REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19/PER/M.KUKM/IX/2015
TENTANG
Dalam pelaksanaan rapat anggota tahunan harus tepat waktu sesuai dengan pasal
26 ayat 1 dan 2 UU No. 25 Tahun 1992 dan ketetapan dalam anggaran dasar
koperasi. Isi dari pasal 26 ayat 1 dan 2 UU No. 25 Tahun 1992 yaitu:
(1) Rapat anggota dilakukan paling sedikit 12 (satu) tahun, dan
(2) Rapat anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus
diselenggarakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku lampau.
Rapat anggota tahunan telah dibahas didalam AD (Anggaran Dasar) dan hal
yang dibahas adalah mengenai:
· Kedudukan Rapat Anggota didalam koperasi.
· Waktu pelaksanaan Rapat Anggota.
· Agenda Rapat Anggota.
· Syarat sahnya Rapat Anggota dapat dilaksanakan.
SYARAT SAHNYA RAPAT
Rapat anggota sah apabila jumlah anggota yang hadir telah mencapai jumlah
minimal menurut Anggaran Dasar untuk dapat melaksanakan rapat anggota,
secara umum quorum rapat adalah lebih dari separoh [ > 50%] dari jumlah
anggota Koperasi . Untuk Koperasi yang jumlah anggotanya besar dapat
dilaksanakan melalui pembentukan kelompok dan pengaturan quorum sebagai
berikut :
1. Koperasi yang jumlah anggotanya 501-1000 orang quorum syahnya rapat 20%
dari jumlah anggota.
2. Koperasi yang jumlah anggotanya lebih dari 1000 orang quorum syahnya rapat
10 % dari jumlah anggota.
PELAKASANAAN RAPAT ANGGOTA DENGAN
SISTEM PERWAKILAN
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Rapat Anggota dengan sistem perwakilan,
antara lain:
1. Sebelum rapat anggota diselenggarakan masing-masing kelompok harus menyelenggarakan
rapat kelompok untuk membahas dan menetapkan :
Bahan-bahan yang akan diajukan dan disyahkan oleh pengurus Koperasi dalam rapat
anggota harus diterima masing-masing kelompok 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan
rapat.
Menetapkan utusan kelompok yang akan hadir dalam rapat anggota Koperasi, utusan
diambil dari kalangan anggota kelompok sendiri.
2. Utusan masing-masing kelompok organisasi hanya membawakan suara dari kelompoknya
yang telah di putuskan dalam rapat kelompok yang bersangkutan sebelum rapat anggota
Koperasi dalam bentuk keputusan-keputusan, usul, pendapat dan saran saran dalam bentuk
tertulis.
Maksud Peraturan ini adalah :
Rapat Anggota adalah pertemuan pemilik (anggota) yang diselenggarakan secara demokratis dan
merupakan kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Rapat Anggota merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi. Hal ini mempunyai arti bahwa segala keputusan
penting mengenai kehidupan koperasi ditentukan oleh para anggota sendiri (pasal 20-21).
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi; menentukan
kebijaksanaan umum koperasi; memilih, mengangakat dan memberhentikan penguru, Badan
Pemeriksa dan Dewan Penasihat; menentukan rencana kerja dan rencana anggaran belanja; dan
mengesahkan neraca dan laporan rugi/laba serta kebijaksanaan pengurus di bidang usaha dan
organisasi.
Rapat Anggota merupakan lembaga tertinggi dalam organisasi koperasi. Oleh karena itu Rapat Anggota itu juga harus
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen terhadap koperasi yang dimilikinya, yaitu :
A. Perencanaan
1. Menetapkan isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi sebagai sumber segala aturan koperasi.
2. Menetapkan rencana kerja dan berbagai kebijaksanaan yang harus dijabarkan lebih lanjut oleh pengurus.
3. Menambah/memperluas/mengurangi bidang usaha.
4. Menetapkan dan mengubah simpanan wajib anggota tiap bulan
B. Pengorganisasian
1. Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus, badan pemeriksa dan dewan penasihat.
2. Menetapkan kebijaksanaan atas usul pengurus yaitu tentang gaji, tunjangan lembur, dan sebagainya.
3. Meningkatkan kerja sama antara Pengurus, Badan Pemeriksa dan Anggota.
C. Pengarahan
Melimpahkan wewenang kepada pengurus, Badan Pemeriksa dan Panitia-panitia.
D. Pengkoordinasian
1. Menyelenggarakan Rapat Anggota sesuai jadwal.
2. Mengatur aktivitas kerja sesuai dengan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja.
3. Mengharuskan Pengurus, Badan Pemeriksa untuk bertindak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
4. Memindahkan karyawan dan tugas yang satu ke tugas lain.
E. Pengawasan
1. Ikut serta melakukan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha koperasi.
2. Mengesahkan neraca, laporan rugi/laba, dan kebijaksanaan pengurus.
3. Mengadakan penilaian atas rencana kerja yang dibuat pengurus dan pelaksanaannya.
4. Memintakan pertanggung jawaban pengurus jika terjadi kerugian dalam koperasi.
Keputusan Rapat Anggota sedapat mungkin diambil berdasarkan mufakat. Tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Kalau tidak tercapai kata
mufakat, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak sesuai dengan bentuk demokrasi yang lazim.
Setiap anggota koperasi mempunyai hak bicara. Saran/usul mereka tidak dapat menentukan keputusan rapat. Jika dalam Rapat Anggota
diadakan pemungutan suara, masing-masing anggota mempunyai satu suara (one man one vote), tanpa melihat besaran nilai modal
yang disetornya. Bagi koperasi yang penting adalah anggota-anggotanya. Dalam koperasi yang anggotanya adalah badan usaha
Koperasi, perimbangan suara dilakukan menurut jumlah anggota “manusia yang terhimpun” oleh koperasi masing-masing menurut
ketentuan dalam Anggaran Dasar Koperasi.
VII. Tahapan Rapat Anggota B. Tahap pelaksanaan selama Rapat Berlangsung
Secara umum tahapan yang dilakukan adalah: 1. Pemilihan pimpinan rapat
A. Tahapan persiapan 2. Pengesahan agenda rapat
1. Membentuk panitia rapat Anggota, yang diajukan oleh 3. Pengesahan tata tertib rapat
pengurus. 4. Pembacaan risalah rapat tahun sebelumnya
2. Menetapakan waktu tempat dan agenda rapat anggota 5. Laporan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas
3. Menyusun acara rapat anggota 6. Tanggapan peserta atas laporan pertanggung jawaban
4. Mengidentifikasi peserta rapat anggota, karena jika anggota pengurus dan pengawas
banyak dan tersebar maka perlu dilakukan pra RA yang 7. Pengesahan, penolakan atau pengesahan dengan catatan
mekanismenya ditentukan oleh aturan yang disepakati laporan pertanggungjawaban pengurus atau pengawas
bersama, misalnya perwakilan wilayah, perwakilan daerah 8. Penyampaian program kerja pengurus dan pengawas serta
ataupun melalui proses penunjukan dari anggota untuk RAPBK
mewakili suara mereka sesuai dengan AD/ART masing-masing 9. Tanggapan peserta tentang program kerja pengurus dan
koperasi. pengawas serta RAPBK
5. Menyebarkan undangan dan bahan Rapat Anggota minimal 1 10. Pengesahan, penolakan atau pengesahan dengan catatan
minggu sebelum pelaksanaan rapat anggota di selenggarakan. program kerja pengurus dan pengawas serta RAPBK
6. Pengurus dan pengawas mempersiapkan laporan 11. Pemilihan pengurus atau pengawas
pertanggungjawaban 12. Pengesahan dan pengucapan janji pengurus atau pengawas
terpilih
13. Hal-hal lain. Misalnya membicarakan tentang masa depan
koperasi, informasi penting yang perlu diketahui anggota,
penyesuaian AD dan ART, dan lain-lain
14. Pembacaan dan penandatanganan keputusan Rapat Anggota
oleh pimpinan rapat
15. Penutup
C. Tahap pasca Rapat Anggota
1) Panitia menyusun laporan penyelenggaraan Rapat Anggota dan menyampaikannya kepada pengurus atau
pengawas terpilih
2) Pengurus menyebar luaskan hasil keputusan rapat seluruh anggota
3) Pengurus mengadakan rapat untuk membuat kebijakan guna pelaksanaan keputusan Rapat Anggota.
V. Rapat Anggota Biasa
Rapat Anggota Biasa adalah Rapat Anggota yang diselenggarakan oleh Koperasi yang sifatnya rutin sekali dalam satu
tahun. Rapat Anggota Tahunan. Undang-Undang No 25 tahun 1992 (Pasal 26 ayat 1) “Rapat Anggota dilakukan paling
sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun”. Rapat Anggota tahunan Koperasi bersifat wajib diselenggarakan secara periodik
pada akhir tutup tahun buku. Karena merupakan Rapat Anggota adalah forum kekuasaan tertinggi Koperasi yang
antara lain :
1. Mendengarkan dan menilai pertanggungjawaban Pengurus, Pengawas dan pertisipasi anggota dalam tahun buku
yang telah lalu;
2. Menetapkan kebijaksanaan pengurus dalam tahun buku yang akan datang;
3. Menetapkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Belanja dalam tahun buku yang akan datang.
Pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan harus dilaksanakan tepat pada waktunya sesuai Petunjuk Pelaksanaan Undang-Undang No 25
Tahun 1992 Pasal 2, “Rapat Anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban pengurus diselenggarakan paling lambat 6 (enam)
bulan setelah tahun buku lampau”..
Demi menjaga sifat kerahasiaan dari urusan intern Koperasi tanpa mengurangi sifat terbukanya kepada para anggota-
anggota Koperasi sendiri, acara RAT diatur sebagai berikut :
1. Bagian umum yang bersifat terbuka selain untuk anggota, pejabat,pengurus dan juga bisa dihadiri oleh para
undangan lainnya yang acara pokoknya berisi sambutan-sambutan umum, amanat (jika ada) tanpa secara langsung
membicarakan masalah-masalah intern Koperasi atau kebijaksanaan pengurus dan pengawas
2. Bagian internal koperasi (bagian intern), setelah acara umum diselesaikan dilanjutkan istirahat sambil
memberikan kesempatan bagi para undangan meninggalkan ruangan rapat. Selanjutnya rapat merupakan rapat intern
koperasi yang merupakan Rapat Anggota Tahunan yang sebenarnya membahas pertanggung jawaban Pengurus,
laporan pengawas, serta evaluasi/penilaian pejabat serta kinerja atau rencana usaha yang dijalankan oleh Koperasi
VI. Rapat Anggota Luar Biasa
Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian Pasal 27 ayat (2) dinyatakan “Rapat Anggota
Luar Biasa dapat didasarkan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan pengurus yang
pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar”. Dalam keadaan luar biasa pejabat berwenang mengadakan Rapat
Anggota, menentukan acaranya dan melaksanakan pembicaraan, yang dimaksud dengan keadaan luar biasa antara
lain misalnya:
1. Keadaan di mana Pengurus tidak mampu atau tidak bersedia mengadakan Rapat Anggota .
2. Pengurus tidak ada lagi
3. Keadaan darurat
Selanjutnya yang dimaksud dengan keadaan istimewa/ luar biasa adalah :
1. Apabila biaya untuk mengadakan rapat yaitu tidak mungkin dipukul atau sangat memberatkan Koperasi atau
2. Apabila keadaan Negara atau karena Peraturan/ketentuan-ketentuan Penguasa, baik pusat maupun setempat
tidak memungkinkan mengadakan rapat anggota atau
3. Apabila perubahan Anggaran Dasar harus diadakan demi kelancaran usaha Koperasi dan atau karena untuk
memenuhi ketentuan Anggaran Dasar sebagian besar anggota tidak bisa meninggalkan pekerjaan, dengan
ketentuan bahwa segala keputusan Rapat Anggota yang diadakan menurut ketentuan tersebut hanya sah bila
keputusan itu menguntungkan anggota dan atau untuk menyelamatkan perusahaan Koperasi.
Pada tahap persiapan rapat anggota luar biasa harus diperhatikan hal-hal yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan
tersebut, yaitu:
1. Pembentukan panitia rapat anggota luar biasa yang terdiri atas perwakilan anggota (jika pengurus demisioner,
namun jika pengurus masih aktif maka salah seorang pengurus dapat dijadikan sebagai panitia)
2. Menentukan waktu, tempat dan peserta rapat anggota luar biasa, bisa merupakan perwakilan ataupun jika
anggotanya sedikit dan dimungkinkan untuk dihadirkan semua maka anggota harus hadir dalam rapat anggota
luar biasa ini
3. Materi rapat harus disampaikan sebelum rapat deselenggarakan, termasuk alasan dilaksanakannya rapat anggota
luar biasa.
Dalam rapat anggota luar biasa pimpinan rapat membuat notulensi hasil dan proses rapat. Notulensi rapat
mendeskripsikan secara lengkap kondisi rapat anggota tengah berlangsung beserta hasilnya. Notulensi ini sebagai
dokumentasi rapat anggota yang menjadi laporan pada pelaksanaan rapat anggota berikutnya. Setiap kejadian yang
terjadi dalam forum rapat anggota terekam dengan lengkap, baik dan runtut sesuai kronologisnya. Notulensi rapat
dan dokumentasinya diperlukan untuk mempermudah peserta rapat anggota mengevaluasi kualitas rapat, dan hasil
notulensi wajib dilaporkan kepada seluruh anggota koperasi agar segenap anggota koperasi dapat mengetahui secara
persis kegiatan yang terjadi selama rapat walaupun anggota tidak ikut serta rapat anggota luar biasa. Jika
permasalahan yang terjadi berkaitan dengan proses hukum dan pihak ketiga, maka penyebaran informasi (notulensi)
dapat juga dilakukan melalui media massa, baik media cetak ataupun elektronik.
Dalam penyelesaian keputusan rapat anggota luar biasa ini terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Keputusan yang dihasilkan dari rapat anggota luar biasa harus dilaksanakan secepat mungkin, jika terjadi
pergantian pengurus maka hasil keputusan rapat anggota luar biasa merupakan tanggung jawab pengurus baru.
2. Jika keputusan yang dihasilkan tidak dapat diselesaikan melalui forum rapat anggota maka anggota berhak
mengajukan proses penyelesaian kepada pihak Pembina koperasi yaitu lembaga gerakan koperasi atau
pemerintah.
3. Jika permasalahan yang terjadi berkaitan dengan keterlibatan hukum yang tidak dapat diselesaikan dalam forum
rapat anggota, maka penyelesaian dapat dilakukan melalui pengadilan apakah perdata ataupun pidana sesuai
hukum yang berlaku.
WEWENANG DAN JENIS RAPAT ANGGOTA
Kedudukan Rapat Anggota
Rapat Anggota
Khusus
Rapat
Anggota
Rapat
AnggotaTahunan
RAPAT ANGGOTA
Pengembangan usaha
Rapat Anggota Rapat Anggota Tahunan diadakan 1 (satu) kali dalam setahun
Tahunan
Penyelenggara Rapat Anggota menyiapkan daftar hadir dan tata tertib Rapat
Anggota
a. nama
menyiapkan daftar hadir b. nomor Anggota alamat
dan tata tertib Rapat c. Tanda tangan/cap jempol
Anggota. d. pengesahan oleh pimpinan
rapat
Mempersiapkan berkas-berkas
buku laporan
konsep Berita Acara
undangan beserta pertanggung
dan pengambilan
agenda jawaban pengurus
keputusan Rapat
dan pengawas
Back
RAPAT ANGGOTA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK
Telekonferensi
Rapat Anggota dapat
juga dilakukan melalui
media video konferensi
atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta saling melihat
dan mendengar serta berpartisipasi langsungdengan ketentuan :
Ditetapkan berdasarkan
musyawarah untuk mencapai
mufakat