Anda di halaman 1dari 10

FR-UBM-9.1.1.9/V0.

R4

Jurnal Digismantech
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/digismantech Vol 1 (No. 1 ) : 1 - 10. Th. 2021
DOI : dx.doi.org/10.30813/digismantech.v1i1.2264.g2075 p-ISSN: 2798-1819
Hasil Penelitian e-ISSN: 2798-0189

EVALUASI PENGARUH PRODUCT QUALITY, PRODUCT


INNOVATION DAN MARKETING PROMOTION TERHADAP BRAND
IMAGE IKEA

[Evaluation of the Influence of Product Quality, and Product Innovation


Marketing Promotion for the IKEA Brand Image]
I Gede Wisnu Satria Chandra Putra1)
1)
Program Studi Bisnis Digital, Universitas Bunda Mulia

Diterima 28-08-2020 / Disetujui 31-05-2021

ABSTRACT

This research aimed to analyze the influence of Product Quality, Product Innovation and Marketing
Promotion to Brand Image. The object of this research is consumer of IKEA in Alam Sutra - Tangerang. This
research was done to 100 respondents by using convenience sampling technique and using the SPSS 22.00
program as a data processing. The result of this research shows that simultaneously, the variable of Product
Quality, Product Innovation and Marketing Promotion influence the Brand Image of IKEA in Alam Sutra -
Tangerang. It has been proven from the result of (F) simoultant test. However the result of (t) partial test shows
significant point on one of three independent variables that supports the hipothesis. Therefore, the accepted
assumption is, there is influence only between Product Innovation to Brand Image of IKEA in Alam Sutra –
Tangerang
Keywords: Product Quality, Product Innovation, Marketing Promotion, Brand Image

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kualitas Produk, Inovasi Produk dan Promosi
Pemasaran terhadap Citra Merek. Objek penelitian ini adalah konsumen IKEA di Alam Sutra - Tangerang.
Penelitian ini dilakukan pada 100 responden dengan menggunakan teknik convenience sampling dan
menggunakan program SPSS 22.00 sebagai alat pengolahan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
secara simultan variabel Kualitas Produk, Inovasi Produk, dan Promosi Pemasaran memengaruhi Citra Merek
IKEA di Alam Sutra - Tangerang. Ini telah dibuktikan dari hasil uji simultan (F). Namun hasil (t) uji parsial
menunjukkan titik signifikan pada salah satu dari tiga variabel independen yang mendukung hipotesis. Oleh
karena itu, asumsi yang diterima adalah, hanya ada pengaruh antara Inovasi Produk dengan Citra Merek IKEA
di Alam Sutra – Tangerang
Kata kunci: Kualitas Produk, Inovasi Produk, Promosi dan Pemasaran, Citra Merek

PENDAHULUAN Oktober 2014 IKEA Alam Sutra resmi


membuka gerai pertamanya di Indonesia yang
A. Latar Belakang Penelitian merupakan cabang ke-364 dan yang paling
IKEA pada awalnya terbentuk pada baru di 46 negara di dunia pada saat itu. IKEA
tahun 1943 di negara asalnya Swedia yang juga menjalin kerja sama dengan industri lokal
fokus menjual perabot rumah tangga. dengan mengambil bahan baku dan pengrajin
Kemudian perusahaan asal Swedia tersebut dari Solo dan Yogjakarta. Produk – produk
melihat segmentasi pasar di Indonesia dengan lokal tersebut kemudian akan dipasarkan
menggandeng perusahaan lokal PT Hero IKEA ke pasar Internasional.
Supermarket Tbk. sebagai pemegang lisensi
Dengan hadirnya IKEA, pasar perabot
resmi IKEA di Indonesia. Pada tanggal 15
rumah tangga dan mebel di Indonesia semakin
________________________
*Korespondensi Penulis:
E-mail: iputra@bundamulia.ac.id
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R4

Jurnal Digismantech
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/digismantech Vol 1 (No. 1 ) : 1 - 10. Th. 2021
DOI : dx.doi.org/10.30813/digismantech.v1i1.2264.g2075 p-ISSN: 2798-1819
Hasil Penelitian e-ISSN: 2798-0189

kompetitif. Dengan menyasar segmentasi IKEA menjadi hanya untuk mencari makan
menengah keatas, IKEA mengusung konsep atau sekedar melakukan pertemuan di Food
sebagai perusahaan retail perabot rumah Court tanpa adanya keinginan untuk membeli
tangga dan mebel dengan harga yang produk utama dari IKEA itu sendiri yaitu
terjangkau dan memiliki desain yang elegan. perabot rumah tangga dan mebel.
Selain itu, IKEA juga menggabungkan nilai
Lalu, berdasarkan berbagai diskusi
fungsi, desain, dan kualitas namun dengan
yang ada di beberapa forum-forum yang
harga yang terjangkau dan bermanfaat bagi
membahas produk-produk mebel atau perabot
semua orang.
rumah tangga, banyak yang berpendapat
Pada dasarnya, IKEA memiliki visi bahwa kualitas produk IKEA masih belum
untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan harga yang diberikan. Menurut
lebih baik bagi banyak orang dengan mereka apabila dibandingkan dengan produk
menyediakan produk yang berkualitas dengan dari kompetitor lain yang sejenis, mereka bisa
harga yang terjangkau. IKEA juga dikenal mendapat produk yang kualitasnya lebih baik
dengan inovasi mereka dengan menyediakan dengan harga yang sama seperti yang
produk inovatif yang berbeda dengan produk diterapkan oleh IKEA.
perabot rumah tangga / mebel pada umumnya.
Dari berbagai permasalahan ini terlihat
Dalam hal ini, IKEA memanfaatkan berbagai
bahwa ada ketidaksesuaian antara persepsi
media promosi untuk menyampaikan visi misi
masyarakat mengenai IKEA dengan Brand
dan brand image mereka ke masyarakat.
Image yang ingin dibangun oleh IKEA sendiri.
Namun dengan berjalan nya waktu, IKEA yang harusnya dikenal dengan
visi misi yang menjadi landasan awal IKEA produknya yang berkualitas dan inovatif
untuk masuk ke pasar Indonesia tidak dengan harga terjangkau, malah menjadi lebih
tersampaikan dengan baik ke masyarakat dikenal sebagai tempat rekreasi / kuliner dan
Indonesia itu sendiri. Berdasarkan beberapa produknya dianggap kualitasnya kurang
review dalam berbagai forum di internet, dibandingkan produk lain dengan harga lebih
menyatakan bahwa IKEA lebih dikenal murah.
“hanya” sebagai tempat untuk melihat konsep
Permasalahan ini didukung oleh
tata ruang dan mebel yang bagus karena
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
mereka menampilkan berbagai mock-up
(Rizky, 2019) yang meneliti mengenai
konsep ruangan di gerai mereka. Hal ini
pengaruh citra merek IKEA kepada keputusan
menyebabkan IKEA dianggap hanya
pembelian produk IKEA di Indonesia. Dari
merupakan tempat yang cocok untuk berfoto.
penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa citra
Ada berbagai spot dalam IKEA yang sering
merek tidak memiliki pengaruh signifikan
dijadikan latar belakang foto baik itu bagi
terhadap keputusan pembelian produk IKEA.
masyarakat atau bahkan para selebgram.
Berdasarkan hal ini terlihat bahwa memang
Selain itu, IKEA juga lebih dikenal ada kesenjangan atau gap antara citra merek
oleh masyarakat Indonesia dari sisi kulinernya. IKEA di Indonesia dengan produk mereka
Kuliner yang disediakan di IKEA dikenal sendiri.
memiliki cita rasa yang enak dan harga yang
Oleh karena itu penelitian ini
terjangkau. Bahkan dalam berbagai media
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
promosi mereka seperti dalam Website atau
pengaruh dari beberapa faktor yang sejalan
Radio, IKEA sering menyebutkan promo
dengan Visi Misi IKEA terhadap Brand Image
kuliner mereka sebagai senjata utama dalam
IKEA pada masyarakat di Indonesia serta
menarik pelanggan untuk berkunjung ke
untuk membuktikan ada tidaknya kesalahan
IKEA. Namun dampaknya, hal ini mengubah
motivasi utama masyarakat untuk datang ke
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R4

Jurnal Digismantech
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/digismantech Vol 1 (No. 1 ) : 1 - 10. Th. 2021
DOI : dx.doi.org/10.30813/digismantech.v1i1.2264.g2075 p-ISSN: 2798-1819
Hasil Penelitian e-ISSN: 2798-0189

yang dilakukan IKEA dalam membangun - Affinity, yaitu hubungan secara


brand image mereka. emosional antara konsumen terhadap
suatu merek.
B. Rumusan Masalah - Brand Loyalty, yaitu seberapa jauh
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan
kesetiaan konsumen dalam menggunakan
masalah dalam penelitian ini dijabarkan
produk dari merek tersebut.
sebagai berikut:
a. Apakah Product Quality, Product
B. Product Quality
Inovation, dan Marketing Promotion
Kualitas produk merupakan
berpengaruh signifikan positif terhadap
karakteristik suatu produk atau jasa yang
Brand Image IKEA di Indonesia secara
bergantung pada kemampuannya untuk
simultan?
memuaskan kebutuhan konsumen baik secara
b. Apakah Product Quality berpengaruh
implisit maupun eksplisit (Kotler, 2007).
signifikan positif terhadap Brand Image
Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa
IKEA di Indonesia secara parsial?
kualitas produk merupakan tingkat baik
c. Apakah Product Inovation berpengaruh
buruknya suatu produk dalam kemampuannya
signifikan positif terhadap Brand Image
untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
IKEA di Indonesia secara parsial?
konsumen.
d. Apakah Marketing Promotion
berpengaruh signifikan positif terhadap
Dalam mengukur kualitas produk,
Brand Image IKEA di Indonesia secara
Garvin mengatakan terdapat 8 dimensi kualitas
parsial?
produk (Garvin, 1987), yaitu:
- Performance, yaitu kinerja produk dalam
TINJAUAN PUSTAKA menjalankan fungsinya.
- Features, yaitu berkaitan dengan
A. Brand Image kelengkapan fungsi pada produk
Brand Image merupakan fenomena
- Reliability, yaitu kemungkinan
subjektif dan perseptual yang terbentuk dari
keberhasilan produk dalam menjalankan
interpretasi pelanggan terhadap suatu brand,
fungsinya dalam periode atau kondisi
baik secara beralasan maupun emosional
tertentu.
(Dobni & Zinkhan, 1990). Karena itu, Brand
- Conformance, yaitu kesesuaian produk
Image merupakan konsep brand yang
dengan spesifikasi yang diinginkan
ditentukan oleh customer. Brand Image sendiri
konsumen
tidak berhubungan dengan teknis, fisik dan
- Durability, yaitu daya tahan atau masa
fungsi produk secara langsung, melainkan
pakai dari produk tersebut
dibentuk oleh aktivitas pasar dan hal-hal
- Serviceability, yaitu berkaitan dengan
lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi
pelayanan dan kemudahan perbaikan
customer terhadap suatu produk lebih penting
produk
dibandingkan dengan produk itu sendiri
- Aesthetic, yaitu berkaitan dengan
(Thimothy, 2016).
penampilan dan desain produk
- Perceived Quality, yaitu berkaitan dengan
Dalam mengukur Brand Image,
persepsi konsumen saat menggunakan
terdapat beberapa dimensi yang dapat
produk.
dijadikan tolak ukur (Davidson, 1998). , yaitu
- Reputation, yaitu nama baik dari suatu
C. Product Innovation
merek produk tertentu.
Inovasi produk merupakan proses
- Recognition, yaitu tingkat pengenalan
dalam menciptakan suatu barang atau jasa
konsumen terhadap suatu merek.
yang dianggap sebagai sesuatu yang baru.
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R4

Jurnal Digismantech
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/digismantech Vol 1 (No. 1 ) : 1 - 10. Th. 2021
DOI : dx.doi.org/10.30813/digismantech.v1i1.2264.g2075 p-ISSN: 2798-1819
Hasil Penelitian e-ISSN: 2798-0189

Inovasi produk tidak hanya dilakukan untuk - Public Relation, yaitu usaha atau upaya
menciptakan produk baru, namun dapat untuk menarik perhatian yang positif dari
meliputi pengembangan produk yang sudah masyarakat terhadap perusahaan
ada agar dapat memiliki fungsi tambahan yang - Direct Marketing, yaitu suatu bentuk
baru (Kotler & Keller, 2009). promosi secara langsung dengan cara
memasarkan produk atau barang agar
Dalam mengukur Product Innovation, mendapatkan reaksi secara langsung dari
terdapat 5 dimensi yang dapat mempengaruhi konsumen
tingkat inovasi (Kotler, P. & Armstrong, 2008)
yakni: E. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
- Keunggulan relatif adalah tingkat yang Berdasarkan berbagai teori yang telah
menunjukkan keunggulan hasil inovasi dikumpulkan, peneliti membuat kerangka
terhadap produk yang telah ada. konseptual (conceptual framework) sebagai
- Kompatibilitas adalah tingkat kesesuaian berikut
hasil inovasi dengan nilai dan pengalaman
calon konsumen.
- Kompleksitas dalah tingkat kesulitan hasil
inovasi untuk dimengerti atau digunakan.
- Divisibilitas adalah tingkat hasil inovasi
dapat dicoba sedikit demi sedikit
- Komunikabilitas adalah tingkat
kemampuan hasil penggunaan inovasi
dapat diobservasikan atau dijelaskan
kepada orang lain.

D. Marketing Promotion
Promosi adalah usaha perusahaan
untuk mempengaruhi konsumen dengan
melakukan Persuasive Communication
melalui segala unsur acuan atau bauran
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian
pemasaran (Simamora, 2007). Dapat dikatakan
Sumber: Dokumen Pribadi
pula bahwa promosi merupakan suatu usaha
untuk menginformasikan dan mempengaruhi
Dalam kerangka konseptual penelitian,
konsumen sehingga tertarik untuk membeli
terdapat tiga variabel bebas yaitu Product
produk.
Quality, Product Innovation dan Marketing
Terdapat beberapa dimensi promosi yang
Promotion. Masing-masing variabel memiliki
mencadi acuan (Kotler, P. & Armstrong, 2008)
berbagai dimensi yang akan dijadikan dasar
yaitu
pembuatan kuisioner. Lalu terdapat satu
- Advertising, yaitu bentuk komunikasi
variabel terikat yaitu Brand Image yang dalam
yang dilakukan untuk menginformasikan
hal ini adalah Brand Image dari IKEA. Lalu
dan mempengaruhi target pasar melalui
tanda panah menunjukan hubungan antara
berbagai media.
variabel bebas dan variabel terikat yang
- Sales Promotion, yaitu insentif jangka
dijadikan dasar untuk menyusun hipotesis
panjang yang ditawarkan kepada
penelitian.
konsumen untuk merangsang datangnya
pembelian produk tersebut. Seperti
Dalam penelitian ini, terdapat
pemberian diskon atau produk gratis.
beberapa hipotesis yang menggambarkan
pengaruh antar variabel seperti berikut:
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R4

Jurnal Digismantech
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/digismantech Vol 1 (No. 1 ) : 1 - 10. Th. 2021
DOI : dx.doi.org/10.30813/digismantech.v1i1.2264.g2075 p-ISSN: 2798-1819
Hasil Penelitian e-ISSN: 2798-0189

- H01: Product Quality, Product Innovation B. Teknik Analisa Data


dan Marketing Promotion tidak Analisa data dalam penelitian ini dilakukan
berpengaruh secara signifikan positif dengan dengan melakukan Uji Validitas, Uji
terhadap Brand Image IKEA Reliabilitas dan Uji Hipotesis (Analisa
Ha1: Product Quality, Product Innovation Koefisien Determinasi, Uji F dan Uji T) secara
dan Marketing Promotion statistik dengan bantuan aplikasi SPSS. Secara
berpengaruh secara signifikan positif umum Uji Validitas dilakukan untuk
terhadap Brand Image IKEA mengukur ketepatan setiap item dalam
- H02: Product Quality tidak berpengaruh kuisioner sedangkan Uji Reliabilitas dilakukan
signifikan positif terhadap Brand Image untuk mengukur konsistensi dari alat ukur
IKEA yang digunakan. Sedangkan Uji Hipotesis
Ha2: Product Quality berpengaruh dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh
signifikan positif terhadap Brand Image antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
IKEA (Sugiyono, 2018)
- H03: Product Innovation tidak
berpengaruh signifikan positif terhadap HASIL DAN PEMBAHASAN
Brand Image IKEA
Ha3 : Product Innovation berpengaruh A. Karakteristik Responden
signifikan positif terhadap Brand Image Dalam proses pengambilan sampel,
IKEA data yang berhasil diperoleh sebanyak 80
- H04: Marketing Promotion tidak responden yang pernah berkunjung ke IKEA.
berpengaruh signifikan positif terhadap Berdasarkan pada analisa data secara
Brand Image IKEA deskriptif, dari 80 responden tersebut hanya 40
Ha4: Marketing Promotion berpengaruh responden yang pernah membeli produk
signifikan positif terhadap Brand Image IKEA. Sebagian besar dari responden yang
IKEA pernah membeli produk IKEA merupakan
karyawan dengan tingkat penghasilan lebih
dari 3 juta per bulan.
METODE PENELITIAN
Responden yang diperoleh, 65%
A. Instrumen Penelitian tinggal di rumah pribadi yang berlokasi di
Dalam penelitian ini, pengambilan daerah Tangerang, Tangerang Selatan dan DKI
data dilakukan menggunakan teknik Jakarta. Dalam mendukung penelitian ini,
convenience sampling yaitu teknik sampling kami hanya menggunakan data yang valid
dengan memilih sampel tanpa melalui yaitu data responden yang pernah membeli
pertimbangan apapun. Seseorang diambil produk IKEA sebanyak 40 data karena
sebagai sampel karena kebetulan orang sedang penelitian ini mengukur Product Quality dan
pada lokasi dan waktu yang sama dengan Product Innovation yang tidak mungkin
lokasi dan waktu pengambilan sampel. diketahui jika tidak pernah membeli produk
Adapun instrumen penelitian yang IKEA.
digunakan untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah B. Hasil Uji Validitas Data
menggunakan kuisioner yang dibentuk Dalam menguji validitas data, penulis
berdasarkan dimensi dan elemen dari masing- melakukan perhitungan nilai Pearson’s
masing variabel penelitian dalam conceptual Correlation dari masing-masing pertanyaan
framework. Kuisioner ini disebarkan pada yang mewakili setiap variabel, lalu kemudian
beberapa titik di IKEA Alam Sutera. dibandingkan dengan nilai r table (Sugiyono,
2018) yang dalam kasus ini memiliki nilai
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R4

Jurnal Digismantech
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/digismantech Vol 1 (No. 1 ) : 1 - 10. Th. 2021
DOI : dx.doi.org/10.30813/digismantech.v1i1.2264.g2075 p-ISSN: 2798-1819
Hasil Penelitian e-ISSN: 2798-0189

sebesar 0.3. Apabila nilai Pearson’s 9 Q18 0.750 Valid


Correlation lebih besar dari nilai r table, maka
10 Q19 0.607 Valid
data dianggap valid.
11 Q20 0.768 Valid
12 Q21 0.644 Valid
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Brand Image
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2019)
Uji Validitas
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa
No Pernyataan Pearson’s validitas kuisioner dari variabel Product
Hasil
Correlation Quality yang disebarkan kepada responden
semua nilainya lebih besar dari 0.3 (Nilai r
1 Q1 0.530 Valid
table). Namun untuk pertanyaan ke 10 (Q10)
2 Q2 0.386 Valid dihilangkan karena saat perhitungan memiliki
nilai dibawah r table sehingga pertanyaan
3 Q3 0.498 Valid
tersebut tidak valid dan mengganggu
4 Q4 0.465 Valid pendefinisian dari variabel. Sehingga
disimpulkan bahwa penyataan–pernyataan
5 Q5 0.559 Valid
pada kuisioner yang mewakili variabel
6 Q6 0.671 Valid Product Quality selain Q10 adalah valid dalam
mendefinisikan variabel Product Quality.
7 Q8 0.661 Valid
8 Q9 0.518 Valid
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Product
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2019)
Innovation
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa
Uji Validitas
validitas kuisioner dari variabel Brand Image
yang disebarkan kepada responden semua No Pernyataan Pearson’s
nilainya lebih besar dari 0.3 (Nilai r table). Hasil
Correlation
Sehingga disimpulkan bahwa seluruh
penyataan–pernyataan pada kuisioner yang 1 Q22 0.718 Valid
mewakili variabel Brand Image adalah valid 2 Q23 0.503 Valid
dalam mendefinisikan variabel Brand Image.
3 Q24 0.324 Valid
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Product Quality 4 Q25 0.687 Valid
Uji Validitas 5 Q26 0.735 Valid
No Pernyataan Pearson’s 6 Q27 0.591 Valid
Hasil
Correlation
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2019)
1 Q7 0.686 Valid
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa
2 Q11 0.512 Valid validitas kuisioner dari variabel Product
Innovation yang disebarkan kepada responden
3 Q12 0.635 Valid
semua nilainya lebih besar dari 0.3 (Nilai r
4 Q13 0.742 Valid table). Namun untuk pertanyaan ke 28 (Q28)
dan 29 (Q29) dihilangkan karena saat
5 Q14 0.626 Valid perhitungan memiliki nilai dibawah r table
6 Q15 0.830 Valid sehingga pertanyaan tersebut tidak valid dan
mengganggu pendefinisian dari variabel.
7 Q16 0.746 Valid
Sehingga disimpulkan bahwa
8 Q17 0.633 Valid penyataan–pernyataan pada kuisioner yang
mewakili Product Innovation selain Q28 dan
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R4

Jurnal Digismantech
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/digismantech Vol 1 (No. 1 ) : 1 - 10. Th. 2021
DOI : dx.doi.org/10.30813/digismantech.v1i1.2264.g2075 p-ISSN: 2798-1819
Hasil Penelitian e-ISSN: 2798-0189

Q29 adalah valid dalam mendefinisikan Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas


variabel Product Innovation tersebut.
N of Cronbach
Variabel Hasil
Items Alpha
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Marketing Brand
Promotion 8 0.640 Reliable
Image
Uji Validitas Product
No Pernyataan 12 0.889 Reliable
Pearson’s Quality
Hasil
Correlation
Product
6 0.638 Reliable
1 Q31 0.718 Valid Innovation
2 Q32 0.353 Valid Marketing
5 0.696 Reliable
3 Q33 0.788 Valid Promotion

4 Q34 0.793 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data (2019)

5 Q35 0.717 Valid Pengujian reliabilitas ini dilakukan


dengan mencari nilai cronbach’s alpha. Jika
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2019) nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60,
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa menurut (Ghozali, 2016) maka disimpulkan
validitas kuisioner dari variabel Marketing bahwa pernyataan–pernyataan dalam
Promotion yang disebarkan kepada responden instrument tersebut reliable. Berdasarkan table
semua nilainya lebih besar dari 0.3 (Nilai r 5, dapat dilihat bahwa intrumen pada keempat
table). Namun untuk pertanyaan ke 30 (Q30) variabel seluruhnya dinyatakan reliable karena
dihilangkan karena saat perhitungan memiliki memiliki nilai cronbach’s alpha lebih besar
nilai dibawah r table sehingga pertanyaan dari 0.60.
tersebut tidak valid dan mengganggu variabel.
Sehingga disimpulkan bahwa D. Hasil Uji Hipotesis
penyataan–pernyataan pada kuisioner yang Pengujian hipotesis ini dilakukan
mewakili variabel Marketing Promotion selain melalui pengujian dengan metode multiple
Q30 adalah valid dalam mendefinisikan
regression analysis, untuk menguji signifikansi
variabel Marketing Promotion.
simultan (Uji Statistik F) dan uji signifikansi
parameter individual (Uji Statistik t). Kedua
C. Hasil Uji Reliabilitas Data pengujian ini dilakukan untuk melihat tingkat
Setelah melalui pengujian validitas signifikansi hubungan antar variabel baik
dan proses eliminasi data, kemudian dilakukan secara simultan maupun secara parsial.
pengujian reliabilitas untuk membuktikan
bahwa sampel data yang telah diambil reliable Secara simultan, pengujian dilakukan
dan mampu menggambarkan setiap variabel untuk menguji hipotesis H01 untuk melihat ada
dalam penelitian ini. tidaknya pengaruh dari seluruh variabel secara
Pengujian realibilitas dilakukan keseluruhan bebas terhadap variabel terikat.
dengan menghitung nilai Cronbach Alpha dari Sedangkan secara parsial pengujian dilakukan
seluruh data yang mewakili suatu variabel untuk menguji hipotesis H02, hipotesis H03
(Sugiyono, 2018). Berikut adalah hasil dan hipotesis H04 untuk melihat ada tidaknya
perhitungan nilai Cronbach Alpha dari pengaruh antara masing-masing variabel bebas
masing-masing variabel yang ditampilkan penelitian secara individu terhadap variabel
pada tabel 5. terikat (Sugiyono, 2018).
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R4

Jurnal Digismantech
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/digismantech Vol 1 (No. 1 ) : 1 - 10. Th. 2021
DOI : dx.doi.org/10.30813/digismantech.v1i1.2264.g2075 p-ISSN: 2798-1819
Hasil Penelitian e-ISSN: 2798-0189

Tabel 6. Analisa Koefisien Determinasi Seperti yang telah terlihat dalam


analisa koefisien determinasi, ketiga faktor ini
Std Error
R Adjusted memiliki tingkat pengaruh lebih dari 50%
Model R of The
Square R Square terhadap variabel Brand Image IKEA dan hal
Estimate
ini semakin diperkuat dengan hasil pengujian
1 0.722 0.521 0.481 2.0107 hipotesis secara simultan yang menunjukan
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2019) adanya pengaruh yang signifikan dari variabel
Pada tabel 6 dapat terlihat bahwa nilai bebas secara keseluruhan terhadap variabel
R2 pada analisa independent variabel sebesar terikat.
0.521. Hal ini menunjukkan bahwa faktor
Product Quality, Product Innovation dan Tabel 8. Hasil Pengujian Hipotesis Parsial
Marketing Promotion dapat mempengaruhi Unstandarized Standarized
Coefficients Coefficients
Brand Image sebesar 52.1% sedangkan
sisanya 47.9% dapat dipengaruhi oleh faktor – Model
B Std.
Error
Beta
t Sig
faktor lain di luar dari ruang lingkup dalam
(Constant) 16.354 3.500 4.673 0.000
penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa
Product 0.113 0.056 0.241 2.022 0.051
ketiga faktor dalam penelitian ini memiliki Quality
potensi dampak yang signifikan terhadap
Product 0.571 0.115 0.651 4.941 0.000
Brand Image IKEA karena dampaknya lebih Innovation
dari 50%. Marketing -0.079 0.128 -0.079 -0.618 0.540
Promotion
Tabel 7. Hasil Pengujian Hipotesis Simultan Sumber : Hasil Pengolahan Data (2019)
Model Sum of df Mean F Sig
Squares Square Pada tabel 8 terlihat hasil uji statistik t
Regression 158.227 3 57.742 13.045 0.000
(t-test) dari variabel Product Quality, Product
Innovation dan Marketing Promotion terhadap
Residual 145.548 36 4.043
Brand Image. Berikut adalah pembahasan per
Total 303.775 39 masing-masing variabel.
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2019)
Variabel Product Quality (X1)
Pada tabel 7 secara simultan atau memiliki nilai t sebesar 2.022 dengan
bersama sama dapat dijelaskan pengaruh antar signifikansi sebesar 0.051. Karena nilai
variabel independen yaitu Product Quality signifikan t lebih besar dari 0.05 (0.051 >
(X1), Product Innovation (X2), dan Marketing 0.05) atau nilai t statistik lebih kecil dari t
Promotion (X3) terhadap Brand Image (Y). critical (2.022 < 2.0281) maka diambil
Pada tabel tersebut diperoleh bahwa nilai F keputusan untuk menerima hipotesis nol (H02)
statistik yang diperoleh sebesar 13.045, yang menyatakan bahwa Product Quality tidak
sedangkat nilai F critical sebesar 2.87 dengan berpengaruh secara signifikan terhadap Brand
tingkat signifikan 0,000. Image IKEA.

Karena nilai F lebih besar dari F Variabel Product Innovation (X2)


critical (13.045 > 2.87 ) atau tingkat signifikan memiliki nilai t sebesar 4.941 dengan
lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05) maka H 01 signifikansi sebesar 0.000. Karena nilai
ditolak dan Ha1 diterima. Artinya terdapat signifikan t lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05)
suatu pengaruh yang signifikan antara Product atau nilai t statistik lebih besar dari t critical
Quality, Product Innovation dan Marketing (4.941 > 2.0281) maka diambil keputusan
Promotion terhadap Brand Image IKEA secara untuk menolak H03 dan menerima Ha3 yang
simultan. menyatakan bahwa Product Innovation
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R4

Jurnal Digismantech
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/digismantech Vol 1 (No. 1 ) : 1 - 10. Th. 2021
DOI : dx.doi.org/10.30813/digismantech.v1i1.2264.g2075 p-ISSN: 2798-1819
Hasil Penelitian e-ISSN: 2798-0189

berpengaruh secara signifikan terhadap Brand belum bisa menjadikan kualitas produk
Image IKEA. sebagai kelebihan mereka dibandingkan
Variabel Marketing Promotion (X3) dengan kompetitor. Hal ini sejalan dengan
memiliki nilai t sebesar -0.618 dengan pembicaraan di berbagai forum yang masih
signifikansi sebesar 0.540. Karena nilai menganggap kualitas produk IKEA masih
signifikan t lebih besar dari 0.05 (0.540 > tergolong kurang dan hal ini perlu diperhatikan
0.05) atau nilai t statistik lebih kecil dari t oleh IKEA ke depannya.
critical (-0.618 < 2.0281) maka diambil
keputusan untuk menerima hipotesis nol (H04) Selain itu, strategi promosi dan
yang menyatakan bahwa Marketing Promotion pemasaran yang dilakukan oleh IKEA melalui
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap media digital ataupun konvensional di
Brand Image IKEA. Indonesia masih belum bisa membentuk Brand
Image IKEA secara signifikan. Hal ini bisa
SIMPULAN disebabkan oleh konten pemasaran IKEA yang
masih belum begitu menggambarkan
Berdasarkan hasil analisis dan keunggulan dan visi dari IKEA karena sejauh
pembahasan yang telah diuraikan pada bab ini mereka masih fokus pada promosi harga
sebelumnya, maka penulis dapat simpulkan dan makanan yang sebenarnya diluar dari
bahwa bisnis utama mereka. Oleh karena itu masih
- Terdapat suatu pengaruh yang signifikan diperlukan perhatian khusus dari IKEA dalam
antara Product Quality, Product melakukan strategi pemasaran yang tepat agar
Innovation dan Marketing Promotion dapat lebih efektif dalam membangun Brand
terhadap Brand Image IKEA secara Image mereka di Indonesia.
simultan.
- Product Quality tidak berpengaruh secara Dalam penelitian ini terdapat
signifikan terhadap Brand Image IKEA. keterbatasan dimana faktor yang diteliti hanya
- Product Innovation berpengaruh secara terbatas pada 3 faktor yang berkaitan dengan
signifikan terhadap Brand Image IKEA. Visi IKEA saja, oleh karena itu pada penelitian
- Marketing Promotion tidak berpengaruh selanjutnya disarankan untuk membahas lebih
secara signifikan terhadap Brand Image lanjut berbagai faktor lainnya yang berpotensi
IKEA. memiliki pengaruh terhadap Brand Image
IKEA misalkan seperti faktor Harga Produk
Dari simpulan diatas terlihat bahwa yang belum disorot dalam penelitian ini. Lalu
hanya faktor Product Innovation sajalah yang untuk pengambilan data akan lebih baik jika
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap jumlah responden diperbanyak dan jumlah
Brand Image dari IKEA di Indonesia. Hal ini lokasi IKEA yang menjadi objek penelitian
menunjukan IKEA masih memiliki reputasi juga ditambah mengingat gerai IKEA di
yang baik dalam hal menciptakan dan Indonesia saat ini sudah ada 2 yaitu di daerah
memasarkan produk yang inovatif. Masyarakat Alam Sutera dan Sentul City.
Indonesia terbukti masih menganggap produk
IKEA sebagai produk yang Inovatif dan DAFTAR PUSTAKA
menjadi daya tarik tersendiri dibandingkan
Davidson, H. (1998). The next generation of
dengan kompetitor lain.
brand measurement. Journal of Brand
Management.
Namun, komitmen IKEA dalam https://doi.org/10.1057/bm.1998.33
menciptakan produk berkualitas masih kurang
memiliki pengaruh kepada Brand Image IKEA Dobni, D., & Zinkhan, G. M. (1990). In
di Indonesia. IKEA Indonesia masih dianggap Search of Brand Image: A Foundation
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R4

Jurnal Digismantech
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/digismantech Vol 1 (No. 1 ) : 1 - 10. Th. 2021
DOI : dx.doi.org/10.30813/digismantech.v1i1.2264.g2075 p-ISSN: 2798-1819
Hasil Penelitian e-ISSN: 2798-0189

Analysis. Advances in Consumer


Research.

Garvin, D. A. (1987). Competing on the Eight


Dimensions of Quality Harvard Business
Review Competing on the Eight
Dimensions of Quality. Harvard
Business Review.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis


Multivariate dengan Program IBM SPSS
23. (Edisi 8). Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.

Kotler, P. & Armstrong, G. (2008). Prinsip-


Prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1.
Manajemen Pemasaran.

Kotler, P. (2007). Dasar - dasar Pemasaran.


Dasar-Dasar Pemasaran.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen


pemasaran Jilid 1. In Jakarta.

Rizky, M. B. (2019). PENGARUH CITRA


MEREK, KERAGAMAN PRODUK,
DAN KUALITAS PRODUK
TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN DI IKEA. Universitas
Mercu Buana Jakarta.

Simamora, H. (2007). Manajemen Pemasaran


Internasional Jilid II Edisi 2 (2nd ed.).
PT Rineka Cipta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian


Kombinasi (mixed Methods). In Alfabet.

Thimothy, S. (2016). Why Brand Image


Matters More Than You Think. Forbes.

Anda mungkin juga menyukai