DOSEN PENGAMPU:
OLEH :
KELOMPOK 8
DWI ANUGRAH
GREIZ ONESAWANTI
VIVI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Terlepasdarisemuaitu, Kami
menyadarisepenuhnyabahwamasihadakekuranganbaikdarisegisusunankalimatmau
pun tata bahasanya.Olehkarenaitudengantanganterbuka kami menerimasegala
saran dan kritikdaripembaca agar kami dapatmemperbaikiMakalahini.
Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Terdapatberagamjenisgangguandalamproseskomunikasi,misalnyagangguanbahasa
,dimanaterdapatperbedaanbahasaantarakomunikatordankomunikan yang
menyebabkanpesantidakditerimadenganbaik. Selainitu jugaterdapatgangguanfisik,
misalnyakebisinganataukegagapan, dan berbagaijenisgangguanlainnya. Salah
satugangguan yang
mungkinterjadidalamkomunikasiadalahgangguanpsikologis,dimanaterjadiinterfere
nsikognitifataumental.
Gangguanpsikologisdalamkomunikasimerupakangangguanyangdisebabkankarena
sudahadanyapemikiranlaindikepalapenerimasehingga
membuatpenerimaseolahtidaksetujuatautidakbisamenyerapdenganbaikmengenaipe
sanyang disampaikan oleh sumber. Namundemikian,
gangguanpsikologisinibisasajaterjadipadakomunikatorsehinggapesangagaltersamp
aikan. Salah satubentukgangguanpsikologisdalamkomunikasiadalahapabilasalah
satupihakmengalamigangguanjiwa.
Kondisiinimemungkinkanterjadinyaperbedaanpemikiranantarakomunikator dan
komunikansehinggapesanbisasajagagaltersampaikan.Gangguanjiwasendiriterbagi
menjadigangguancaraberpikir(kognitif),kemauan(volition),emosi (afektif),
dantindakan (psikomotor). RumahSakitsebagaisatu badan usaha yang
mempunyaimisimemberikanpelayanankesehatanyangbermutudanterjangkauolehm
asyarakatmeningkatkanderajatkesehatanmasyarakatyangsetinggi-
tingginya.RumahSakitmerupakaninstitusipelayanankesehatanbagimasyarakat(UU
RI No.36 tahun 2019). RumahSakitberfungsisebagaimemberikanpelayananmedis,
pelayananrawatjalan,
pelayanrawatinapsecaraperventif(pencegahanpenyakit),promotif(peningkatankese
hatan),kuratif(penyembuhan),dan rehabilitative(pemulihan). Salah
salahsatuupayameningkatkankepuasanpasien yang
memilikikecenderunganuntuklebihbanyakdiam
denganmenerapkankomunikasiterapeutikperawatselamapasien dirawat di
rumahsakit. Kepuasanpasienmerupakan salah
satutingkatpenerimaandanresponterhadappemberianpelayanankesehatanyangdidap
atkannyayaituberupakomunikasi,
jikaperawattidakmemberikankomunikasiterapeutikdenganbaikakanmenyebabkanp
asien dan keluargamerasatidakpuas. Hal iniakanberdampak pada
citrarumahsakitsehinggapasien
dankeluargatidakmaulagiuntukdatangkeinstalasipelayanantersebutkarenaadanyake
tidakpuasan(Suryani, 2007).
Untukmengurangiketidakpuasanpasienakanhasilperawatandarirumahsakit,makape
laksanaanasuhankeperawatantidakdapatdipisahkandarikomunikasi.Semakinbaikko
munikasiterapeutikseorangperawatmakapasienakanmerasasemakinpuas
(haryanto&septyani, 2009).
2.RumusanMasalah
PEMBAHASAN
MenurutTappen(1995),komunikasiadalahsuatupertukaranpikiranperasaan,
pendapat danpemberiannasehatyang terjadiantaradua orangataulebih yang
bekerjabersama. Komunikasi juga merupakansuatuseniuntukdapatmenyusun dan
menghantarkansuatupesandengancara yanggampang, sehingga orang lain
dapatmengerti dan menerima (Suarli
danBakhtiar,2010).Komunikasimerupakanlangkahpertamahubunganperawatpasie
n. Fokuskomunikasiadalahkebutuhanpasien.
Perawatharusmempertimbangkanbeberapafaktorpadapasientermasukkondisifisik,k
eadaanemosional, latarbelakangbudaya, kesiapanberkomunikasi dan
caraberhubungandengan orang lain. Memilihwaktuberkomunikasi juga
pentingsaatbekerjadenganpasien (Sheldon, 2010).
SedangkanMenurut(Suryani,2015),Komunikasiterapeutikadalahkomunikasiyang
dilakukanataudirancanguntuktujuanterapi.Seorangperawatdapatmembantuklienme
ngatasimasalah yang dihadapinyamelaluikomunikasi,
karenamelaluikomunikasiterapeutikperawatbisamembantuklienberadaptasiterhada
pstres, mengatasigangguanpsikologis dan
belajarbagaimanaberhubungandenganoranglain.MenurutNasirdkk(2009),mengarti
kankomunikasiterapeutikadalahhubunganperawat-pasienyangdi
rancanguntukmemfasilitasitujuanterapidalampencapaiantingkatankesembuhanyan
goptimal dan efektif.
Daribeberapapendapatdiatasdapatdisimpulkanbahwakomunikasiterapeutikadalahs
uatuprosesinteraksiyangdilakukanolehseorangperawatbaikdarimulaimenerimapesa
nataukeluhan yang
dirasakanpasienmaupunmemberikaninformasiataupesanyangmanabertujuanuntukp
rosespenyembuhanbagipasien.
MenurutSuryani(2015)komunikasiterapeutikbertujuanuntukmengembangkanpriba
dipasienkearah yang lebihpositifatauadaptif
dandiarahkanpadapertumbuhanpasienyangmeliputi:
a. Relisasidiri,penerimaandiridanpeningkatanpenghormatandiri.
Untukdapatdiimplementasikannyakomunikasiterapeutikterhadappasien yang
memilikikecenderunganuntuk diam menurut(Suryani,2006),
Bersikapasertifyaitudapatmengemukakanketidaksesuaianpendapattanpamenyingg
ungperasaan,menyakitihatiataumerugikan oranglain.
2.Pengertian Diam
Kata “diam” memangmemiliki arti yang beragam. Namunpengertian diam
dapatdikatakansebagaikondisiseseorang yang
tidakmengeluarkansuaraatautidakmemberitanggapanapapun. Bisa jadikarena
orang tersebuttidakmengetahuiapa-apa,
ataudiamemangtidakinginmemberikantanggapanapapun.
Pasien-pasien yang cenderung diam biasanya karena
memang sifat pasien itu sendiri yang pendiam dan sulit terbuka kepada
orang lain, sedang dalam masa sulit yang berpusat pada dirinya sendiri,
pasien-pasien yang mengalami trauma akan suatu halyang membuat
dirinya lebih tertutup dan cenderung lebih memilih diam saat diajak
berkomunikasi.
3. Penyebab Pasien Cenderung Diam
a. Banyak Pikiran atau stress
Ada orang yang secaraklinismengalami stress yang
membuatmerekamenjadipendiam. Orang yang stresssering kali
dihadapkandenganbegitubanyakpikiransehinggamerekatidakmaubicara
. Mereka juga takutjikamerekaberbicaraorang
akanmengetahuibahwamerekatidakbahagia dan
kemudianmengajukanbeberapapertanyaan yang
tidakinginmerekajawabsamasekali.
b. Sedang Marah
Pasienbisamendadakmenjadi diam karenaadamasalah. Masalahini yang
membuatnyabersedih dan berpikirbagaimanacaramenyelesaikan. Hal
inibisamembuatpasienkehilangansemangat dan
lebihmemilihmenyendiri dan berdiamdiri.
c. Pengaruh rasa sakit
Sedang sakit juga menyebabkanpasienmenjadidiam. Kondisitubuh
yang tidakenakmembuatpasiencenderungengganuntukberbicara.
Untukitulebihmemilihuntuk diam.
d. Adaptasi dengan lingkungan
Sikap diam bisaberartitidakpahamdengan yang dibicarakan orang
sekitar. Tidakmengertitopikpembicaraan. Daripadaikutbicara dan
tidaknyambung,makapasiencenderunglebihmemilih diam dan
mendengarkanapa yang orang lain katakan. Menyimakbaik-baik.
e. Keterbatasan
Keterbatasandalambeberapahalseringkalimembuatpasienmerasa
minder dan memutuskanuntuktidakbergauldengan orang lain.
Keterbatasan yang dimaksudbisaberupasarana,
materiataukemampuandalamsegifisik dan yang lainnya.
f. Merasatidakdipedulikan oleh orang lain
Seringkalipasienmenilaibahwadirinyatidakdiperhatikan oleh orang
disekitarnya, baikitu oleh tenagakesehatanmaupun oleh
keluarganyasendiri.Kondisisepertiitumembuatpasienseakan-akanpasrah
dan memutuskanuntuk diam bahkanengganberkomunikasidengan
orang lain.
4. Sikapdan Cara MenanganiSeseorang yang Cenderung Diam
Dalamberkomunikasidenganpasien yang cenderung diam, adabeberapasikap dan
caradalammenanganinya, diantaranya :
a. Membukakomunikasi
Mengawalipercakapandengantopikterbukaseperti, “Apa yang sedang Anda
pikirkan?”
teknikkomunikasiterapeutikiniakanmemberikankesempatanbagipasienuntukm
emilihtopikpembicaraan.
b. Penerimaan
Pentinguntukmembuatpasienmerasadidengarkanuntukmempermudahmeneri
maperawatan.
Perludiingatbahwapenerimaantidakselalusamadengankesepakatan. Bentukpen
erimaan bisadenganmelakukankontakmata dan berkata, “ya,
sayapahammaksud Anda”
c. Menawarkandiri
Menyediakanwaktu dan perhatianuntukmenemanipasientanpadiminta. Hal
inidapatmembantu meningkatkansuasana hatipasien
d. Memberipenghargaan
Memberipenghargaantanpamemberipujianberlebihan.
Misalnyadenganmengatakan, “Saya perhatikan Anda
selalusemangatmenjalaniterapi.” Hal
iniakanmendorongpasientetapmelakukantindakantanpamemerlukanpujian.
e. Aktifmendengarkan
Perawat yang aktifmendengarkan akanmenunjukkanminat dan
memberikanreaksisecara verbal atau nonverbal yang
dapatmendorongpasienmembukadirinya.
Pasiendapatmerasakanbahwaperawattertarik, mendengarkan, dan
memahamipembicaraannya.
f. Mengungkapkankeraguan
Mengekspresikanketidakpastiantentangkenyataandalampersepsipasien.
Denganmengungkapkankeraguan,
perawatdapatmemaksapasienuntukmemeriksaasumsimereka.
g. Fokus
Perhatikanisipercakapandenganpasien denganfokus. Bisa
sajapasienmemberikansuatupernyataanpenting yang
perludidiskusikanlebihlanjut.
1. Tahappersiapan
Padatahapiniperawatmenggaliperasandanmengidentifikasikelebihandankekura
ngannya.Perawatjugamencariinformasitentangklien, kemudianmerancang strategi
untukpertemuanpertamadenganklien. Tugasperawat padatahapiniantaralain:
2. Tahapperkenalan
Denganmemperkenalkandirinyaberartiperawattelahbersikapterbuka
pada klien dan
akanmendorongklienuntukmembukadirinya.Tahapinidilakukanpadaset
iapawalpertemuan.Kegagalanpadatahaporientasiakanmenimbulkankeg
agalanpadakeseluruhaninteraksi.Tugasperawatpadatahapiniantaralain:
a. Membinarasasalingpercaya,menunjukkanpenerimaandankomuni
kasiterbuka
b. Merumuskankontrakbersamaklien,antaralaintempat,waktuperte
muandan topikpembicaraan
c. Menggalipkirandan perasaansertaidentifikasimasalahklien
d. Merumuskantujuandengantujuan
3. Tahapkerja
Perawat dan klienbekerjabersama-
samauntukmengatasimasalahyangdihadapiklien.Padatahapinidituntutkemampuanp
erawatdalammendorongklienmengungkapkanperasaandanpikiranya,perawatjuga\
dituntutuntukpekadanmemilikianalisistinggiterhadapperubahanrespon verbal
maupunnon verbalklien. Teknikkomunikasiterapeutikyang seringdigunakan pada
tahapiniantaralaineksplorasi,refleksi,berbagipersepsi,memfokuskandanmenyimpul
kan.Padatahapinidiharapkanperawatmampumenyimpulkanpercakapandenganklien
,untukmembantuklienmenggalihal-hal dan temaemosionalyangpenting.
4. Tahapterminasi
Terminasisementaraadalahakhirdaritiappertemuanperawatklien,sedangkanterm
inasiakhirterjadijikaperawattelahmenyelesaikanproses
keperawatansecarakeseluruhan. Tugasperawat pada tahapiniantaralain :
a. Mengevaluasipencapaiantujuandariinteraksiyangtelahdilaksanak
an,
perawattidakbolehterkesanmengujikemampuanklien,akantetapis
ebaiknyaterkesansekedarmengulangataumenyimpulkan.
b. Melakukanevaluasisubjektif,
untukmenanyakanperasaankliensetelahberinteraksidenganperaw
at
c. Menyepakatitindaklanjutterhadapinteraksiyangtelahdilakukan.
STUDI KASUS
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Komunikasiterapeutikadalahkomunikasiyang
dilakukanataudirancanguntuktujuanterapi.Seorangperawatdapatmembantuklienme
ngatasimasalah yang dihadapinyamelaluikomunikasi,
karenamelaluikomunikasiterapeutikperawatbisamembantuklienberadaptasiterhada
pstres, mengatasigangguanpsikologis dan
belajarbagaimanaberhubungandenganoranglain.komunikasiterapeutikbertujuanunt
ukmengembangkanpribadipasienkearah yang lebihpositifatauadaptif
dandiarahkanpadapertumbuhanpasienyangmeliputirelisasidiri,
kemampuanmembinahubungan interpersonal yang
tidaksuperfisialdansalingbergantungdenganoranglain, peningkatanfungsi dan
kemampuanuntukmemuaskankebutuhansertamencapaitujuan yang realistis, dan
rasaidentitas.
Untukdapatdiimplementasikannyakomunikasiterapeutikterhadappasien yang
memilikikecenderunganuntuk diam dilakukandenganmelaluitahapan – tahapan
yang terdiriatastahappersiapan, tahapperkenalan ,tahapkerja, tahapterminasi.
2.Saran
2.Perawatdalammelakukankomunikasiterapeutikharusmelakukanobservasiter
hadappasien yang memilikikecenderunganuntuk diam agar
dapatdiambilpenangananlebihlanjutapabilakomunikasiterapeutiktidakmenunj
ukkantanda – tandaperubahanterhadapperilakupasien.
DAFTAR PUSTAKA
AndriH.Y.
(2007).journalhubunganpersepsipasiententangkomunikasiperawatdengankepuasa
npasien di RSUD PANDAN ARANG :boyolali,p 1-10.
Bolla,I.N.(2008).HubunganPelaksanaanKomunikasiTerapeutikPerawatdengan
Tingkat KepuasanPasien di Ruang Rawat InapMelati RSUD Subang.
Skripsi:StikesJenderalAchmadYaniCimahi.
Hidayat.A.A,(2007).MetodePenelitianKeperawatan danTekhnikAnalisaData.
Jakarta:SalembaMedika.