Anda di halaman 1dari 11

KRITIK TERHADAP ALIRAN SOSIALISME (TERMASUK

KOMUNISNE)

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ekonomi


mesjid

Dosen Pengampu : Suharna S.E, M.Ak

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

FABIAN DWIYANTI (D2.1901561)


INDRI SRI RAHAYU (D2.1901573)
LINLIN SINAR SURYA (D2.1901582)
ZIA KHAIRUNNISA JUHAYAT (D2.1901634)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


SEBELAS APRIL SUMEDANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah tentang "Kritik terhadap aliran sosialisme (termasuk komunisme)"

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya makalah
ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penulis, menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari


penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
penulis dengan rendah hati menerika saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.

Penulis berharap, semoga makalah yang penulis susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Sumedang, April 2021

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman judul………………………………………………………………………..
Kata pengantar…………………………………………………………………...vii
Daftar isi…………………………………………………………………………viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang……………………………………………………………..….1
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………..…1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Aliran sosialisme berusaha menjadikan kesamaan (equity) secara
riil………………………………………………………………………………….3
2.2 Penghapusan pemilikan pribadi (private property) dalam
sosialisme………………………………………………………………………….4
2.3 Pengaturan produksi & distribusi secara kolektif dalam
sosialisme………………………………………………………………………….5
2.4 Teori sosialisme Karl
Marx……………………………………………………………………………….5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………7
3.2 Saran…………………………………………………………………………..7

Daftar Pustaka……………………………………………………………………..8

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut bahasa, sosialisme berasal dari kata social (kemasyarakatan),


sedangkan menurut istilah merupakan paham atau ajaran kenegaraan yang berusaha
supaya harta benda, industri, dan perusahaan menjadi milik negara. Michael Upshall
mengkategorikan socialisme sebagai ideologi politik. Menurut dia, sosialisme
digunakan sebagai nama gerakan yang memperjuangkan kembalinya kelas
masyarakat tertentu, berkaitan dengan kepemilikan umum yang dikuasai oleh kaum
kapitalis. Sosialisme identik dengan komunisme dan anarkisme.
Sosialisme sebagai ideologi politik semestinya tidak bertolak belakang dengan
fakta, seperti kapitalisme, sekalipun keduanya sama-sama berawal dari masalah
ekonomi, dan menjadikan pembahasan ekonomi sebagai kajian yang paling menonjol
di dalamnya. Akan tetapi kurang mencukupi jika memahami sosialisme hanya dalam
wacana ekonomi, karena sosialisme merupakan sebuah ideologi.
Komunisme dalam pengertiannnya adalah suatu sistem sosial ekonomi yang
didasarkan pada kepemilikan komunal dan produksi barang, baik dalam bentuk
pemerintahan maupun dalam kehidupan. Slogan yang terkenal yaitu ‘dari setiap orang
sesuai kemampuan, bagi setiap orang sesuai kebutuhan ‘from each in line with his
abilities, to every in line with his needs’ (Simon, 1996: 70).
Demikian pula Wilczynski (1981: 92) yang sependapat bahwa slogan tersebut
merupakan definisi singkat untuk menjelaskan istilah komunisme. Ia menambahkan
sebanyak tiga belas slogan definisi lain dari Lenin, Mao Zedong, Raymond Aron,
Sigmund Freud, Khruschev, Armytage, Tozer, Herzen, Djilas, Murray dan Nixon.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana penjelasan tentang aliran sosialisme berusaha menjadikan


kesamaan (equity) secara riil?
2. Bagaimana penghapusan pemilikan pribadi (private property) dalam
1
sosialisme?
3. Bagaimana pengaturan produksi dan distribusi secara kolektif dalam
sosialisme?
4. Bagaimana penjelasan tentang teori sosialisme karl marx?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui aliran sosialisme berusaha menjadikan kesamaan (equity) secara


riil
2. Mengetahui penghapusan pemilikan pribadi (private property) dalam
sosialisme
3. Mengetahui pengaturan produksi dan distribusi secara kolektif dalam
sosialisme
4. Mengetahui teori sosialisme karl marx

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Aliran Sosialisme Berusaha Menjadikan Kesamaan (equity) Secara Riil

Bentuk kesetaran (equality) yang ingin diwujudkan sampai saat ini masih
diperselisihkan oleh kaum sosialis. Ada yang menyebutkan dengan Kesetaraan
Arimentik, yaitu kesetaraan dalam segala hal yang bisa dimanfaatkan, dimana setiap
individu dierikan sesuatu yang sama dengan individu yang lain. Kelompok lain
menyebutnya dengan kesetaraan sosial, yaitu pembagian hasil kerja yang dilakukan
sesuai dengan keperluan masing-masing, dan pembagian kerja sesuai dengan
kemampuan.
Kesamaan ini dapat diwujudkan bila konsep ini diterapkan. Masing-masing (akan
diberikan pekerjaan) sesuai dngan kemampuannya, dan masing-masing mendapatkan
sesuatu sesuai dengan keperluannya. Dan juga ada yang menyatakan bahwa
kesamaan tersebut tentunya dilihat dari sesuainya alat-alat distribusi dengan konsep :
Masing-masing sesuai dengan kemampuannya atau kesanggupannya, dan
masing-masing sesuai dengan aktivitasnya. Kesamaan tersebut benar-benar akan
terwujud kalau setiap orang dibekali dengan alat-alat distribusi yang sama dengan
orang lain.
Dari segi kesamaan (equality) yang hendak diwujudkan dalam sosialisme adalah
kesetaraan barang dan jasa atau kesetaraan barang dan jasa atau kesetaraan total. Ide
ini jelas mustahil diwujudkan, karena konsep ini merupakan khayalan atau hipotesis
yang mengada- ada. Karena kesetaraan, dari sepi bahwa antara A dan B mesti sama
itu tidak mungkin terjadi, sehingga kesetaraan ini benar - benar tidak akan mungkin
terjadi. Sebab, menurut fitrah manusia memang berbeda kekuatan jasmani dan
intelektual serta keperluannya. Oleh karena itu, perbedaan kekayaan yang dimiliki
oleh manusia,serta perbedaan dalam memperoleh jasa dan alat-alat produksi adalah
masalah yang pasti terjadi.
Sehingga setiap usaha untuk menyamaratakan pasti akan gagal, karena hal itu
bertentangan dengan fitrah ketidaksamaan yang ada pada manusia.

3
Aspek kehidupam Ideologi sosialisme
Asas Materalisme
Sumber hukum dan sistem Akal manusia
Bagaimana hukum dan sistem dilahirkan? Dari alat-alat produksi
Standard perbuatan Dialektika materialisme
Pandangan tentang kebahagiaan Hedonisme (kepuasan material semata)
Metode mewujudkan manfaat dan Kontradiksi
kebahagiaan
Kehidupan individu dalam masyarakat Individu mengalami perubahan mengikuti
perubahan benda

2.2 Penghapusan Pemilikan Pribadi (private property) dalam Sosialisme

Dalam konteks penghapusan kepemilikan pribadi terdiri dari beberapa mazhab.


mazhab komunisme yang berpendapat bahwa kepemilikan individu harus dihilangkan.
Mazhab sosialisme kapital berpendapat bahwa kepemilikan individu yang berkaitan
dengan barang-barang modal atau alat-alat distribusi itulah yang dihapus, seperti
tanah, industri, rel kereta api, jalan raya, tambang dan sebagainya.
Mengenai penghapusan kepemilikan individu secara mutlak juga bertentangan
dengan fitrah manusia. Hal ini karna kepemilikan merupakan salah satu aspek dari
naluri untuk mempertahankan diri sehingga senantiasa ada dalam diri.
Mazhab ini disebut juga sosialisme pertanian. Ada juga yang mengatakan
“Hendaklah dikaji setiap situasi bila ada kemaslahatan umum yang mengupayakan
perubahan status milik pribadi menjadi milik umum termasuk menentukan aktivitas
para pemilik dalam berbagai situasi, agar para penguasa membuat kebijakan yanag
tertinggi dalam hal sewa dan ketentuan terendah untuk upah sementara para pekerja
dibebaskan mendapatkan modal dan sebagainya”
Mustahil bila kepemilikan indivitu dihapus karna akan berkaitan erat dengan
naluri manusia yang tidak mungkin dapat dicabut dalam diri manusia. Oleh karna itu
mesti dilakukan dengan cara mencari jalan untuk mengatur naluri tersebut dan bukan
menghapuskannya.

4
2.3 Pengaturan Produksi dan Distribusi secara Kolektif dalam Sosialisme

Pengaturan tentang produksi dan distribusi dalam sistem ekonomi sosialis terdiri
dari beberapa pendapat. Mazhab guild socialism menyatakan, bahwa pengaturan
tentang produksi dan distribusi diwujudkan dengan bekerja, yaitu tenaga kaum buruh
itu sendiri, yang antara lain dilakukan dengan merusak alat-alat produksi,
menyebarkan ide vandalis kepada kaum buruh, serta upaya merealisasikannya.
Sosialisme marxisme menyebut proses tersebut sebagai hukum perubuhan dalam
masyarakat atau yang disebut dengan metode kontradiksi. Adapun sosialisme negara
menyatakan perlunya kajian terhadap semua keadaan yang memungkinkan terjadinya
perubahan kepemilikan individu menjadi milik umum yang biasanya dikenali dengan
istilah nationalizatin.
Dalam masalah pengaturan produksi dan distribusinya secara kolektif
sebenarnya tidak boleh dilakukan dengan cara menciptakan kekacawan ditegah
masyarakat atau dengan menciptakan dendam maupun permusuhan antar sesama
mereka dikarnakan cara seperti ini bukan cara untuk mengatur sistem produksi atau
distribusi secara kolektif.
Ada pun untuk mengatur produksi dan distribusinya perlu dilakukan dengan
menggunakan undang-undang dan penyelesaian masalah yang benar, asas yang benar,
serta sesuai dengan fakta permasalahannya. Sosialisme kadang kala bersandar pada
gejolak dan guncangan dikalangan kaum buruh dan kadang kala bersandar pada
perubahan secara materi juga kadang kala pada peraturan undang-undang yang
digunakan tapi tidak dilandaskan pada landasan yang kokoh.
Inilah penjelasan tentang sosialisme secara umum, sedangkan mengenai
kekeliruan sosialisme Marxisme secara umum dapat dikembalikan kepada kekeliruan
karena menjadikan hipotesis atau khayalan sebagai asa berfikir, sehingga secara teori
banyak bertolak belakang dengan fakta yang ada.

2.4 Teori Sosialisme Karl Marx

Pemikiran Marx tentang sosialisme lahir dari situasi politok represif di Prusia
atau Jerman, pada masa itu telah menghapus kebebasan manusia.

5
Dasar pemikiran itu dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana membebaskan manusia dari penindasan sistem polotik reaksioner.
2. Bagaimana menghilangkan keterasingan manusia atas dirinya sendiri.
3. Akibat penguasaan atas diri manusia yang membentuk kelas penguasa dan
kelas yang tereksploitasi.

Namun sistem kapitalis menjungkirbalikkan makna pekerjaan menjadi sarana


eksploitasi. Marx mengklaim bahwa sosialismenya merupakan sosialisme ilmiah yang
tidak hanya didorong oleh cita-cita moral melaikan berdasarkan pengetahuan ilmiah
tentang hukum-hukum perkembangan masyarakat. Tema besar dalam pemikiran Marx
sebenarnya berkisar pada konsep kritik atas ekonomi politik.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut bahasa, sosialisme berasal dari kata social dan sedangkan menurut
istilah merupakan paham atau ajaran kenegaraan yang berusaha supaya harta benda,
industri dan perusahaan menjadi milik negara. Sosialisme pun identik dengan
komunisme dan anarkisme.

3.2 Saran

Dalam materi ini sebaiknya harus banyak mencari referensi tentang sistem
ekonomi dan ideologi-ideologi nya dan juga memperbanyak referensi lainnya agar
makalah yang dibuat pun dapat mudah dipahami oleh para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Shalahuddin M. , 2018, Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis dan Kapitalis,


Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 5 April 2021
Rachmawati Fadhilah, 2020, Kritik Terhadap Konsep Ideologi Komunisme Karl
Marx, Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Program Pascasarjana Universitas Darussalam
Gontor, Indonesia, Vol 1 No 1 66-78, 6 April 2021

Anda mungkin juga menyukai