Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KOMUNIKASI MENANGANI KLIEN CENDERUNG DIAM

DOSEN PENGAMPU:

1. KRISTIA NOVIA, Ns., M.Kep


2. FITRIYANTI PATARRU, Ns., M.Kep

OLEH :

KELOMPOK 8

DEWI ADMASER ISAK TATO

DWI ANUGRAH

GREIZ ONESAWANTI

PRETTY DWI SEPTIA

VIVI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STIK STELLA MARIS MAKASSAR

2022/2023
KATA PENGANTAR

DenganmenyebutnamaTuhan Yang MahaEsa, kami panjatkan puja dan


pujisyukurataskehadirat-Nya, yang telahmelimpahkanBerkat-Nya kepada kami,
sehingga kami dapatmenyelesaikantugasMakalahini

Makalahinitelah kami susundenganmaksimal dan


mendapatkanbantuandariberbagaipihaksehinggadapatmemperlancarpembuatanMa
kalahini.Untukitu kami menyampaikanbanyakterimakasihkepadasemuapihak yang
telahberkontribusidalampembuatanMakalahini.

Terlepasdarisemuaitu, Kami
menyadarisepenuhnyabahwamasihadakekuranganbaikdarisegisusunankalimatmau
pun tata bahasanya.Olehkarenaitudengantanganterbuka kami menerimasegala
saran dan kritikdaripembaca agar kami dapatmemperbaikiMakalahini.

Akhir kata kami berharapsemogaMakalahinidapatbergunabagisemua orang


termasukdalam dunia kesehatan, .Mohonmaafjikaterdapat salah kata,
sekianterimakasih.

Makassar, 31 Oktober 2022

Kelompok 8
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk


yanghidupsebagaiindividudanmenjalankanseluruhaktivitasnyasebagaiindividudala
mkelompoksosial,komunitas,organisasimaupunmasyarakatsebagaimakhluksosial.
Dalamkehidupansehari-hari, setiapmanusiaberinteraksidengansesamanya, oleh
karenaitu, manusiatidakdapatmenghindardarisuatutindakan yang
disebutkomunikasi.Komunikasimemilikikomponen-komponen yang
meliputikomunikator, pesan,komunikan, media, dan umpanbalik. Inti
darikomunikasiadalahpenyampaianpesan, namundalam proses
penyampaianpesantersebuttidakselalumulus,
bisasajaterjadigangguandalamkomunikasi yang
menyebabkanpesantidakdapatditerimaatautersampaikandenganbaik.

Terdapatberagamjenisgangguandalamproseskomunikasi,misalnyagangguanbahasa
,dimanaterdapatperbedaanbahasaantarakomunikatordankomunikan yang
menyebabkanpesantidakditerimadenganbaik. Selainitu jugaterdapatgangguanfisik,
misalnyakebisinganataukegagapan, dan berbagaijenisgangguanlainnya. Salah
satugangguan yang
mungkinterjadidalamkomunikasiadalahgangguanpsikologis,dimanaterjadiinterfere
nsikognitifataumental.

Gangguanpsikologisdalamkomunikasimerupakangangguanyangdisebabkankarena
sudahadanyapemikiranlaindikepalapenerimasehingga
membuatpenerimaseolahtidaksetujuatautidakbisamenyerapdenganbaikmengenaipe
sanyang disampaikan oleh sumber. Namundemikian,
gangguanpsikologisinibisasajaterjadipadakomunikatorsehinggapesangagaltersamp
aikan. Salah satubentukgangguanpsikologisdalamkomunikasiadalahapabilasalah
satupihakmengalamigangguanjiwa.
Kondisiinimemungkinkanterjadinyaperbedaanpemikiranantarakomunikator dan
komunikansehinggapesanbisasajagagaltersampaikan.Gangguanjiwasendiriterbagi
menjadigangguancaraberpikir(kognitif),kemauan(volition),emosi (afektif),
dantindakan (psikomotor). RumahSakitsebagaisatu badan usaha yang
mempunyaimisimemberikanpelayanankesehatanyangbermutudanterjangkauolehm
asyarakatmeningkatkanderajatkesehatanmasyarakatyangsetinggi-
tingginya.RumahSakitmerupakaninstitusipelayanankesehatanbagimasyarakat(UU
RI No.36 tahun 2019). RumahSakitberfungsisebagaimemberikanpelayananmedis,
pelayananrawatjalan,
pelayanrawatinapsecaraperventif(pencegahanpenyakit),promotif(peningkatankese
hatan),kuratif(penyembuhan),dan rehabilitative(pemulihan). Salah
salahsatuupayameningkatkankepuasanpasien yang
memilikikecenderunganuntuklebihbanyakdiam
denganmenerapkankomunikasiterapeutikperawatselamapasien dirawat di
rumahsakit. Kepuasanpasienmerupakan salah
satutingkatpenerimaandanresponterhadappemberianpelayanankesehatanyangdidap
atkannyayaituberupakomunikasi,
jikaperawattidakmemberikankomunikasiterapeutikdenganbaikakanmenyebabkanp
asien dan keluargamerasatidakpuas. Hal iniakanberdampak pada
citrarumahsakitsehinggapasien
dankeluargatidakmaulagiuntukdatangkeinstalasipelayanantersebutkarenaadanyake
tidakpuasan(Suryani, 2007).
Untukmengurangiketidakpuasanpasienakanhasilperawatandarirumahsakit,makape
laksanaanasuhankeperawatantidakdapatdipisahkandarikomunikasi.Semakinbaikko
munikasiterapeutikseorangperawatmakapasienakanmerasasemakinpuas
(haryanto&septyani, 2009).
2.RumusanMasalah

1.Apapengertian dan tujuankomuniasiterapeutik ?

2.Apatahapan yang dilakukandalammelakukankomunikasiterapeutik?


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian dan TujuanKomuniasiTerapeutik

MenurutTappen(1995),komunikasiadalahsuatupertukaranpikiranperasaan,
pendapat danpemberiannasehatyang terjadiantaradua orangataulebih yang
bekerjabersama. Komunikasi juga merupakansuatuseniuntukdapatmenyusun dan
menghantarkansuatupesandengancara yanggampang, sehingga orang lain
dapatmengerti dan menerima (Suarli
danBakhtiar,2010).Komunikasimerupakanlangkahpertamahubunganperawatpasie
n. Fokuskomunikasiadalahkebutuhanpasien.
Perawatharusmempertimbangkanbeberapafaktorpadapasientermasukkondisifisik,k
eadaanemosional, latarbelakangbudaya, kesiapanberkomunikasi dan
caraberhubungandengan orang lain. Memilihwaktuberkomunikasi juga
pentingsaatbekerjadenganpasien (Sheldon, 2010).

SedangkanMenurut(Suryani,2015),Komunikasiterapeutikadalahkomunikasiyang
dilakukanataudirancanguntuktujuanterapi.Seorangperawatdapatmembantuklienme
ngatasimasalah yang dihadapinyamelaluikomunikasi,
karenamelaluikomunikasiterapeutikperawatbisamembantuklienberadaptasiterhada
pstres, mengatasigangguanpsikologis dan
belajarbagaimanaberhubungandenganoranglain.MenurutNasirdkk(2009),mengarti
kankomunikasiterapeutikadalahhubunganperawat-pasienyangdi
rancanguntukmemfasilitasitujuanterapidalampencapaiantingkatankesembuhanyan
goptimal dan efektif.

Daribeberapapendapatdiatasdapatdisimpulkanbahwakomunikasiterapeutikadalahs
uatuprosesinteraksiyangdilakukanolehseorangperawatbaikdarimulaimenerimapesa
nataukeluhan yang
dirasakanpasienmaupunmemberikaninformasiataupesanyangmanabertujuanuntukp
rosespenyembuhanbagipasien.

MenurutSuryani(2015)komunikasiterapeutikbertujuanuntukmengembangkanpriba
dipasienkearah yang lebihpositifatauadaptif
dandiarahkanpadapertumbuhanpasienyangmeliputi:
a. Relisasidiri,penerimaandiridanpeningkatanpenghormatandiri.

Melaluikomunikasitherapeutikdiharapkanterjadiperubahan pada diriklien,


yang
tadinyatidakbisamenerimadiriapaadanyaataumerasarendahdiri,setelahberko
munikasiterapeutikdenganperawatakanmampumenerimadirinya.
b. Kemampuanmembinahubungan interpersonal yang
tidaksuperfisialdansalingbergantungdenganoranglain.Melaluikomunikasite
rapeutikklienbelajarbagaimanamenerima dan diterima orang
lain.Melaluikomunikasi yang terbuka, jujur dan
menerimaklienapaadanyaperawatakanmembinahubungansalingpercaya.
c. Peningkatanfungsi dan
kemampuanuntukmemuaskankebutuhansertamencapaitujuan yang
realistis. Kadangklienmenetapkan ideal
diriatautujuanyangterlalutinggitanpamengukurkemampuannya.
d. Rasaidentitaspersonalyangjelasdanpeningkatanintegritasd
iri,termasukdidalamnyastatus, peran dan jeniskelamin.
2. Tahapan Yang DilakukanDalamMelakukanKomunikasiTerapeutik

Untukdapatdiimplementasikannyakomunikasiterapeutikterhadappasien yang
memilikikecenderunganuntuk diam menurut(Suryani,2006),
Bersikapasertifyaitudapatmengemukakanketidaksesuaianpendapattanpamenyingg
ungperasaan,menyakitihatiataumerugikan oranglain.

2.Pengertian Diam
Kata “diam” memangmemiliki arti yang beragam. Namunpengertian diam
dapatdikatakansebagaikondisiseseorang yang
tidakmengeluarkansuaraatautidakmemberitanggapanapapun. Bisa jadikarena
orang tersebuttidakmengetahuiapa-apa,
ataudiamemangtidakinginmemberikantanggapanapapun. 
Pasien-pasien yang cenderung diam biasanya karena
memang sifat pasien itu sendiri yang pendiam dan sulit terbuka kepada
orang lain, sedang dalam masa sulit yang berpusat pada dirinya sendiri,
pasien-pasien yang mengalami trauma akan suatu halyang membuat
dirinya lebih tertutup dan cenderung lebih memilih diam saat diajak
berkomunikasi.
3. Penyebab Pasien Cenderung Diam
a. Banyak Pikiran atau stress
Ada orang yang secaraklinismengalami stress yang
membuatmerekamenjadipendiam. Orang yang stresssering kali
dihadapkandenganbegitubanyakpikiransehinggamerekatidakmaubicara
. Mereka juga takutjikamerekaberbicaraorang
akanmengetahuibahwamerekatidakbahagia dan
kemudianmengajukanbeberapapertanyaan yang
tidakinginmerekajawabsamasekali.
b. Sedang Marah
Pasienbisamendadakmenjadi diam karenaadamasalah. Masalahini yang
membuatnyabersedih dan berpikirbagaimanacaramenyelesaikan. Hal
inibisamembuatpasienkehilangansemangat dan
lebihmemilihmenyendiri dan berdiamdiri.
c. Pengaruh rasa sakit
Sedang sakit juga menyebabkanpasienmenjadidiam. Kondisitubuh
yang tidakenakmembuatpasiencenderungengganuntukberbicara.
Untukitulebihmemilihuntuk diam.
d. Adaptasi dengan lingkungan
Sikap diam bisaberartitidakpahamdengan yang dibicarakan orang
sekitar. Tidakmengertitopikpembicaraan. Daripadaikutbicara dan
tidaknyambung,makapasiencenderunglebihmemilih diam dan
mendengarkanapa yang orang lain katakan. Menyimakbaik-baik.
e. Keterbatasan
Keterbatasandalambeberapahalseringkalimembuatpasienmerasa
minder dan memutuskanuntuktidakbergauldengan orang lain.
Keterbatasan yang dimaksudbisaberupasarana,
materiataukemampuandalamsegifisik dan yang lainnya.
f. Merasatidakdipedulikan oleh orang lain
Seringkalipasienmenilaibahwadirinyatidakdiperhatikan oleh orang
disekitarnya, baikitu oleh tenagakesehatanmaupun oleh
keluarganyasendiri.Kondisisepertiitumembuatpasienseakan-akanpasrah
dan memutuskanuntuk diam bahkanengganberkomunikasidengan
orang lain.
4. Sikapdan Cara MenanganiSeseorang yang Cenderung Diam
Dalamberkomunikasidenganpasien yang cenderung diam, adabeberapasikap dan
caradalammenanganinya, diantaranya :
a. Membukakomunikasi
Mengawalipercakapandengantopikterbukaseperti, “Apa yang sedang Anda
pikirkan?”
teknikkomunikasiterapeutikiniakanmemberikankesempatanbagipasienuntukm
emilihtopikpembicaraan.
b. Penerimaan
Pentinguntukmembuatpasienmerasadidengarkanuntukmempermudahmeneri
maperawatan.
Perludiingatbahwapenerimaantidakselalusamadengankesepakatan. Bentukpen
erimaan bisadenganmelakukankontakmata dan berkata, “ya,
sayapahammaksud Anda”
c. Menawarkandiri
Menyediakanwaktu dan perhatianuntukmenemanipasientanpadiminta. Hal
inidapatmembantu meningkatkansuasana hatipasien
d. Memberipenghargaan
Memberipenghargaantanpamemberipujianberlebihan.
Misalnyadenganmengatakan, “Saya perhatikan Anda
selalusemangatmenjalaniterapi.” Hal
iniakanmendorongpasientetapmelakukantindakantanpamemerlukanpujian.
e. Aktifmendengarkan
Perawat yang aktifmendengarkan akanmenunjukkanminat dan
memberikanreaksisecara verbal atau nonverbal yang
dapatmendorongpasienmembukadirinya.
Pasiendapatmerasakanbahwaperawattertarik, mendengarkan, dan
memahamipembicaraannya.
f. Mengungkapkankeraguan
Mengekspresikanketidakpastiantentangkenyataandalampersepsipasien.
Denganmengungkapkankeraguan,
perawatdapatmemaksapasienuntukmemeriksaasumsimereka.
g. Fokus
Perhatikanisipercakapandenganpasien denganfokus. Bisa
sajapasienmemberikansuatupernyataanpenting yang
perludidiskusikanlebihlanjut.

1. Tahappersiapan
Padatahapiniperawatmenggaliperasandanmengidentifikasikelebihandankekura
ngannya.Perawatjugamencariinformasitentangklien, kemudianmerancang strategi
untukpertemuanpertamadenganklien. Tugasperawat padatahapiniantaralain:

a. Mengeksplorasiperasaan, harapan dankecemasanklien


b. Menganalisiskekuatan dan kelemahandiri, agar
perawatmampumengatasikelemahannya dan
menggunakankekuatannyasecaramaksimal.
c. Mengumpulkandatatentangklien
d. Merencanakanpertemuanpertamadenganklien

2. Tahapperkenalan

Denganmemperkenalkandirinyaberartiperawattelahbersikapterbuka
pada klien dan
akanmendorongklienuntukmembukadirinya.Tahapinidilakukanpadaset
iapawalpertemuan.Kegagalanpadatahaporientasiakanmenimbulkankeg
agalanpadakeseluruhaninteraksi.Tugasperawatpadatahapiniantaralain:

a. Membinarasasalingpercaya,menunjukkanpenerimaandankomuni
kasiterbuka
b. Merumuskankontrakbersamaklien,antaralaintempat,waktuperte
muandan topikpembicaraan
c. Menggalipkirandan perasaansertaidentifikasimasalahklien

d. Merumuskantujuandengantujuan

3. Tahapkerja
Perawat dan klienbekerjabersama-
samauntukmengatasimasalahyangdihadapiklien.Padatahapinidituntutkemampuanp
erawatdalammendorongklienmengungkapkanperasaandanpikiranya,perawatjuga\
dituntutuntukpekadanmemilikianalisistinggiterhadapperubahanrespon verbal
maupunnon verbalklien. Teknikkomunikasiterapeutikyang seringdigunakan pada
tahapiniantaralaineksplorasi,refleksi,berbagipersepsi,memfokuskandanmenyimpul
kan.Padatahapinidiharapkanperawatmampumenyimpulkanpercakapandenganklien
,untukmembantuklienmenggalihal-hal dan temaemosionalyangpenting.

4. Tahapterminasi
Terminasisementaraadalahakhirdaritiappertemuanperawatklien,sedangkanterm
inasiakhirterjadijikaperawattelahmenyelesaikanproses
keperawatansecarakeseluruhan. Tugasperawat pada tahapiniantaralain :

a. Mengevaluasipencapaiantujuandariinteraksiyangtelahdilaksanak
an,
perawattidakbolehterkesanmengujikemampuanklien,akantetapis
ebaiknyaterkesansekedarmengulangataumenyimpulkan.
b. Melakukanevaluasisubjektif,
untukmenanyakanperasaankliensetelahberinteraksidenganperaw
at
c. Menyepakatitindaklanjutterhadapinteraksiyangtelahdilakukan.

Tindaklanjut yang diberikanharusrelevandenganinteraksi


yangbarusajadilakukanatauinteraksiyangakandilakukanberikutn
ya.
d. Membuatkontrakuntukpertemuanberikutnya.

STUDI KASUS
BAB III

PENUTUP

1.Kesimpulan

Komunikasiterapeutikadalahkomunikasiyang
dilakukanataudirancanguntuktujuanterapi.Seorangperawatdapatmembantuklienme
ngatasimasalah yang dihadapinyamelaluikomunikasi,
karenamelaluikomunikasiterapeutikperawatbisamembantuklienberadaptasiterhada
pstres, mengatasigangguanpsikologis dan
belajarbagaimanaberhubungandenganoranglain.komunikasiterapeutikbertujuanunt
ukmengembangkanpribadipasienkearah yang lebihpositifatauadaptif
dandiarahkanpadapertumbuhanpasienyangmeliputirelisasidiri,
kemampuanmembinahubungan interpersonal yang
tidaksuperfisialdansalingbergantungdenganoranglain, peningkatanfungsi dan
kemampuanuntukmemuaskankebutuhansertamencapaitujuan yang realistis, dan
rasaidentitas.

Untukdapatdiimplementasikannyakomunikasiterapeutikterhadappasien yang
memilikikecenderunganuntuk diam dilakukandenganmelaluitahapan – tahapan
yang terdiriatastahappersiapan, tahapperkenalan ,tahapkerja, tahapterminasi.

2.Saran

1.Keluargapasien yang memilikikecenderunganuntuk diam


harusmemberikandukunganmorilkepadapasientersebut agar
pasiendapatmemilikisemangatuntukhidup.

2.Perawatdalammelakukankomunikasiterapeutikharusmelakukanobservasiter
hadappasien yang memilikikecenderunganuntuk diam agar
dapatdiambilpenangananlebihlanjutapabilakomunikasiterapeutiktidakmenunj
ukkantanda – tandaperubahanterhadapperilakupasien.
DAFTAR PUSTAKA

AndriH.Y.
(2007).journalhubunganpersepsipasiententangkomunikasiperawatdengankepuasa
npasien di RSUD PANDAN ARANG :boyolali,p 1-10.

Bolla,I.N.(2008).HubunganPelaksanaanKomunikasiTerapeutikPerawatdengan
Tingkat KepuasanPasien di Ruang Rawat InapMelati RSUD Subang.
Skripsi:StikesJenderalAchmadYaniCimahi.

Haryanti. (2000). ManajemenMutuPelayanan Kesehatan. Surabaya:


UniversitasAirlangga.

Hidayat.A.A,(2007).MetodePenelitianKeperawatan danTekhnikAnalisaData.

Jakarta:SalembaMedika.

Irawan, H. (2002). SepuluhPrinsipKepuasanPelanggan,Jakarta, PT Elex


MediaKomputindo.

Anda mungkin juga menyukai