Anda di halaman 1dari 16

BADAN USAHA BER

BADAN HUKUM
Anggota Kelompok :
Alif Setyawati

Emelia Fitriananda

Rike Risnawati
Badan Usaha Berbadan Hukum

01 Koperasi

02 Yayasan
KOPERASI

Koperasi berasal dari kata “co” dan “operation” yang mengandung arti
bekerja sama untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, secara umum
koperasi dapat diartikan sebagai suatu perkumpulan yang
beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan
kebebasan untuk masuk dan keluar menjadi anggota, dengan
kerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk
mempertinggi kesejahteraan anggotanya.
Jenis Jenis Koperasi
Jenis-jenis koperasi dibagi menjadi 2 (dua yaitu :

Usaha Keanggotaan

Koperasi Konsumen Koperasi Fungsional


Koperasi Produsan Koperasi Non
Koperasi Jasa Fungsional
Koperasi Simpan
Pinjam
Fungsi dan Peran Koperasi

Membangun dan Berusaha mewujudkan dan


mengembangkan potensi dan mengembangkan perekonomian
kemampuan ekonomi anggota nasional yang merupakan usaha
pada khususnya dan masyarakat bersama berdasrkan asas
pada umumnya untuk kekeluargaan dan demokrasi
meningkatkan kesejahteraan ekonomi
ekonomi sosialnya

Memperoleh perekonomian rakyat


Berfikir secara aktif dalam upaya sebagai dasar kekuatan dan
mempertinggi kualitas kehidupan ketahanan perekonomian nasional
manusia dan masyarakat dengan koperasi sebagai
sokogurunya.
Tata Cara Pendirian Koperasi :

01 Rapat Pembentukan 02 Permohonan Pengesahaan

Rapat pembentukan koperasi Permohonan pengesahaan


hanya bisa dilakukan oleh harus dilakukan secara tertulis
minimal dua puluh orang calon oleh para pendiri kepada
anggota. Dalam rapat pemerintah, dengan
pembentukan yang perlu melampirkan:
diputuskan adalah akta pendirian -berita acara rapat pembentukan
dan -akta pendirian;
anggaran dasar. -anggaran dasar.
Keanggotaan Koperasi :

Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus


pengguna jasa Koperasi..

Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah setiap


warganegara Indonesia yang mampu melakukan
tindakan
hukum atau Koperasi yang memenuhi persyaratan
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
Perangkat Organisasi Koperasi

Pengurus Koperasi
Menurut ketentuan Pasal 29 UU No. Rapat Anggota
25 Tahun 1992, pengurus dipilih dari Rapat anggota koperasi merupakan
dan oleh anggota koperasi dalam pemegang kekuasaan tertinggi dalam
rapat anggota pengelolaan koperasi

Pengawas
Sebagaimana halnya pengurus, pengawas
juga dipilih dari dan oleh anggota
Pembubaran Koperasi

Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan :

Keputusan Rapat Anggota,


Keputusan Pemerintah.
Dasar Hukum
Undang-undang No. 25 Tahun
Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994
Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994
Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995
Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998
Yayasan

Yayasan merupakan suatu badan


kegiatan sosial yang terdiri dari
pribadi-pribadi, masyarakat umum
maupaun masyarakat adat yang
merupakan
kumulasi dari rasa saling peduli
terhadap sesama. Ini diperkirakan
muncul dari kesadaran masyarakat
kalangan mampu yang memisahkan
kekayaannya untuk membantu
masyarakat yang mengalami
kesusahan.
Pembentukan dan Kepengurusan Yayasan

Pendirian Yayasan Pengesahan Yayasan Pengmuman


Yayasan didirikan oleh Yayasan memperoleh Akta pendirian yayasan
01 satu orang atau lebih
maupun badan hukum
02 status badan hukum
setelah akta pendirian
03 yang telah disetujui wajib
diumumkan dalam
dengan memisahkan yang disahkan oleh notaris Tambahan Berita Negara
sebagian harta kekayaan memperoleh pengesahan Republik Indonesia
pendirinya dari mentri.

Pembina Yayasan Pengurus Yayasan Pengawas Yayasan


Yang dapat diangkat Pengurus adalah organ Adalah organ yayasan
04 menjadi pembina adalah
orang perseorangan
05 yayasan yang melaksana
kan kepengurusan
06 yang bertugas melakukan
pengawasan serta
sebagai pendiri yayasan yayasan. memberi nasihat kepada
pengurus
Pembubaran Yayasan

Yayasan dapat bubar karena:

1. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar berakhir;


2. Tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai
atau tidak tercapai;
3. Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
berdasarkan alasan:
a. Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan;
b. Tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit; atau
c. Harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah
pernyataan pailit dicabut
Dasar Hukum
Undang-Undang No. 16 Tahun 2001
Undang-Undang No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan UU No. 16 Tahun 2001
Peraturan Perintah no. 63 Tahun 2008
Thank you

Anda mungkin juga menyukai