Anda di halaman 1dari 16

Artikel Ilmiah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH


AKUISISI PADA PERUSAHAAN PENGAKUISISI (Studi Kasus Pada
PT
Plaza Indonesia Realty, Tbk Tahun Periode 2012-2018)

NAMA :
TRI AGUNG
PERKASA
KELAS :
B
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas
Kristen Indonesia Paulus Makassar
Email :
agung99@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak dari akuisisi terhadap kinerja
keuangan perusahaan pada PT Plaza Indonesia Realty, Tbk. Kinerja keuangan
perusahaan diukur dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, antara lain: rasio
likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio nilai pasar dan rasio
solvabilitas. Dimana akuisisi merupakan penggabungan dua perusahaan yang
mana perusahaan akusiator membeli sebagian saham perusahaan yang diakuisisi,
sehingga pengendalian manajemen perusahaan yang diakuisisi berpindah kepada
perusahaan akuisiator.
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Sedangkan populasi penelitian
ini meliputi laporan keuangan tahunan PT Plaza Indonesia Realty Tbk yang listing
di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab
hipotesis (perhitungan rasio-rasio keuangan) digunakan uji normalitas
kolmogorov-smirnov dan paired sample t-test. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan membandingkan kinerja keuangan antara 2 tahun sebelum dan 2 tahun
sesudah (2012-2013 dengan 2015-2016) serta antara 2 tahun sebelum dengan 3
dan 4 tahun sesudah (2012-2013 dengan 2017-2018).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada pengujian hipotesis
terhadap rasio-rasio keuangan antara lain: likuiditas, aktivitas, profitabilitas, nilai
pasar dan solvabilitas, hanya rasio profitabilitas yang menunjukkan adanya
perbedaan kinerja keuangan pada 2 tahun sebelum dan 4 tahun sesudah
perusahaan melakukan akuisisi. Adapun rasio solvabilitas menunjukkan
perbedaan kinerja keuangan hanya pada 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah
akuisisi dan rasio likuiditas menunjukkan perbedaan pada 2 tahun sebelum dengan
3 dan 4 tahun sesudah akuisisi. Sedangkan, rasio lainnya menunjukkan tidak
adanya perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah perusahaan melakukan
akuisisi.

Kata kunci: Akuisisi, kinerja keuangan, analisis rasio, kolmogorov-smirnov,


paired sample t-test.
1

I. PENDAHULUAN tetap beroperasi sebagai suatu badan


Semakin meningkatnya hukum yang berdiri sendiri (Sudana,
persaingan usaha di antara 2011:238).
perusahaan-perusahaan yang ada saat PT. Plaza Indonesia Realty
ini, menyebabkan setiap perusahaan Tbk (PLIN) adalah perseroan
dituntut untuk selalu terbatas terbuka yang didirikan
mengembangkan suatu strategi agar berdasarkan akta No. 40 tanggal 05
dapat bertahan hidup atau bahkan November 1983 yang disahkan oleh
berkembang lebih baik. Oleh karena Menteri Kehakiman Republik
itu, setiap perusahaan harus dapat Indonesia dengan Surat Keputusan
menentukan arah pengelolaan aset- No. C2-6944.HT.01.01Th. 84
aset inti maupun aset tambahan dari tanggal 8 Desember 1984, serta
bidang usaha yang dimiliki, sehingga diumumkan dalam Berita Negara
dapat memberikan hasil uang Republik Indonesia No. 1466/1986.
maksimal bagi perusahaan tersebut. Kantor pusat PLIN The Plaza Office
Salah satu upaya atau strategi yang Tower Lt.10, Jl. MH. Thamrin Kav.
banyak diambil perusahaan- 28-30, Jakarta Pusat.Perseroan
perusahaan saat ini adalah memulai aktivitas operasinya pada
melakukan ekspansi. bulan Maret 1990. Pemegang saham
Ekspansi adalah perluasan usaha yang memiliki 5% atau lebih Plaza
yang dapat dilakukan secara internal Indonesia Realty Tbk, antara lain:
atau eksternal. Perusahaan dikatakan Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
melakukan ekspansi internal jika (35,71%), Indonesian Paradise
perusahaan melakukan investasi Property Tbk (INPP) (25,92%) dan
mulai dari awal, seperti mendirikan MNC Land Tbk (KPIG) (19,90%).
perusahaan baru atau melakukan Berdasarkan anggaran dasar
perluasan perusahaan yang sudah perusahaan, ruang lingkup kegiatan
ada. Sementara itu, perusahaan PLIN terutama meliputi bidang
dikatakan melakukan ekspansi perhotelan, pusat perbelanjaan,
eksternal jika perusahaan perkantoran dan apartemen. PLIN
menggabungkan kegiatan adalah pemilik hotel Grand Hyatt
operasionalnya dengan perusahaan Jakarta (Hotel), Plaza Indonesia
lain yang sudah ada. Penggabungan Shopping Center, The Plaza Office
suatu perusahaan dengan perusahaan Tower (gedung perkantoran),
lain yang sudah ada dapat dilakukan Keraton at The Plaza a Luxury
dengan beberapa cara, salah satunya Collection Hotel dan Keraton
adalah akuisisi (Sudana, 2011: 239). Residence (apartemen).
Akuisisi adalah Pada tanggal 4 November
penggabungan dua perusahaan yang 2014, perseroan membeli
mana perusahaan akusiator membeli kepemilikian 99,99% saham PT Citra
sebagian saham perusahaan yang Asri Property dari PT Duta Karya
diakuisisi, sehingga pengendalian Cipta dengan nilai akuisisi sebesar
manajemen perusahaan yang Rp 9.990.000.000 (Sembilan milyar
diakuisisi berpindah kepada sembilan ratus sembilan puluh juta
perusahaan akuisiator, sementara rupiah). Dalam sebuah Rapat Umum
kedua perusahaan masing-masing Pemegang Saham (RUPS) disepakati
2

pengubahan nama CAP menjadi PT Indonesia Urban mulai melakukan


Plaza Indonesia Urban. Akuisisi ini pemasaran apartemen di awal tahun
bertujuan untuk melaksanakan 2015 (rencana pembangunan
ekspansi atau perluasan bisnis apartemen di atas lahan seluas 1,8ha)
perseroan khususnya di bidang dan telah menerima pemesanan unit
properti. PT Citra Asri Property apartemen. Namun kegiatan tersebut
didirikan pada tahun 2011 dan dihentikan dan dibatalkan. Dengan
memiliki kegiatan usaha di bidang demikian rencana usaha (business
properti. Pada tahun 2014, CAP plan) yang ada sebelumnya tidak
memiliki aset berupa lahan seluas dilanjutkan lagi. Saat ini perusahaan
18.648 meter persegi didaerah berhenti beroperasi dan tidak
Ciputat, Tangerang Selatan. melakukan kegiatan apapun. Namun
Aset hasil penggabungan per selain PT Plaza Indonesia Urban, PT
31 Desember 2014 adalah Rp Plaza Indonesia Realty Tbk juga
4.136.476.330.320,00 sehingga telah memiliki anak usaha untuk
melebihi batasan nilai aset Rp pengembangan usaha properti yaitu:
2.500.000.000.000,00 sehingga PT PT Plaza Indonesia Jababeka, PT
Plaza Indonesia Realty, Tbk Plaza Nusantara Realti, dan PT
memiliki kewajiban untuk Sarana Mitra Investama (SMI). Serta
melakukan pemberitahuan ada beberapa anak usaha yang
pengambilalihan saham kepada beroperasi di bidang perhotelan,
KPPU sesuai dengan ketentuan Pasal pusat perbelanjaan dan perkantoran.
29 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999. Sehingga tidak terfokus pada PT
Karena PT Plaza Indonesia Realty, Plaza Indonesia Urban saja.
Tbk baru melakukan pemberitahuan Perubahan-perubahan yang
kepada KPPU pada tanggal 13 Mei terjadi setelah akuisisi biasanya akan
2016 maka perusahaan dianggap tergambar dari kinerja keuangan
telah melakukan keterlambatan perusahaan. Indikator dan evaluasi
dalam melakukan pelaporan kinerja perusahaan akan tercermin
pengambilalihan selama 345 hari dalam laporan keuangan perusahaan
kerja terhitung 30 hari sejak tanggal pengakuisisi.
efektif yuridis. Sesuai dengan Kinerja keuangan adalah
ketentuan Pasal 47 ayat (2) huruf g, salah satu faktor penting yang dapat
UU No. 5 Tahun 1999, komisi memberikan gambaran tentang
berhak menjatuhkan sanksi tindakan kondisi keuangan suatu perusahaan,
administratif berupa denda sebesar evaluasi kinerja keuangan dapat
Rp 1.000.000.000,00 dilakukan di akhir periode atau akhir
(Http://www.kppu.go.id, tahun dengan cara melaksanakan
Putusan_Perkara Nomor: 02/KPPU- analisis keuangan. Kinerja keuangan
M/2017, Hal.1-36). dapat dianalisis dengan
Setelah akuisisi, PT Plaza menggunakan metode analisis rasio
Indonesia Urban merencanakan keuangan. Analisis rasio keuangan
untuk melakukan pembangunan dipilih oleh perusahaan-perusahaan
Apartemen untuk kalangan karena dianggap sebagai salah satu
menengah di Wilayah Ciputat, teknik yang mudah digunakan dan
Tangerang Selatan. PT Plaza pengaplikasiannya yang tidak
3

membutuhkan waktu lama serta Untuk memperoleh gambaran


dapat dijadikan sebagai titik fokus dampak apa yang terjadi pada kinerja
dalam pengambilan keputusan keuangan perusahaan pengakuisisi
perusahaan. sebelum dan sesudah melakukan
Permasalahan yang terjadi akuisisi dapat dilakukan dengan
pasca melakukan akuisisi adalah PT menggunakan analisis rasio
Plaza Indonesia Realty Tbk pada keuangan. Analisis rasio ini akan
tahun 2016 sampai tahun 2018 menggambarkan kinerja keuangan
membukukan terjadinya penurunan perusahaan bukan hanya dari sisi
Laba Usaha. Dalam laporan profitabilitas, tapi juga menganalisis
keuangan yang dirilis PT Plaza kinerja perusahaan dari sisi
Indonesia Realty Tbk, tercatat Laba likuiditas, aktivitas, nilai pasar dan
pada tahun 2016 sebesar Rp solvabilitas.
725.619.401, tahun 2017 sebesar Rp Berdasarkan latar belakang
286.288.858, dan pada tahun 2018 diatas, maka penulis tertarik untuk
sebesar Rp 214.534.304. Data melakukan sebuah penelitian dengan
tersebut menunjukkan penurunan judul “Analisis Kinerja Keuangan
kinerja pada PT Plaza Indonesia Sebelum dan Sesudah Akuisisi
Realty Tbk dilihat dari sisi Laba pada Perusahaan Pengakuisisi
Usaha. Hal ini berbanding terbalik (Studi Kasus pada PT Plaza
dengan tujuan perusahaan melakukan Indonesia Realty Tbk, Periode
akuisisi yaitu untuk meningkatkan 2012-2018)”.
profit.

II. KAJIAN PUSTAKA (2007:91), pengambilalihan kendali


Merger pada perusahaan dalam proses
Menurut Tampubolon (2013: akuisisi adalah (1) mengatur
266), merger merupakan kebijakan operasi dan keuangan
penggabungan dua perusahaan atau perusahaan; (2) memberhentikan dan
lebih menjadi satu perusahaan, mengangkat manajemen; (3)
dimana perusahaan pengambil alih mendapat hak suara mayoritas dalam
(acquiring company) tetap memiliki rapat direksi.
identitas, sedangkan perusahaan Faktor yang Mempengaruhi
diambil alih (target company) Keberhasilan dan Kegagalan
menghentikan kegiatan usahanya dan Akuisisi
meleburkan badan hukumnya. Faktor-faktor yang dianggap
Akuisisi memberi kontribusi terhadap
Menurut Ikatan Akuntansi keberhasilan akuisisi yaitu (Haryani,
Indonesia (2010) dalam PSAK No.22 dkk: 2011) :
Tentang Kombinasi Bisnis 1. Melakukan audit sebelum akuisisi.
menyatakan akuisisi merupakan 2. Perusahaan target dalam keadaan
suatu tindakan untuk dapat baik.
melakukan penyerapan (absorption) 3. Memiliki pengalaman akuisisi
perusahaan yang diakuisisi dan sebelumnya.
kelanjutan usahanya akan beralih ke 4. Perusahaan target relatif kecil.
akuisiator. Menurut Budiadi dkk
4

5. Melakukan akuisisi yang Analisis Rasio Keuangan


bersahabat. Menurut Kasmir dalam Safira
Sedangkan faktor-faktor yang (2019:14), Analisis rasio keuangan
memicu kegagalan akuisisi yaitu merupakan suatu cara yang dapat
(Haryani, dkk: 2011) : digunakan perusahaan untuk
1. Perusahaan target memiliki mengukur kinerja perusahaan..
kesesuaian strategi yang rendah Rasio Likuiditas
dengan perusahaan pengambilalih. Rasio likuiditas merupakan
2. Hanya mengandalkan analisis rasio yang dapat mengukur
strategik yang baik tidaklah cukup kemampuan perusahaan dalam
untuk mencapai keberhasilan memenuhi kewajiban jangka
akuisisi. pendeknya yang telah jatuh tempo.
3. Tidak adanya kejelasan mengenai Jenis rasio yang terdapat pada rasio
nilai yang tercipta dari setiap likuiditas adalah:
program akuisisi. a. Rasio Lancar (Current Ratio)
4. Pendekatan-pendekatan integrasi Menurut Sawir (2005:8),
yang tidak disesuaikan dengan current ratio merupakan rasio
perusahaan target yaitu absorbsi, yang digunakan untuk
preservasi atau simbiosis. mengetahui kemampuan
5. Rencana integrasi yang tidak perusahaan untuk menjamin
disesuaikan dengan kondisi utang jangka pendek dengan aset
lapangan. lancar yang dimiliki kepada
6. Tim negosiasi yang berbeda kreditor dengan periode jatuh
dengan tim implementasi yang tempo tertentu.
akan menyulitkan proses integrasi.
7. Ketidakpastian, ketakutan dan Aktiva Lancar
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = Hutang Lancar
kegelisahan diantara staf
perusahaan yang tidak ditangani. b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Kinerja Keuangan Quick ratio merupakan
Menurut Munawir (2014:24), rasio yang dapat menunjukkan
kinerja keuangan adalah ukuran kemampuan perusahaan dalam
prestasi yang dapat dicapai memenuhi kewajiban jangka
perusahaan. Kinerja keuangan pendek dengan aktiva lancar
mencerminkan suatu kondisi tanpa memperhitungkan nilai
kesehatan keuangan perusahaan perusahaan (inventory).
dalam periode tertentu.
Analisis Laporan Keuangan c. Rasio𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘
Kas𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜
(Cash
Aktiva Ratio)
=
Lancar − Persediaan

Menurut Djumingan Cash ratio Hutang adalah


Lancar
rasio
(2011:42), Analisis laporan yang digunakan untuk At mengukur
au
keuangan merupakan penelaahan seberapa besar uang kas yang
Kas + Bank + Efek + Piutang
mengenai hubungan yang memiliki 𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Hutang Lancar
kecenderungan atau tren untuk
mengetahui baik atau tidaknya suatu
keadaan keuangan, hasil usaha, dan
kemajuan keuangan suatu
perusahaan.
5

dimiliki perusahaan untuk Rasio profit margin merupakan


membayar hutangnya. salah satu rasio yang digunakan
Cash or Cash Equivalent untuk mengukur margin laba atas
𝐶𝑎𝑠𝑕 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =Cash Liabilities
Atau penjualan.

Kas + Banks
𝐶𝑎𝑠𝑕 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = Cash liabilities 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 (𝑃𝑀) = Penjualan Bersih − Harga Pokok Penjualan
Sales
(Digunakan untuk mengukur margin laba kotor), atau
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 (𝑁𝑃𝑀) = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (EAIT)
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

Rasio Aktivitas (Activity Ratio) (Digunakan untuk mengukur margin laba bersih)

Rasio aktivitas adalah rasio yang


mengukur seberapa efektif b. Return On Investments (ROI)
perusahaan mengelola aktivanya Rasio return on investments
(Kasmir, 2013:172). Jenis-jenis rasio merupakan rasio yang
aktivitas adalah sebagai berikut: menunjukkan hasil atas jumlah
a. Perputaran Aktiva (Total Asset aktiva yang digunakan dalam
Turn Over) perusahaan. ROI juga
Rasio ini menunjukkan menggambarkan ukuran
efektivitas perusahaan dalam efektivitas manajemen dalam
menggunakan keseluruhan aktiva mengelola investasinya.
untuk menciptakan penjualan dan
mendapatkan laba. 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥
(EAIT)
𝑅𝑂𝐼 =
Penjualan (𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠) Total Aktiva (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 )
𝑇𝐴𝑇𝑂 = Total Aktiva (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠)
c. Return On Equity (ROE)
Rasio return on equity merupakan
b. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed rasio yang digunakan untuk
Assets Turn Over) mengukur laba bersih sesudah
Rasio perputaran aktiva tetap pajak dengan modal sendiri, ROE
merupakan rasio yang digunakan menunjukkan efisiensi
untuk mengukur berapa kali dana penggunaan modal sendiri.
yang ditanamkan dalam aktiva
tetap berputar dalam satu 𝑅𝑂𝐸 =
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (EAIT)
Ekuitas (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)
periode.
Penjualan (𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠)
𝐹𝐴𝑇𝑂 = Total Aktiva Tetap (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 )
Rasio Nilai Pasar (Market Value
Ratios)
Rasio nilai pasar adalah
Rasio Profitabilitas (Profitability merupakan rasio yang digunakan
Ratio) dalam memperkirakan nilai intrinsik
Rasio profitabilitas (nilai saham) perusahaan (Hery,
merupakan rasio yang digunakan 2012:144). Rasio pasar mengukur
untuk menilai kemampuan seberapa besar nilai pasar saham
perusahaan dalam mencari perusahaan dibanding dengan nilai
keuntungan (Kasmir, 2013:196). buku. Rasio pasar yang digunakan
Jenis-jenis rasio ini adalah: dalam penelitian ini adalah:
a. Profit Margin (Profit Margin On a. Earning Per Share (EPS)
Sales)
6

Rasio earning per share Menurut Syamsuddin dalam


menunjukkan berapa besar Esterlina (2017:42), rasio Debt to
keuntungan (return) yang Asset Ratio ialah rasio utang yang
diperoleh investor per lembar digunakan dalam mengukur
saham yang dimilikinya. perbandingan antara total utang
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥 (EAIT) dengan total aktiva.
𝐸𝑃𝑆 =
Jumlah Saham Beredar 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐴𝑅 = Total Aktiva

b. Price Earning Ratio (PER)


Menurut Sudana (2011:23), PER Hipotesis
digunakan investor untuk menilai H1: Terdapat perbedaan yang signifikan
prospek pertumbuhan perusahaan antara Rasio Likuiditas sesudah
mendatang yang ditunjukkan melakukan akuisisi dan sebelum
harga saham yang akan dibeli oleh melakukan akuisisi pada PT Plaza
investor untuk memperoleh laba Indonesia Realty Tbk, periode 2012-
perusahaan. 2018.
H2: Terdapat perbedaan yang signifikan
𝑃𝐸𝑅 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎𝑕𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛
Earning Per Share antara Rasio Aktivitas sesudah
melakukan akuisisi dan sebelum
Rasio Solvabilitas melakukan akuisisi pada PT Plaza
Menurut Kasmir (2013:150), Indonesia Realty Tbk, periode 2012-
Rasio Solvabilitas adalah rasio yang 2018.
digunakan untuk mengukur sejauh H3: Terdapat perbedaan yang signifikan
antara Rasio Profitabilitas sesudah
mana aktiva perusahaan dibiayai
melakukan akuisisi dan sebelum
dengan Utang. Rasio solvabilitas melakukan akuisisi pada PT Plaza
terdiri dari: Indonesia Realty Tbk, periode 2012-
a. Debt to Equity Ratio (DER) 2018.
Menurut Syamsuddin dalam H4: Terdapat perbedaan yang signifikan
Esterlina (2017:42), rasio Debt to antara Rasio Nilai Pasar sesudah
Equity Ratio digunakan untuk melakukan akuisisi dan sebelum
mengetahui jumlah pinjaman melakukan akuisisi pada PT Plaza
utang yang diberikan kreditur Indonesia Realty Tbk, periode 2012-
dibandingkan dengan jumlah 2018.
modal sendiri yang dimiliki oleh H5: Terdapat perbedaan yang signifikan
antara Rasio Solvabilitas sesudah
perusahaan.
melakukan akuisisi dan sebelum
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 = Total Ekuitas melakukan akuisisi pada PT Plaza
Indonesia Realty Tbk, periode 2012-
b. Debt to Asset Ratio (DAR) 2018.

III. METODE PENELITIAN


1. Jenis Penelitian dalam bentuk angka, lalu diberi
Jenis penelitian yang penjelasan atau pandangan
digunakan yaitu deskriptif terhadap data tersebut. Dalam
kuantitatif. Dalam penelitian ini penelitian ini variabel yang akan
dilakukan pengelolaan data diteliti adalah kinerja keuangan
7

perusahaan sebelum dan sesudah 5. Teknik Pengumpulan Data


akuisisi pada PT Plaza Indonesia Teknik pengumpulan data
Realty Tbk. penelitian ini yaitu dengan teknik
2. Populasi, Sampel, dan Teknik dokumentasi, yaitu
Sampling mengumpulkan data sekunder
Populasi dalam penelitian yang berasal dari BEI berupa
ini yaitu berupa laporan profil perusahaan PT Plaza
keuangan tahunan PT Plaza Indonesia Realty, Tbk dan
Indonesia Realty Tbk yang laporan keuangan perusahaan
listing di Bursa Efek Indonesia yang menjadi objek penelitian.
(BEI). 6. Teknik Analisis Data
Sampel dalam penelitian Teknik analisis yang
ini adalah bagian dari laporan digunakan penulis dalam
keuangan tahunan PT Plaza penelitian ini adalah teknik
Indonesia Realty Tbk sebelum analisis kuantitatif dan teknik
dan sesudah akuisisi periode analisis kualitatif.
2012-2018 yang terdiri dari Tahap-tahap analisis
neraca dan laporan laba/rugi dalam penelitian ini adalah:
perusahaan, yang menjadi dasar 1) Melakukan perhitungan
perhitungan dalam rumus kuantitatif terhadap variabel
matematik analisis rasio rasio likuiditas, rasio
likuiditas, rasio aktivitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas,
profitabilitas, rasio nilai pasar rasio nilai pasar dan rasio
dan rasio solvabilitas. solvabilitas.
Sampling yang digunakan 2) Memperbandingkan periode
dalam penelitian ini kinerja perusahaan sebelum
menggunakan teknik purposive dan sesudah akuisisi dengan
sampling (sampel bersifat menggunakan statistik
disengaja). deskriptif, uji normalitas serta
3. Pengukuran Variabel uji hipotesis.
Variabel yang digunakan 3) Uji hipotesis yaitu
dalam penelitian ini dalah kinerja Melakukan uji beda rata-rata
keuangan perusahaan yang untuk kelompok data sebelum
melakukan akuisisi. Varibel dan sesudah akuisisi. Uji
diukur menggunakan analisis hipotesis yang digunakan
rasio keuangan untuk menilai yaitu:
kinerja keuangan PT Plaza a. paired sampel t-test untuk
Indonesia Realty Tbk, sebelum data berdistribusi normal
dan sesudah melakukan akusisi. b. wilcoxon untuk data
4. Sumber Data berdistribusi tidak
Data yang digunakan normal.
dalam penelitian ini adalah data 4) Menginterpretasikan hasil
sekunder. Sumber data diperoleh dari analisis kinerja
dari PT Bursa Efek Indonesia perusahaan sebelum dan
dengan website resmi sesudah akuisisi menjadi
(www.idx.co.id). sebuah informasi.
8

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Penyajian Data
Tabel 1. DaftarRasio Keuangan Sebelum dan SesudahAkuisisi:
a. Rasio Likuiditas
Tahun Sebelum akuisisi Sesudah Akuisisi
No Rasio
2012 2013 2015 2016
1 Current Ratio (%) 119 110 167 90
2 Quick Ratio (%) 117 108 165 88
3 Cash Ratio (%) 54 61 108 42
Tahun Sebelum akuisisi Sesudah Akuisisi
No Rasio
2012 2013 2017 2018
1 Current Ratio (%) 119 110 117 124
2 Quick Ratio (%) 117 108 115 123
3 Cash Ratio (%) 54 61 59 76
Sumber : Data diolah (Microsoft Office Excel 2007)
b. Rasio Aktivitas:
Tahun Sebelum akuisisi Sesudah Akuisisi
No Rasio
2012 2013 2015 2016
1 Total Assets Turn Over (Kali) 0,43 0,34 0,35 0,36
2 Fixed Assets Turn Over (Kali) 0,53 0,43 0,48 0,44
Tahun Sebelum akuisisi Sesudah Akuisisi
No Rasio
2012 2013 2017 2018
1 Total Assets Turn Over (Kali) 0,43 0,34 0,35 0,33
2 Fixed Assets Turn Over (Kali) 0,53 0,43 0,44 0,47
Sumber : Data diolah (Microsoft Excel 2007)
c. Rasio Profitabilitas:
Tahun Sebelum akuisisi Sesudah Akuisisi
No Rasio
2012 2013 2015 2016
1 Net Profit Margin (%) 14 2 17 44
2 Return Of Investment (%) 6 1 6 16
3 Return Of Equity (%) 11 2 12 32
Tahun Sebelum akuisisi Sesudah Akuisisi
No Rasio
2012 2013 2017 2018
1 Net Profit Margin (%) 14 2 18 13
2 Return Of Investment (%) 6 1 6 4
3 Return Of Equity (%) 11 2 29 17
Sumber : Data diolah (Microsoft Excel 2007)
d. Rasio Nilai Pasar:
Tahun Sebelum akuisisi Sesudah Akuisisi
No Rasio
2012 2013 2015 2016
1 Earning Per Share (Rp) 66,12 9,39 78,79 204,40
2 Price Earning Rasio (Kali) 24,50 204,42 50,77 23,73
9

Tahun Sebelum akuisisi Sesudah Akuisisi


No Rasio
2012 2013 2017 2018
1 Earning Per Share (Rp) 66,12 9,39 80,64 60,43
2 Price Earning Rasio (Kali) 24,50 204,42 44,02 47,66
Sumber : Data diolah (Microsoft Excel 2007)
e. Rasio Solvabilitas:
Tahun Sebelum akuisisi Sesudah Akuisisi
No Rasio
2012 2013 2015 2016
1 Debt to Equity Ratio (%) 77 91 94 101
2 Debt to Asset Ratio (%) 43 48 48 50
Tahun Sebelum akuisisi Sesudah Akuisisi
No Rasio
2012 2013 2017 2018
1 Debt to Equity Ratio (%) 77 91 370 309
2 Debt to Asset Ratio (%) 43 48 79 76
Sumber : Data diolah (Microsoft Excel 2007)
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
a. Rasio Likuiditas
Periode (Tahun) Sig. ɑ Hasil
Sebelum (2012-2013) 0,491 0,05 Normal
Sesudah (2015-2016) 0,963 0,05 Normal
Sesudah (2017-2018) 0,481 0,05 Normal
Sumber : Data diolah (SPSS Statistics 21)
b. Rasio Aktivitas
Periode (Tahun) Sig. ɑ Hasil
Sebelum (2012-2013) 0,945 0,05 Normal
Sesudah (2015-2016) 0,923 0,05 Normal
Sesudah (2017-2018) 0,953 0,05 Normal
Sumber : Data diolah (SPSS Statistics 21)
c. Rasio Profitabilitas
Periode (Tahun) Sig. ɑ Hasil
Sebelum (2012-2013) 0,773 0,05 Normal
Sesudah (2015-2016) 0,724 0,05 Normal
Sesudah (2017-2018) 0,988 0,05 Normal
Sumber : Data diolah (SPSS Statistics 21)
d. Rasio Nilai Pasar
Periode (Tahun) Sig. ɑ Hasil
Sebelum (2012-2013) 0,878 0,05 Normal
Sesudah (2015-2016) 0,856 0,05 Normal
Sesudah (2017-2018) 0,977 0,05 Normal
Sumber : Data diolah (SPSS Statistics 21)
10

e. Rasio Solvabilitas
Periode (Tahun) Sig. ɑ Hasil
Sebelum (2012-2013) 0,939 0,05 Normal
Sesudah (2015-2016) 0,876 0,05 Normal
Sesudah (2017-2018) 0,862 0,05 Normal
Sumber : Data diolah (SPSS Statistics 21)
Tabel 3. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis:
Periode 2 tahun sebelum dengan 2 2 tahun sebelum dengan 3 dan
tahun sesudah akuisisi 4 tahun sesudah akuisisi
No. Rasio
Sig. ɑ Hipotesis Sig. ɑ Hipotesis
1 Rasio Likuiditas 0,376 > 0,1 Ditolak 0,077 < 0,1 Diterima
2 Rasio Aktivitas 0,374 > 0,1 Ditolak 0,337 > 0,1 Ditolak
3 Rasio Profitabilitas 0,086 < 0,1 Diterima 0,035 < 0,1 Diterima
4 Rasio Nilai Pasar 0,873 > 0,1 Ditolak 0,728 > 0,1 Ditolak
5 Rasio Solvabilitas 0,081 < 0,1 Diterima 0,119 > 0,1 Ditolak
Sumber : Data diolah (SPSS Statistics 21)

B. Pembahasan Hasil Penelitian menunjukan bahwa PT Plaza


1. Rasio Likuiditas Indonesia Realty, Tbk belum
Berdasarkan ringkasan rasio mengoptimalkan aktiva yang
keuangan PT Plaza Indonesia dimiliki untuk menghasilkan
Realty, Tbk rata-rata current penjualan yang lebih besar
ratio, quick ratio, dan cash ratio setelah melakukan akuisisi. Nilai
ketiganya mengalami FATO yang menurun
peningkatan setelah perusahaan mengindikasikan bahwa terdapat
melakukan akuisisi. Dapat perputaran yang lambat dari hasil
dikatakan sesudah PT Plaza kegiatan investasi yang telah
Indonesia Realty, Tbk melakukan dilakukan perusahaan, atau
akuisisi perusahaan semakin dengan kata lain terdapat
likuid, atau dengan kata lain penumpukan aktiva yang belum
kemampuan perusahaan setelah digunakan secara optimal oleh
akuisisi untuk melunasi perusahaan dalam menghasilkan
kewajiban (utang) jangka penjualannya.
pendeknya meningkat apabila 3. Rasio Profitabilitas
dibandingkan dengan sebelum Nilai rata-rata dari rasio
akuisisi. profitabilitas PT Plaza Indonesia
2. Rasio Aktivitas Realty, Tbk yang tercermin
Berdasarkan Ringkasan rasio dalam NPM, ROI, dan ROE
keuangan PT Plaza Indonesia mengalami penurunan yang
Realty, Tbk rata-rata TATO dan sangat signifikan setelah
FATO keduanya mengalami perusahaan melakukan akuisisi.
penurunan setelah perusahaan Perusahaan sempat mengalami
melakukan kegiatan akuisisi. penurunan laba berturu-turut di
Nilai TATO yang menurun dapat tahun 2017 dan 2018, sehingga
11

dapat dikatakan bahwa motif adanya perbedaan sebelum dan


akuisisi perusahaan untuk sesudah akuisisi hanya pada rasio
meningkatkan keuntungan profitabilitas dan rasio solvabilitas.
dengan melakukan akuisisi Sedangkan rasio likuiditas, aktivitas
belum dapat tercapai selama dan nilai pasar tidak menunjukkan
periode pengamatan. adanya perbedaan kinerja keuangan
4. Rasio Nilai Pasar sebelum dan sesudah akuisisi. Hasil
Ringkasan rasio keuangan PT ini sejalan dengan penelitian yang
Plaza Indonesia Realty, Tbk rata- dilakukan oleh Aprilia dan Hening
rata nilai EPS dan PER (2015) yang berjudul “Perbandingan
perusahaan mengalami Kinerja Keuangan Sebelum dan
peningkatan setelah perusahaan Sesudah Akuisisi pada Perusahaan
melakukan akuisisi. Peningkatan Manufaktur”, menunjukkan bahwa
ini dapat mengindikasikan rasio profitabilitas yang diukur
adanya keuntungan dan dengan ROA, ROE, dan NPM
meningkatnya pendapatan yang menunjukkan perbedaan yang
akan diterima investor yang signifikan.
sudah berinvestasi di perusahaan Adapun hasil pengujian pada 2
sesudah dilakukannya akuisisi tahun sebelum akuisisi (2012-2013)
apabila dibandingkan dengan dengan 3 dan 4 tahun sesudah
pendapatan investor pada akuisisi (2017-2018), rasio yang
sebelum perusahaan melakukan menunjukkan adanya perbedaan
akuisisi. sebelum dan sesudah akuisisi hanya
5. Rasio Solvabilitas pada rasio likuiditas dan
Nilai rata-rata rasio profitabilitas. Sedangkan rasio
solvabilitas yang tercermin dari aktivitas, nilai pasar dan solvabilitas
DAR dan DER menunjukan tidak menunjukkan adanya
adanya kenaikan rata-rata perbedaan kinerja keuangan sebelum
sesudah perusahaan melakukan dan sesudah akuisisi. Hasil ini
kegiatan akuisisi, meningkatnya sejalan dengan penelitian yang
rasio ini dapat menunjukan dilakukan oleh Safira dan
meningkatnya pendanaan Sulasmiyati (2019) dengan judul
perusahaan yang didanai oleh “Analisis kinerja keuangan sebelum
utang, hal ini berarti risiko dan sesudah akuisisi pada
perusahaan untuk tidak dapat perusahaan pengakuisisi (Studi kasus
membayar hutangnya meningkat pada PT. XL Axiata, Tbk tahun
sesudah perusahaan melakukan 2011-2017)” dimana hasil yang
kegiatan akuisisi. diperoleh menunjukkan bahwa
Pengujian hipotesis penelitian ini terdapat perbedaan kinerja keuangan
yaitu dilakukan dengan uji beda perusahaan sebelum dan sesudah
menggunakan paired sample t-test, akuisisi pada rasio likuiditas,
hasilnya dapat dilihat bahwa sedangkan rasio aktivitas, rasio
pegujian hipotesis pada 2 tahun profitabilitas, dan rasio pasar tidak
sebelum akuisisi (2012-2013) dengan menunjukkan adanya perbedaan
2 tahun sesudah akuisisi (2015- kinerja keuangan sebelum dan
2016), rasio yang menunjukkan sesudah melakukan akuisisi, bahkan
12

menunjukkan adanya penurunan sama-sama cukup berfluktuasi,


kinerja. ada rasio yang membaik namun
Berdasarkan hasil pengujian di sisi lain ada juga yang
hipotesis dan analisis rasio keuangan menurun sehingga akuisisi yang
dalam menilai perbedaan kinerja dilakukan belum bisa dikatakan
keuangan perusahaan sebelum dan berdampak baik secara
sesudah akuisisi pada PT. Plaza keseluruhan terhadap kinerja
Indonesia Realty, Tbk, menunjukkan keuangan perusahaan.
akuisisi yang dilakukan belum bisa 3. Tujuan akuisisi dalam
dikatakan berdampak baik secara meningkatkan kinerja keuangan
keseluruhan terhadap kinerja PT Plaza Indonesia Realty, Tbk
keuangan perusahaan. yang belum dapat tercapai pada
penelitian ini disebabkan oleh
V. KESIMPULAN DAN SARAN adanya permasalahan-
Kesimpulan permasalahan yang terjadi
1. Pengujian hipotesis untuk didalam perusahaan maupun
melihat perbedaan kinerja diluar perusahaan setelah
keuangan 2 tahun sebelum dan 4 melakukan akuisisi.
tahun sesudah akuisisi dengan Saran
menggunakan uji paired sample 1. Bagi perusahaan, pemilik dan
t-test menunjukkan bahwa, manajemen perusahaan
berdasarkan rasio profitabilitas sebaiknya dalam memilih target
terdapat perbedaan kinerja perusahaan yang akan diakuisisi
keuangan pada 2 tahun sebelum harus lebih selektif dalam
dan 4 tahun sesudah melakukan pengambilan keputusan, yaitu
akuisisi. Rasio solvabilitas dengan mempertimbangkan
menunjukkan perbedaan kinerja aspek-aspek yang menjadi faktor
keuangan pada 2 tahun sebelum keberhasilan maupun kegagalan
dan 2 tahun sesudah akuisisi,dan akuisisi terlebih dahulu.
rasio likuiditas menunjukkan 2. Bagi investor, ketelitian dan
perbedaan pada 2 tahun sebelum berhati-hati saat akan melakukan
dengan 3 dan 4 tahun sesudah investasi merupakan hal yang
akuisisi. Sedangkan, rasio wajib dilakukan oleh investor,
aktivitas dan rasio nilai pasar agar tidak salah langkah dalam
tidak menunjukkan adanya pengambilan keputusan investasi.
perbedaan kinerja keuangan Investor harus bisa melihat
sebelum dan sesudah perusahaan prospek di masa yang akan
melakukan akuisisi. datang bagi perusahaan yang
2. Rasio keuangan yang diukur akan melakukan akuisisi, karena
dengan rasio likuiditas, rasio akuisisi tidak selalu memberikan
aktivitas, rasio profitabilitas, keuntungan ataupun dampak
rasio nilai pasar dan rasio yang positif.
solvabilitas menunjukkan bahwa 3. Bagi peneliti selanjutnya,
pada periode 2 tahun sebelum diharapkan agar mengembangkan
dan 4 tahun sesudah akuisisi pada penelitian ini dengan menambah
PT Plaza Indonesia Realty, Tbk jumlah sampel perusahaan yang
13

melakukan akuisisi dan (JAB), Vol 47 No.2, Pg


menggunakan masa pengamatan 39-48.
yang lebih panjang, sehingga
memudahkan dalam mencari Firdaus, J., dan Yuniati, T. 2016.
perbedaan yang terjadi pada Analisis Kinerja
perusahaan yang melakukan Keuangan Sebelum dan
akuisisi dan mendapat gambaran Sesudah Akuisisi pada PT
secara umum yang lebih baik. Kalbe Farma Tbk. Jurnal
Ilmu dan Riset
Daftar Pustaka Manajemen, Vol 5 No.1,
Allfian, A. D., dan Triyonowati. Pg 1-18.
2015. Analisis Perbedaan
Kinerja Keuangan Ghozali, P. D. H. I. 2016. Aplikasi
Sebelum Dan Sesudah Analisis Multivariate
Akuisisi Pada PT. Jasa dengan Program IBM
Marga,Tbk. Jurnal Ilmu SPSS 23.Semarang:
dan Riset Manajemen,Vol Badan Penerbit
4 No.12. Universitas Diponegoro.
Aprilia, N. S., dan Hening W.O. Harahap, Sofyan Syafri. 2011.
2015. Perbandingan Analisis Krits atas
Kinerja Keuangan Laporan Keuangan. Edisi
Sebelum Dan Sesudah Kesepuluh. Jakarta: PT.
Akuisisi Pada Perusahaan Raja Grafindo Persada.
Manufaktur. Jurnal Ilmu
dan Riset Manajemen,Vol Haryani, Iswi, Serfianto, dan Cita
4 No.12. Y.S. 2011. Merger,
Akuisisi, Konsolidasi &
Budiadi, S., Purwohandoko, dan Pemisahan Perusahaan:
Asandimitra, N. 2007. Cara Cerdas
Manajemen Keuangan II. Mengembangkan &
Surabaya: Unesa Memajukan Perusahaan.
University Press. Ctk 1. Jakarta: Visimedia.
Djumingan. 2011. Analisis Laporan Hermawan, Asep dan Husna Leila
Keuangan. Jakarta: PT Yusran. 2017. Penelitian
Bumi Aksara. Bisnis Pendekatan
Kuantitatif. Depok:
Esterlina, P dan Nila Nuzula, F. Kencana.
2017. Analisis Kinerja
Keuangan Perusahaan Hery. 2012. Analisis Laporan
Sebelum Dan Sesudah Keuangan. Jakarta: PT
Merger Dan Akuisisi. Bumi Aksara.
Malang: Jurnal
Administrasi Bisnis Husnan, S., dan Pudjiastuti, E. 2006.
Dasar-dasar Manajemen
14

Keuangan Edisi Kelima. (JAB), Vol.73 No.1, Pg


Yogyakarta: UPP STIM 11-20.
YKPN.
Sawir, A. 2005. Analisis Kinerja
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan dan
Keuangan. Jakarta: PT Perencanaan Keuangan
Raja Grafindo Persada. Perusahaan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Keown, A. J., Martin, J. D., Petty, J.
W., dan Scott, D. F. J. Sudana, I. M. 2011. Manajemen
2010. Manajemen Keuangan Perusahaan
Keuanagan : Prinsip dan Teori dan
Penerapan Edisi 10 Jilid Praktek.Surabaya:
2. Jakarta: Indek. Penerbit
Erlangga.
Margaretha, F. 2011. Manajemen
Keuangan Untuk Manajer Sugiyono, P. D. 2013. Statistika
Non Keuangan.Jakarta : Untuk Penelitian.
Erlangga. Bandung: CV. Alfabeta.
Moin, A. 2010.Merger, Akusisi, dan Sutrisno. 2009. Manajemen
Divestasi. Jilid Satu. Keuangan Teori, Konsep
Yogyakarta: Ekonisia. dan Aplikasi. Yogyakarta:
Ekonisia.
Munawir, S. 2014. Analisa Laporan
Keuangan (Edisi 4). Syamsuddin, Lukman. 2009.
Yogyakarta: Liberty. Manajemen Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT.
Pernyataan Standar Akuntansi Raja Grafindo Persada.
Keuangan. 2010.
Kombinasi Bisnis. No.22. Tampubolon, Manahan. 2013.
Diakses di http://www.e- Manajemen Keuangan
akuntansi.com/kombinasi Lanjutan. Jakarta: Mitra
-bisnis/. Wacana Media.
Safira, E dan Sri Sulasmiyati.2019. Http://www.beritasatu.com, diakses
Analisis Kinerja pada 10 oktober 2019.
Keuangan Sebelum dan Http://www.duniainvestasi.com,
Sesudah Akuisisi pada diakses 11 Januari 2020.
Perusahaan Pengakuisisi Http://www.idx.co.id, diakses pada
(Studi pada PT Xl Axiata 11 oktober 2019.
Tbk Tahun Periode 2011- Http://www.kppu.go.id, diakses 10
2017). Malang: Jurnal oktober 2019.
Administrasi Bisnis Http://www.plazaindonesiarealty.co
m, diakses pada 11
oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai