Anda di halaman 1dari 13

KESEHATAN BANK DAN RAHASIA

BANK

Kelompok 8
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 8

1. HERY A SAIJA 202130021


2. JACOBUS ROBERT SAMALLO 202130080
3. ALYA JOY TUTUARIMA 202130135
4. MUHAMAD RIZKI MAKATITA 202130277
5. GEORGE ADOLFO PATTIASINA 202130351
6. MARIA M SEBERNAN 202130356
7. KAROLUS YABARMASE 202130481
8. HAMIDA 202230112
PENGERTIAN KESEHATAN BANK

Kesehatan bank yaitu kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan


operasional bank secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya
melalui cara cara yg sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Bank yang
sehat memberi manfaat pada semua pihak , yaitu pada pemilik bank , pebgelola
bank , masyarakat yang menggunakan jasa bank , masyarakat umum , bank
sentral, dan pemerintah.
Jadi bank yang sehat selalu mengalami pertumbuhan yang baik sehingga dapat
menghasilkan banyak manfaat bagi semua pihak yang terkait di dalam nya.
Standar untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah di tentukan pemerintah
melalui bank indonesia. Kepada bank bank yang di haruskan membuat laporan
baik yg bersifat rutin ataupun secara berkala mengenai seluruh aktivitasnya dalam
1 periode tertentu.
ATURAN KESEHATAN BANK

Berdasarkan UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan , pembinaan , dan


pengawasan bank di lakukan oleh bank indonesia. Undang- undang tersebut lebih
lanjut menetapkan bahwa :
1. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan
kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas,
solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank dan wajib
untuk melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
2. Dalam memberikan kredit bank wajib cara cara yang tidak merugikan bank
dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank.
3. Bank wajib menyampaikan kepada bank indonesia , segala keterangan dan
penjelasan mengenai usahanya menurut tata cara yang di tetapkan oleh bank
indonesia.
4. Bank atas permintaan bank indonesia, wajib memberikan kesempatan bagi
pemeriksaan buku-buku dan berkas-berkas yang ada padanya, serta wajib
memberikan bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh kebenaran
dari segala keterangan , dokumen , dan penjelasan yang dilaporkan oleh bank
yang bersangkutan.
5. Bank indomesia melakukan pemeriksaan terhadap bank , baik secara berkala
maupun setiap waktu apabila diperlukan.
ASPEK ASPEK KERAHASIAAN BANK

Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank , biasanya menggunakan


berbagai alat ukur. Salah satu alat ukur yang utama digunakan untuk menentukan
kondisi suatu bank dikenal dengan nama analisis CAMELS antara lain :
1. Aspek Permodalan (capital)
2. Aspek Kualitas Aset (assets)
3. Aspek Kualitas Manajemen (management)
4. Aspek Rentabilitas (earning)
PENGERTIAN KERAHASIAAN BANK

Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, dan hal
hal hal lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan tidak
boleh secara terbuka diungkapkan kepada pihak masyarakat . Menurut kelaziman
yg wajib di rahasiakan oleh bank adalah seluruh data dan informasi mengenai
segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan hal hal lain dari orang
dan badan yang diketahui oleh bank dalam kegiatan usahanya.
DASAR HUKUM KERAHASIAAN
NEGARA

Berikut dasar hukum terkait kerahasiaan negara :


1. Undang undang No 7 tahun 1992 tentang perbankan.
2. Undang undang No 10 tahun 1998
PENGECUALIAN TERHADAP RAHASIA
BANK

Pengecualian terhadap rahasia bank bisa terjadi dalam kasus tertentu. Rahasia
bank akan di kecualikan apabila terjadi kondisi sebagai berikut:
1. Untuk kepentingan perpajakan. Pimpinan bank indonesia atas permintaan
menteri keuangan berwenang memberikan perintah tertulis kepada bank agar
memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti bukti tentang keuangan
nasabah penyimpanan tertentu kepada pejabat pajak.
2. Untuk menyelesaikan piutang bank yang sudah diserahkan kepada bank dan
urusan piutang negara atau panitia urusan piutang negara. Pimpinan bank
indonesia memberikan izin kepada pejabat badan urusan piutang negara untuk
memperoleh keterangan dari bank mengenaisimpanan nasabah debitor.
3. Untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana , pimpinan Bank
Indonesia dapat memberikan izin kepada polisi, jaksa, atau hakim untuk
memperoleh keterangan dari bank mengenai simpanan tersangka atau
terdakwa terkait untuk di buka atau di gunakan sebagai bukti.
4. Dalam rangka tukar menukar informasi antar bank , direksi bank bia
memberitahukan keadaan keuangan nasabahnya kepada bank lain.
SANKSI ATAS PELANGGARAN ATURAN
KERAHASIAAN BANK

Sanksi terhadap pelanggaran terkait kerahasiaan bank diatur dalam pasal 47 dan
pasal 47A UU perbankan. Sanksi sanksi tersebut meliputi :
1. Barang siapa yang tanpa membawa perintah tertulis atau izin dari pimpinan
bank indonesia dengan sengaja memaksa bank atau pihak terafiliasi untuk
memberikan keterangan mengenai nasabah penyimpanandan simpanannya, di
ancam dengan pidana penjara sekurang kurangnya 2 tahun penjara dan paling
lama 4 tahun serta denda sekurang kurangnya Rp. 10.000.000.000,00
( sepuluh milyar rupiah) dan paling banyak Rp. 200.000.000.000,00 ( dua
ratus milyar rupiah ) sebagaimana ketentuan dalam Pasal 47 ayat (1) UU
perbankan
2. Anggota dewan komisaris , direksi, pegawai bank atau pihak terafiliasi
lainnya yang sengaja memberikan keterangan yang wajib di rahasiakan , di
ancam dengan pidana penjara sekurang kurangnya 2 tahun dan paling lama 4
tahun serta denda sekurang kurangnya Rp.4.000.000.000,00 ( empat milyar
rupiah ) dan paling banyak Rp.8.000.000.000,00 ( delapan milyar rupiah )
sebagaimana ketentuan dalam pasal 47 ayat (1) UU perbankan.
3. Anggota dewan komisaris , direksi, atau pegawai bank yang dengan sengaja
tidak memberikan keterangan yang wajib di penuhi untik kepentingan
peradilan dalam perkara pidana , atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari
nasabah penyimpan yang dibuat secara tertulis atau ahli waris yang sah dari
nasabah penyimpan di ancam dengan pidana penjara sejurang kurangnya 2
tahun dan paling lama 7 tahun serta denda sekurang kurangnya
Rp.7.000.000.000,00 ( tujuh milyar rupiah ) dan paling banyak
Rp.15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah ).

Anda mungkin juga menyukai