Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH DESAIN KEMASAN PRODUK

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN


Lathifaturrahmah
150610160031
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Unpad

ABSTRAK
Perekonomian Indonesia secara makro mulai tumbuh dan berkembang, hal tersebut berdampak
baik bagi daya beli konsumen. salah satu sektor yang berkembang adalah industri makanan.
Industri makanan berkembang menghasilkan berbagai variasi dan derivasi makanan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Disaat industri makanan berkembang, persaingan akan
produk-produk makanan pun juga semakin berat. Oleh karena itu untuk menciptakan produk
yang berdaya saing, kemasan produk perlu diperhatikan. Produk yang baik adalah produk yang
terjaga kualitasnya hingga ke tangan konsumen. Dengan kemasan yang baik, maka produk
akan terhindar dari kerusakan. Desain kemasan produk yang menarik pun akan menarik minat
konsumen sehingga akan memberi nilai plus pagi produk tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat pengaruh desain kemasan produk terhadap minat beli konsumen, serta
mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi minat beli konsumen selain desain kemasan
produk. Studi literasi dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan terkait pengaruh desain
produk terhadap minat beli konsumen.

Kata kunci: Desain produk, minat beli konsumen.

I. PENDAHULUAN
Kini Perekonomian Indonesia secara wrapper for a product” yang artinya
makro mulai tumbuh dan berkembang, hal kemasan melibatkan kegiatan mendesain
tersebut membawa dampak yang baik dan memproduksi, untuk melindungi
terhadap daya beli konsumen. salah satu produk. Kemasan selalu melibatkan design
sektor yang berkembang adalah usaha agar pesan produk tersampaikan kepada
industri makanan, baik skala besar maupun konsumen, fungsi kemasan itu sendiri
kecil dengan berbagai macam variasi dan selain untuk melindungi produk juga
derivasi produk untuk memenuhi berfungsi sebagai media pemasaran yang
permintaan konsumen. Produk yang terjaga jitu.
secara kualitas dari mulai dibuat hingga
Pengemasan merupakan salah satu faktor
sampai ke tangan konsumen adalah ciri
penting yang harus di perhatikan untuk
produk yang baik.
merebut perhatian konsumen. karena di
Kemasan adalah salah satu kunci zaman sekarang kemasan bisa menjadi
dalam menjaga kualitas produk, Kottler dan strategi jitu dalam pemasaran suatu produk
Amstrong (2012) “ Packaging involves untuk menarik minta beli konsumen.
designing and producing the container or kemasan juga bisa memberi gambaran awal
dari suatu produk, baik itu dari segi kualitas bentuk, material bahan, warna, text dan
maupun nilai produk yang di tawarkan oleh merk. Warna berperan penting dalam
produsen (Larissa, 2015). menyampaikan pesan kognitif kepada calon
Desain kemasan pun menjadi hal yang juga pembeli, Profesor Jennifer Aaker dalam
perlu diperhatikan dalam dunia pemasaran. studinya menyimpulkan bahwa ada 5 warna
Dalam era Globalisasi sakarang ini, dimana yang mendominasi pasar dengan pesen
persaingan pasar semakin tajam, maka kognitif masing-masing, warna tersebut
“estetika” dapat berfungsi sebagai adalah biru muda yang melambangkan
“Perangkap Emosional” yang sangat ketulusan, merah melambangkan
ampuh untuk menarik perhatian konsumen. ketertarikan, hijau melambangkan
salah satu usaha uang dapat ditempuh untuk kompetensi, ungu melambangkan
menghadapi persaingan yang semakin kemapanan dan kuning melambangkan
tajam adalah melalui desain kemasan ( ketahanan.
Cenadi, 2000) Warna tersebut di atas tidaklah
Desain kemasan tidak lepas dari mutlak dapat digunakan sebagai warna
estetika, estetika lahir dari pewarnaan,
dominasi dalam desain produk, konsumen
informasi dan fakta produk, hal tersebut
dengan latar belakang demografi yang
dibuat untuk memenangkang hati
berbeda memiliki rasa dan persepsi yang
konsumen ketika akan memilih suatu
produk. Hermawang Kertajaya berpendapat berbeda pula. Studi yang dilakukan oleh Joe
bahwa dulu kemasan melindungi produk Hallock dalam “colour assignment” bahwa
yang akan dijual, namun seiring konsumen baik laki-laki atau perempuan
berkembangnya jaman dan perubahan gaya menyukai produk yang didominasi warna
hidup, kemasan menjual produk yang biru muda, dan tidak menyukai produk
dilindungi dengan kata lain kemasan sudah yang berwana coklat, responden yang di
menjadi Silent Seller. Kemasan sendiri saat ambil mayoritas orang eropa. Dalam kasus
ini sudah berkembang dengan berbagai yang berbeda, budaya berpengaruh
alternative bebrapa pilihan material terhadap persepsi warna seperti warna
diantaranya plastic, alumunium foil hingga merah muda adalah warna wanita
kertas daur ulang, setiap dari bahan tersebut sementara hitam, biru tua adalah warna
mempunyai fungsi dan peran masing- laki-laki.
masing tergantung dari jenis prduk yang
dilindunginyaa. Faktor lain yang menentukan dalam
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, desain produk adalah pemilihan text atau
jurnal ini akan menyajikan telaah literatur font yang digunakan. Font adalah contoh
pada studi kasus-studi kasus tertentu nyata bentuk berpengaruh terhadap
mengenai pengaruh desain kemasan persepsi, font COMICS SANS menunjukan
terhadap minat beli konsumen. candaan, fiktif atau khayalan, font ini tidak
cocok ketika dicantumkan pada desain
produk namun cocok untuk majalah atau
I. KAJIAN TEORI
komik. Penelitian yang dilakukan Paras
DESAIN PRODUK Chopra menunjukan bahwa ukuran text dan
pemilihan font berpengaruh dalam
Menurut Kotler (2003) terdapat 6
meningkatkan minat pembelian.
elemen yang harus dipenuhi ketika
membuat desain produk yaitu, ukuran, BENTUK KEMASAN
Bentuk kemasan menggambarkan granule (pellet). Setiap jenis produk
ukuran produk yang dikemas di dalamnya. tersebut memerlukan penanganan yang
Konsumen menggunakan bentuk sebagai berbeda, namun secara garis besar kemasan
persepsi dalam menentukan isi atau ukuran harus dapat melindungi cahaya dan kedap
berat produk di dalamnya. Beberapa udara sehingga dapat memperpanjang usia
kemasan dibuat lebih besar yang biasanya produk. Terdapat 5 bahan utama kemasan
terdapat pada makanan kering, kemasan yang awam digunakan baik oleh industry
tersebut dibuat agar lebih menarik persepsi besar maupun UMKM, yaitu plastic, metal
calon pembeli untuk dibandingkan produk foil, sytrofoam, kaca dan kertas.
competitor. Plastik berasal dari minyak bumi dan
Konsumen beranggapan bahwa sintetik buatan, plastic sendiri di olah untuk
kemasan yang lebih besar berisi produk mendapatkan bentuk dan satuan senyawa
yang lebih banyak, penelitian yang yang di inginkan dengan cara laminasi,
dilakukan oleh Raghubir dan Krishna ekstrusi dan kopolimerasi (Syarief, et al,
(1999) meskipun konsumen merasa isi atau 1989). Plastic selain mudah di dapat
volume produknya tidak sesuai atau lebih harganya pun relative terjangkau. Metal foil
sedikit dari ukuran kemasannya, tidak berasal dari mineral bumi, biasanya yang
merubah persepsi untuk menggunakan relative digunakan karena murah dan
bentuk kemasan sebagai patokan dalam melimpah adalah almunium. Karakter dari
menentukan isi produk di dalamnya. mineral ini adalah tahan terhadap
Bentuk kemasan sangat berpengaruh lingkungan asam, tidak beracun dan tahan
terhadap psikologis calon konsumen, minyak. Paper metal adalah revolusi
dengan bentuk kemasan yang menarik dan kemasan yang menggabungkan kelebihan
terkesan besar akan membuat konsumen dari kemasan plastic dan almunium foil,
lebih tertatrik membeli. Hal ini banyak dalam pembuatan paper metal, lembaran
diterapkan pada saat-saat tertentu biasanya almunium dipanaskan pada lembaran kertas
pada hari raya dan libur akhir tahun, produk dan pada lapisan teratas di entrusi oleh
biasa menjadi terkesan lebih bagus dan lapisan plastik. Kelebihan dari kemasan ini
menarik ketika dikemas bundle product adalah daya tahan lebih lama namun
sehingga terkesan lebih hemat. dengan fleksibilitas plastic.
Biscuit, sirup dan teh adalah produk
biasa yang ketika bentuk kemasannya MINAT BELI
menarik dapat meningkatkan penjualan. Kottler dalam Marketing
Prendergast dan Marr (1997) dalam Management (2003:568) berpendapat
studinya menemukan bahwa konsumen bahwa minat beli adalah tahapan yang
merasa produk biasa menjadi lebih value dilakukan oleh konsumen sebelum
for money ketika dikemas dengan bentuk merencanakan pembelian suatu produk.
kemasan yang lebih besar, dan kualitas Tahapan tersebut salah satunya adalah
menjadi pilihan inferior ketika produk biasa AIDAS yaitu: Attention, Interest, Desire,
dikemas dengan bentuk yang lebih besar. Action, Satisfaction.
Tujuan kemasan selain melindungi
BAHAN KEMASAN adalah menjual produk di dalamnya,
Produk secara umum dibagi menjadi menjual produk dengan kemasan dan
3 yaitu padat (solid), cair (liquid) dan desain yang tepat, untuk mendapatkan
attention calon konsumen sehingga terjadi Konsumen (Studi Kasus Teh Hijau Serbuk
proses pembelian. Kemasan merupakan Tocha”. Hasil analisisnya menggunakan
media iklan yang efektif, menurut Terence metode regresi linear berganda yaitu,
bahwa variable desain produk, bahan
A Shimp (2000:261) adalah informing,
kemasan dan bentuk kemasan berpengaruh
persuading, remainding, adding value dan positif terhadapa minat beli konsumen ,
assisting. dimana semakin tinggi persepsi konsumen
Kemasan dengan atribut yang baik terhadap variable desain produk, bahan
berfungsi untuk mengubah sikap kemasan dan bentuk kemasan maka
konsumen, menurut Daniel Katz semakin tinggi minat beli konsumen
(2002:103-106) terdapat empat fungsi terhadap produk TOCHA.
Penelitian yang dilakukan oleh Elian
sikap:
Alvaroy (2015), yang judul penelitiannya
1. The knowledge function¸sikap konsumen
“Pengaruh atribut kemasan terhadap minta
yang memilah milah informasi yang massif beli konsumen, studi empiris pada
menjadi relevan dengan kebutuhannya. konsumen mie ABC Cup di Kota
2. The value expression, sikap konsumen Surabaya”. Metode pengumpulan datanya
atas produk yang sesuai dengan konsep menggunakan kuesioner yang varibel
dirinya, konsumen ini sangat segmented. jawabannya diukur menggunakan skala
3. The ego-defensive, sikap konsumen yang likers. Hasilnya adalah atribut warna
loyal terhadap ego dan pilihannya. kemasan berpengaruh signifikan terhadap
4. The utilitarian, sikap konsumen yang minat beli konsumen dalam pembelian
berhitung atas kepuasaan produk yang produk Mie ABC Cup, atribut bentuk
kemasan , atribut bahan kemasan, atribut
dibelinya.
desain kemasan, atribut ukuran kemasan,
berpengaruh signifikan terhadap minat beli
II. METODE PENELITIAN
konsumen dalam pembelian produk mie
Penelitian Merupakan Penelitian Studi ABC Cup.
Literatur Dengan Menelaah Beberapa
Adapun penelitian yang dilakukan oleh
Jurnal Studi Kasus Pada Suatu Produk
Ferdinand (2008) dalam skripsinya yang
Mengenai Pengaruh Desain Kemasan
berjudul “Analisis pengaruh kemasan
Terhadap Minat Beli Konsumen. Hasil Dari
terhadap minat beli konsumen, studi kasus
Berbagai Telaah Literatur Ini Akan
pada kemasan mie instan merek indomie
Digunakan Untuk Mengidentifikasi
terhadap mahasiswa universitas Sanata
Seberapa Pengaruhnya Desain Kemasan
Dharma”. Hasil penelitiannya adalah
Produk Terhadap Minat Beli Konsumen.
variable merek pada kemasan, gambar pada
Selain Itu, Untuk Mengetahui Faktor Apa
kemasan, bentuk kemasan, warna kemasan,
Saja Selain Desain Desain Kemasan Yang
dan label pada kemasan secara bersama-
Dapat Pula Mempengaruhi Minat Beli
sama mempengaruhi minat beli secara
Konsumen.
signifikan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh
Berdasarkan penelitian yang telah Rosandi dan sudarwanto (2014) dengan
dilakukan oleh (Alfin NF 2016) dimuat judul jurnalnya yaitu Pengaruh Citra Merek
dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh dan Desain Kemasan Terhadap Minat Beli
Desain Produk, Bentuk Kemasan Dan Konsumen Pada Produk Susu Ultra (Studi
Bahan Kemasan Terhadap Minat Beli pada Cafetaria Srikandi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya), didapatkan nilai tambah bagi produk yang
hasilnya bahwa terdapat pengaruh dihasilkanya.
signifikan variabel citra merek dan desain
REFERENSI
kemasan terhadap minat beli konsumen
pada produk Susu Ultra. Cenadi, Christine Suharto. (2000). Peranan
Desain Kemasan Dalam Dunia
Penelitian selanjutnya, dilakukan oleh
Pemasaran. Vol. 2, No. 1
Njoto (2016) dalam jurnalnya yang
berjudul Pengaruh Desain Kemasan, citra Larissa, Elian Alvaroy. (2015). Pengaruh
Rasa, dan Variasi Produk terhadap Atribut Kemasan Terhadap Minat
keputusan Pembelian Konsumen Bumi Beli Konsumen. Naskah publikasi.
Anugrah, Kesimpulan Hasil Penelitiannya Universitas Muhammadiyah
Adalah Desain Kemasan Berpengaruh Surakarta
Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen. Mufreni, Alfin NF. (2016). Pengaruh
Desain Produk, Bentuk Kemasan
IV. KESIMPULAN dan Bahan Kemasan Terhadap
Minat Beli Konsumen (Studi Kasus
Dapat disimpulkan dari penelitian yang
Teh Hijau Serbuk Tocha). Jurnal
ada, bahwasanya desain kemasan produk
Ekonomi Manajemen. Vol. 2, No 2.
berpengaruh secara signifikan terhadap
minat beli konsumen. Adapun variabel Ferdinand. (2008). Analisis pengaruh
selain Desain kemasan yaitu: bahan kemasan terhadap minat beli
kemasan, produk kemasan, merek kemasan, konsumen (studi kasus pada
bentuk kemasa, warna kemasan, gambar kemasan mie instan merek indomie
kemasan, ukuran kemasan adalah variabel terhadap mahasiswa universitas
yang juga memiliki pengaruh signifikan Sanata Dharma).skripsi. Universitas
terhadap minat beli konsumen. Sanata Dharma.
V. SARAN Rosandi dan Sudarwanto. (2014). Pengaruh
Citra Merek dan Desain Kemasan
Di era yang sudah berkembang saat ini,
Terhadap Minat Beli Konsumen
tentu persaingan dipasar sangatlah berat,
Pada Produk Susu Ultra (Studi pada
maka salah satu hal yang dapat menaikkan
Cafetaria Srikandi Fakultas
produk dan menarik minat beli konsumen
Ekonomi Universitas Negeri
adalah Desain keamsan produk. Maka
Surabaya). Jurnal pendidikan tata
disarankan untuk pembisnis agar
niaga. Vol 2, no 2.
memperhatikan desain kemasan pada
produknya. Tidak hanya desain, tapi Njoto. (2016). Pengaruh Desain Kemasan,
pembisnis pun perlu memperhatikan citra Rasa, dan Variasi Produk
variable lainnya seperti ukuran kemasan, terhadap keputusan Pembelian
bentuk kemasan, gambar kemasan, warna Konsumen Bumi Anugrah. Jurnal
kemasan, merek pada kemasan untuk Manajemen dan Strart-Up Bisnis.
dibuat semenarik mungkin agar manjadi Vol 1, no 4.
No Judul Jurnal Masalah Metode Hasil
1. Revolusi Industri 4.0 dan Pengaruh sosial Kualitatif Penelitian tentang Revolusi
tantangan perubahan sosial yang terjadi dalam Industri 4.0 dan Tantangan
revolusi industri 4.0 Perubahan sosial telah
menunjukkan
bahwa globalisasi tidak
hanya fenomena yang
berdampak pada bidang
teknologi saja, namun telah
mendisrupsi berbagai bidang
lain seperti sosial, hukum,
dan ekonomi. Dalam
menghadapi revolusi
industri 4.0, maka peneliti
berpendapat terdapat dua
jalan yang
meski ditempuh: Pertama,
menyiapkan pelaksanaan
pendidikan yanglink and
match antara sumber
daya manusia dan
kebutuhan zaman di era
revolusi industri.
Kedua,selain menyiapkan
pendidikan
yang link and match, sumber
daya manusia yang
disiapkan juga harus dibekali
dengan pendidikan
nilai-nilai kemanusiaan yang
diajarkan oleh imu sosial
humaniora.
2. Potret Bisnis Ritel di Menerangkan Kualitatif dan
Indonesia Karakteristik bisnis kuantitatif
Ritel di Indonesia
3 Persaingan Bisnis Ritel : Persaingan antara Kualitatif Persaingan ritel tradisional
Tradisional Vs Modern ritel modern dengan dan ritel modern, berbeda
tradisional selalu dengan jenis persaingan
benyak mengundang yang
perhatian, karena lain, yaitu persaingan antar
selalu menempatkan sesama ritel modern,
pihak ritel persaingan antar sesama
Tradisional dalam ritel tradisional,
posisi yang lemah. dan persaingan antar
Ketidakjelasan suplier, telah sejak awal
menempatkan ritel
regulasi mengenai
tradisional pada posisi yang
industri ritel,
lemah. Perbedaan
terutama karakteristik yang
menyangkut jarak berbanding terbalik
lokasi
ritel, menambah semakin memperlemah
berat upaya posisi ritel
melindungi ritel tradisional. Penguatan
tradisional. kemampuan bersaing ritel
tradisional dengan
demikian menuntut
peran serta banyak pihak
terutama pemerintah
sebagai pemilik kekuasaan
regulasi.
Banyaknya atribut
persaingan ritel tradisional
dan ritel modern dengan
masing-masing
permasalahan yang
ditimbulkannya,
membutuhkan energi yang
besar untuk mengurai dan
mencarikan solusi
pemecahan. Strategi yang
paling mungkin digunakan
ritel tradisional
dalam persaingan ini justru
bagaimana menjalin sinergi
dengan ritel modern, bukan
dengan
saling berhadapan untuk
saling menyerang.
4. Persepsi Corporate Social Meneliti apakah Kuantitatif CSR dapat dijadikan
Responsibilities (Csr) penerapan CSR dengan metode sebagai strategi pemasaran
Sebagai Strategi Pemasaran. dalam perusahaan eksperiment yang efektif, memberikan
dapat dijadikan nilai tambah bagi produk
sebagai strategi itu sendiri. Apabila
pemasaran dilaksanakan secara
berdasarkan persepsi berkesinambungan dan
konsumen disinergikan bersama
strategi pemasaran lainnya
dapat memberikan
dampak yang lebih
signifikan
keberlangsungan hidup
suatu produk.
5. Sikap Komunitas Maspati mengetahui Kuantitatif Melalui penelitian ini,
Surabaya Mengenai bagaimana sikap deskriptif. dapat dikatakan bahwa
Program CSR Kampung komunitas Maspati secara keseluruhan,
Binaan “Kampung Lawas mengenai CSR anggota komunitas
Maspati” Pelindo III kampung binaan Maspati mengetahui,
Khususnya Kegiatan yang dilakukan oleh menyukai, dan cenderung
Pelatihan Kewirausahaan Pelindo 3 sebagai mendukung program CSR
dan Pemasaran Produk pembina dari akhir Kampung Binaan
2015, hingga saat “Kampung Lawas
ini. Pelindo 3 Maspati” khususnya
merupakan BUMN kegiatan pelatihan
yang bergerak kerwirausahaan dan
dalam jasa layanan pemasaran produk yang
operator terminal dilakukan oleh Pelindo III.
pelabuhan Selebihnya responden
menjawab netral, dan
tidak ada responden yang
memberi nilai negatif
mengenai program CSR
kampung binaan ini,
public relations tidak lagi
dianggap sebagai alat
persuasi maupun teknisi
komunikasi untuk
menyebarluaskan
informasi. Tetapi public
relations dianggap sebagai
professional yang
melaksanakan peran
sebagai manajer yang
menggunakan penelitian
dialog untuk membangun
hubungan yang sehat
dengan publiknya. Dengan
kata lain, Public Relations
adalah fungsi manajemen
yang membantu organisasi
berinteraksi dengan
komponen s
6. Pengaruh Desain Produk, Tumbuhnya Kuantitatif, 1. Desain produk
Bentuk Kemasan Dan perkonomian menggunakan berpengaruh secara
Bahan Kemasan Terhadap Indonesia secara teknik analisis signifikan terhadap
Minat Beli Konsumen makro, membawa regresi linear minat beli konsumen.
(Studi Kasus Teh Hijau dampak yang baik berganda. 2. Bahan kemasan
Serbuk Tocha) terhadap daya beli berpengaruh secara
konsumen. salah signifikan terhadap
satu sektor yang minat beli konsumen.
berkembang adalah
industri makanan 3. Bentuk kemasan
dengan berbagai berpengaruh secara
macam variasi dan signifikan terhadap
derivasi produk minat beli konsumen.
untuk menjawab
kebutuhan
konsumen. kemasan
adalah salah satu
kunci dalam
menjaga kualitan
produk. Maka dari
itu menelitian ini
bertujuan untuk
menguji pengaruh
desain produk,
bentuk kemasan dan
bahan (material)
kemasan terhadap
minat beli
konsumen.
7. Pengaruh Citra Merek Dan Persaingan pada Kuantitatif 1. Terdapat pengaruh
Desain Kemasan Terhadap bisnis minuman signifikan variable citra
Minat Beli Konsumen pada susu baik susu cair merek terhadap minat
Produk Susu Ultra (Studi maupun susu bubuk beli konsumen pada
pada Cafetaria Srikandi semakin ketat produk Susu Ultra
Fakultas Ekonomi seiring 2. Terdapat pengaruh
Universitas Negeri meningkatnya signifikan variable
Surabaya) aktivitas penduduk. desain kemasan terhadap
pada bulan Agustus minat beli konsumen
tahun tahun 2013, pada produk Susu Ultra
Susu Ultra 3. Terdapat pengaruh
menciptakan secara simultan atau
inovasi kemasan bersama-sama antara
terbaru yaitu variabel citra merek dan
kemasan tetra pak desain kemasan terhadap
yang ramah minat beli konsumen
lingkungan. Dengan pada produk Susu Ultra.
memanfaatkan citra
merek
Susu Ultra sebagai
minuman susu yang
berkualitas dan
mengandung semua
gizi penting bagi
tubuh serta
didukung desain
kemasan yang
menarik, diharapkan
akan mampu
menarik minat
konsumen.Penelitian
ini
bertujuan untuk
menganalisis dan
membahas pengaruh
citra merek dan
desain kemasan
terhadap minat beli
konsumen pada
produk Susu Ultra.
8. Peranan Desain Kemasan Dalam era Kemasan merupakan salah
Dalam Dunia Pemasaran globalisasi seperti satu solusi untuk menarik
(oleh: Christine Suharto sekarang ini dimana perhatian konsumen
Cenadi) situasi persaingan karena berhadapan
dalam pasar langsung dengan
semakin tajam, konsumen. seiring dengan
“estetika” dapat berkembangnya jaman dan
berfungsi sebagai meningkatnya persaingan,
“perangkap fungsi kemasan yang
emosional” yang dulunya hanya sebagai
sangat ampuh untuk wadah atau pelindung
menarik perhatian berubah menjadi alat jual
konsuman. Salah yang memberikan dan
satu usaha yang menciptakan citra kepada
dapat ditempuh produk yang dijualnya.
untuk menghadapi Kemasan merupakan satu
persaingan bagian dari Desain
perdagangan yang Komunikasi Visual yang
semakin tajam menuntut banyak
adalah melalui pertimbangan dalam
desain kemasan. proses pembuatannya
karena selain
mempertimbangkan faktor
estetis dan fungsionalnya,
seorang desainer juga
harus memikirkan agar
desain tersebut dapat
menarik perhatian
konsumen dan
memenangkan persaingan
pasar. Akhirnya, kemasan
bagaikan “kulit luar” atau
tampilan dari sebuah
produk untuk
menarik konsumen
membeli produk tersebut.
9. Pengaruh Desain Kemasan, Kuantitatif 1. Desain kemasan
Cita Rasa, Dan Variasi berpengaruh signifikan
Produk Terhadap terhadap keputusan
Keputusan Pembelian pembelian konsumen,
sehingga hipotesis pertama
Konsumen Bumi Anugerah dapat diterima.
(oleh: Tommy Kurniawan 2. Cita rasa berpengaruh
Njoto) signifikan terhadap
keputusan pembelian
konsumen, sehingga
hipotesis kedua dapat
diterima.
3. Variasi produk berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
konsumen, sehingga
hipotesis ketiga dapat
diterima.

Anda mungkin juga menyukai