2 September 2020
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/artefak
Abstrak
Dalam pandangan Karl Marx, aktifitas ekonomi dari masyarakat merupakan dasar sebagai
faktor pendorong gerak sejarah. Marx mengungkapkan bahwa gerak sejarah terjadi karena
adanya pertentangan kelas sosial di masyarakat. Kelas sosial tersebut merupakan pola gerak
sejarah. Metode yang digunakan merupakan metode historis yang mencakup heuristic, kritik,
interpretasi dan historiografi. Artikel ini mengangkat pada tiga masalah utama, yakni irama dari
aktifitas manusia sebagai pola gerak sejarah dalam pandangan Karl Marx, landasan pokok
filsafat sebagai motor penggerak, dan muara sebagai tujuan akhir gerak sejarah.
Kata Kunci: Karl Marx, Produksi, Gerak Sejarah, Ekonomi
Abstract
In Karl Marx’s view, the economic activity of society is the basis as a driving factor for
historical movement. Marx revealed that the historical movement occurred because of the
conflict of social classes in society. The social class is a pattern of historical movement. The
method used is a historical method that includes heuristics, critics, interpretation and
historiography. This article addressed three main problems, the movement of human activity as
a pattern of historical movement, the basic foundation of philosophy as a driving force, and the
ultimate goal of historical movement.
Keywords: Karl Marx, Production, Historical Movement, Economy.
Halaman | 1
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [1-12]
pengkajian yang sifatnya deterministik (Down, 1961). Gerak laju dunia dengan
dengan sebuah proses dan causa tunggal demikian tidak berhenti bergerak.
tidak menjadi suatu hal yang menarik. Kapitalisme bukan akhir dari sejarah
Para sejarawan meninggalkan dunia, karena kapitalisme rawan untuk
narasi-narasi besar, mereka lebih memilih berubah atau digantikan, dan sejarah
dengan kisah-kisah sejarah yang lokal, masih berjalan menuju muara yang belum
unik, khas dan membebaskan sebuah pasti. Argumentasi seperti ini menjadi
peristiwa sejarah dari determinisme penguat terhadap kelayakan mempelajari
absolut. Bahwa setiap sejarah memiliki Marx, dalam hubungannya dengan
dimensi dan keunikan sendiri yang konteks filsafat sejarah. Pada awalnya
memerlukan alat pendekatan spesifik, Marx terpengaruh oleh pemikiran Hegel.
misalnya pengkajian atas sejarah Konsep dialektika Hegel sebagai sebuah
pertanian, sejarah ekonomi, sejarah lokal, metode pemikiran banyak mengilhami
dan lain-lain. Sejarah harus dibebaskan Marx dalam memandang realitas sosial
dari “objektivikasi menyeluruh” dan dan gerak perubahan sejarah manusia.
digantikan dengan pemusatan perhatian Karl Marx membawa tradisi filsafat
pada waktu dan tempat tertentu2. Hegel ke dalam ranah praktis
Dari titik ini sikap pesimis terhadap matrealisme. Dunia tidak bisa bergerak
pemikiran Marx adalah suatu hal yang atau berubah jika hanya dipikirkan. Pada
wajar, tetapi disisi lain jumlah kuantitas kenyataannya perubahan sejarah manusia
penganut ajaran Marx yang cukup banyak terjadi karena tindakan kerja
dan secara ideologis menjadi lawan (aktifitasnya) (McLellan, 1971). Aktifitas
tanding atas dominasi kapitalis- yang mendorong gerak perubahan dalam
liberalisme menjadi alasan untuk pandangan Marx terpusat pada aktifitas
mempelajari Marx. Selain itu, karena produksi, yaitu cara-cara manusia
sejarah tidak terlepas dengan pemikiran, menghasilkan sesuatu yang bernilai guna
maka memikirkan sejarah secara lebih (mode of produksi). Dengan melakukan
mendalam (filsofis) adalah bagian penting aktifitas kerja, manusia mengalami
dalam keilmuan sejarah. perkembangan, dan bentuk-bentuk
Mungkin benar bangunan sosialis- interaksi serta produksipun sebagai hasil
komunisme yang pernah ada seperti yang kerja juga mengalami perkembangan
di nisbatkan sebagai implementasi ajaran yang lebih kompleks. Marx menganggap
Marx telah mengalami keruntuhan seiring penting sejarah untuk menjelaskan
dengan runtuhannya tembok Berlin dan perkembangan manusia dalam formasi
kejatuhan kekuasaan negara Uni Soviet. sosialnya yang terbentuk akibat kerja.
Momen tersebut merupakan titik klimaks Tahap akhir dari perkembangan sejarah
keperkasaan sistem kapitalisme manusia adalah terciptanya masyarakat
dihadapan musuh utamanya, komunisme komunis, sebelum mencapai kearah
(Mercuse, 2004). Sejarah telah berhenti di masyarakat ideal yang komunalistik,
bawah kekuasaan kapitalisme, proyek manusia dihadapkan pada kenyataan akan
sosialisme atau sistem alternative selain tahap-tahap perkembangan sejarah.
kapitalisme dengan sendirinya tidak lebih Sejarah dalam pemahaman Marx
sebuah angan-angan yang sulit terwujud sebagai pengulangan antar generasi yang
Halaman | 2
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [1-12]
menurunkan sesuatu (dana, tenaga-tenaga relevansi dan masih layak untuk dijadikan
produktif, dan bahan-bahan) yang sebuah bahan pengetahuan, aplikasi jika
dimanfaatkan generasi keturunannya seluruh konsep pemikirannya sampai
sebagai warisan leluhur (McLellan, sekarang belum bisa terbukti, yaitu
1971). Setiap periode sejarah (tahapan datangnya sebuah masyarakat tanpa kelas.
tertentu dalam perkembangannya) bersifat Akan tetapi pemikiran bukanlah objek
unik dan khas dengan segenap logika dan penghakiman yang harus diadili dalam
perkembangannya masing-masing. kacamata hitam putih. Pemikiran
Masyarakat dengan begitu dalam setiap merupakan sebuah usaha sadar untuk
titik perkembangannya meneruskan apa- membangun sebuah kehidupan ideal-
apa yang telah diwariskan pendahulunya rasional terlepas dari tanggapan
dalam kondisi yang berubah serta masyarakat, menerima atau menolaknya.
memodifikasinya (keadaan lama) melalui Sebuah usaha progresif yang selayaknya
aktifitas yang seluruhnya berubah. Marx mendapatkan apresiasi.
hidup di zaman awal kapitalisme, Hal senada juga diberikan oleh
menurutnya kapitalisme adalah sistem Berton Dreben, seorang filsuf Harvard.
sosial baru yang lahir karena adanya Menurut dia, sebuah pemikiran tidak bisa
feodalisme. Di dalam kapitalisme awal diukur secara pasti letak kelayakan, benar
unsur-unsur yang ada dalam feodalisme atau tidak begitu saja karena sebenarnya
masih tampak, tetapi dalam bentuk yang masih ada sesuatu yang masih berharga
berbeda. Kapitalisme seperti ini tidak dari setiap tokoh pemikiran yang bisa
mungkin mampu melahirkan masyarakat diambil. “Coba kita lihat Leibniz,
dengan sistem komunal (sosialis), mungkin dia adalah manusia yang paling
kapitalisme harus melepas semua pandai yang pernah hidup. Tetapi berada
pengaruh zaman feodalisme. Prasyarat banyak tulisan filsofisnya yang terbukti
komunisme dengan demikian adalah benar? Berapa banyak yang sekurang-
kematangan kapitalisme. kurangnya masuk akal, atau
Demikianlah Marx memberikan Phenomenologinya Hegel, mungkin
tinjauan terhadap dinamika sejarah dialah keberhasilan terbesar manusia
manusia. Sejarah sebagai proses sekaligus ketotolan terbesar manusia.
berkelanjutan yang dialektis, Pandangan Marx tentang sejarah
perkembangan masyarakat. Dimana satu merupakan pandangan yang memiliki
generasi adalah penopang generasi nuansa filosofis, karena di dalamnya
berikutnya. Rangkaian proses sejarah mencakup unsur-unsur pandangan
menurut Marx digerakkan oleh aktifitas filsafat, yaitu determinisme, absolutisme,
praktis, yaitu kerja. Kerja adalah urgensi, serta metafisika (Marx, 1970). Pertanyaan
manusia dilihat eksistensinya melalui Marx seputar hukum pokok, tujuan dan
kerja produktif. bentuk sejarah merupakan kategorisasi
Memahami Marx dalam situasi sejarah dalam tinjauan filsafat, oleh
yang berbeda dengan sebuah kondisi karena itu para ahli sejarah
sosial tempat kelahirannya pasti mengelompokkan pemikiran Marx
menimbulkan pertanyaan tentang semua sebagai filsafat sejarah.
pemikirannya (McLellan, 1971). Adakah
Halaman | 3
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [1-12]
Halaman | 4
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [1-12]
Halaman | 5
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [1-12]
Halaman | 6
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [1-12]
Halaman | 7
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [1-12]
Halaman | 8
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [1-12]
Halaman | 9
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [1-12]
Halaman | 10
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [1-12]
Halaman | 11
Jurnal Artefak:
Vol.7 No.2 September 2020 [1-12]
Down, Robert. 1961. Buku-buku jang McLellan, D. 1971. The Thought of Karl
Merobah Dunia. Djakarta: P.T. Marx: An Introduction. Ed. ke-2.
Pembangunan. London: The Macmillan Press Ltd.
Farihah, I. 2015. Filsafat Materialisme McLellan, D. 1977. Karl Marx: Selected
Karl Marx (Epistimologi Dialectical Writing. London: Oxford
and Historical Materialism). University.
FIKRAH: Jurnal Ilmu Aqidah dan McNight, A. N. 2010. A Pragmatic and
Studi Keagamaan. Vol. 2 (2), 431- Pedagogically Minded Revaluation
454. of Historical Materialism. Journal
Gottschalk, L. 2008. Mengerti Sejarah. for Critical Education Policy
Jakarta: Universitas Indonesia. Studies.Vol. 8 (2), 103-129.
Hook, S. 1975. Revolution, Reform and Mercuse, Herbet. 2004. Rasio dan
Social Justice: Study in the Theory Revolusi; Menyuguhkan Kembali
and Practice of Marxism. New Doktrin Hegel untuk Umum. Pustaka
York: New York University Press. Pelajar. Yogyakarta. 2004.
Ismail, I & Basir, M.Z.K. 2012. Karl Marx Mukherjee, Subrata & Ramaswamy,
dan Konsep Perjuangan Kelas Sushila. 2000. A History of Socialist
Sosial. International Journal of Thought: From the Precursors to
Islamic Thought. Vol. 1(June), 27- the Present. New Delhi: Sage
33. Publication Ltd.
Lerner, W. 1982. A History of Socialism Ozinga, R. J. 1991. Communism: Story of
and Communism in Modern Times: the Idea and Its Implementation. Ed.
Theorists, Activistsand Humanists. ke-2. London: Prentice-Hall
London: Prentice-Hall International International Ltd.
Inc.
Lichtheim, G. 1961. Marxism: A
Historical and Critical Study.
London: Routledge and Kegan Paul.
Marandika. 2018. Keterasingan Manusia
Menurut Karl Marx. Jurnal
TSAQAFAH. Vol. 14 (2), 299-322.
Marx, K & Engels, F. 1976. Collected
Work. New York: International
Publishers.
Marx, K. 1892. Poverty of Philosophy.
Moscow: Foreign Language
Publishing House.
Marx, K. 1959. Capital. Jil 1. Moscow:
Progress Publisher.
Marx, K. 1970. The Communist Manifesto
of Karl Marx and Friedrich Engels.
New York: Pathfinder Press.
Marx, K. 1972. Karl Marx: The Essential
Writing. Edt: Frederic L. Bender.
London: Westview Press.
Marx, K. 1979. The Letters of Karl Marx.
Terj. Saul K. Padover. New Jersey:
Prentice-Hall Inc.
Halaman | 12