SOSIOLOGI
Maximilian Karl Emil Weber atau yang dikenal dengan nama Max Weber
merupakan salah seorang sosiolog Jerman. Lalu ada satu fakta menarik tentang Max
Weber meski dia adalah salah satu bapak sosiologi, namun dia sendiri melihat dirinya
bukan sebagai sosiolog, melainkan sebagai sejarawan.
Tindakan Sosial
Max Weber mengatakan bahwa yang dipelajari oleh sosiologi adalah tindakan
sosial. Menurutnya suatu tindakan manusia dapat dikatakan tindakan sosial apabila
memiliki arti subyektif. Tindakan tersebut dihubungkan dengan tingkah laku orang
lain dan diorientasikan kepada kesudahannya. Yang termasuk dalam tindakan sosial
bukanlah tindakan terhadap objek-objek bukan manusia, seperti halnya bertukang
kayu atau juga tindakan batiniah seperti bersemedi.
Lalu, tidak semua tindakan kontak dengan manusia lain merupakan tindakan sosial.
Kelakukan massa dengan individu-individu yang dipengaruhi oleh anggota lainnya
secara pasif juga bukan termasuk tindakan sosial. Tindakan sosial sendiri juga
merupakan kegiatan individu dan tidak pernah merupakan tindakan kelompok.
Weber menyebutkan dengan istilah bangunan sosial (soziale gebilde), seperti
kegiatan negara, perkumpulan, dan juga perusahaan-perusahaan.
Konflik Sosial
Dalam analisa yang dilakukan Weber terhadap masyarakat, konflik menduduki
tempat sentral. Konflik adalah unsur dasar dari kehidupan manusia dan tidak dapat
dihilangkan dari kehidupan budaya manusia. Pada dasarnya manusia mungkin bisa
merubah sarana-sarana, obyek, asas-asas, atau pendukung-pendukungnya, namun
tidak bisa membuang konflik itu sendiri.
Konflik terletak di dasar integrasi sosial maupun perubahan sosial. Hal ini terlihat
paling nyata dalam politik, seperti perjuangan demi mencapai kekuasaan, dan dalam
persaingan ekonomi.
Teori strukturasi yang menilai struktur masyarakat ini tidak menghilangkan unsur dari
perspektif teori yang sudah ada. Selanjutnya pada teori ini menjelaskan jika masyarakat atau
individu memiliki hak untuk menentukan apa yang diinginkan, tanpa terikat oleh sistem yang
ada. Tidak hanya itu, sistem dan individu juga saling memengaruhi. Hal ini dikarenakan
sistem dan individu dipandang sebagai suatu hal yang berbeda. Sehingga menimbulkan
dualitas. Strukturasi juga disebut sebagai kegiatan sosial yang melintasi waktu dan ruang
karena adanya dualitas srtuktur.
Pada dasarnya objek kajian sosiologi terbagi dalam dua jenis, yaitu:
Hal yang termasuk dalam objek material kajian sosiologi adalah segala yang
berkenaan dengan masyarakat, baik secara fisik maupun non-fisik. Termasuk semua
hal yang berpengaruh pada kehidupan sosial manusia, misal gejala sosial dan
asosiasinya dengan hubungan bermasyarakat. Seluruh peristiwa yang memunculkan
interaksi, baik antar individu, kelompok, atau antara individu dengan kelompok
termasuk dalam objek material sosiologi.
Sebagai pelengkap, objek formal sosiologi hadir untuk menelaah korelasi dari setiap
interaksi yang terjadi pada masyarakat. Objek formal berfokus pada cara pandang
yang mana digunakan sebagai kacamata dalam memahami manusia sebagai makhluk
sosial.