RANGKUMAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
Yang Diampu Oleh :
Dr.Eny Kusmiran,S.Kep.,M.Kes
Disusun Oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
BAB 7
Hambatan Komunikasi
Setiap individu memeliki hak untuk berkomunikasi dan kita sebagai perawat
diatur oleh standar, kebijakan, undang-undang, kode praktik dan pedoman untuk
memastikan bahwa kita memenuhi komunikasi tersebut.
Dalam lingkungan ini, percakapan atau rapat sering kali diinterupsi oleh keadaan
darurat, atau kerabat atau pasien dengan pertanyaan mendesak dan membutuhkan
dukungan anda. Lingkungan kerja juga bisa sangat bising, baik itu suara mesin yang
sedang beroperasi, dering telepon atau obrolan umum.
Bahasa
Jargon
Emosi
Ketika orang stres atau tidak berpikir jernih, mereka lebih cenderung mendengarkan
secara selektif atau tidak mendengarkan sama sekali. Mereka juga bisa terganggu, jadi
mereka mungkin hanya mendengar sedikit demi sedikit pesan anda, dan
mengeluarkannya dari konteksnya.
Nyeri
Nyeri bisa menjadi penghalang komunikasi yang besar. Bayangkan bagiamana perasaan
pasien ketika mereka kesakitan.
Pesan Muddled
Komunikasi yang efektif dimulai dengan pesan yang jelas. Pesan kacau adalah
penghalang komunikasi karena pengirim membuat penerima tidak yakin tentang
maksud pengirim. Pesan kacau memiliki banyak penyebab. Pengirim mungkin bingung
dalam pemikirannya.
Budaya
Dokter dan perawat berinteraksi dalam banyak kesempatan selama sehari, tetapi
sering kali mereka memiliki persepsi yang berbeda tentang peran dan tanggung
jawab mereka terkait dengan kebutuhan perawatan pasien. Dalam erawatan
kesehatan, staf berasal dari berbagai latar belakang budaya dan ini menyoroti
masalah komunikasi. Misalnya, di beberapa budaya orang menahan diri untuk tidak
bersikap tegas dan perawat dari beberapa budaya tertentu akan sulit angkat bicara
jika merekaa melihat ada yang salah.
Orang Cacat
1. Orang tua
2. Anak-anak
3. Orang dengan masalah kesehatan mental
4. Orang dengan kesulitan belajar
5. Orang cacat fisik
6. Orang dengan defisit sensorik
Catatan : orang buta tidak boleh memulai percakapan dengan orang asing yang
tidak dapat mereka lihat.
1. Cari tahu alat bantu komunikais mana yang tersedia untuk digunakan diarea
perawatan anda. Saran termasuk alat bantu dengar, kacamata, alfabet ejaan jari
dua tangan inggris, sistem yang didukung anda seperti makaton signalong,
alfabet untuk nama dan tempat, foto dan simbol, alas bicara (untuk orang dengan
masalah komunikasi), alat bantu berteknologi tinggi seperti lightwriter atau
stroke talk (connect, sumber komunikasi untuk perawatan rumah sakit) dan
sumber komunikasi piktografik seperti E-TRAN.
2. Biasakan diri anda dengan penggunaannya, dan pertimbangkan apakah menurut
anda alat tersebut memadai untuk kebutuhan komunikasi di daerah anda.
3. Pikirkan cara untuk mengatasi hambatan ini.