PENDEKATAN NEO-MARXISME
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah:Pengantar ilmu politik
Disusun Oleh:
Adamtius Edwin Ungkang
Melyani Radja
Annissa Lailatus Sholikhah
Cornelia Florentina B. Losa
Aldy M.F Dju Bire
Angela Marici Mahing
Febriana Yorlin Soge
Dina Madi Mogu
1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................................5
Latar Belakang.........................................................................................................................................................5
Rumusan Masalah....................................................................................................................................................6
Tujuan......................................................................................................................................................................6
BAB II......................................................................................................................................................................... 8
PEMBAHASAN..........................................................................................................................................................8
ASAL-USUL NEO-MARXISME............................................................................................................................8
B. TEORI YANG MEMPENGARUHI NEO-MARXISME....................................................................................9
C. DASAR PEMIKIRAN NEO-MARXISME........................................................................................................9
D. PENDEKATAN NEO-MARXISME PADA MASYARAKAT........................................................................10
E KELEMAHAN PENDEKATAN NEO-MARXISME........................................................................................11
BAB 3........................................................................................................................................................................ 13
PENUTUP................................................................................................................................................................. 13
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kami ucapkan puji syukur serta nikmat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
melimpah sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah Tentang konsep Kebijakaan Umum
Dengan Baik.
makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah pengantar ilmu politik
Fakultas ilmu sosial dan politik Jurusan sosiologi Universitas nusa cendana.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.dan Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini
memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca..
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kupang, September
2023
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Neo-Marxisme adalah sebuah paham yang mengacu pada kebangkitan kritis teori
Marxis pada periode pasca-perang, yang paling sering digunakan untuk menunjukkan
pekerjaan di bidang ekonomi politik radikal yang mencoba untuk menggabungkan aspirasi
revolusioner dan berorientasi konsep Marxisme dengan beberapa perangkat yang disediakan
oleh ekonomi non-Marxis, terutama karya Keynes.
Neo-Marxisme adalah sebutan untuk menunjukkan upaya, selama dan setelah Perang
Dunia II, yang bercermin pada ketepatan kategori Marxis untuk memahami kondisi
perubahan akumulasi modal. (Toscano, Alberto.2007). Pada neo-marxisme, aktor yang
berperan penting adalah negara, kaum borjuis dan kaum proletar.
Berkenaan dengan tatanan dunia dan sistem internasional, neo-marxisme melihat
kesemuanya itu sebagai sebuah sistem kapitalis dari rangkaian berbagai hubungan sosial,
ekonomi, dan politik yang saling terhubung dan secara bersama-sama membentuk sebuah
struktur.
Dengan artian, kaum neo-marxis melihat sistem kapitalis global sebagai suatu sistem
yang menunjukkan mulai munculnya berbagai hubungan diantara para elit dengan saling
berbagi kepentingan dasar. (Steans & Pettiford. 2009).
Pada paham neo-marxisme pula, muncul dua teori yang memiliki pengaruh besar, yaitu
teori ketergantungan (dependency theory) yang berpendapat bahwa perekonomian di Asia,
Afrika, dan Amerika Latin berada di ‘pinggiran’ dalam perekonomian global dan mereka
bergantung pada negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Utara yang berada di
‘pusat’ sistem. Artinya, negara pinggiran tersebut hanya memproduksi bahan mentah
maupun barang setengah jadi, dan bukan barang jadi, sedangkan negara pusat sudah bisa
memproduksi barang manufaktur seperti kulkas, televisi dan lain sebagainya.
Teori lain ialah teori sistem-dunia, dimana pada teori ini memandang bahwa
kapitalisme digerakkan oleh dorongan dari setiap pengusaha baik individu maupun
perusahaan besar yang berusaha untuk memaksimalkan keuntungan mereka, maka dari itu
timbul kecenderungan mendasar untuk memperluas volume produksi menjadi sangat besar
dalam perekonomian dunia.
4
Intinya, Neo-Marxisme memperluas analisis Karl Marx tentang pengeksploitasian
antara kaum borjuis terhadap kaum proletar. Neo-Marxisme berpendapat bahwa
perekonomian kapitalis global yang notabene dikendalikan oleh negara kapitalis kaya,
dipergunakan untuk mengeksploitasi negara pinggiran (periphery).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASAL-USUL NEO-MARXISME
Marxis lahir, di Eropa Barat dan Amerika Serikat.
a. Pada tahun 1960-an Eropa Barat Pada 1960-an
Pendekatan Neo-dan AS mulai dilanda konflik sosial, ekonomi, dan rasial hingga
menyebabkan keresahan pada warganya
Dalam keadaan frustasi akibat konflik, para cendekiawan berpaling ke tulisan-tulisan
Marx, terutama karangannya, Fruhschriften, yang baru ditemukan&diterbitkan
tahun 1932
Terjadi perubahan mendasar pada dunia komunisa setelah Stalin meninggal (1953)
Muncul Republik Rakyat Tiongkok sebagai penantang dominasi komunis Uni Soviet
Terjadi proses dekolonialisasi di negar-negara yang selama ini dijajah
Muncul berbagai gerakan sosial seperti, gerakan perempuan, gerakan mahasiswa,
dll.
b. Pada 1970-an
Berakhirnya Perang Vietnam (1975),
Marxisme dan Neo-Marxisme menjadi bagian dari kurikulum perguruan tinggi,
Terdapat dua unsur pemikiran Marx yang membuat para cendekiawan tertarik
untuk mempelajari Marxisme dan Neo-Marxisme:
1. Ramalan tentang runtuhnya kapitalisme yang tidak terelakkan
2. Etika humanis yang meyakini bahwa manusia pada hakikatnya baik, dan dalam
keadaan tertentu yang menguntungkan akan dapat membebaskan diri dari
lembaga-lembaga yang menindas, menghina, dan menyesatkan
c. Pada 1980-an
Runtuhnya Uni Soviet diawali pada tahun 1989 yang tahun tersebut disebut juga
sebagai Tahun Pembebasan.
Runtuhnya Komunisme tersebut juga bisa diasumsikan sebagai dampak dari Uni
Soviet.
Pada tahun tersebut, kalangan masyarakat Eropa Barat yang membenci dominasi
Uni Soviet dan cemas dengan kesulitan-kesulitan ekonomi yang terus bertambah.
6
Selama tahun 1989 dan 1990, di seluruh Eropa Timur rakyat memperlihatkan
kebencian mereka terhadap kepemimpinan Komunis dan menuntut pembaruan
demokratis.
Karena tidak bisa menghadapi ketidakpuasan masyarakat, maka para pemimpin
komunis meletakkan jabatan atau menyetujui pembaruan.
Dari keputusan tersebut, rakyat di seluruh dunia menyambut gembira pembukaan
suatu era baru di Eropa Timur
d. Pada 1990-an
Pada awal dasawarsa 1990-an situasi politik telah banyak berubah
Komunisme di negar-negara Eropa Timur terbukti gagal untuk menjelmakan surga di
dunia yang telah dijanjikannya
Jatuhmya pamor komunisme dengan sendirinya mempunyai dampak negatif pada
pemikiran Marx, baik yang bersifat klasik maupun yang bersifat Neo-Marxis.
Semua argumen yang tadinya dianggap sebagai suatu alternatif yang cukup
tangguh, mulai disangsikan validitasnya
2. Teori sistem-dunia: Teori ini memandang bahwa kapitalisme digerakkan oleh dorongan
dari setiap pengusaha baik individu maupun perusahaan besar yang berusaha untuk
memaksimalkan keuntungan mereka, maka dari itu timbul kecenderungan mendasar
untuk memperluas volume produksi menjadi sangat besar dalam perekonomian dunia.
7
Pendekatan neo-marxis
adalah salah satu
pendekatan dalam studi
ilmu politik yang
berkembang dari teori-teori
Karl Marx dan Friedrich
Engels. Ini menekankan bahwa
ekonomi
memainkan peran penting
dalam pembentukan
masyarakat dan
mempengaruhi hubungan
sosial dan politik. Teori ini
menganggap bahwa kapitalisme
adalah sistem yang tidak adil
dan
8
merugikan kelas buruh, dan
bahwa perubahan sosial harus
dipimpin oleh kelas buruh untuk
membentuk masyarakat yang
lebih adil dan merata
Pendekatan Neo-Marxis dalam
Studi Ilmu Politik
Pendekatan neo-marxis
adalah salah satu
pendekatan dalam studi
ilmu politik yang
berkembang dari teori-teori
Karl Marx dan Friedrich
Engels. Ini menekankan bahwa
ekonomi
9
memainkan peran penting
dalam pembentukan
masyarakat dan
mempengaruhi hubungan
sosial dan politik. Teori ini
menganggap bahwa kapitalisme
adalah sistem yang tidak adil
dan
merugikan kelas buruh, dan
bahwa perubahan sosial harus
dipimpin oleh kelas buruh untuk
membentuk masyarakat yang
lebih adil dan merata
Dasar pemikiran Neo-Marxisme adalah evolusi dan perluasan dari teori-teori yang
berasal dari Marxisme klasik, dengan memasukkan pemahaman baru tentang realitas sosial
dan ekonomi. Beberapa dasar pemikiran Neo-Marxisme meliputi:
10
2. Hegemoni dan Kepentingan Kelompok: Konsep hegemoni, yang dikemukakan oleh
Antonio Gramsci, merupakan salah satu dasar Neo-Marxisme. Ini merujuk pada
dominasi ideologi dan budaya oleh kelompok yang berkuasa. Neo-Marxis menganggap
penting untuk memahami bagaimana kelompok-kelompok ini mempertahankan
kekuasaan mereka melalui kontrol atas institusi-institusi kunci dalam masyarakat.
3. Kelas Sosial yang Kompleks: Neo-Marxis mengakui bahwa masyarakat modern lebih
kompleks daripada yang dijelaskan oleh Marx. Mereka mempertimbangkan berbagai
jenis kelas sosial dan bagaimana mereka berinteraksi dalam konteks globalisasi dan
kapitalisme tingkat tinggi.
6. Dinamika Global: Neo-Marxis menyoroti dinamika kapitalisme global dan bagaimana hal
ini memengaruhi masyarakat di seluruh dunia. Mereka menganalisis ketidaksetaraan
global dalam distribusi kekayaan dan kekuasaan.
Pendekatan Neo-Marxisme adalah salah satu teori dalam ilmu sosial yang berfokus pada
analisis ketidaksetaraan sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat. Hubungannya dengan
masyarakat dapat dijelaskan sebagai berikut:
11
2. Kelompok Kelas Pekerja: Neo-Marxis memfokuskan perhatian pada kelas pekerja atau
buruh sebagai kelompok yang sering dieksploitasi dalam masyarakat kapitalis. Mereka
menganalisis cara di mana kebijakan ekonomi dan politik memengaruhi kesejahteraan
dan kondisi kerja kelas pekerja.
12
f. Kritik terhadap Determinisme Ekonomi: Beberapa kritikus Neo-Marxisme
menganggapnya terlalu terkait dengan determinisme ekonomi dan kurang memperhatikan
peran faktor-faktor lain dalam membentuk masyarakat. Ini dapat mengurangi
relevansinya dalam konteks masyarakat yang lebih kompleks.
13
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kritis terhadap Marxisme Klasik: Neo-Marxis mengakui kontribusi Marxisme klasik dalam
menganalisis kapitalisme dan eksploitasi kelas, tetapi mereka juga mengakui beberapa
kelemahan dalam teori tersebut. Mereka berusaha untuk memperbaiki dan
mengembangkan konsep-konsep Marxisme.
2. Fokus pada Budaya dan Ideologi: Neo-Marxis meletakkan lebih banyak penekanan pada
peran budaya, ideologi, dan simbolisme dalam pemahaman tentang kapitalisme.
Mereka melihat ideologi sebagai alat penting bagi kelas penguasa untuk
mempertahankan dominasinya.
3. Hegemoni dan Kekuasaan Simbolik: Konsep hegemoni adalah salah satu inti dari
pemikiran neo-Marxisme. Mereka berpendapat bahwa kelas dominan mengamankan
kekuasaan mereka bukan hanya melalui kontrol atas sumber daya ekonomi, tetapi juga
dengan mengendalikan struktur budaya dan nilai-nilai yang mendukungnya.
5. Aktivisme dan Perubahan Sosial: Banyak neo-Marxis aktif dalam gerakan sosial dan
politik yang bertujuan untuk mengatasi ketidaksetaraan dan ketidakadilan sosial.
Mereka percaya bahwa perubahan sosial hanya dapat dicapai melalui aksi kolektif dan
transformasi struktural.
Namun, penting untuk diingat bahwa neo-Marxisme bukan satu aliran tunggal yang
homogen, tetapi lebih merupakan kumpulan pandangan yang bervariasi. Kesimpulan di atas
mencerminkan beberapa elemen umum dari pendekatan ini, tetapi setiap neo-Marxis dapat
memiliki perspektif yang berbeda dalam hal detail dan penekanannya.
14
15