Disusun oleh:
Yovielachicha Khairunisa
E4401211022
Manajemen K10
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan harus selalu siap untuk mengikuti perkembangan dunia
usaha yang akan selalu menghadapi situasi dimana strategi yang
direncanakan tidak terdefenisikan dengan baik. Strategi perusahaan akan
berlangsung sesuai dengan rencana dan tujuannya jika manajemen sistem
pengendaliannya baik. Peranan utama sistem pengendalian manajemen
adalah untuk memastikan pelaksanaan strategi yang telah dipilih berjalan
dengan baik. Sistem pengendalian dirancang untuk mencapai keselarasan
antara pencapaian tujuan pribadi dan mencapai tujuan organisasi. Oleh karena
itu, perusahaan mengembangkan strategi meliputi kebijakan-kebijakan,
petunjuk umum untuk bertindak, dan program kegiatan untuk mencapai
tujuan (Chandra 2017). Bagi perusahaan untuk mengembangkan sistem
pengendalian manajemen yang efektif, harus mempunyai kebijakan yang
jelas dan program yang realistis tergantung pada tujuan yang
dikomunikasikan secara jelas dan tidak meragukan. Pengendalian manajemen
harus menjaga \keseimbangan di antara sumber pendanaan yaitu, utang dan
ekuitas. Dimana ekuitas merupakan jumlah pendanaan yang diperoleh bukan
melalui utang, yaitu dengan cara meminjam (Chandra 2017).
Perusahaan IKEA merupakan salah satu perusahaan global yang
produknya dikonsumsi oleh setiap orang di berbagai negara. IKEA
merupakan perusahaan furniture dan home furnishings yang bermarkas di
Swedia dan berkantor pusat di Belanda. Mereka merancang, menjual
perabotan siap pakai, peralatan dapur, dan perlengkapan rumah. IKEA telah
menjadi pengecer furnitur terbesar di dunia sejak tahun 2008. IKEA didirikan
oleh Ingvar Kamprad pada tahun 1943 di Swedia. Ide inovatif Kamprad saat
itu adalah menawarkan furnitur rumahan yang menitikberatkan pada fungsi,
dengan harga yang lebih murah dibandingkan produk pesaing, gaya
minimalis dengan teknologi mesin dapat menekan biaya produksi IKEA
menjadi lebih rendah (Rahimaji 2019). IKEA masuk ke Indonesia pada tahun
2014. Pada Juni 2019, IKEA memiliki dan mengoprasikan 433 toko di 52
negara. IKEA memiliki situs yang berisi sekitar 12.000 produk dan telah
diakses oleh 2,1 Miliar orang dari bulan September 2015 - Agustus 2016.
Adapun jumlah pengunjung IKEA Indonesia pada tahun 2017 yaitu sebanyak
7,9 juta orang dan jumlah pengunjung situs IKEA Indonesia hingga akhir
September 2017 sebanyak 5,415 juta orang. Dilansir dari situs IKEA (2021),
IKEA memiliki beberapa konsep unik dimulai dari perusahaan, desain,
sumber daya, pengepakan, dan distribusi melalui model bisnis.
IKEA juga menyediakan berbagai produk perabotan rumah yang
terjangkau bukan hanya untuk beberapa orang tetapi untuk banyak orang. Hal
ini dicapai dengan menggabungkan fungsi, kualitas, desain dan nilai dengan
pemikiran yang berkelanjutan (Rahimaji 2019). Konsep unik lainnya adalah
IKEA sadar tentang pentingnya menjaga kelestarian alam yang diperlihatkan
dengan membuat produk-produk yang ramah lingkungan, contohnya lampu
LED yang menggunakan 85% energi lebih sedikit. Tak hanya itu,
penggunaan bahan baku juga merupakan hal yang penting dalam menjaga
kelestarian alam. IKEA menggunakan kayu yang bersertifikat Forestry
Stewardship Council (FSC) atau yang dapat didaur ulang, kapas yang berasal
dari sumber yang lebih berkelanjutan, serat alami, wol yang sesuai dengan
pedoman Responsible Wool Standard (RWS), bahan daur ulang, plastik
berjenis PE, PP dan PET yang bisa didaur ulang, dan bambu yang
bersertifikat FSC (IKEA 2021). Konsep unik lainnya terdapat pada
tempatnya, dimana didalamnya terdapat banyak spot foto yang menjadi daya
tarik tersendiri bagi masyarakat khususnya di Indonesia. Di setiap toko IKEA
juga terdapat restoran, pasar makanan, serta arena bermain untuk anak-anak.
B. Tujuan
Paper ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui sistem perencanaan serta
controlling system atau sistem pengendalian yang digunakan di perusahaan
IKEA.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
a. Sejarah IKEA
● Misi
Misi dari IKEA adalah mengembangkan keterampilan setiap karyawan
IKEA, sehingga mereka menjadi profesional dalam menyediakan
produk – produk dekorasi rumah yang lengkap dengan bentuk dan
fungsi yang baik serta harga yang murah.
● Filosofi
IKEA mempunyai filosofi perusahaan yang menjadi penopang
berdirinya IKEA yang di beri nama democratic design atau lima pilar
IKEA, lima pilar IKEA tersebut berisi :
1) Bentuk
IKEA dalam memproduksi barang-barangnya tidak hanya
sekedar memproduksi barang saja tetapi juga memperhatikan
bentuk, maksudnya adalah apakah bentuk dari barang tersebut
dapat di padukan dengan ruangan sehingga dapat cocok
dengan ruangan tersebut.
2) Quality
IKEA sangat memperhatikan kualitas barang yang mereka
produksi, apakah barang tersebut dapat bertahan lama dan juga
mempunyai mutu yang bagus agar tentunya dapat digunakan
dengan nyaman oleh calon konsumen mereka.
3) Fungsional
IKEA dalam memproduksi barang-barangnya juga
memperhatikan fungsi dari barang tersebut, misalnya ketika
memproduksi meja makan maka IKEA akan membuatnya
menjadi multi-fungsi agar meja tersebut dapat digunakan dalam
berbagai situasi seperti dapat di panjangkan dan di pendekkan
atau dapat di lipat, contoh lainnya misalnya sofa yang dapat
digunakkan sebagai sofa dan juga dapat digunakkan sebagai
tempat tidur.
4) Sustainability
IKEA kemudian memperhatikan keberlanjutan dari barang-
barangnya, jadi bahan dasar untuk semua barang yang di
produksi harus ramah lingkungan dan memperhatikan
dampaknya terhadap lingkungan.
5) Harga
Harga yang terjangkau ini bisa dikaitkan dengan visi IKEA
yaitu menciptakan kehidupan yang sehari-hari yang lebih baik
untuk banyak orang. Jadi di IKEA menyediakan barang dari
harga yang paling tinggi sampai yang paling rendah sehingga
kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
Brata AB. 2018. Analisis strategi integrated marketing communication IKEA Indonesia
dalam menghadapi persaingan bisnis di bidang furniture dan home furnishings
[skripsi]. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Rahimaji A. 2019. Strategic management analisis SWOT pada perusahaan IKEA Indonesia.
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Sistem Informasi (JEMSI). 1(2): 147-154. DOI:
10.31933/JEMSI. ISSN: 2686-5