Anda di halaman 1dari 16

BADAN

HUKUM
BANK
Kompetensi Dasar:
3.2 Memahami persyaratan dan pendirian bentuk
badan hukum bank
4.2 Melakukan identifikasi persyaratan pendirian
bentuk badan hukum bank Ika Nurjanah, S.Pd.
SMK Muhammadiyah 1 Wates
IzinPendirianBank
Pendirian suatu perusahaan dalam bentuk
apapun harus mendapat izin dari instansi yang
terkait terlebih dulu, demikian pula izin untuk
melakukan usaha perbankan.
Bagi perbankan sebelum melakukan
kegiatannya harus memperoleh izin dari Bank
Indonesia. Artinya jika ingin mendirikan bank
atau pembukaan cabang baru, maka di
haruskan untuk memenuhi berbagai persyaratan
yang telah di tentukan Bank Indonesia, Bank
Indonesia mempelajari permohonan tersebut
untuk menjadi pertimbangan dalam mengambil
keputusan.
Syarat-Syarat Pendirian Bank Umum
Menurut UU No. 10 tahun 1998 dan SK Direktur BI No 32/33/KEP/DIR tgl 12 Mei 1999, menetapkan ketentuan bagi
pendirian bank umum dan BPR bahwa untuk pendirian bank umum dan BPR meliputi persetujuan prinsip dan isin usaha.

Rancangan akta pendirian


Izin Prinsip Daftar kepemilikan
Izin Prinsip adalah persetujuan yang diberikan untuk Rencana organisasi
melakukan persiapan pendirian bank. Untuk Bukti setoran modal minimal 30 % dari modal
memperoleh persetujuan prinsip, calon pemilik disetor dalam bentuk bilyet giro BI
mengajukan kepada BI Surat pernyataan dari calon pemilik
Dokumen yang harus diajukan berupa: Persetujuan selambat-lambatnya akan diberikan
selaam 60 hari setelah dokumen diterima

Akta pendirian hukum


Data kepemilikan
Izin Usaha Daftar susunan komisaris
Izin usaha adalah izin yang diberikan untuk melakukan Susunan organisasi serta sistem dan prosedur kerja
kegiatan usaha bank, setelah persiapan pendirian bank Bukti pelunasan modal disetor minimal
selesai dilakukan. Izin usaha diajukan kepada Bank Bukti kesiapan operasional
Indonesia dengan melampirkan berkas-berkas sebagai Surat pernyataan pemilik
berikut: Persetujuan/penolakan izin usaha diberikan
selambat-lambatnya 60 hari setelah dokumen
diterima
Bentuk Badan Hukum Bank
Di samping izin yang telah diajukan, maka pemohon
dapat memilih bentuk badan hukum yang diinginkan
dan yang telah ditentukan.
Pemilihan bentuk badan hukum ini tergantung dari
jenis bank yang dipilihnya. Masing-masing bentuk
badan mempunyai kelebihan dan kekurangannya.

Beberapa bentuk badan hukum bank yang dapat


dipilih jika ingin mendirikan bank sesuai dengan UU
No. 10 tahun 1998, diantaranya:

Perseroan Terbatas (PT)


Koperasi
Perseroan Daerah (PD)
Perseroan Terbatas (PT)
UU No. 1 tahun 1995 (UUPT 1995) tentang
Perseroan Terbatas mendefinisikan perseroan
terbatas sebagai badan hukum yang diidirikan
berdasarkan perjanjian yang melakukan
kegiatan usaha dengan modal tertentu yang
seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam undang-
undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Salah satu Perseroan Terbatas
Unsur-unsur yang harus dipenuhi:
Organisasi yang teratur
Harta kekayaan sendiri
Melakukan hubungan hukum sendiri
Mempunyai tujuan sendiri
Koperasi Koperasi sekunder
Berdasarkan prinsip
adalah koperasi yang
Menurut undang-undang tentang koperasi sekaligus
beranggotakan badan
perkoperasian, UU No. 25 tahun 1992 BAB 1 sebagai gerakan
hukum koperasi
pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang ekonomi rakyat
beranggotakan orang-seorang atau badan yang berdasarkan
asas kekeluargaan
hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya seperti berikut. Perkoperasian adalah
segala sesuatu yang
menyangkut
kehidupan
Sources of koperasi Gerakan koperasi
Tujuan koperasi adalah memajukan information adalah keseluruhan
kesejahteraan anggota khususnya, dan (Content that organisasi koperasi
masyarakat pada umumnya serta ikut influences
Koperasi primer dan kegiatan
membangun tatanan perekonomian nasional purchasedecisions) perkoperasian yang
adalah koperasi yang bersifat terpadu
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang didirikan oleh dan menuju tercapainya
maju, adil, dan makmur beranggotakan orang- cita-cita bersama
seorang koperasi
Perseroan Daerah (PD)
Perseroan Daerah adalah perusahaan
yang didirikan berdasarkan UU no. 5
tahun1962,yangseluruhatausebagian
modalnya merupakan kekayaan daerah
yangdipisahkan,kecualijikaditentukan
lain.
Bentuk Badan
Hukum BPR

Bentuk badan hukum Bank Perkreditan


Rakyat (BPR) hampir sama dengan bank
umum. Bentuk badan hukum BPR terdiri
atas:
Perseroan daerah (PD)
Perseroan Terbatas (PT)
Koperasi
Bentuk lainnya yang ditetapkan
pemerintah
KerahasiaanBank
Untuk menjaga keamanan uang nasabah,
pihak bank wajib melindungi dan
menjamin keamanan uang tersebut
dengan merahasiakan keterangan yang
tercatat pada bank tentang keadaan
keuangan dan hal-hal lain yang perlu
dirahasiakan dari nasabahnya. Artinya,
pihak bank dilarang memberikan
keterangan yang tercatat pada bank.

Namun dalam kasus tertentu, kerahasiaan


bank tidak berlaku untuk nasabahnya bila
ada hal yang perlu dikonfirmasikan,
diantaranya hal-hal di bawah ini:
Untukkeperluantukar-menukarinformasiantarbank,direksibank
dapat memberitahu keadaan keuangan nasabahnya kepada bank
lain
Untukkepentinganperpajakan,DirutBIberwenangmengeluarkan
perintah tertulis pada bank agar memberikan keterangan dan
bukti-bukti tentang keuangan nasabahnya kepada pejabat pajak
bilamenterikeuanganmemintanya
Untuk penyelesaian utang piutang bank yang sudah diserahkan
padabadanurusanpiutangnegara/panitiaurusanpiutangnegara
Untukkepentinganperadilandanperkarapidana
Pemberianketeranganataspersetujuannasabah
Sanksi
Pembukaan rahasia bank yang tidak
mengacu kepada ketentuan dari BI
berdasarkan Pasal 51 ayat (1) UU
tentang Perbankan, maka perbuatan
tersebut dianggap sebagai kejahatan,
dan diancam dengan ketentuan
pidana dan sanksi administratif
sebagaimana diatur dalam pasal 47
dan 47A jo, pasal 52, sebagai berikut:
Sanksi Pidana
Sanksi Administratif
Di dalam pembukaan rahasia bank untuk kepentingan
peradilan dalam perkara pidana, tanpa membawa
perintah atau izin tertulis dari pimpinan BI, dengan
sengaja memaksa bank atau pihak terafiliasi untuk
memberikan keterangan, diancam dengan pidana
sekurang-kurangnya 2 tahun dan paling lama 4 tahun
serta denda sekurang-kurangnya Rp 1.000.000.000,00
dan paling banyak Rp 2.000.000.000,00

Anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank atau


pihak terafiliasi lainnya yang dengan sengaja membuka
rahasia bank di mana tidak melalui prosedur, diancam
Sanksi
Pidana
dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2 tahun
dan paling lama 4 tahun serta denda sekurang-
kurangnya Rp 4.000.000.000,00 dan paling banyak Rp
8.000.000.000,00

Anggota dewan komisaris, direksi, atau pegawai bank


yang dengan sengaja tidak memberikan keterangan
atau membuka rahasia bank di mana telah ditempuh
prosedur diancam dengan pidana penjara sekurang-
kurangnya 2 tahun dan paling lama 7 tahun serta
denda sekurang-kurangnya Rp 4.000.000.000,00 dan
paling banyak Rp 15.000.000.000,00
Sanksi
Administratif
Sanksi administratif adalah
suatu sanksi yang diberikan
pada bank yang melakukan
pelanggaran terhadap
berbagai aturan yang berlaku,
seperti melanggar kerahasiaan
bank, juga diberikan kepada
siapa saja yang melakukan
kegiatan perbankan, seperti
menghimpun dana dari
masyarakat tanpa izin usaha
dari pimpinan BI.
Sanksi administratif diberlakukan apabila anggota dewan komisaris, direksi, atau pegawai
bank dengan sengaja melakukan hal berikut:

Membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan, dalam


1 laporan, dan dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi, atau
rekening suatu bank

Menghilangkan atau tidak memasukkan atau menyebabkan tidak dilakukannya


2 pencatatan dalam pembukuan atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi, atau
rekening suatu bank

Mengubah, mengaburkan atau menyembunyikan, menghapuskan atau menghilangkan


adanya suatu pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan dan dalam dokumen
3 atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening diancam dengan pidana
penjara sekurang-kurangnya 15 tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp
10.000.000.000,00 dan paling banyak Rp 200.000.000.000,00.
Pemberhentian
pengurus bank
Penurunan
dan selanjutnya Pencantuman
Denda uang menunjuk dan tingkat
Pembekuan anggota
mengangkat kesehatan bank
kegiatan usaha pengurus,
tertentu, baik pengganti pegawai bank,
sementara
untuk kantor pemegang
sampai rapat
cabang tertentu umum pemegang saham dalam
maupun untuk saham atau rapat daftar orang
bank secara anggota koperasi Larangan turut tercela di
keseluruhan mengangkat serta dalam bidang
Teguran tertulis pengganti yang perbankan
kegiatan kliring
tetap dengan
persetujuan BI

Setiap sanksi pidana, pihak pimpinan Bank Indonesia selain dapat mencabut izin usaha bank
yang bersangkutan, juga dapat menetapkan atau menambah sanksi administratif. Adapun sanksi
administratif yang dapat dikenakan yaitu telah disebutkan di atas.
Demikian materi untuk
pertemuan kali ini, apabila ada
poin-poin yang tidak paham
silahkan langsung ajukan
pertanyaan.
Setelah memahami materi,
jangan lupa kerjakan evaluasi
yangIbusampaikanyaa...

Anda mungkin juga menyukai