Disusun oleh:
Fauzan ( 33412001139 )
2D keperawatan
BAB I PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH……...............…………………………………………....................3
TUJUAN………………………………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN………………………………………………………………………………11
SARAN……………………………………………………………………………...……….11
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang melimpahkan rahmat taufik dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA LANSIA”. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW yang telah mengarahkan kita ke jalan yang lurus, yakni addinul
islam.
Makalah ini di susun dan diajukan untuk memenuhi nilai pada matakuliah komunikasi
keperawatan. Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya
harapkan. Saya berharap agar makalah ini dapat di terima, dan bermanfaat bagi saya serta
bagi para pembaca pada umumnya. Amin ya rabbal alamin...
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan
seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontrak dengan
oran lain karena komunikasi dilakukan oleh seseorang, setiap hari orang seringkali
salah berpikir bawa komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya
adalah proses yang kompleks yang melibatkan tingkah laku dan hubungan serta
memungkinkan individu berasosiasi dengan orang lain dan dengan lingkungan
sekitarnya. Hal itu merupakan peristiwa yang terus berlangsung secara dinamis yang
maknanya dipacu dan ditransmisikan.Untuk memperbaiki interpretasi pasien terhadap
pesan, perawat harus tidak terburu-buru dan mengurangi kebisingan dan
distraksi.Kalimat yang jelas dan mudah dimengerti dipakai untuk menyampaikan
pesan karena arti suatu kata sering kali telah lupa atau ada kesulitan dalam
mengorganisasi dan mengekspresikan pikiran.Instruksi yang berurutan dan sederhana
dapat dipakai untuk mengingatkan pasien dan sering sangat membantu. (Bruner &
Suddart, 2001: 188).
Mengingat usia individu tidak dapat dielakkan terus bertambah dan berlangsung
konstan dari lahir sampai mati, sedangkan penuaan dalam masyarakat tidak seperti itu,
proporsi populasi lansia relatif meningat di banding populasi usia muda.Pertumbuhan
jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia tercatat sebagai paling pesat di
dunia. Jumlah lansia yang kini sekitar 16 juta orang, akan menjadi 25,5 juta pada
tahun 2020, atau sebesar 11,37 persen dari jumlah penduduk. Itu berarti jumlah lansia
di Indonesia akan berada di peringkat empat dunia, di bawah Cina, India, dan
Amerika Serikat.Terdapat banyak bukti bahwa kesehatan yang optimal pada pasien
lanjut usia tidak hanya bergantung pada kebutuhan biomedis akan tetapi juga
tergantung dari perhatian terhadap keadaan sosial, ekonomi, kultural dan psikologis
pasien tersebut. Walaupun pelayanan kesehatan secara medis pada pasien lanjut usia
telah cukup baik tetapi mereka tetap memerlukan komunikasi yang baik serta empati
sebagai bagian penting dalam penanganan persoalan kesehatan mereka. Komunikasi
yang baik ini akan sangat membantu dalam keterbatasan kapasitas fungsional, sosial,
ekonomi, perilaku emosi yang labil pada pasien lanjut usia (William et al., 2007).
2. Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas, dalam pembahasan makalah komunikasi keperawatan ini,
kita akan membahas tentang Komunikasi Terapeuik pada lansia dan konsep dasar
gerontik (lansia), baik itu dari segi definisi sampai pada contoh-contohnya dan aspek-
aspek yang terkait dengan materi tersebut serta contoh kasus penerapan Komunikasi
Terapeutik pada Lansia.
3. Tujuan Penulisan
Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah agar kita sebagai mahasiswa
keperawatan dapat menerapkan Komunikasi Terapeutik Pada Lansia. Sehingga kita
dapat mengaplikasikannya dalam praktik klinik ataupun di dunia kerja nanti.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Ikhlas (genuiness)
Semua perasaan negatif yang dimiliki oleh pasien harus bisa diterima dan
pendekatan individu dengan verbal maupun non verbal akan memberikan
bantuan kepada pasien untuk mengkonsumsikan kondisi secara tepat
2. Empati (Emphaty)
3. Hangat (warmth)
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Bagi perawat harus memahami tentang aplikasi komunikasi terapeutik pada lansia
agar pemeriksaan pasien lansia di rumah sakit berjalan dengan lancar dan Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini sangat banyak sekali kesalahan. Besar
harapan kami kepada para pembaca untuk bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Lilik Ma’arifatul. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Adelman, R.D., Greene, M.G., Ory, M.G. 2000. Communication between older patients
and
William, S.L., Haskard, K.B., Dimatteo, M.R. 2007. The therapeutic effects of the
Kushariyadi. 2010. Asuhan keperawatan pada klien lanjut usia. Jakarta : Salemba Medika