Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Nitrat
Nitrogen di perairan terdiri dari dua golongan yang berbeda bentuknya yaitu
nitrogen organik dan nitrogen anorganik. Nitrogen organik di perairan adalah nitrogen
yang terikat dengan senyawa organik dalam bentuk protein, asam amino, dan urea.
Sedangkan nitrogen anorganik adalah nitrogen yang tidak dapat dimanfaatkan secara
langsung oleh tumbuhan akuatik dan harus mengalami fiksasi terlebih dahulu menjadi
amonia (NH3), amonium ( NH4+ ), nitrit (NO2) dan nitrat (NO3). Nitrogen ammonia, yaitu
nitrogen berupa garam-garam ammonia, ammonium serta ammonia bebas ((NH4)2CO3).
Nitrogen nitrit, tidak terdapat dalam jumlah yang besar. Nitrogen nitrit merupakan bentuk
nitrogen yang tidak stabil dan merupakan keadaan sementara proses oksidasi antara
ammonia dan nitrat. Nitrogen nitrat dapat dihasilkan dari proses oksidasi sempurna
senyawa nitrogen di perairan. Nitrat adalah bentuk senyawa stabil yang merupakan zat
hara penting bagi organisme autotrof dan diketahui sebagai faktor pembatas pertumbuhan.
Nitrat pada konsentrasi yang tinggi dapat mengakibatkan blooming alga dan proses
eutrofikasi (Rohmah et al., 2010).
Nitrat merupakan bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrien
utama yang berguna bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Nitrat sangat mudah larut dalam
air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa
nitrogen di perairan. Nitrifikasi merupakan proses oksidasi amonia menjadi nitrit dan nitrat
oleh organisme. Proses ini penting dalam siklus nitrogen. Fungsi nitrogen adalah
membangun dan memperbaiki jaringan tubuh serta memberikan energi. Tumbuhan dan
hewan membutuhkan nitrogen untuk sintesa protein (Effendi, 2003).

2.1.2 Spektrofotometri
Spektrofotometri merupakan metode analisis yang disasarkan pada absorbs
electromagnet. Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan electron dari
tingkat energy yang rendah ketingkat energy yang lebih tinggi. Perpindahan electron tidak
diikuti oleh perubahan arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet.
Penyerapan (absorbs) sina UV dan sinar tampak pada umumnya dihasilkan oleh eksitasi
electron-elektron ikatan, akibatnya panjang gelombang pita yang mengabsorsi dapat

II-1
II - 2
Bab II
TinjauanPustak
dihubungkan denan ikatan yang memungkinkan ada dalam suatu. Kelebihan spektrometer
dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti 11 prisma, grating ataupun celah optis. Pada
fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan
berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek
panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang
gelombang yang benarbenar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang
30-40 nm. Sedangkan pada spektrometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi
dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu
spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan
absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding (Hasibuan, 2015).
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer
dan fotometer. Spektrometer ialah menghasilkan sinar dari spektrum dan panjang
gelombang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau yang diabsorpsi.Jadi spektrofotometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau
diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang (Hasibuan, 2015).
Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinu,
monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk
mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding (Khopkar,
2014).
1. Sumber
Sumber yang biasa digunakan pada spektroskopi absorpsi adalah lampu wolfram.
Arus cahaya tergantung pada tegangan lampu (Khopkar, 2014),

i = K Vn

I = arus cahaya
V = tegangan
N = eksponen (3-4 pada lampu wolfram), variasi tegangan masih dapat diterima 0,2%
pada suatu sumber DC, misalnya baterai.

Laboratorium Analisa
Instrumen
Departemen Teknik Kimia
II - 3
Bab II
TinjauanPustak
Lampu hydrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber pada daerah UV.
Kebaikan lampu wolfram adalah energy radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada
berbagai panjang gelombang. Untuk memperoleh tegangan yang stabil dapat digunakan
transformator. Jika potensial tidak stabil, kita akan mendapatkan energy yang bervariasi.
Untuk mengompensasi hal itu maka dilakukan pengukuran transmitan larutan sampel
selalu disertai larutan pembanding (Khopkar, 2014).
2. Monokromator
Digunakan untuk memperoleh sumber, sinar yang monokromatis. Alatnya dapat
berupa prisma atau grating. Untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diinginkan dari
hasil penguraian ini dapt digunakan celah. Jika posisinya tetap, maka prisma atau
gratingnya yang dirotasikan untuk mendapatkan λ yang diinginkan. Ada dua tipe prisma
yaitu susunan Cornu dan susunan Littrow (Khopkar, 2014).
3. Sel absorpsi
Pada pengukuran di daerah tampak kuvet kaca atau kuvet kaca corex dapat
digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah UV kita harus menggunakan sel kuarsa
karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Umumnya tebal kuvetnya adalah 10
mm, tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dapat digunakan. Sel yang biasa
digunakan berbentuk persegi, tetapi bentuk silinder dapat juga digunakan. Kita harus
menggunakan kuvet yang bertutup untuk pelarut organic. Sel yang baik adalah kuarsa atau
gelas hasil leburan serta seragam keseluruhannya (Khopkar, 2014).
4. Detector
Peranan detector penerima adalah memberikan respons terhadap cahaya pada berbagai
panjang gelombang. Pada spektrofotometer, tabung pengganda electron yang digunakan
prinsip kerjanya telah diuraikan (Khopkar, 2014).
Pengukuran transmitan dalam pita frekuensi yang sempit membutuhkan
spektrofotometer yang sesuai dan mempunyai sumber cahaya panjang gelombang yang
dapat diubah atau dibatasi menggunakan filter 530 nm untuk pengukuran serapan pada
pengujian dengan cara tabung (Radji, 2008).
Untuk tujuan tersebut, alat dapat diatur sehingga dapat menerima tabung yang
digunakan untuk inkubasi dan menggunakan sel yang dimodifikasi, yang dilengkapi
dengan pipa pembuangan untuk memudahkan pertukaran isi dengan cepat, atau lebih
disukai sel yang mempunyai saluran untuk pengaliran secara sinambung selama
pengukuran. Atur serapan dengan blangko untuk serapan nol menggunakan media cair
yang jernih tanpa inokula yang disiapkan seperti dinyatakan untuk masing-masing
Laboratorium Analisa
Instrumen
Departemen Teknik Kimia
II - 4
Bab II
TinjauanPustak
antibiotic, termasuk larutan uji dan formaldehida dalam jumlah yang sesuai dalam setiap
contoh. (Catatan pengukuran serapan atau transmitans dapat digunakan untuk penyimpan
inokula) (Radji, 2008).

2.1.3 Jenis-jenis Spektrofotometer


Spektrofometer terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sumber cahaya yang
digunakan Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Spektrofotometer Vis (Visible) Pada spektrofotometer ini yang digunakan sebagai
sumber sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum
elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar
tampak adalah 380 – 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh mata
manusia, maka sinar tersebut termasuk kedalam sinar tampak (visible).
2. Spektofotometri UV (Ultra Violet) Berbeda dengan spektrofotometri Visible,
spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki
panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu
deuterium. Deuterium disebut juga heavy hidrogen yang merupakan isotop hidrogen
yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan di daratan. Inti atom deuterium
mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hydrogen hanya memiliki satu
proton dan tidak 7 memiliki neutron. Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani,
deuteros, yang berarti “dua”, mengacu pada intinya yang menjadi dua partikel. Karena
sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata manusia maka senyawa yang dapat menyerap
sinar ini merupakan senyawa yang tidak memiliki warna bening dan transparan.
3. Spektrofotometer UV-Vis Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara
spektrofotometri UV dan Visible yang menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda,
sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih
sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu
photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Spektrum absorpsi dalam daerah-
daerah ultraviolet dan sinar tampak terdiri dari satu atau beberapa pita absorpsi. Untuk
sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling popular digunakan.
Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sampel berwarna juga untuk
sampel tak berwarna seperti senyawa organik yang berdasarkan transisi atau dan karena
itu memerlukan kromofor di dalam molekulnya. Transisi ini terjadi dalam daerah
spektrum kira – kira 200-700 nm. Spektrokopi ultraviolet-visible atau spektrofotometri
ultraviolet-visible (UV-Vis atau UV/Vis) melibatkan spektroskopi dari foton dalam
Laboratorium Analisa
Instrumen
Departemen Teknik Kimia
II - 5
Bab II
TinjauanPustak
daerah UV-terlihat. Ini berarti menggunakan cahaya dalam terlihat dan berdekatan
(dekat ultraviolet (UV) dan dekat dengan inframerah (NIR) kisaran. Penyerapan dalam
rentang yang terlihat secara langsung mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat.
Di wilayah ini dari 8 spektrum elektromagnetik, molekul mengalami transisi elektronik.
Teknik ini melengkapi fluoresensi spektroskopi, di fluoresensi berkaitan dengan transisi
dari ground state ke eksited state. Semua molekul dapat mengabsorpsi radiasi daerah
UV-Vis karena mengandung elektron, baik sekutu maupun menyendiri, yang dapat
dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi. Cahaya yang diserap oleh suatu zat
berbeda dengan cahaya yang ditangkap oleh mata manusia. Cahaya yang tampak atau
cahaya yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari disebut warna komplementer.
Misalnya suatu zat akan berwarna orange bila menyerap warna biru dari spektrum sinar
tampak dan suatu zat akan berwarna hitam bila menyerap semua warna yang terdapat
pada spektrum sinar tampak.
4. Spektrofotometri IR (Infra Red) Spektrofometri ini berdasarkan kepada penyerapan
panjang gelombang Inframerah. Cahaya inframerah, terbagi menjadi inframerah dekat,
pertengahan dan jauh. Inframerah pada spektrofotometri adalah inframerah jauh dan
pertengahanya yang mempunyai panjang gelombang 2,5-1000 mikrometer. Hasil
analisa biasanya berupa 9 signalkromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang
gelombang. Untuk identifikasi, signal sampel akan dibandingkan dengan signal
standard. Pada spektro Infra Red (IR) meskipun bisa digunakan untuk analisa
kuantitatif, namun biasanya lebih kepada analisa kualitatif. Umumnya spektro IR
digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa
organik. Setiap serapan pada panjang gelombang menggambarkan adanya suatu gugus
fungsi spesifik (Ratih, Utari. 2013). 2.2.1 Spektrofotometri Sinar Tampak (Visible)
Spektrofotometri sinar tampak adalah spektrofotometri yag dilakukan menggunakan
energi radiasi pada panjang gelombang antara 380 dan 800 nm.Dikatakan
spektrofotometri sinar tampak karena rentang panjang gelombang ini dapat dideteksi
oleh mata manusia (Blender, 1987). Warna yang terlihat dari objek umumnya
disebabkan oleh interaksi antara sinar polikromatis dan objek. Interaksi ini
mengakibatkan panjang gelombang yang tidak terabsorbansi dipantulkan ke mata kita
(Blender, 1987). Cahaya/Sinar tampak terdiri dari suatu bagian sempit kisaran panjang
gelombang dari radiasi eletromagnetik dimana mata manusia sensitif. Radiasi dari
panjang gelombang yang berbeda ini dirasakan oleh mata sebagai warna yang berbeda,
sedangkan campuran dari semua panjang gelombang tampak seperti sinar putih. Sinar
Laboratorium Analisa
Instrumen
Departemen Teknik Kimia
II - 6
Bab II
TinjauanPustak
putih memiliki panjang gelombang mencakup 400-760 nm. 10 Spektrofotometer
molekuler (baik kualitatif dan kuantitatif) bisa dilaksanakan di daerah sinar tampak,
sama halnya seperti di daerah yang sinar ultraviolet dan daerah sinar inframerah.
Persepsi visual tentang warna dibangkitkan dari penyerapan selektif panjang gelombang
tertentu pada peristiwa penyinaran obyek berwarna. Sisa panjang gelombang dapat
diteruskan (oleh obyek transparan) atau dipantulkan (oleh obyek yang buram) dan
dilihat oleh mata sebagai warna dari pancaran atau pantulan cahaya. Oleh karena itu
obyek biru tampak berwarna biru sebab telah menyerap sebagian dari panjang
gelombang dari cahaya dari daerah orangemerah. Sedangkan obyek yang merah tampak
merah sebab telah menyerap sebagian dari panjang gelombang dari daerah ultraviolet-
biru. Bagaimanapun, di dalam spektrofotometer molekul tidak berkaitan dengan warna
dari suatu senyawa, yaitu warna yang dipancarkan atau dipantulkan, namun berkaitan
dengan warna yang telah dipindahkan dari spektrum, seperti panjang gelombang yang
telah diserap oleh suatu unsur di dalam suatu larutan. Energi gelombang seperti bunyi
dan air ditentukan oleh amplitudo dari getaran (misal tinggi gelombang air) tetapi dalam
radiasi elektromagnetik energi ditentukan oleh frekuensi v, dan quantized, terjadi hanya
pada tingkatan tertentu : E = h Dimana : h = Konstanta Planck (6,63 J.s) (Jurnal Undip).

2.1.4 Prinsip Kerja Spektrofotometer


Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat
polikromatis diteruskan melalu lensa menuju ke monokromatro pada spektrofotmeter dan
filter cahaya pada fotometer. Monokromatro kemudian akan mengubah cahaya
polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan
panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat
dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan
ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatakan ini kemudian diterima oleh detector.
Detector kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang
diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat dalam sampel
secara kuantitatif (Triyati, 1985).
Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan
larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan
dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok 200 nm- 650 nm (650 nm-
1100 nm) agar daerah λ yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang fotosel dalam

Laboratorium Analisa
Instrumen
Departemen Teknik Kimia
II - 7
Bab II
TinjauanPustak
keadaan tertutup “nol” galvanometer dengan menggunakantombol dark-current. Pilih h
yang diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas cahay pada blangko dan “nol”
galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan
transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya pada larutan
sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel
(Khopkar, 2014).

2.1.5 Kalibrasi Spektofotometer


Kalibrasi yang dimaksud ini adalah menseting blank alat spektrofotometri sebelum
digunakan untuk analisis secara umum sebagai berikut:
1. Nyalakan alat Spektrofotometri
2. Isi kuvet dengan larutan blangko (aquadest)
3. Di atur panjang gelombang untuk kalibrasi
4. Keterangan 0 % T itu diukur saat kuvet dalam keadaan kosong. 100 %T itu diukur saat
kuvet dalam keadaan terisi larutan.
5. Kuvet berisi larutan blanko dimasukkan ke spektrofotometer
6. Lalu tekan tombol 0 ABS100 % .Tunggu sampai kondisi setting blank (dalam bentuk
teks) (Triyati, 1985)
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology
(VIM) kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh
bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang
diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain kalibrasi adalah kegiatan untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan
cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar
nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-
bahan acuan tersertifikasi (ISO,2005).
Spektrofotometer UV-Vis banyak digunakan untuk penentuan konsentrasi senyawa-
senyawa yang dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet (200 – 400 nm) atau daerah
sinar tampak (400 – 800 nm) (Sastrohamidjojo, 1992).
Analisis dengan instrument ini dilakukan dengan penentuan absorbansi dari larutan
sampel yang diukur. spektrofotometer mengukur transmitan atau absorban suatu sampel
sebagai fungsi panjang gelombang. Pada spektro yang perlu dikalbrasi adalah panjang
gelombang dan absorbansi
Laboratorium Analisa
Instrumen
Departemen Teknik Kimia
II - 8
Bab II
TinjauanPustak
2.1.6 Baku mutu air bersih dan air minum
Tabel 2.1 Parameter Kimia dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media
Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi menurut Permenkes RI No 32 tahun 2017
No Parameter Unit Standar Baku Mutu
(kadar maksimum)
Wajib
1 pH mg/l 6,5-8,5
2 Besi mg/l 1
3 Fluorida mg/l 1,5
4 Kesadahan (CaCO3) mg/l 500
5 Mangan mg/l 0,5
6 Nitrat, Sebagai N mg/l 10
7 Nitrit, sebagai N mg/l 1
8 Sianida mg/l 0,1
9 Deterjen mg/l 0,05
10 Pestisida mg/l 0,1
Tambahan
1 Air raksa mg/l 0,001
2 Arsen mg/l 0,05
3 Kadmium mg/l 0,005
4 Kromium (valensi 6) mg/l 0,05
5 Selenium mg/l 0,01
6 Seng mg/l 15
7 Sulfat mg/l 400
8 Timbal mg/l 0,05
9 Benzene mg/l 0,01
10 Zat organik (KMNO4) mg/l 10

2.2 Jurnal Aplikasi Industri


Analisa Kimia Kandungan Nitrit pada Daging Burger yang Beredar di Pasar
Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur
Ika Agustina
2016
Daging merupakan salah satu sumber protein hewani yang dibutuhkan masyarakat.
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan sel, pengganti sel yang rusak, dan bahan bakar
dalam tubuh manusia. Selain protein, daging memiliki komponen lain seperti mineral,
karbohidrat, dan lemak yang menyebabkan daging mudah rusak khususnya oleh
mikroorganisme seperti fungi, dan bakteri (Hafizha, 2013). Untuk menghambat kerusakan
pada daging,maka diperlukan Bahan Tambahan Pangan (BTP) khususnya bahan
pengawet.Menurut aturan Permenkes RI No. 033 tahun 2002 mengatakan bahwa Bahan

Laboratorium Analisa
Instrumen
Departemen Teknik Kimia
II - 9
Bab II
TinjauanPustak
Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk
mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. Salah satu fungsi bahan tambahan pangan yaitu
sebagai pengawet. Adapun tujuan penambahan Bahan Tambahan Pangan (BTP) secara
umum yaitu untuk meningkatkan nilai gizi makanan, memperbaiki nilai estetika, dan
memperpanjang umur simpan (shelf life) makanan. Pengawet nitrit biasa digunakan pada
daging yang diawetkan seperti daging burger dengan tujuan memperoleh warna merah
yang seragam pada daging dan belakangan ini diketahui dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Clostridium botulinum.Konsumsi nitrit yang berlebihan dapat menimbulkan
kerugian seperti keracunan dan mempunyai sifat karsinogenik. Metode untuk mengetahui
adanya senyawa nitrit pada daging burger yaitu dengan analisa kualitatif menggunakan
pereaksi asam sulfanilat+naftiletilendiamin terbentuk warna merah keunguan dan pereaksi
KI+HCl terbentuk warna biru tua atau ungu, kemudian metode analisa kuantitaif
menggunakan Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang maksimal 548 nm untuk
mengetahui kadar nitrit yang terkandung pada daging burger. Analisa kualitatif (reaksi
warna) natrium nitrit dilakukan dengan pengujian asam sulfanilat+naftiletilendiamin
terbentuk warna merah keunguan. Pengujian ini didasarkan pada reaksi diazotasi asam
sulfanilat oleh asam nitrit diikuti dengan reaksi kopling dengan naftiletilendiamin
membentuk zat pewarna azo yang merah. Selanjutnya pengujian dengan kalium
iodida+HCl terbentuk warna biru tua atau ungu. Reaksi yang terjadi adalah oksidasi .
reduksi. Asam nitrit mengoksidasi iodida dari KI dalam suasana asam membentuk iodium,
kemudian terbentuk senyawa iodium yang bereaksi dengan kanji yang mengubah warna
dari kuning menjadi biru tua atau ungu. Keempat sampel yang positif pada reaksi warna
dilanjutkan dengan analisa kuantitatif menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis untuk
memastikan apakah kadar natrium nitrit yang terkandung dalam sampel tersebut. Kadar
nitrit yang diperbolehkan yaitu sebesar 30 mg/kg. Dari hasil uji kualitatif (reaksi warna)
yang dilakukan pada 5 merek sampel daging burger yang beredar di Pasar Kecamatan
Duren Sawit, terdapat 4 sampel yang positif mengandung natrium nitrit yaitu 2 merek
( sampel HM, VG) yang didapat dari Pasar Bulak, dan 2 merek yang didapat dari Pasar
Perumnas (sampel ED, FN). Empat sampel tersebut diuji kadar nitrit didalamnya dan
menunjukkan kadar nitrit untuk masing-masing sampel sebesar 11,7508 mg/kg (sampel
FN); 5,5090 mg/kg (sampel ED); 5,4228 mg/kg (sampel VG); 2,5981 mg/kg (sampel HM).
Kadar tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh BPOM sebesar 30 mg/kg.

Laboratorium Analisa
Instrumen
Departemen Teknik Kimia

Anda mungkin juga menyukai