BANK
Kelompok 8
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 8
Rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, dan hal
hal hal lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan tidak
boleh secara terbuka diungkapkan kepada pihak masyarakat . Menurut kelaziman
yg wajib di rahasiakan oleh bank adalah seluruh data dan informasi mengenai
segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan hal hal lain dari orang
dan badan yang diketahui oleh bank dalam kegiatan usahanya.
DASAR HUKUM KERAHASIAAN
NEGARA
Pengecualian terhadap rahasia bank bisa terjadi dalam kasus tertentu. Rahasia
bank akan di kecualikan apabila terjadi kondisi sebagai berikut:
1. Untuk kepentingan perpajakan. Pimpinan bank indonesia atas permintaan
menteri keuangan berwenang memberikan perintah tertulis kepada bank agar
memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti bukti tentang keuangan
nasabah penyimpanan tertentu kepada pejabat pajak.
2. Untuk menyelesaikan piutang bank yang sudah diserahkan kepada bank dan
urusan piutang negara atau panitia urusan piutang negara. Pimpinan bank
indonesia memberikan izin kepada pejabat badan urusan piutang negara untuk
memperoleh keterangan dari bank mengenaisimpanan nasabah debitor.
3. Untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana , pimpinan Bank
Indonesia dapat memberikan izin kepada polisi, jaksa, atau hakim untuk
memperoleh keterangan dari bank mengenai simpanan tersangka atau
terdakwa terkait untuk di buka atau di gunakan sebagai bukti.
4. Dalam rangka tukar menukar informasi antar bank , direksi bank bia
memberitahukan keadaan keuangan nasabahnya kepada bank lain.
SANKSI ATAS PELANGGARAN ATURAN
KERAHASIAAN BANK
Sanksi terhadap pelanggaran terkait kerahasiaan bank diatur dalam pasal 47 dan
pasal 47A UU perbankan. Sanksi sanksi tersebut meliputi :
1. Barang siapa yang tanpa membawa perintah tertulis atau izin dari pimpinan
bank indonesia dengan sengaja memaksa bank atau pihak terafiliasi untuk
memberikan keterangan mengenai nasabah penyimpanandan simpanannya, di
ancam dengan pidana penjara sekurang kurangnya 2 tahun penjara dan paling
lama 4 tahun serta denda sekurang kurangnya Rp. 10.000.000.000,00
( sepuluh milyar rupiah) dan paling banyak Rp. 200.000.000.000,00 ( dua
ratus milyar rupiah ) sebagaimana ketentuan dalam Pasal 47 ayat (1) UU
perbankan
2. Anggota dewan komisaris , direksi, pegawai bank atau pihak terafiliasi
lainnya yang sengaja memberikan keterangan yang wajib di rahasiakan , di
ancam dengan pidana penjara sekurang kurangnya 2 tahun dan paling lama 4
tahun serta denda sekurang kurangnya Rp.4.000.000.000,00 ( empat milyar
rupiah ) dan paling banyak Rp.8.000.000.000,00 ( delapan milyar rupiah )
sebagaimana ketentuan dalam pasal 47 ayat (1) UU perbankan.
3. Anggota dewan komisaris , direksi, atau pegawai bank yang dengan sengaja
tidak memberikan keterangan yang wajib di penuhi untik kepentingan
peradilan dalam perkara pidana , atas permintaan, persetujuan, atau kuasa dari
nasabah penyimpan yang dibuat secara tertulis atau ahli waris yang sah dari
nasabah penyimpan di ancam dengan pidana penjara sejurang kurangnya 2
tahun dan paling lama 7 tahun serta denda sekurang kurangnya
Rp.7.000.000.000,00 ( tujuh milyar rupiah ) dan paling banyak
Rp.15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah ).