Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA BERFIKIR FILSAFAT

Cukup banyak orang yang berpentadat berbeda dalam pendefinisian filsafat, ada
yangmengatakan cinta kebijaksanaan karena melihat dari segi bahasa, filo artinya cinta dan
sofia artinya kebijaksanaan jadi jika di gabungkan menjadi filsafat yang artinya cinta
kebijaksanaan. Ada pula yang mengatakan filasafat adalah the mother of saince (induk dari
segala ilmu), pendapat ini mengacu pada segala sesuatu itu berdasarkan dari apa yyang kita
pikirkan. Suatu ilmu tidak akan munkin muncul tanpa adanya pemikiran dan pemikiran
tersebut adalah filsafat. Disamping itu juga peran filsafat dalam keilmuan juga sangat
kompleks, untuk menjadikan suatu keilmuan yang utuh dibutuhkan analisa dan pemikiran
yang mendalam terkait objek yang dikaji sehingga menjadi keilmuan tersendiri dan putus dari
filsafat, tapi sebelumnya juga harus memenuhi sayrat-syarat keilmiahan dan syarat-syarat
keilmiahan pun munculnya dari filsafat.

Agar kita tidak salahdalam pendefinisian pemikiran filsafat dan seperti apa filsafat,
maka perlu kita mengetahui bagaiman cara berfikir filsafat, sebab ada anggapan bahwa cara
berfikir adalah filsafat, jika seperti itu anak kecil juga berfilsafat? Ketika anak kecil juga
berfilsafat berarti pemahaman kita terkait filsafat masih belum tepat! Untuk itu kita pahami
terlebih dahulu kriteria berfikir filsafat. Ada empat komponen global dari cara berfikir filsafat
: universal, radikal, sistematis, dan logis. Dari keempat elemen ini kita akan mengetahui
apakah pemikiran dan apa yang kita pikirakan sudah termasuk berfilsafat atau belum? Jika
pemikiran kita belum bisa memenuhi keempat elemen tersebut berarti apa yang kita pikirkan
masih sebatas wacana dan pengalaman.

Cara berfikir filosuf

1. Berfikir Universal
Universal merupakan cara berfikir yang pertama dari filsafat, bagaimana filsafat
memahami objek secara universal dan objek tersebut juga bisa di terima secara global
atau menyeluruh. Jika suatu objek yang kita pikirkan tidak bisa diterima secara
menyeluruh maka apa yang kita pikirkan bukan berfilsafat. Bahasa ringkasnya yang
kita pikirkan disini bisa diterima oleh orang lain di tempat yang lain. Sedikit contoh
dari pemikiran yang universal yakni sebelum manusia bisa menemukan pesawat
patinya mereka berfikir bagaimana bisa terbang dengan mengamati capung, burung
dan sebagainya, intinya objek yang universal adalah terbangnya, bukan capung atau
burung.

2. Berfikir Radikal
Berfikir radikal, secaradefinisi memang biasanya kita artikan dengan berfikir sampai
pada akar-akarnya, kalau kita kritisi lagi berfikir sampai keakar-akanya berarti ada
titik selesainya terbatas ketika berfikir kita sudah sampai pada ujung akar berarti
sudah selesai pemikiranya. Berbeda jika kita definisikan dengan “berfikir dengan
semaksimalnya berfikir,,mendalam dan mendasar sampai ditemukanya kebenaran
yang diyakini”. Jadi proses berfikirnya sesuai dengan kemampuan orang tersebut
orang tersebut tetapi secara maksimal dan bagaimana pemikiranya juga mendalan dan
mendasar mencakup segala sudut objek yang dipikirkan. Memang kebanyakan orang
mengartikan berfikir radikal adalah berfikir sampai ke akar-akanya tapi perlu
kitapahami terlebih dahulu berfikir itu sendiri apa dan bagaimana? Jika kita tidak
mengetahui berfikir itu secara benar mungkin apa yang kita simpulkan dari berfikir
radikal juga akan ikut salah kerena semua intinya adalah pada berfikirnya. Berfikira
adalah proses kinerja dalam otak untuk menghasilkan suatu kesimpulan, jawaban,
solusi, atau kebenaran dari permasalahan-permasalahan yang di tangkap oleh panca
indra. Terkadang kita salah mengartikan bahwa berfikir itu adalah otak, sedangkan
otak itu adalah bentuk biologisnya, tapiintinya yang dimaksud dengan berfikir adalah
proses kinerjanya.

3. Berfikir Sistematis
Bagaiman dan seperti apa berfikir sistematis itu?, ketika kita berfikir terkait suatu
objek tidak lah mungkin kita akan memikirkan objek yang lain, jika dalam proses
pencarian kebenaran atau pemikiran terhadap suatu objek, kemudian memahami atau
memikirkan objek yang lain yang tidak berhubungan dengan objek yang pertama
apakah hal itu dinamakan sistematis. Bukan hanya itu pemahaman sistematis sendiri
seperti apa? Sistematis adalah runtut, sesuai dengan proses atau kaedah-kaedah yang
berlaku. Jika berfikirnya tidak runtut terkait objek, apalagi memikirkan objek lain
yang tidak ada hubunganya berarti bukan berfikir sistematis.
Sistematis disini mengarahkan pemikiran agartidak melenceng dari onjek yang dikaji,
karena adanya sistematika tersebut membuat objek yang di pikirkan lebih terarah dan
kebenaranya akan lebih cepat ditemukan. Tanpa adanya sistematika bisa-bisa objek
yang kita pikirkan beralaih keobjek yang lain. Dan keberuntutan dalam memikirkan
objek juga akan menentukan hasil keobjektifitasan pemikiran.

4. Berfikir logis
Berfikir logis adalah bagimana apa-apa yang kita pikirkan bisa di terima oleh akal kita
dan juga oleh akal orang lain. Atau hasil pemikiran kita bisa di pikirkan oleh orang
lain dan hasilnya sama dengan hasil apa yang kita pikirkan. Bahasa sederhanya hasil
pemikiran kita bisa di terima oleh orang lain. Hasil pemikiran atau proses
pemikiranya bisa dibuktikan secara logis atau jika dipikirkan bisa diterima oleh akal.
Secara bahasa logis itu berasal dari penjabaran logika, jadi jika hasil pemikiranya
belum bisa di logikakan atau di terima oleh logika orang lain maka pemikiranya
belum logis.

Anda mungkin juga menyukai