Anda di halaman 1dari 10

Makalah

KONSEP PEMIKIRAN SOSIALISME


SEBELUM PERIODE MARX

Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Perekonomian


Yang dibimbing oleh Hendra Setyawan, M. Pd

Disusun oleh:
Ahmad Saifulloh (2121001420073)
Arifin Nur Cahyo (2131001420040)
Arum Novita Sari (2131001420021)
Erlian Desy Ririanti (2132001420118)
Yuga Eko Wahyono (2111000420025)

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA


JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI DAN KEWIRAUSAHAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2014
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr. Wb.


Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan dalam penyusunan makalah yang berjudul “Konsep Pemikiran Sosialisme
Sebelum Periode Marx” ini dengan baik dan benar. Tak lupa, penulis juga ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Hendra Setyawan, M.Pd selaku dosen pembimbing
2. Teman-teman yang senantiasa bekerjasama dengan baik, dan
3. Orang tua kami yang selalu mendukung.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan penulisan makalah ini. Dengan
begitu, penulis sangat mengharap atas saran, kritik dan masukan yang membangun demi
kemajuan penulis dalam menyusun makalah-makalah selanjutnya.

Dan terakhir, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri
tentunya. Terima kasih atas segala perhatiannya.

Malang, Maret 2014

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar isi
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan

PEMBAHASAN
1. Definisi Sosialisme
2. Konsep Pemikiran Sosialisme Sebelum Marx
3. Konsep Sosialisme Utopis
4. Konsep Sosialisme Komunitas Bersama

PENUTUP
1. Kesimpulan

Daftar Rujukan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum munculnya sistem ekonomi sosialisme, dunia barat telah mapan


menggunakan sistem ekonomi kapitalis. Banyak bermunculan tokoh pemikir ekonomi
kapitalis, seperti Robert Malthus, David Ricardo, J.B. Say, dan J.S. Mill. Mereka tergabung
kedalam mahzab klasik yang dimotori oleh Adam Smith. Pemikiran mereka lebih
berorientasi kepada sistem ekonomi pasar, atau liberal, atau kapitalis.

Sistem liberalisme-kapitalisme menimbulkan banyak kontroversi, karena pada


prakteknya kaum borjuis (bangsawan) yang lebih diuntungkan. Ini terlihat dari penguasaan
mereka atas negara. Oleh mereka negara dijadikan sebagai kekuatan dan alat pemaksa
untuk mengatur organisasi ekonomi politik dan kemasyarakatan guna memenuhi berbagai
kepentingan mereka.

Kaum borjuis berada pada puncak perekonomian, kepemilikan akan modal yang besar
membuat mereka bertindak semaunya. Hal ini mendapat tentangan dari kaum proletar
(buruh), yang hidupnya semakin tertindas.

William Blake (1775-1827) menggambarkan bahwa kapitalisme telah merusak


keadaan Inggris yang semula damai, kemudian membawa masyarakat ke arah hidup penuh
persaingan dan perkelahian .

Berangkat dari kenyataan dimana kapitalisme tidak membawa keadilan bagi


masyarakat dan hanya menguntungkan segelintir orang (kaum borjuis), maka muncullah
para pemikir-pemikir ekonomi baru yang lebih berorientasi pada kesejahteraan masyarakat
berdasar azas keadilan dalam perekonomian. Ajaran-ajaran mereka lebih dikenal dengan
sosialisme.

Pemikiran-pemikiran ekonomi beraliran sosialis secara garis besar dapat dibagi atas
tiga kelompok:

1. Kelompok pemikir sosialis sebelum Marx.

2. Pandangan Marx dan Engels.


3. Kelompok pemikir sosoalis sesudah Marx.

Dari kelompok pertama (sosialisme sebelum Marx) sendiri dapat dibagi atas kelompok
pemikir sosialis yang cenderung “utopis” dan kemlompok pemikir yang mencoba
merelaisasi gagasan-gagasan mereka dengan membentuk komunitas-komunitas bersama.

Nah, pada kesempatan kali ini, penulis ingin membahas lebih lanjut mengenai satu
pokok bahasan utama yaitu “Pemikiran Sosialisme Sebelum Marx”. Terlebih membahas
juga mengenai defisini sosialisme itu sendiri yang akan dibahas pada bab berikutnya.

1.2. Rumusan Masalah

Pada makalah ini penulis memiliki beberapa rumusan masalah yang perlu dijawab,
antara lain sebagai berikut:
1. Apa itu Sosialisme?
2. Bagaimana Konsep Pemikiran Sosialisme sebelum Marx?
3. Bagaimana dengan Konsep Sosialisme Utopis?
4. Bagaimana pula Konsep Sosialisme Komunitas Bersama?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah “Pemikiran Sosialisme Sebelum Marx” yang


diingin dicapai penulis, yaitu:
5. Memahami tentang Definisi Sosialisme.
6. Mengetahui Konsep-konsep Pemikiran Sosialisme yang Ada Sebelum Marx.
7. Mengenal tentang Konsep Sosialisme Utopis
8. Mendeskripsikan tentang Konsep Sosialisme Komunitas Bersama.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sosialisme dan Komunisme

Istilah sosialisme dapat merepresentasikan banyak arti. Selain sistem ekonomi, juga
menunjukkan aliran falsafah, ideologi, cita-cita, ajaran-ajaran atau gerakan. Menurut J.S.
Mill, secara sempit sosialisme ialah kegiatan menolong orang-orang yang tak beruntung
dan tertindas.

Secara luas, sosialisme diartikan sebagai bentuk perekonomian yang pemerintahannya


paling kurang bertindak sebagai pihak yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat
untuk mengelola perekonomian, termasuk kewenangan untuk menguasai unit produksi
yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan menghilangkan kepemilikan oleh swasta
(Brinton, 1981).

Jadi, sistem ini mengharuskan akan adanya kepemilikan secara kolektif terhadap
sumber-sumber produksi. Dengan defisini tersebut, sosialisme bisa mencakup asosiasi-
asosiasi kooperatif maupun pemilikian dan pengoperasian oleh pemerintah. Seperti halnya
negara eks Soviet dan Inggris (yang dikuasai oleh partai buruh) dapat dimasukkan ke
dalam sistem sosialis.

Bagaimana dengan komunisme? Karena istilah sosialisme sering muncul bersamaan


dengan komunisme. Pada dasarnya istilah komunisme dan sosialisme tidak banyak
perbedaannya, bahkan Marx menggunakannya secara bergantian.

Istilah ”komunisme” pertama kali muncul sejak meletusnya revolusi Bolshevik tahun
1917. Menurut Brinton (1981), sosialisme menggambarkan pergeseran milik kekayaan dari
swasta ke pemerintah yang berlangsung secara perlahan-lahan melalui prosedur pemerintah
dengan memberikan kompensasi kepada swasta. Sedangkan pada komunisme peralihan
kepemilikan dilakukan secara cepat dan paksa tanpa memberikan kompensasi. Jadi,
walaupun tujuan yang akan dicapai sama, tetapi cara yang digunakan berbeda.
Dapat dikatakan bahwa komunisme adalah bentuk sosialisme yang paling ekstrem.
Karena untuk mencapai masyarakat komunis yang dicita-citakan diperoleh melalui suatu
revolusi. Sistem sosialisme-komunisme sering juga disebut sistem ”perekonomian
komando” atau sistem ”ekonomi totaliter”, karena negara mutlak menguasai unit-unit
ekonomi.

2.2 Konsep Pemikiran Sosialisme sebelum Marx

Aliran sebelum Marx sering dimasukkan kedalam “sosialis”, sedangkan sosialisme


yang dikembangkan oleh Marx sendiri digolongkan ke dalam “komunis”.

Sosialisme yang berkembang sebelum Marx lebih bersifat utopis atau bisa dikatakan
masih berada dalam angan-angan, walaupun ada beberapa tokoh aliran ini yang berusaha
untuk mewujudkannya menjadi sebuah kenyataan.

Karenanya pemikiran sosialisme pada periode ini dibagi atas dua konsep. Yaitu
sosialisme utopis dan sosialisme komunitas bersama.

2.3 Sosialisme Utopis

Sosialisme bukan hal yang baru, gagasan ini sudah ada sejak jaman Yunani kuno,
dimana Plato berpendapat bahwa negara hanya akan baik kalau dipimpin dan diperintah
oleh orang-orang baik serta negarawan ulung, yang disaring dari seluruh anggota
masyarakat. Karena gagasannya ini Plato dianggap sebagai pendiri ajaran sosialisme.
Menurut Plato, sistem pemerintahan yang baik adalah berbentuk totaliterisme, dikendalikan
dan dipimpin oleh orang terpandai dan terpilih.

Tokoh sosialis utopis adalah Sir Thomas More (1478-1535). Istilah sosialis utopis
berasal dari buku beliau “utopia”, dimana More memimpikan suatu negara impian, dimana
semua milik merupakan milik bersama. Semua orang tinggal dalam suatu tempat bersama.
Makanan serta segala kebutuhan lainnya disediakan secara bersama-sama pula.

Orang tidak perlu bekerja mati-matian dalam waktu lama, melainkan cukup sekedar
dapat memenuhi kebutuhannya saja. Toleransi hidup ditanamkan.

Tulisan lain yang senada dengan More, antara lain dapat dilihat dari karangan:
Tomasso Campanella (1568-1639) berjudul Civitas Solis; Francis Bacon (1560-1626)
berjudul New Atlantis; dan James Harrington dengan judul Oceana.

Para pemikir-pemikir itu mempunyai kesamaan pandangan akan suatu negara impian
dimana sosialisme menjiwai perekonomiannya.

Dan akhirnya angan-angan tetaplah angan-angan yang akan selalu berada di alam
bawah sadar manusia. Tetapi di kemudian hari buku-buku yang bersifat utopia itu akan
mempengaruhi pemikir sosialis lainnya.

2.4 Sosialisme Komunitas Bersama

Pada awalnya sosialisme hanya merupakan suatu utopis dimana berada dalam angan-
angan manusia. Akan tetapi dilain pihak ada tokoh sosialis yang merealisasi cita-cita
mereka dalam kenyataan. Diantaranya adalah Robert Owen (1771-1858), Charles Fourier
(1772-1837), dan Louis Blanc (1811-1882).

Robert Owen adalah seorang pengusaha yang kaya. Penderitaan yang pahit
membuatnya berpikir bagaimana menciptakan suatu komunitas yang ideal, dimana
kesejahteraan masyarakat sangat diperhatikan. Untuk itu Owen membangun pabrik sebagai
model untuk perbaikan kesejahteraan para pekerja, yang disebut parallelogram. Ide Owen
tentang sosialis dapat dilihat dari bukunya ”The New View of Society”. Ia juga menuntut
adanya partisipasi pemerintah.

Sama seperti Owen, Fourier dan Blanc juga berhasil merealisasikan pemikirannya
dengan membentuk suatu daerah ideal yang berdasar atas pemikiran sosialisme untuk
mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Tetapi sayang
komunitas-komunitas itu tidak dapat bertahan lama karena beberapa faktor antara lain
(1)oposisi dari beberapa kapitalis; (2)kekurangan modal; (3)tidak kuat bersaing dalam
sistem kapitalis-liberalis; (4)serta kelemahan dalam pengelolaan.

Dapat dikatakan bahwa ide pemikir sosialis adalah masih bersifat utopis, bersifat
angan-angan, dan terlalu naif untuk diikuti. Karena dinilai idealisme mereka memang
tinggi, tetapi secara teoritis-praktis tidak bisa direalisasi. Kalaupun ada yang merealisasi
kebanyakan akan segera layu sebelum berkembang. Barulah ditangan Marx, ide sosialisme
memperoleh ”landasan ilmiah” untuk berkembang menjadi sesuatu yang realistis. Dan
pemaparan selengkapnya akan dibahas oleh kelompok selanjutnya.
BAB III

PENUTUP

3.2 Kesimpulan

Dari pemaparan materi sebelumnya, penulis mengambil beberapa kesimpulan


yang dapat dijadikan poin penting, diantaranya:

1. Sosialisme menggambarkan pergeseran milik kekayaan dari swasta ke pemerintah


yang berlangsung secara perlahan-lahan melalui prosedur pemerintah dengan
memberikan kompensasi kepada swasta. Sedangkan pada komunisme peralihan
kepemilikan dilakukan secara cepat dan paksa tanpa memberikan kompensasi.
Jadi, walaupun tujuan yang akan dicapai sama, tetapi cara yang digunakan berbeda.

2. Sosialisme yang berkembang sebelum Marx lebih bersifat utopis atau bisa
dikatakan masih berada dalam angan-angan (impian teoritis)

3. Konsep Sosialisme Utopis: Semua orang tinggal dalam suatu tempat bersama.
Makanan serta segala kebutuhan lainnya disediakan secara bersama-sama pula.
Tokoh-tokohnya: Sir Thomas More, Tomasso Campanella, Francis Bacon,
James Harrington

4. Konsep Sosialisme Komunitas Bersama: Membentuk suatu daerah ideal yang


berdasar atas pemikiran sosialisme untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat
yang adil, makmur dan sejahtera.
Tokoh-tokohnya: Robert Owen (1771-1858), Charles Fourier (1772-1837), dan
Louis Blanc (1811-1882)

Demikianlah beberapa poin yang dapat penulis simpulkan. Semoga bisa bermanfaat
baik untuk penulis maupun untuk pembaca.

DAFTAR RUJUKAN

Deliarnov. 2012. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada

http://goo.gl/OUWJQz. Pemikiran Sosialisme Pra Marx. Diakses 18 Maret 2014

Anda mungkin juga menyukai