Isim Jamak adalah suatu isim yang menunjukkan suatu jumlah bilangan banyak
(lebih dari 2).
Jamak mudzakkar dan muannats ada tambahannya “salim” karena ia selamat dari
perubahan, yakni ia tidak berubah dari bentuk mufrodnya. Berbeda dengan jamak
taksir yang berubah dari bentuk mufrodnya. Kalian bisa melihat perubahannya nanti
di contoh yang akan disebutkan.
- Untuk yang marfu' => akhirannya ditambah waw dan nun fathah.
Contoh:
- Untuk yang manshub dan majrur => akhirannya ditambah ya dan nun fathah.
Contoh:
Contoh:
= ُمْس ِلَم ٌةmufradnya => muslimah, sedang jamaknya adalah = ُمْس ِلَماٌتmuslimaatun =>
banyak muslimah.
- Untuk yang manshub dan majrur => akhirannya ditambah alif/fathah dan ta
kasratain.
Contoh:
C. Jamak taksir
Jamak taksir adalah suatu jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya dengan
memecah katanya sehingga mempunyai makna “banyak”.
Secara bahasa jamak taksir diambil dari dua kata, yatu: jamak dan taksir, jamak
artinya “banyak” dan taksir artinya “pecah”.
Pada awalnya isim jamak taksir adalah mufrod kemudian terjadi perubahan lafadz
sehingga mendapatkan julukan sebagai jamak taksir. Jamak taksir tidak mempunyai
rumus untuk membuatnya sebagaimana jamak mudzakkar salim dan muannats
salim. Kita mengetahui jamak taksir dari penuturan orang arab, bisa mencarinya
lewat kamus (banyak menelaah dan membaca). Jadi intinya jamak taksir harus
dihafalkan tanpa kaidah khusus.