakai untuk mengetahui ada atau tidak
manusia baik secara langsung maupun tidak
adanya gugus fungsional tertentu dalam senyawa
langsung yang akhirnya bisa menimbulkan
organik. Alat ini dapat juga dipergunakan untuk
kematian. Salah satu cara yang praktis dan
menentukan jumlah kecil senyawa berkadar
sudah umum dipakai untuk menentukan un-
rendah yang dapat mengabsorpsi dalam media
non absorben (PECSOK et al. 1976; SKOOG &
WEST 1971).

46

Oseana, Volume X No. 1, 1985


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

sur-unsur hara dan kadar logam-logam ter-sebut dimasukkan ke dalam rumus LAMBERT-BEER,
adalah dengan metode Spektrofotometri Ultra- maka akan didapatkan kadar zat yang dicari.
violet dan Sinar Tampak.
Penggunaan Spektrofotometer Ultra-violet dan
DAFTAR PUSTAKA
Sinar Tampak bisa untuk contoh cairan maupun
padatan, seperti air laut, lumpur/sedimen dan
GLASSTON, S. 1960. Textbook of physical
batuan. Oleh karena prinsip kerja
chemistry. 2nd ed. Macmillan and Co.
Spektrofotometer Ultra-violet dan Sinar Tampak
Ltd., London.
berdasarkan penyerapan cahaya oleh suatu larutan,
maka semua contoh yang akan diperiksa hams PECSOK, R.L.; L.D. SHILEDS; T. CAIRNS;
diubah terlebih dahulu menjadi bentuk larutan. and I.G. MCWILLIAM 1976. Modern me-
Untuk pemakaian Spektrofotometer Sinar thods of chemical analysis. 2nd ed. John
Tampak larutan tersebut harus berwarna. Hal ini Wiley & Sons, Inc., New York.
bisa dikerjakan dengan menambahkan pereaksi SKOOG, D.A. and D.M. WEST 1971. Prin-
tertentu pada contoh yang diperiksa. Kemu- ciples of instrumental analysis. Holt,
dian hasil pengukuran dari Spektrofotometer Rinehart and Winston, Inc., New York.

47

Oseana, Volume X No. 1, 1985

Anda mungkin juga menyukai