ABSTRACT
The purpose of this research is to investigate and analyze the effect of product design,
packaging shape and packaging material toward intention to buy. 100 purposive samples were
taken during research by using multiple regression analysis as analysis tool. The result shown that
product design, packaging shapes and packaging material has a significant impact to buying
intention. The existing TOCHA greentea powder packaging prove has a significant relation to the
product attribute above.
Keywords: product design; packaging shape; packaging material; multiple regression analysis.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh desain produk, bentuk kemasan dan bahan
(material) kemasan terhadap minat beli konsumen. Sampel dari penelitian ini adalah konsumen
pembeli produk teh hijau serbuk merk Tocha, Teknik analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linear berganda, dengan jumlah sample 100 orang responden dengan menggunakan metode
purposive sampling. Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan bahwa desain produk,
bentuk kemasan dan bahan (material) kemasan berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemasan Tocha mampu meningkatkan minat
pembelian konsumen.
Kata Kunci: desain produk; bentuk kemasan; bahan (material) kemasan; minat beli konsumen.
eropa. Dalam kasus yang berbeda, budaya Biscuit, sirup dan teh adalah produk biasa
berpengaruh terhadap persepsi warna yang ketika bentuk kemasannya menarik
seperti warna merah muda adalah warna dapat meningkatkan penjualan.
wanita sementara hitam, biru tua adalah Prendergast dan Marr (1997) dalam
warna laki-laki. studinya menemukan bahwa konsumen
Faktor lain yang menentukan dalam merasa produk biasa menjadi lebih value
desain produk adalah pemilihan text atau for money ketika dikemas dengan bentuk
font yang digunakan. Font adalah contoh kemasan yang lebih besar, dan kualitas
nyata bentuk berpengaruh terhadap menjadi pilihan inferior ketika produk
persepsi, font COMICS SANS biasa dikemas dengan bentuk yang lebih
menunjukan candaan, fiktif atau khayalan, besar.
font ini tidak cocok ketika dicantumkan BAHAN KEMASAN
pada desain produk namun cocok untuk Produk secara umum dibagi
majalah atau komik. Penelitian yang menjadi 3 yaitu padat (solid), cair (liquid)
dilakukan Paras Chopra menunjukan dan granule (pellet). Setiap jenis produk
bahwa ukuran text dan pemilihan font tersebut memerlukan penanganan yang
berpengaruh dalam meningkatkan minat berbeda, namun secara garis besar
pembelian. kemasan harus dapat melindungi cahaya
BENTUK KEMASAN dan kedap udara sehingga dapat
Bentuk kemasan menggambarkan memperpanjang usia produk. Terdapat 5
ukuran produk yang dikemas di dalamnya. bahan utama kemasan yang awam
Konsumen menggunakan bentuk sebagai digunakan baik oleh industry besar
persepsi dalam menentukan isi atau ukuran maupun UMKM, yaitu plastic, metal foil,
berat produk di dalamnya. Beberapa sytrofoam, kaca dan kertas.
kemasan dibuat lebih besar yang biasanya Plastik berasal dari minyak bumi
terdapat pada makanan kering, kemasan dan sintetik buatan, plastic sendiri di olah
tersebut dibuat agar lebih menarik persepsi untuk mendapatkan bentuk dan satuan
calon pembeli untuk dibandingkan produk senyawa yang di inginkan dengan cara
competitor. laminasi, ekstrusi dan kopolimerasi
Konsumen beranggapan bahwa (Syarief, et al, 1989). Plastic selain mudah
kemasan yang lebih besar berisi produk di dapat harganya pun relative terjangkau.
yang lebih banyak, penelitian yang Metal foil berasal dari mineral bumi,
dilakukan oleh Raghubir dan Krishna biasanya yang relative digunakan karena
(1999) meskipun konsumen merasa isi atau murah dan melimpah adalah almunium.
volume produknya tidak sesuai atau lebih Karakter dari mineral ini adalah tahan
sedikit dari ukuran kemasannya, tidak terhadap lingkungan asam, tidak beracun
merubah persepsi untuk menggunakan dan tahan minyak. Paper metal adalah
bentuk kemasan sebagai patokan dalam revolusi kemasan yang menggabungkan
menentukan isi produk di dalamnya. kelebihan dari kemasan plastic dan
Bentuk kemasan sangat berpengaruh almunium foil, dalam pembuatan paper
terhadap psikologis calon konsumen, metal, lembaran almunium dipanaskan
dengan bentuk kemasan yang menarik dan pada lembaran kertas dan pada lapisan
terkesan besar akan membuat konsumen teratas di entrusi oleh lapisan plastik.
lebih tertatrik membeli. Hal ini banyak Kelebihan dari kemasan ini adalah daya
diterapkan pada saat-saat tertentu biasanya tahan lebih lama namun dengan
pada hari raya dan libur akhir tahun, fleksibilitas plastic.
produk biasa menjadi terkesan lebih bagus MINAT BELI
dan menarik ketika dikemas bundle Kottler dalam Marketing
product sehingga terkesan lebih hemat. Management (2003:568) berpendapat
51
Alfin NF Mufreni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 2(2) (November 2016) 48-54
bahwa minat beli adalah tahapan yang Uji validitas akan dilakukan untuk
dilakukan oleh konsumen sebelum menemukan nomor yang valid atau tidak
merencanakan pembelian suatu produk. valid dengan table r product moment.
Tahapan tersebut salah satunya adalah Kriteria penilaian uji validitas adalah:
AIDAS yaitu: Attention, Interest, Desire, 1. Apabila rhitung> rtabel, maka item
Action, Satisfaction. kuesioner tersebut valid.)
Tujuan kemasan selain melindungi
adalah menjual produk di dalamnya, 2. Apabila rhitung< rtabel, maka item
menjual produk dengan kemasan dan kuesioner tidak valid.
desain yang tepat, untuk mendapatkan Cara pengujian reliabilitas pada
attention calon konsumen sehingga terjadi penelitian ini adalah menggunakan
proses pembelian. Kemasan merupakan koefisien Alpan Cronbach. Perhitungan uji
media iklan yang efektif, menurut Terence validitas dan reliabilitas dalam penelitian
A Shimp (2000:261) adalah informing, ini menggunakan program SPSS.
persuading, remainding, adding value dan Parameter yang dihasilkan akan
assisting. menggambarkan respon Y (variable
Kemasan dengan atribut yang baik dependent) atas perbedaan nilai variable X.
berfungsi untuk mengubah sikap Ordinary least square (OLS) bentuk
konsumen, menurut Daniel Katz persamaan dalam penelitian ini adalah Y =
(2002:103-106) terdapat empat fungsi α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ e, tanda
sikap: parameter β menggambarkan arah
1. The knowledge function¸sikap hubungan antara variable dependen dan
konsumen yang memilah milah independen. Jika nilai β + maka hubungan
informasi yang massif menjadi relevan X dan Y searah, semakin tinggi X maka Y
dengan kebutuhannya. juga semakin tinggi, Jika nilai β - maka
2. The value expression, sikap konsumen hubungan X dan Y tidak searah, semakin
atas produk yang sesuai dengan tinggi X tidak serta merta di ikuti oleh Y.
konsep dirinya, konsumen ini sangat Uji tanda menggunakan dua
segmented. parameter β, jika β positif bahwa variable
3. The ego-defensive, sikap konsumen X dan Y linear atau searah kenaikan X
yang loyal terhadap ego dan akan diikuti oleh Y, jika β negative bahwa
pilihannya. variable X dan Y tidak linear atau searah,
4. The utilitarian, sikap konsumen yang kenaikan X tidak akan di ikuti oleh Y.
berhitung atas kepuasaan produk yang Untuk uji t bertujuan untuk variable bebas
dibelinya. dalam penelitian ini yaitu desain produk,
METODE PENELITIAN bahan kemasan, dan bentuk kemasan
secara partial.
Jenis Penelitian dan Metode yang 1. H0: β1, β2, β3 = 0, tidak ada pengaruh
Digunakan yang signifikan antara ke tiga variabel
Penelitian ini menggunakan data bebas kepada minat beli.
primer yang diperoleh dari subjek
penelitian dengan cara membagikan 2. Ha: β1, β2, β3≠ 0, ada pengaruh yang
questioner. Operasionalisasi variabel signifikan antara ke tiga variable
sebagai berikut: Variabel Bebas bebas kepadaa minat beli.
(Independent Variable), Desain produk Uji ketepatan model, digunakan
(X1), Bahan kemasan (X2), Bentuk untuk mengukur ketepatan variable bebas
kemasan (X3), Variabel Terikat kepada variable terikat dengan
(Dependent Variable) Minat beli (Y). menggunakan uji F dan koefesien
determinasi (R2). Nilai koefisien
52
Alfin NF Mufreni/ Jurnal Ekonomi Manajemen 2(2) (November 2016) 48-54