Anda di halaman 1dari 28

Mazhab Frankfurt &Teori Kritis

Pemikiran Mazhab Frankfurt mrpkn kritik thdp


Karl Marx dalam karya Des
Kapital :perkembangan masyarakat kapitalis
akan berjalan sedemikian rupa sehingga sistem
ini akan menuju penghancuran diri oleh dirinya
sendiri.
Kritik:konsep kunci memahami Teori Kritis yg
diprogram Mazhab Frankfurt utk merumuskan
teori yg bersifat emansipatoris terhadap budaya &
masyarakat modern:seni,IP,ekonomi,politik yg
bagi mrk telah rancu krn diselubungi ideologi yg
menguntungkan pihak tertentu & mengasingkan
individu dari masyarakatnya.
Kritik dikembangkan setelah masa Renaissance
disebut masa Aufklarung (abad 17-18).
 Teori Kritis : analisa tajam,teliti thdp. Realitas
yg sdg terjadi,lahir dari inspirasi Marx , dengan
sebutan Aliran Frankfurt dengan menyebut
dirinya sebagai “Teori Kritik” Masyarakat.
 Maksud Teori Kritis: membebaskan manusia
dari manipulasi teknokrat modern (berilham
dasar Karl Marx), sekaligus melampaui dan
meninggalkannya serta menghadapi masalah
masyarakat industri maju secara baru dan
kreatif.
 Pemikir Kritis:Kant,Hegel,Marx, dan Freud,
maka dipahami dalam Kritik
Kantian,Hegelian,Marxian,Freudian.
 Tokoh Teori Kritis:Max Horkheimer, Theodor
Wiesengrund Adorno
KEKHASAN TEORI KRITIS
. Berbeda dari pemikiran falsafi
tradisional:bersifat kontemplasi dan jauh dari
kehidupan nyata masyarakat.
. Bersifat Emansipatoris: mengembalikan
kemerdekaan dan masa depan manusia
(perubahan) dari sebuah pengasingan
individu dari masyarakatnya.(kritik atas teori
Marx).
. Mengadakan analisa baru terhadap
masyarakat sebagai “masyarakat kapitalis
tua” (maksud dasar Marx), yaitu pembebasan
manusia dari segala belenggu pengisapan dan
penindasan.
KRITIK DALAM ARTI
KANTIAN,HEGELIAN,MARXIAN,FREUDIAN…….

(1)Kritik dalam arti Kantian (Immanuel Kant)


. Mempertanyakan the conditions of possibility
dari pengetahuan.
. Kritik atas dogmatisme terhadap pengetahuan
tentang yang ada (Tuhan). Yaitu dgn menguji
kebenaran pengetahuan tanpa prasangka,but
with rasion…..
. Rasio dapat menjadi kritis terhadap
kemampuannya sendiri dan dapat menjadi
pengadilan tinggi terhadap hasil refleksinya
sendiri yaitu IP dan metafisika.
. Subjek harus mengetahui sendiri thdp objek
yang diketahui dengan rasionya……..
(2) Kritik dalam Arti Hegelian (George W.F. Hegel)
. Pengetahuan atau rasio merupakan proses
perkembangan pengetahuan dalam proses
sejarah pembentukan diri (self formative proces).
. Kritik terhadap Kant, yang menganggap rasio
(pengetahuan) bersifat transendental dan
ahistori.
. Proses sejarah manusia dalam memahami siapa
dirinya,apa itu masyarakat,kebudayaan,dan alam
semsta adlh proses pembentukan diri rasio.
(Rev.Perancis atas Monarki absolut)
. Kritik:refleksi diri atas
rintangan,tekanan,kontradiksi yang
menghambat proses pembentukan diri dari rasio
dalam sejarah,bhw kesadaran timbul melalui
rintangan dgn cara menegasi atau mengingkari
(3) Kritik dalam Arti Marxian (Karl Marx)
 Materialisme sejarah yang praktis
emansipatoris, konkret dari masyarakat yang
nyata.
 Apa yang terjadi dalam masyarakat dan
sejarah adalah org yg bekerja dengan alat
kerja utk mengelola alam, sejarah tak lain dari
sejarah perkembangan tenaga produksi dan
hub produksi:sejarah ekonomi;proses
produksi dalam masy.
 Kontradiksi dlm masy mencerminkan
pertentangan kepentingan kelas kapital dgn
kelas buruh.
 Kritik:usaha mengemansipasikan diri dari
penindasan dan alienasi oleh kekuasaan di
masy.(teori dan praksis emansipatoris).
 Berbeda dgn Hegel, yg kabur,idealis (sejarah
rasio),abstrak.
(4) Kritik dalam Arti Freudian (Sigmund Freud)
Subjek dari psikoanalisa:manusia menipu
dirinya sendiri krn adanya mekanisme tak sadar
dlm dirinya berupa tekanan psikis.
Konflik psikis muncul akibat represi thdp naluri
yg penyalurannya dilarang masyarakat
Kritik:refleksi individu dan masyarakat atas
konflik psikis yg menghasilkan ketidakbebasan
internal,shg dgn cara refleksi masy,individu dpt
membebaskan diri dari kekuatan asing yg
mengacaukan kesadarannya (tdk sadar menjadi
sadar).
Keempat Kritik:Kritik ideologi:memusatkan diri
pd kenyataan ideologis masyarakat yg berkaitan
dgn kenyataan material masyarakat.
RASIONALISME KOMUNIKATIF JURGEN HABERMAS
Menciptakan Teori Komunikasi Masyarakat.

Alasan Kritik Habermas thd Karl Marx:Kritik atas


Komunis dan cendekiawan Marxis:
1.Pernyataan Marx tdk memiliki relevansi bagi masy
saat ini,teori Marx hanya dipalsukan dan menjadi
dogmatisme.
2.Memandang pemikiran Marx hanya sbg IP,teori yg
berlaku sbg legitimasi praxis politis yg kebal dari
argumen lawan akhirnya memandang pemikiran
Marx hanya sbg filsafat belaka dan memiliki
kecenderungan menjadi ideologi.
Dengan mempertahankan aspek “ilmiah” dan
“filosofis” Marxisme,Habermas ingin mengatasi dua
kecenderungan tsbt dgn demikian Marxisme menjadi
Kritik.
4 Alasan historis konsep Marx tidak relevan (Kritik
Ekonomi-Politis) Habermas:
1.Pemisahan negara & masy pd periode
kapitalisme liberal tdk relevan.
2.Standar hidup berkembang pesat shg revolusi
tdk dpt dikobarkan sec langsung melalui
istilah ekonomis,kelas sosial terintegrasi ke
dlm seluruh masy,bentuk penindasan samar
&terorganisir,shg teori kelas tdk dpt
dijadikan dasar teori revolusioner.
3.Proletar tdk dpt dijadikan tumpuan
pengemban revolusi (melawan
borjuis),perjuangan kelas dlm level negara
nasional stabil,sbg gantinya terjadi
4.Marxisme dipadamkan oleh komunisme Uni
Soviet, sbg gantinya konsep Marxisme ortodoks
membuktikan dirinya menjadi ideologi. Jalan
sosialis di US jauh dari cita-cita terwujudnya masy
bebas oleh Karl Marx.

KRITIK HABERMAS kepada Marxisme terbagi dlm


dua kelompok masalah:
1.Usaha menemukan pertautan antara teori dan
praksis.
-Teori Marxis harus dirumuskan di atas landasan
epistemoligis baru shg menjadi praxis,krn dlm
masyarakat kapitalis teori Marx tdk dpt ditujukan
pada kaum proletar.
-Teori Marx ditujukan pada sesuatu yang sangat
umum yaitu rasio manusia:kemampuan linguistik
“paradigma komunikasi”, berbeda dari Marx:rasio
adlh kesadaran manusia utk mengadakan
emansipasi revolusioner berdasar “paradigma
kerja”.

IMPLIKASI:
-memahami praxis emansipatoris dengan
dialog&tindakan komunikatif utk menghasilkan
pencerahan.
-menolak Marxis klasik yg
revolusioner:menjungkirbalikkan struktur masy
demi terciptanya msy sosialis.
-dalam konteks komunikasi ini,perjuangan
kelas,revolusi politis,diganti dengan perbincangan
rasional:argumen berperan sbg unsur
2.Kritik thd Teori Materialisme Sejarah dalam
bukunya Zur Rekonstruksion des historischen
Materialismus:
-Mrpkn teori evolusi sosial yg hanya berdasarkan
“paradigma kerja”:hanya memandang masy sbg
proses produksi & sejarah sbg tahap
perkembangan cara produksi.
Marxisme: “manusia membedakan dirinya dari
hewan hanya melalui kerja yg ditata secara sosial
menjadi “kerja sosial”.
Habermas: “Perkembangan yg membawa ke
bentuk reproduksi hidup yg khas manusiawi
terjadi di dlm struktur kerja dan bahasa, yg lebih
tua drpd manusia dan masy”.
*menggabungkan antara kerja dengan komunikasi
yg bersifat antropologis dan dasariah,krn
mnrtnya MANUSIA tdk hanya tools making
animal,melainkan juga language using animal.
SASARAN TEORI KRITIS HABERMAS

-Mengutamakan rasio:teori yg dihasilkan oleh


rasio diarahkan pada kelompok sasarannya utk
mendorong proses refleksi-diri hingga tercapai
emansipatoris dari berbagai bentuk dogmatisme
& ideologi.
-Kelompok masyarakat yang sdg berada di bawah
kekuasaan dan dogmatisme tertentu.

KESIMPULAN: perjuangan kelas BUKAN praxis


revolusioner utk menyingkirkan suatu kelas oleh
kelas lain,but usaha utk menciptakan situasi
saling berargumentasi secara dialogal &
komunikatif,ilmiah,filosofis, utk mencapai
konsensus (Rasionalisme Komunikatif).
PERBEDAAN PRAXIS: Paradigma Kerja dan
Komunikasi

Praxis: konsep sentral bagaimana suatu teori


dengan maksud praktis dilaksanakan.
Kerja adalah sikap manusia kpd alam, komunikasi
adlh sikapnya thdp manusia lain.
Kerja, hubungan manusia dengan alam tdk
simetris, manusia mengerjakan alam dia aktif, sdg
alam pasif, pekerjaan adlh hubungannya dgn
kekuasaan, jadi manusia menguasai alam melalui
pekerjaan.
Dalam komunikasi, mrpkn hub yg simetris atau
timbal balik, selalu terjadi di antara pihak yang
sama kedudukannya dan hanya dapat terjadi
apabila keduabelah pihak saling mengakui dan
KESIMPULAN
Pekerjaan dan komunikasi berjalan menurut
aturan yang berbeda menunjang pola Ilmu
Pengetahuan yg berbeda dan mempunyai
rasionalitas berbeda .
PEKERJAAN
Tindakan yang memiliki rasionalitas sasaran
Dijalankan menurut aturan teknis berdasarkan
pengetahuan empiris
Merealisasikan sasaran sesuai dengan kondisi
yang ada
Mengembangkan ketrampilan pada si pekerja
Kesalahan pada pekerjaan berhadiah kegagalan
KOMUNIKASI
Interaksi secara simbolis,mnrt bahasa, dan
norma
Mengembangkan kepribadian seseorang
Kesalahan komunikasi berhadiah sanksi

Tools making animal:melalui kerja sosial,demi


bertahan hidup,manusia menghasilkan relasi
hidup:masy dan dinamikanya dlm sejarah.
5 cara produksi masyarakat dalam sejarah:
Cara produksi komunis primitif
Cara produksi masyarakat perbudakan
Cara produksi feodal
Cara produksi kapitalis
Cara produksi sosialis
Bersifat niscaya,tidak dapat diganggu,unilinier,
dan progresif.
Kesimpulan:Materialisme sejarah hanya
menangkap “gerak objektif” dari unsur empiris
masy,tdk menangkap “gerak subjektif” dari
struktur kesadaran yg terwujud dlm kondisi
komunikasi bahasa yg juga mrpkn faktor
KRITIK atas pendapat Marx bhw bukan kesadaran
manusia yg mempengaruhi keadaan hidup ekonomi
tetapi,keadaan hidup yg terlaksana dlm ekonomilah
yg mempengaruhi kesadaran manusia.
Habermas:Proses evolusi sosial terjadi dalam dua
dimensi:
1.Proses evolusi yg tergantung pada penerapan
pengetahuan
dikelola secara teknis.
2.Proses evolusi tergantung pada pengetahuan moral-
praktis:tafsiran budaya ttg apa “hidup yang baik”
dan diwujudkan dalam politik.
UNTUK mengatasi dua dimensi ini,perlu diadakan
pemeliharaan sistem atau kekuasaan utk
mengendalikan perub eksternal (kekuatan
produksi) dan internal (interaksi sosial).
HABERMAS: perkembangan masyarakat menyangkut
tiga dimensi dalam tiga rasionalisasi:
1. Rasionalisasi teknis dalam dimensi kerja (hub.
kerja):mampu memperluas penguasaan teknis atas
proses alam eksternal manusia.
2. Rasionalisasi praktis dalam dimensi interaksi (hub.
komunikatif):mampu menciptakan situasi
komunikasi bebas penguasaan.
3. Rasionalisasi sistem dalam dimensi kekuasaan
(hub. kekuasaan):adanya kekuasaan dalam sistem
pemerintahan/negara akan mampu menentukan
tujuan teknis dan praktis masy secara memadai.
PERTAUTAN PENGETAHUAN DAN KEPENTINGAN
(1)Epistemologi Kant dalam Kritik der reinen Vernunft
(Kritik atas Rasio Murni)

-Pengetahuan: sintesis antara unsur apriori


mendahului pengalaman) dan unsur aposteriori
(berdasarkan pengalaman).
-Memperoleh Pengetahuan ada tiga tahap:
1.penget.indrawi:unsur apriorinya ruang & waktu
membentuk data empiris menjdi kenyataan yg dpt
diket.
Objek yg diket sec objektif bukn benda pd dirinya
sendiri,hanya gejala.
2.Penget akal budi (Verstand)di dlm akal terdpt apriori
yg bersintesis dgn data indrawi sbg unsur
aposteriori:pengetahuan diperoleh setelah
mengalami sebuah kejadian:terjadi kausalitas.
3. Tahap rasio (Vernunft)
Pengetahuan adlh hasil sintesis antara keputusan
pada tahap akal budi menjadi sebuah
argumen.
*Pengetahuan bersifat transendental:mencari
syarat terdalam dari segala syarat
pengetahuan manusia.,bersifat mutlak dan
perlu utk menget sesuatu.
*Pengetahuan teoretis tdk mempunyai implikasi
apa pun thdp kehidupan sehari-hari demikian
sebaliknya. Penget tak ubahnya spti alat utk
membentuk objeknya sendiri,dunia luar adlh
gambaran yg diciptakan dgn pikiran
mns,maka identik dgn pikiran yg sudah ada
(2).Pengetahuan Hegel
Dalam Phanomenologie des Geistes
-Pengetahuan dengan pendekatan
fenomenologi:pengalaman kesadaran atau
refleksi.
-Untuk mengetahui sesuatu,hrs mengetahui
kemampuan kogniitif dulu:ketika ingin
berenang,sesorg harus menceburkan diri ke
kolam renang:objek langsung disadari oleh
inderawi.
-Kesadaran kritis atau subjek pengetahuan berada
dalam sebuah proses pembentukan diri
(Bildungsprozess)dalam sejarah
manusia:kesadaran yg telah menyadari asal
usulnya dan proses pembentukan dirinya.
-Segala yg nyata rasional dan segala yang rasional
Alam hanyalah suatu tahap yang harus dilalui
untuk mencapai pengetahuan yg absolut:
alam material tak ubahnya dengan pikiran
kita.
“Seorang seniman berhasil membuat sebuah
patung yg pernah dibayangkan dalam
pikirannya, dlm patung itulah seniman
menemukan hasil karya pikirannya,karena
itu karya sbg kenyataan material tak lain dari
hasil karya pikiran”.

KESIMPULAN:pengetahuan yg absolut hanya


ada di dalam pikiran tdk pernah dibidikkan
ke masyarakat yg konkret.(perbedaannya dgn
Marx)
(3)Pengetahuan menurut Marx

-Kesadaran kritis harus diarahkan pada masy yg


tertindas dan terasing.

-Kritik thd HEGEL:


Manusia hidup di dalam alam dan menghadapi
alam. Pikiran mengasingkan manusia dari alam
dan retak menjadi alam objektif (lingk luar) dan
alam subjektif (pikirannya sendiri). Manusia
memikirkan lingk luar sbg objek dan pikirannya
sendiri sbg subjek. Dus diperlukan alat utk
menyatukan keretakan yaitu KERJA, krn akan
mengubah alam dan pikiran hingga selalu terjadi
interaksi dan konfrontasi.
4. Positivisme Comte

Pengetahuan,untuk mendapatkan kebenaran,


harus diadakan penyelidikan dengan
metode tertentu berdasarkan fakta, tidak
boleh melampaui fakta :
-memisahkan IP dari metafisika
-pengetahuan harus objektif
-pengetahuan tersusun atas fakta yang dapat
diindra.
HABERMAS,ada tiga Kepentingan dalam
Pengetahuan

1.Kepentingan teknis tdpt dalam Ilmu-ilmu


empiris-analitis: “apa yang dpt saya
ketahui?”
2.Kepentingan praktis tdpt dlm ilmu historis-
hermeneutis:”apa yang harus saya lakukan?”,
terlaksana dalam beretika.
3.Kepentingan emansipatoris, “apa yg dpt saya
harapkan?” tdpt dlm ilmu-ilmu kritis (kritik
ideologi Karl Marx dan psikoanalisa
Freud):yg akan mengadakan refleksi diri utk
mengadakan perubahan thd pengaruh
dogmatis dan ideologi.
Kesimpulan Habermas:
1. Kant, pengetahuan,kepentingan murni yg
transendental: kep.terkait dgn aspek
transendental rasio yg tdk tergantung pd
kondisi empiris yg berubah ubah dengan
aspek empiris rasio yg tergantung dari
kondisi empiris yg berubah ubah.
2. Fichte,pengetahuan,kepentingan rasio
bersifat empiris:kehendak utk membebaskan
diri dari pembatasan lingk fisik maupun
psikis manusia (dogma & ideologi).
3. Kepentingan rasio (pengetahuan) bersifat
transendental dan empiris atau “kuasi
transendental” sbg inter-esse (Beings-in-
between):menjadi perantara kehidupan dan
penget,aspek empiris dan transendental.

Anda mungkin juga menyukai