Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS LAMBUNG

MANGKURAT FAKULTAS EKONOMI


BANJARMASIN
UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TA 2020/2021 MATA KULIAH : AUDITING II
JURUSAN : AKUNTANSI (REG.B) HARI / TANGGAL : SENIN, 04 JANUARI 2020
WAKTU : 120 MENIT

JAWABLAH DENGAN SINGKAT DAN JELAS

1. Anda seorang auditor independen bertugas mengaudit laporan keuangan BUMN PT. XYZ
Tbk untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020. Laporan keuangan XYZ mencerminkan
sejumlah besar peralatan konstruksi bergerak yang digunakan dalam operasi perusahaan.
Peralatan ini diperhitungkan dalam buku besar pembantu. Teman anda melakukan suatu
review awal dan evaluasi atas struktur pengendalian internal serta mendapatkan bahwa
pengendalian internal telah diterapan secara memadai. Berdasarkan informasi tersebut
pendekatan yang dilakukan auditor adalah dengan pengujian substantif. Dari informasi di
atas Anda diminta menyusun program pengujian substantif dalam memeriksa peralatan
konstruksi tersebut dan penyusutan yang berkaitan dalam laporan keuangan PT. XYZ,
Tbk.
(Nilai 30)

2. Saudara adalah auditor yang ditugaskan untuk mengaudit laporan keuangan PT.
KUKIRATAKADA sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi barang-barang
rumah tangga. Semua akuisisi bahan diproses melalui fungsi pembelian, penerimaan,
hutang usaha dan keuangan. Berdasarkan informasi tersebut Saudara diminta untuk
mendesain kuesioner pengendalian internal untuk mereview pengendalian di PT.
KUKIRATAKADA tersebut!
(Nilai 30)

3. a. Peristiwa kemudian yang bagaimana yang perlu dijelaskan dalam audit report ?
b. Apakah semua peristiwa kemudian digunakan untuk meng-adjust informasi dalam
Laporan Keungan klien ?
(Nilai 25)

4. Untuk membuktikan bahwa unsur kas yang dicantumkan di dalam neraca didukung oleh
catatan akuntansi yang memadai, prosedur pemeriksaan apakah yang ditempuh auditor
(Nilai 15)

Selamat mengerjakan, semoga sukses !!!!!!


NAMA : ALIF SETYAWATI
NIM :1810313620010
PRODI : S1 AKUNTANSI REG B
UAS AUDITING II

JAWABAN
1. Tujuan Audit untuk siklus investasi (peralatan)

Kategori asersi Tujuan audit atas kelompok Tujuan audit saldo akun
transaksi
Keberadaaan Akuisis yang tercatat dari Peralatan kontruksi bergerak yang
atau keterjadian transaksi peralatan kotruksi tercatat metupakan peralatan produktif
bergerak (EO1), pelepasan yang digunakan pada tanggal neraca
peralatan kontruksi bergerak
(EO2), dan reparasi serta
pemeliharaan (EO3) merupakan
transaksi yang terjadi selama
tahun berjalan
kelengkapan Semua gtransaksi akuisisi Saldo peralatan kontruksi bergerak
peralatan kontruksi bergerak (C1) mencakup pengaruh semua transaksi
dan pelepasan peralatan kontruksi yang terjadi selama periode berjalan
bergerak (C2) serta reparasi dan (C4).
pemiliharaan (C3) yang terjadi
selama periode berjalan telah
dicatat
Hak dan - Entitas itu memiliki atau mendapatkan
kewajiban hak atas semua aktiva tetap yang dicatat
tanggal neraca. Seluruh catatan dimiliki
oleh entitas pelapor (RO1)
Penilaian atau Transaksi untuk beban Peralatan kontruksi bergerak tetap
alokasi penyusutan dan penurunan nilai dicatat pada harga pokok dikurangi
perala tan kontruksi bergerak aktiva penyusutan (VA2) dan
telah dinilai dengan tepat (VA1) diturunkan nilainya sebesar penurunan
nilai yang material
Penyajian dan Transaksi penyusutan, reparasi Peralatan Konstruksi Bergerak ldan
pengungkapan dan pemeliharaan serta lease lease modal telah diidentifikasi dengan
operasi telah diidentifikasi benar dan diklasifikasikan dalam
laporan keuangan (PD2).
dengan benar dan diklasifikasikan
Pengungkapan yang berkaitan dengan
dalam laporan keuangan. (PD1)
harga pokok, nilai buku, metode
penyusutan, dan umur manfaat dari
kelas utama peralatan konstruksi
bergerak, penggadaian peralatan
konstruksi bergerak sebagai agunan, dan
syarat-syarat utama dari kontrak lease
modal sudah memadai (PD3)
Tujuan Audit Saldo Akun
Kategori Pengujian Substantif
EO C RO VA# PD#
Prosedur Awal 1. Mendapatkan pemahaman atas     
bisnis dan industri serta
menentukan:
a. Signifikansi peralatan
konstruksi bergerak dan
perubahan peralatan
konstruksi bergerk bagi
entitas.
b. Mendorong ekonomi kunci
yang mempengaruhi akuisisi
perusahaan atas peralatan
konstruksi bergerak.
c. Standar industry sejauh mana
entitas tersebut bersifat padat
modal dan dampak peralatan
konstruksi bergerak terhadap
laba.
2. Melaksanakan prosedur awal atas 
saldo dan catatan peralatan 1,3
konstruksi bergerak yang akan
mendapat pengujian lebih lanjut.
a. Menelusiri saldo awal
peralatan konstruksi bergerak
dan akumulasi penyusutan ke
kertas kerja tahun
sebelumnya.
b. Meriview aktivitas dalam
akun buku besar peralatan
konstruksi bergerak dan beban
penyusutan serta menyelidiki
ayat jurnal yang tampak tidak
biassa dari segi jumlah atau
sumbernya.
c. Mendapatkan skedul
penambahan, penarikan, dan
beban penyusutan peralatan
konstruksi bergerak yang
siapkan klien, dan
menentukan bahwa hal itu
secara akurat merupakan
catatan akuntansi mendasar
yang disiapkan darinya
dengan :
i. Melakukan footing dan
crossfooting skedul serta
merekonsiliasi total dengan
total kenaikan atau
penurunan saldo buku besar
yang berkaitan selama
periode berjalan.
ii. Menguji kecocokan pos-
pos pada skedul dengan
ayat jurnal dalam akun
buku besar yang bertalian.
Prosedur 3. Melaksanakan prosedur analitis:    
Analitis a. Mengembangkan ekspektasi 1,2,3,4 1,2,3,4 1,2,3 1,2,3,
atas peralatan konstruksi
bergerak dengan
menggunakan pengetahuan
tentang aktivitas industry dan
bisnis entitas tersebut.
b. Menghitung ratio:
i. Perputaran peralatan
konstruksi bergerak.
ii. Beban penyusutan sebagai
persentase dari penjualan.
iii. Beban reparasi dan
pemeliharaan sebagai
persentase dari penjualan.
iv. Tingkat pengenbalian atas
peralatan konstruksi
bergerak.
c. Menganalisis hasil-hasil ratio
dalam hubungannya dengan
ekspektasi berdasarakan
tahun-rahun sebelumnya, data
industry, jumlah yang
dianggarkan, dan data lainnya.
Pengujian 4. Memfouching penambahan  1  1  1
rincian peralatan konstruksi bergerak ke
transaksi dokumentasi pendukung
5. Memfouching pelepasan peralatan 2  2  1
konstruksi bergerak ke
dokumentasi pendukung
6. Mereview ayat jurnal ke beban 3 3 2,3 1
reparasi dan pemeliharaan
Pengujian 7. Menginspeksi peralatan 4 4  2,3 2,3
rincian saldo konstruksi bergerak
a. Menginspeksi penambahan
peralatan konstruksi bergerak
b. Melihat peralatan konstruksi
bergerak lainnya dan waspada
terhadap bukti penambahan
serta pelepasan yang tidak
termasuk dalam schedule klien
pada kondisi yang
berhubungan dengan penilaian
serta klasifikasi peralatan
konstruksi bergerak yang tepat
8. Memeriksa dokumen kepemilikan 1 
dan kontrak
Pengujian 9. Mengevaluasi kewajaran 1,2 2
rincian saldo : penyajian beban penyusutan
estimasi dengan mengevaluasi kelayakan
akuntasi
umur manfaat dan estimasi nilai
sisa.
10. Menentukan apakah suatu 1,2
kejadian yang signifikan akan
mengakibatkan penurunan nilai
peralatan konstruksi bergerak.
Penyajian dan 11. Membandingkan penyajian 1,2,3
pengungkapan laporan dengan GAAP
a. Menentukan apakah peralatan
konstruksi bergerak dan
beban, keuntungan, serta
kerugian yang berkaitan telah
di identifikasi dan di
klasifikasikan dengan tepat
dalam laporan keuangan
b. Menentukan kelayakan
pengungkapan yang berkaitan
dengan biaya, nilai buku,
metode penyusutan, dan umur
manfaat kelas-kelas utama
peralatan konstruksi bergerak,
penggadaian peralatan
konstruksi bergerak sebagai
agunan, dan syarat kontrak
list.

2. Kuesioner pengendalian internal untuk PT KUKIRATAKADA

SS S R TS STS
No. Pertanyaan

1 Fungsi pembelian terpisah dengan


fungsi penerimaan
2 Fungsi pembelian terpisah dengan
fungsi akuntansi
3 Fungsi penerimaan harus terpisah dengan
fungsi penyimpanan barang

4 Transaksi pembelian harus dilaksanakan


oleh setiap fungsi, tidak ada transaksi
pembelian yang secara lengkap
dilaksanakan oleh salah satu fungsi saja

5 Surat permintaan pembelian diotorisasi


oleh fungsi gudang untuk barang yang
disimpan atau oleh fungsi pemakai
barang untuk barang yang langsung
pakai
6 Surat order pembelian diotorisasi oleh
fungsi pembelian atau pejabat yang lebih
tinggi
7 Laporan penerimaan barang diotorisasi
oleh fungsi fungsi penerimaan barang
8 Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi
akuntansi atau pejabat yang lebih tinggi
9 Pencatatan terjadinya utang didasarkan
pada bukti kas keluar yang didukung
dengan surat order pembelian, laporan
penerimaan barang, dan faktur dari
pemasok
10 pencatatan ke dalam kartu utang dan
register bukti kas keluar (voucher
register) diotorisasi oleh fungsi
akuntansi
11 Surat permintaan pembelian bernomor
urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi
gudang
12 Surat order pembelian bernomor urut
tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi
pemebelian
13 Surat order pembelian bernomor urut
tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi
pemebelian
14 Pemasok dipilih berdasarkan jawaban
penawaran harga bersaing dari berbagai
pemasok
15 Barang yang diperiksa dan diterima oleh
fungsi
penerimaan jika fungsi ini telah
menerima tembusan surat order
pembelian dari fungsi pembelian
16 Fungsi penerimaan melakukan
pemeriksaan barang yang diterima dari
pemasok dengan cara menghitung dan
menginspeksi barang tersebut dan
membandingkannya dengan tembusan
surat order pembelian
17 Terdapat pengecekan terhadap harga,
syarat pembelian, dan ketelitian
perkalian dalam faktur dari pemasok
sebelum faktur tersebut diproses untuk
dibayar
18 Catatan yang berfungsi sebagai buku
pembantu utang secara periodik
direkonsiliasi dengan rekening control
utang dalam buku besar
19 Pembayaran faktur dari pemasok
dilakukan sesuai dengan syarat
pembayaran guna mencegah hilangnya
kesempatan untuk memperoleh potongan
tunai
20 Bukti kas keluar beserta dokumen pe
ndukungnya dicap "lunas" oleh fungsi
pengeluaran kas setelah cek dikirimkan
kepada pemasok

3. a) menurut pernyataan standar auditing (PSA) no 46 terdapat dua jenis subsequent


event yang dapat ditemukan dalam suatu proses audit yaitu:
1) Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi
yang ada pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang melekat
dalam proses penyusunan laporan keuangan. (Memerlukan penyesuaian)
2) Peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi
yang tidak ada pada tanggal neraca, namun kondisi tersebut ada sesudah tanggal
neraca. (Memerlukan pengungkapan)

b) Tidak, Karena dalam mempertimbangkan apakah suatu peristiwa kemudian perlu


diusulkan kepada klien untuk digunakan meng-adjust informasi di dalam laporan
keuangan klien, auditor harus membedakan kondisi berikut ini :
1) Apakah kondisi yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut telah
ada sebelum atau pada tanggal neraca? Jika iya, maka auditor berkewajiban untuk
mengusulkan adjustment terhadap informasi yang bersangkutan kepada klien.
2) Jika keadaan yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut tidak ada
sebelum atau pada tanggal neraca, maka peristiwa kemudian tersebut tidak boleh
digunakan untuk meng-adjust informasi di dalam laporan keuangan klien.

4. Prosedur pemeriksaan yang di tempuh Auditor adalah :


a) Pengujian analitik.
b) Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan
pengeluaran kas.
c) Penghitungan terhadap kas di tangan pada tanggal neraca.
d) Rekonsiliasi catatan kas dengan rekening koran bank.
e) Konfirmasi kas di bank.

Anda mungkin juga menyukai