Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PERALATAN PABRIK
“POMPA”

Disusun Oleh :

FULGENTIUS RIVAEL (1107136563)


HARRIANDA HUDAYA (1107114296)
KHAIRUL ANAM (1107121311)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2014
KATA PENGANTAR

Pujisyukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha esa karena berkat
rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makala yang berjudul “pompa” ini
tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai salahsatu syarat yang harus dipenuhi oleh
mahasiswapada mata kuliah Peralatan Pabrik.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada bapak dodi sofyan arief selaku dosen pada matakuliah ini
serta teman teman yang telah mendukung dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran bagi para
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan berikunya. Semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan khususnya bagi mahasiswa teknik
mesin.wfdsa

Pekanbaru, November 2014

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... iii

BAB IPENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Tujuan ....................................................................................................... 1

1.3 Manfaat ..................................................................................................... 1

1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................... 2

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 2

2.1 Pengertian Pompa ................................................................................. 3

2.2 Klasifiikasi Pompa ................................................................................ 5

2.3 Klasifikasi Pompa Tekanan Dinamis .................................................... 7

2.4 Unit Penggerak Pompa ....................................................................... 14

2.5 Jenis-jenis Pompa Dan Cara Kerja Serta Aplikasinya ........................ 14

2.6 Dasar-Dasar Pemilihan Pompa ........................................................... 25

2.7 Karakteristik Sistem Pemompaan ....................................................... 26

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Instalasi pompa ................................................................................................. 3


Gambar 2. 2 Proses pemompaan ........................................................................................... 4
Gambar 2. 3 Klasifikasi Pompa............................................................................................. 5
Gambar 2. 4 Pompa Putar (rotary pump) .............................................................................. 6
Gambar 2. 5Pompa Torak (Reciprocating Pump) ................................................................. 7
Gambar 2. 6Pompa Sentrifugal ............................................................................................. 8
Gambar 2. 7Pompa Aliran Campur ....................................................................................... 9
Gambar 2. 8Pompa aliran aksial ........................................................................................... 9
Gambar 2. 9Pompa Volut .................................................................................................... 10
Gambar 2. 10Pompa Difuser ............................................................................................... 10
Gambar 2. 11Pompa Vortex ................................................................................................ 11
Gambar 2. 12 Pompa satu tingkat ....................................................................................... 11
Gambar 2. 13 Pompa banyak tingkat (multistage) .............................................................. 12
Gambar 2. 14 Pompa horizontal .......................................................................................... 12
Gambar 2. 15 Pompa vertikal .............................................................................................. 13
Gambar 2. 16Gear Pump ..................................................................................................... 15
Gambar 2. 17Pompa Roda Gigi Dalam ............................................................................... 16
Gambar 2. 18Lobe Pump dan bagiannya ............................................................................ 17
Gambar 2. 19Pompa Ulir .................................................................................................... 18
Gambar 2. 20Vane pump .................................................................................................... 19
Gambar 2. 21Piston pump ................................................................................................... 20
Gambar 2. 22Plunger Pump ................................................................................................ 20
Gambar 2. 23Axial pump .................................................................................................... 21
Gambar 2. 24Mixed pump .................................................................................................. 22
Gambar 2. 25 Pompa Sentrifugal ........................................................................................ 24
Gambar 2. 26 Bagian-bagian komponen pompa sentrifugal ............................................... 24

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam dunia industri, pompa memegang peranan yangsangat penting, dimana
pompa digunakan untuk memindahkanfluida dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Penggunaan danpemilihan jenis pompa disesuaikan dengan kebutuhan yangdiperlukan. Di
dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uapterdapat banyak sekali jenis pompa yang
digunakan, salah satunyaadalah pompa yang digunakan untuk mengalirkan air yang
berasaldari pengembunan atau pendinginan uap di kondensor atau yangdisebut dengan air
kondensat menuju ke deaerator yang bergunauntuk menghilangkan oksigen terlarut di dalam
air kondensat.

Pompa yang digunakan untuk mengalirkan air kondensat dari kondensor menuju ke
dalam deaerator disebut dengan pompa air kondensat. Pompa air kondensat biasanya
beroperasi secara periodik dan mempunyai suatu tank untuk menampung air kondensat,
pompa ini akan beroperasi apabila air kondensat telah mencapai titik tertinggi tank kemudian
pompa akan mengalirkan air kondensat hingga mencapai titik terendah dari tank. Pompa air
kondensat harus mempunyai tekanan yang mencukupi agar dapat mengalirkan air kondensat
dari kondensor ke deaerator. Dengan demikian, dapat digunakan pompa dengan jenis pompa
sentrifugal, hal ini dikarenakan pompa sentrifugal mempunyai aliran yang konstan dan dapat
dinaikkan headnya dengan menyusun pompa secara seri atau dengan pompa bertingkat.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembelajaran mengenai pompa ini, ialah sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi dari masing-masing pompa berdasarkan klasifikasinya.
2. Mengetahui jenis-jenis pompa beserta dengan kegunaannya.
3. Mengetahui cara kerja dari masing-masing pompa.
4. Mengetahui aplikasi dari masing-masing pompa.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pembelajaran mengenai pompa ini, adalah sebagai
berikut :

1
1. Memahami apa itu pompa berdasarkan klasifikasinya.
2. Memahami fungsi beserta kegunaan dari masing-masing pompa.
3. Memahami cara kerja pompa berdasarkan pengelompokannya

1.4 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan makalah mengenai pompa ini, adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan, manfaat dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai pengertian dari pompa, jenis-jenis pompa,
cara kerja serta aplikasi dari masing-masing pompa.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2
2.1 Pengertian Pompa
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh suatu sumber
tenaga yang digunakkan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat
lain, dimana cairan tersebut hanya mengalir apabila terdapat perbedaan tekanan. Pompa juga
dapat diartikan sebagai alat untuk memindahkan energi dari suatu pemutar atau penggerak
ke cairan ke bejana yang bertekanan yang lebih tinggi. Selain dapat memindahkan cairan,
pompa juga berfungsi untuk meningkatkan kecepatan, tekanan, dan ketinggian cairan.
Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja.
Pompa berfungsi untuk memindahkan zat cair dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih
tinggi karena adanya perbedaan tekanan.

Gambar 2. 1 Instalasi pompa

Prinsip kerja pompa adalah dimana pompa terdapat sudu-sudu impeler yang berfungsi
sebagai tempat terjadi proses konversi energi dari energi mekanik putaran mejadi energi
fluida head. Impeler dipasang pada poros pompa yang berhubungan dengan motor pengerak,
biasanya motor listrik atau motor bakar Poros pompa akan berputar apabila penggeraknya

3
berputar. Karena poros pompa berputar impeler dengan sudu-sudu impeler berputar, zat cair
yang ada di dalamnya akan ikut berputar sehingga tekanan dan kecepatanya naik dan
terlempar dari tengah pompa ke saluran yang berbentuk volut atau spiral kemudian ke luar
melalui nosel.

Gambar 2. 2 Proses pemompaan

4
2.2 Klasifiikasi Pompa

Gambar 2. 3 Klasifikasi Pompa

5
2.2.1 Pompa Tekanan Statis
Pompa jenis ini bekerja dengan menggunakan prinsipmemberi tekanan secara periodik
pada fluida yangterkurung dalam rumah pompa. Pompa ini dibagi menjadidua jenis.
a. Pompa Putar (rotary pump)
Pada pompa putar, fluida masuk melalui sisi isap, kemudian dikurung di antara ruangan
rotor, sehingga tekanan statisnya naik dan fluida akan dikeluarkan melalui sisi tekan. Contoh
tipe pompa ini adalah : screw pump, gear pump dan vane pump.

Gambar 2. 4 Pompa Putar (rotary pump)

a. Pompa Torak (Reciprocating Pump)


Pompa torak ini mempunyai bagian utama berupa torak yang bergerak bolak-balik dalam
silinder. Fluida masuk melalui katup isap (Suction valve) ke dalam silinder dan kemudian
ditekan oleh torak sehingga tekanan statis fluida naik dan sanggup mengalirkan fluida keluar
melalui katup tekan (discharge valve). Contoh tipe ini adalah : pompa diafragma dan pompa
plunyer.

6
Gambar 2. 5 Pompa Torak (Reciprocating Pump)

2.2.2 Pompa Tekanan Dinamis (Rotodynamic Pump)

Pompa tekanan dinamis disebut juga rotodynamic pump, turbo pump atau impeller
pump. Pompa yang termasuk dalam kategori ini adalah : pompa jet dan pompa sentrifugal
ciri-cirnya mempunyai bagian utama yang berotasi, bagian utama dari pompa ini berupa roda
dengan sudu-sudu sekelilingnya yang sering disebut dengan sudu-sudu, fluida mengalir terus
menerus, dimana fluida berasal diantara sudu sudu tersebut.

2.3 Klasifikasi Pompa Tekanan Dinamis


2.3.1 Klasifikasi Menurut Jenis Impeler
a) Pompa Sentrifugal
Pompa ini menggunakan impeler jenis radial atau francis. Konstruksinya sedemikian rupa
sehingga aliran fluida yang keluar dari impeler akan melalui bidang tegak lurus pompa.

7
Impeler jenis radial digunakan untuk tinggi tekan (head) yang sedang dan tinggi, sedangkan
impeler jenis francis digunakan untuk head yang lebih rendah dengan kapasitas besar.
Prinsip kerja pompa sentrifugal adalah energi mekanis dari luar diberikan pada poros untuk
memutar impeler. Akibatnya fluida yang berada dalam impeler, oleh dorongan sudu-sudu
akan terlempar menuju saluran keluar. Pada proses ini fluida akan mendapat percepatan
sehingga fluida tersebut mempunyai energi kinetik. Kecepatan keluar fluida ini selanjutnya
akan berkurang dan energi kinetik akan berubah menjadi energi tekanan di sudu-sudu
pengarah atau dalam rumah pompa.

Gambar 2. 6 Pompa Sentrifugal

b) Pompa Aliran Campur


Pompa ini menggunakan impeler jenis aliran capur (mixed flow), seperti pada gambar Aliran
keluar dari impeler sesuai dengan arah bentuk permukaan kerucut rumah pompa.

8
Gambar 2. 7 Pompa Aliran Campur

c) Pompa aliran aksial


Pompa ini menggunakan impeler jenis aksial dan zat cair yang meninggalkan impeler akan
bergerak sepanjang permukaan silinder rumah pompa kearah luar. Konstruksinya mirip
dengan pompa aliran campur kecuali bentuk impeler dan bentuk difusernya.

Gambar 2. 8Pompa aliran aksial

2.3.2 Klasifikasi Menurut Bentuk Rumah Pompa


a. Pompa Volut
Pompa ini khusus untuk pompa sentrifugal. Aliran Fluida yang meninggalkan impeler secara
langsung memasuki rumah pompa yang berbentuk volut (rumah siput) sebab diameternya
bertambah besar.

9
Gambar 2. 9Pompa Volut

b. Pompa Difuser
Konstruksi ini dilengkapi dengan sudu pengarah (diffuser) di sekeliling saluran impeler .
Pemakain diffuser ini akan memperbaiki efisiensi pompa. Difuser ini sering digunakan pada
pmopa bertingkat banyak dengan head yang tinggi.

Gambar 2. 10 Pompa Difuser

b. Pompa Vortex
Pompa ini mempunyai aliran campur dan sebuah rumah volut. Pompa ini tidak menggunakan
difuser, namun memakai saluran yang lebar. Dengan demikian pompa ini tidak mudah
tersumbat dan cocok untuk pemakaian pada pengolahan cairan limbah.

10
Gambar 2. 11Pompa Vortex

2.2.2 Klasifikasi Menurut Jumlah Tingkat


a) Pompa Satu Tingkat
Pompa ini hanya mempunyai sebuah impeler . Pada umumnya head yang
dihasilkan pompa ini relative rendah, namun konstruksinya sederhana.

Gambar 2. 12 Pompa satu tingkat

b) Pompa Bertingkat Banyak


Pompa ini menggunakan lebih dari satu impeler yang dipasanag berderet pada satu poros .
Zat cair yang keluar dari impeler tingkat pertama akan diteruskan ke impeler tingkat kedua
dan seterusnya hingga tingkat terakhir. Head total pompa merupakan penjumlahan head
yang dihasilkan oleh masing - masing impeler. Dengan demikian head total pompa ini relatif
tinggi dibanding dengan pompa satu tingkat, namun konstruksinya lebih rumit dan besar.

11
Gambar 2. 13 Pompa banyak tingkat (multistage)

2.3.4 Klasifikasi Menurut Letak Poros


a. Pompa Poros Mendatar
Pompa ini mempunyai poros dengan posisi horizontal, pompa jenis ini memerlukan tempat
yang relatif lebih luas.

Gambar 2. 14 Pompa horizontal

b. Pompa Jenis Poros Tegak


Poros pompa ini berada pada posisi vertikal, seperti terlihat pada gambar. Poros ini dipegang
di beberapa tempat sepanjang pipa kolom utama bantalan. Pompa ini memerlukan tempat
yang relatif kecil dibandingkan dengan pompa poros mendatar. Penggerak pompa umumnya
diletakkan di atas pompa.

12
Gambar 2. 15 Pompa vertikal

2.3.5 Klasifikasi Menurut Belahan Rumah


a) Pompa Belahan Mendatar
Pompa ini mempuyai belahan rumah yang dapat yang dibelah dua menjadi bagian atas dan
bagian bawah oleh bidang mendatar yang melalui sumbu poros. Jenis pompa ini sering
digunakan untuk pompa berukuran menengah dan besar dengan poros mendatar.

b) Pompa Belahan Radial Rumah


Pompa ini terbelah oleh sebuah bidang tegak lurus poros. Konstruksi seperti ini sering
digunakan pada pompa kecil dengan poros mendatar. Jenis ini juga sesuai dengan pompa-
pompa dengan poros tegak dimana bagian-bagian yang berputar dapat dibongkar ke atas
sepanjang poros.3. Pompa jenis berderet Jenis ini terdapat pada pompa bertingkat banyak,
dimana rumah pompa terbagi oleh bidang-bidang tegak lurus poros sesuai dengan jumlah
tingkat yang ada.

2.3.6 Klasifikasi Menurut Sisi Masuk Impeler

13
a. Pompa Isapan Tunggal
Pada pompa ini fluida masuk dari sisi impeler. Konstruksinya sangat sederhana, sehingga
sangat sering digunakan untuk kapasitas yang relatif kecil.
b. Pompa Isapan Ganda
Pompa ini memasukkan fluida melalui dua sisi isap impeler Pada dasarnya pompa ini sama
dengan dua buah impeler pompa isapan tunggal yang dipasang bertolak belakang dan
dipasang beroperasi secara paralel. Dengan demikian gaya aksial yang terjadi pada kedua
impeler akan saling mengimbangi dan laju aliran total adalah dua kali laju aliran tiap impeler.
Oleh sebab itu pompa ini banyak dipakai untuk kebutuhan dengan.

2.4 Unit Penggerak Pompa


Umumnya unit penggerak pada pompa terdiri dari beberapa jenis, diantaranya yaitu:
a. Motor bakar
b. Motor listrik, dan
c. Turbin Penggerak
Tipe motor bakar dan turbin sangat tidak ekonomis untuk perencanaan pompa karena
konstruksinya berat, besar dan memerlukan sistem penunjang misalnya sistem pelumasan,
pendinginan dan pembuangan gas hasil pembakaran. Sistem penggerak motor listrik lebih
sesuai dimana konstruksinya kecil dan sederhana, sehingga dapat digabungkan menjadi satu
unit kesatuan dalam rumah pompa. Faktor lain yang membuat motor ini sering digunakan
adalah karena murah dalam perawatan dan mampu bekerja untuk jangka waktu yang relatif
lama dibanding penggerak motor bakar dan turbin.

2.5 Jenis-jenis Pompa Dan Cara Kerja Serta Aplikasinya


Adapun jenis-jenis pompa dan cara kerja dari masing-masing pompa serta
pengaplikasiannya, ialah :
2.5.1 Pompa Roda Gigi (Gear Pump)
Pompa ini terdiri dari 2 buah roda gigi yang di pasang saling merapat. Perputaran roda
gigi yang saling berlawanan arah akan mengakibatkan tekanan vakum pada sisi hisap,
akibatnya fluida akan terisap masuk ke dalam ruang pompa. Kemudian fluida di
kompresikan ke luar pompa hingga tekanan tertentu. Pompa roda gigi terdiri dari roda gigi

14
penggerak dan roda gigi yang digerakkan. Pada pompa roda gigi terdiri dua macam yaitu
pompa roda gigi external dan internal.

Gambar 2. 16Gear Pump

Cara Kerja :
Ketika roda gigi berputar, terjadi penurunan tekanan pada rumah pompa sehingga
cairan mengalir dan mengisi rongga gigi. Cairan yang terperangkap dalam rongga gigi
terbawa berputar. Kemudian dikempakan dalam saluran pengeluaran, karena pada bagian ini
terjadi pengecilan rongga gigi.
Jika jumlah gigi semakin sedikit maka volume fluida yang dialirkan semakin besar
karena rongga antara roda gigi dengan dinding semakin besar pula. Sedangkan untuk
meningkatkan flowrate dapat dilakukan juga dengan meningkatkan rpm dari roda gigi
tersebut. Pompa jenis ini tidak memerlukan valve seperti pada reciprocating pump sehingga
loss dapat berkurang.

Aplikasi yang digunakan pada External Gear Pump, ialah :


1. Mengalirkan berbagai macam oli bahan bakar
2. Mengalirkan minyak pelumas
3. Mengukur jumlah aditif yang dicampurkan pada bahan kimia
4. Mencampur dan mengaduk bahan kimia
5. Sistem hidrolik pada industri dan mobil

15
2.5.2 Pompa Roda Gigi Dalam (Internal Gear Pump)

Gambar 2. 17Pompa Roda Gigi Dalam

Cara Kerja
Internal gear pump bekerja dengan memanfaatkan roda gigi dalam yang biasanya
dihubungkan dengan penggerak dan roda gigi luar yang biasanya bertindak sebagai idler.
Awalnya fluida masuk lewat suction port antara rotor (roda gigi besar) dan idler (roda gigi
kecil). Fluida kemudian masuk melalui celah-celah roda gigi. Bagian yang berbentuk seperti
bulan sabit membagi fluida dan bertindak sebagai seal antara suction dan discharge port.
Fluida yang membanjiri discharge port akan terus didorong oleh fluida dibelakangnya
sehingga fluida terus mengalir

Aplikasi yang digunakan pada internal Gear Pump, ialah :


1. Berbagai macam oli bahan bakar dan pelumas
2. Food product seperti sirup, coklat atau peanut butter
3. Alkohol dan solvent
4. Aspal, bitumen dan tar
5. Polyurethane foam
6. Cat, tinta dan pigmen

16
2.5.3 Lobe Pump
Pompa lobe mempunyai dua rotor setiap lobe, baik untuk lobe dua, tiga maupun empat
masing-masing lobenya tetap mempunyai dua rotor. Pompa tiga lobe mempunyai efisiensi
lebih baik dibanding dengan dua lobe, begitu seterusnya. Namun dari segi pembuatannya
lebih sulit.

Gambar 2. 18Lobe Pump dan bagiannya


Cara kerja :
Pompa Lobe pada prinsipnya sama dengan cara kerja dengan pompa roda gigi eksternal.
Kedua rotor berputar serempak dengan arah saling berlawanan. Kemudian sumbu gigi dari
rotor selalu membentuk sudut 90o terhadap sumbu gigi rotor yang lain. Jika rotor diputar
dalam arah panah, seperti ditunjukkan pada gambar diatas, maka fluida yang terkurung
antara casing dengan lobe akan dipindahkan dari inlet menuju outlet.

Aplikasi yang digunakan pada Lobe pump, ialah :


1. Industri makanan : Coklat, sirup, saos, selai, kue, agar-agar
2. Produk harian : Susu, yoghurt, margarine, minyak, krim, keju
3. Industri minuman : Bir, anggur, alcohol, jus, air mineral, ragi
4. Industri kimia dan kertas : Asam, alkali, sabun, cat, resin, pelumas, solvent, lem, latek
5. Industri Farmasi : Serum, pasta gigi, vaksin, antibiotic, lotion, sampo, sabun

17
2.5.4 Pompa Ulir (Screw Pump)
Pompa ini mempunyai 1,2 atau 3 sekrup yang berputar di dalam rumah pompa yang
diam. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar di dalam sebuah stator
atau lapisan heliks dalam (internal helix stator). Pompa 2 sekrup atau 3 sekrup masing-
masing mempunyai satu atau dua sekrup bebas (idler)

Gambar 2. 19Pompa Ulir

Cara kerja
Oleh gerak putar poros ulir zat cair mengalir dalam arah aksial. Pada keadaan kering pompa
ini tidak dapat mengisap sendiri, sehingga sebelum digunakan pompa ini harus terisi cairan
yang akan dipompa (dipancing)
Aplikasi yang digunakan pada Screw pump, ialah :
1. Mengalirkan minyak pelumas
2. Mengalirkan gas
3. Pabrik Kimia

2.5.5 Vane Pump


Pompa ini menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap menekan lubang
rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor diputar. Cairan yang terjebak diantara 2 baling
dibawa berputar dan dipaksa keluar dari sisi buang pompa.

18
Gambar 2. 20 Vane pump

Cara kerja
Rotor asimetris di dalam rumah memilik sudu-sudu yang bebas bergerak secara radial.
Karena gaya sentrifugal sudu-sudu akan selalu menempel pada dinding pompa. Cairan
masuk pada bagian hisap, mengisi ruang antar sudu, terjebak dan terbawa putaran kemudian
di keluarkan dibagian kempa karena adanya pengecilan sudu.
Aplikasi yang digunakan pada Vane pump, ialah :
1. Sering digunakan sebagai pompa vakum
2. Penerbangan layanan - Transfer bahan bakar
3. Alkohol
4. Pelarut
5. Pendinginan – Freon, Amonia

2.5.6 Reciprocating Pump


Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk ke dalam silinder melalui valve
inlet pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah tekanan positif
melalui valve outlet pada langkah maju. Fluida yang keluar dari pompa reciprocating,
berdenyut dan hanya bisa berubah apabila kecepatan pompanya berubah. Ini karena volume
sisi inlet yang konstan. Pompa jenis ini banyak digunakan untuk memompa endapan dan
lumpur. Salah satu contohnya adalah pompa piston dan pompa plunger.

19
Gambar 2. 21 Piston pump

Gambar 2. 22Plunger Pump

Cara Kerja
Piston atau plunger bergerak ke kanan :
Katup tekan kanan tertutup rapat, katup tekan kiri terbuka sehingga fluida bagian kiri
piston masuk ke ruang outlet dan keluar melalui pipa penyalur.
Katup isap kiri tertutup rapat, tekanan ruang silinder kanan menurun sehingga terjadi isapan
membuat katup isap terbuka dan fluida masuk ke ruang silinder bagian kanan piston.
Piston atau plunger bergerak ke kiri :

20
Katup tekan kiri tertutup rapat, tekanan ruang kanan meningkat membuat katup tekan
kanan terbuka sehingga fluida mengalir ke ruang outlet dan keluar pompa melalui pipa
penyalur.Katup isap kanan tertutup rapat, tekanan ruang silinder kiri menurun sehingga
terjadi isapan membuat katup isap kiri terbuka dan fluida masuk ke ruang silinder bagian
kiri piston, dan selanjutnya kembali piston bergerak ke kanan ke kiri secara berkelanjutan
Aplikasi yang digunakan pada Plunger pump, ialah :
1. Pabrik minyak dan gas
2. Perkapalan, dock, dan lepas pantai
3. Water Supply
4. Industri Proses
5. Boiler feed pump

2.5.7 Axial Pump


Berputarnya impeler akan menghisap fluida yang dipompa dan menekannya kesisi
tekan dalam arah aksial karena tolakan impeler. Pompa aksial biasanya diproduksi untuk
memenuhi kebutuhan head rendah dengan kapasitas aliran yang besar.

Gambar 2. 23Axial pump

Cara Kerja

21
Pertama-tama fluida cair masuk, pompa akan dijalankan oleh motor sebagai penggerak
utama. Motor akan memutar poros yang akan menyebabkan sudu-sudu berputar. Lalu fluida
akan dihisap oleh sudu-sudu pompa (impeller) dan menekannya ke sisi tekan dalam arah
aksial.Pompa aksial biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head rendah dengan
kapasitas aliran yang besar.
Aplikasi yang digunakan pada Axial pump, ialah :
1. Keperluan irigasi
2. Sirkulasi terus-menerus dari solusi korosif/abrasif, lumpur air laut, limbah pengolahan
3. Proses kristalisasi dan evaporasi (air garam, air laut)
4. Pabrik garam
5. Berbagai pabrik kimia
6. Pabrik regenerasi
7. Pengelolaan air limbah
8. Pabrik kalium karbonat

2.5.8 Mixed Pump


Head yang dihasilkan pada pompa jenis ini sebagian adalah disebabkan oleh gaya
sentrifugal dan sebagian lagi oleh tolakan impeler. Aliran buangnya sebagian radial dan
sebagian lagi aksial, inilah sebabnya jenis pompa ini disebut pompa aliran campur

Gambar 2. 24Mixed pump

Cara Kerja

22
Pompa ini merupakan peralihan antara pompa radial flow dan pompa axial flow. Cara
kerja pompa ini hampir sama dengan cara kerja dengan pompa sentrifugal. Casing pompa
menuntun aliran suatu cairan dari saluran suction menuju impeller eye. Vanes daripada
impeller yang berputar meneruskan dan memberikan gaya putar sentrifugal kepada cairan
ini sehingga cairan bergerak menuju keluar impeller dengan kecepatan tinggi. Cairan
tersebut kemudian sampai dan mengumpul pada bagian terluar casing yaitu volute. Volute
ini merupakan area atau saluran melengkung yang semakin lama semakin membesar
ukurannya, dan seperti halnya diffusor, volute berperan besar dalam hal peningkatan tekanan
cairan saat keluar dari pompa, merubah energi kecepatan menjadi tekanan. Setelah itu liquid
keluar dari pompa melalui saluran discharge

Aplikasi yang digunakan pada Mixed pump, ialah :


1. Water Supply
2. Pengelolaan pada Irigasi
3. Pengelolaan pada Drainase

2.5.9Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)


Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik ke
dalam energi hidrolik melalui aktivitas sentrifugal, yaitu tekanan fluida yang sedang di
pompa. Pompa sentrifugal merupakan salah satu alat industri yang simple tetapi sangat
diperlukan

23
Gambar 2. 25 Pompa Sentrifugal

Gambar 2. 26Bagian-bagian komponen pompa sentrifugal


Cara kerja
Fluida yang akan di pompa masuk ke dalam suction menuju titik tengah impeler dan
fluida tersebut terjebak diantara sudu-sudu dari impeler. Impeler tersebut berputar dan fluida
mengalir karena gaya sentrifugal melalui impeler yang menyebabkan terjadinya peningkatan
kecepatan fluida tersebut. Sesuai hukum Bernoulli jika kecepatan meningkat maka tekanan
akan menurun, hal ini menyebabkan terjadinya zona tekanan rendah (vakum) pada sisi
suction pompa. Selanjutnya fluida yang telah terisap terlempar keluar impeler akibat gaya
sentrifugal yang dimiliki oleh fluida itu sendiri. Dan selanjutnya ditampung oleh casing

24
(rumah pompa) sebelum dibuang kesisi buang. Dalam hal ini ditinjau dari perubahan energi
yang terjadi, yaitu : energi mekanis poros pompa diteruskan kesudu-sudu impeller, kemudian
sudu tersebut memberikan gaya kinetik pada fluida.
Akibat gaya sentrifugal yang besar, fluida terlempar keluar mengisi rumah pompa dan
didalam rumah pompa inilah energi kinetik fluida sebagian besar diubah menjadi energi
tekan. Arah fluida masuk kedalam pompa sentrifugal dalam arah aksial dan keluar pompa
dalam arah radial. Pompa sentrifugal biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan head
medium sampai tinggi dengan kapasitas aliran yang medium.

Aplikasi yang digunakan pada Centrifugal pump, ialah :


1. Pompa rumah tangga
2. Industri perkapalan
3. Condensate pump
4. Boiler feed pump
5. Ash-handling pump
6. Chemical pump
7. Food Processing and handling
8. Water Supply

2.6 Dasar-Dasar Pemilihan Pompa


Dasar pertimbangan pemilihan pompa, didasarkan pada sistem ekonomisnya, yakni
keuntungan dan kerugian jika pompa tersebut digunakan dan dapat memenuhi kebutuhan
pemindahan fluida sesuai dengan kondisi yang direncanakan. Yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan jenis pompa adalah fungsi terhadap instalasi pemipaan, kapasitas, head,
viskositas, temperature kerja dan jenis motor penggerak.
Kondisi yang diinginkan dalam perencanaan ini adalah:
a. Kapasitas dan head pompa harus mampu dipenuhi.
b. Fluida yang mengalir secara kontinu.
c. Pompa yang dipasang pada kedudukan tetap.
d. Konstruksi sederhana.
e. Mempunyai efisiensi yang tinggi.

25
2.7 Karakteristik Sistem Pemompaan
2.7.1 Efisiensi Pompa
Pompa tidak dapat mengubah seluruh energi kinetik menjadi energi tekanan karena
ada sebagian energi kinetik yang hilang dalam bentuk losis. Efisiensi pompa adalah suatu
faktor yang dipergunakan untuk menghitung losis ini. Efisiensi pompa terdiri dari :
- Efisiensi hidrolis, memperhitungkan losis akibat gesekan antara cairan dengan impeler dan
losis akibat perubahan arah yang tiba‐tiba pada impeler.
- Efisiensi volumetris, memperhitungkan losis akibat resirkulasi pada ring, bush, dll.
- Efisiensi mekanis, memperhitungkan losis akibat gesekan pada seal, packing gland, bantalan,
dll.

Setiap pompa dirancang pada kapasitas dan head tertentu, meskipun dapat juga
dioperasikan pada kapasitas dan head yang lain. Efisiensi pompa akan mencapai maksimum
pada designed point tersebut, yang dinamakan dengan titik BEP.Untuk kapasitas yang lebih
kecil atau lebih besar efisiensinya akan lebih rendah.
Efisiensi pompa adalah perbandinga antara daya hidrolis pompa dengan daya poros
pompa.

Pℎ
η =
P𝑠
2.7.2 Daya Hidrolis
Daya hidrolis adalah daya yang diperlukan oleh pompa untuk mengangkat sejumlah
zat cair pada ketinggian tertentu. Daya hidrolis dapat dicari dengan persamaan berikut :

ρgHQ
Ph= KW
1000

Dimana :
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
g = gravitasi (m/s2)
H = head (m)
Q = kapasitas (m3/s)

26

Anda mungkin juga menyukai