Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

CORE CONCEPTS OF MARKETING


IKEA

DISUSUN OLEH:
Annur Rahma Delia (151910813025)
Muhammad Adzanur Rizal (151910813055)
Shabrina Trisha Andini (151910813067)
Nuris Budiarsa (151910813069)

PRODI MANAJEMEN PEMASARAN


FAKULTAS VOKASI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Core
Concepts of Marketing IKEA ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Pemasaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang konsep inti pemasaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Phima Ruthia Dwikesumasari,
selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Surabaya, 01 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
A. Needs, Wants, Demands ...................................................................................... 3
B. Target Markets, Positioning, and Segmentation .................................................. 3
C. Offering and Brands ............................................................................................ 4
D. Marketing Channels ............................................................................................. 5
E. Paid, Owned, Earned Media ................................................................................ 6
F. Impression and Engagement ................................................................................ 6
G. Value and Satisfaction ......................................................................................... 7
H. Supply Chain ....................................................................................................... 9
I. Competition ....................................................................................................... 10
J. Marketing Environment ..................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
IKEA adalah sebuah perushaan ritel perabot untuk rumah dari Swedia. Pada musim
dingin 2004, terdapat 202 toko IKEA di 32 negara di berbagai belahan dunia dengan
sekitar 20 lagi yang akan dibuka pada 2005.Perusahaan ini didirikan Ingvar Kamprad pada
1943 saat ia berusia 17 tahun yang sekarang sudah menjadi salah satu orang terkaya di
dunia. IKEA adalah singkatan dari namanya, Ingvar Kamprad; tempat ia dilahirkan,
Elmtaryd; dan desanya, Agunnaryd.
Awalnya, IKEA menjual berbagai barang, dari pulpen, dompet, bingkai foto, hingga
jam tangan. Perabotan mulai masuk ke dalam daftar pada 1947 dan IKEA mulai
merancang sendiri pada 1955.
Penjualan pada mulanya dilakukan melalui pos dan kemudian sebuah toko dibuka di
Älmhult yang kemudian menjadi model toko IKEA untuk selanjutnya. Pada 23 Maret
1963, toko IKEA pertama di luar Swedia dibuka di Asker, dekat Oslo, Norwegia.
Sejak tahun 1997, Ikea telah meningkatkan jumlah toko menjadi 51. Perusahaan ini
terdiri dari 165 toko pada bulan Agustus 2003, dan ada rencana untuk membuka 16 toko
baru di 2004 dan 2005. Namun, meskipun perusahaan membuka 14 toko baru pada tahun
2003, pertumbuhan penjualan hanya 2,7%, terutama sebagai akibat dari kondisi ekonomi
tertekan di seluruh Eropa, wilayah inti bisnis perusahaan.
Dalam industri mebel, IKEA menjadi merek yang revolusioner. IKEA yang pertama
kali memperkenalkan konsep konsumen memilih di toko dan merakit barangnya sendiri di
rumah. Toko IKEA biasanya berada di pinggiran kota, ukuran toko relatif besar serta
dilengkapi dengan katalog yang berfungsi sebagai pengganti tenaga penjual.
Ada tiga hal yang dilakukan oleh IKEA yang membuat mereka bisa bertahan lama dan
menjadi merek yang ikonik. Pertama, IKEA menjalankan bisnis dengan tingkat efisiensi
dan efektivitas yang tinggi. Hal ini bisa dilihat dengan pilihan konsumen yang harus
merakit sendiri barang yang telah dibeli. Kedua, semua aktivitas inti yang dilakukan oleh
IKEA terkoneksi satu sama lain dan dilakukan secara konsisten sehingga model bisnisnya
sulit ditiru oleh banyak pesaing. Ketiga, IKEA melakukan aktivitas berdasarkan
pengelompokan yang tidak umum. Pengelompokan ini kemudian diterapkan dalam
pembuatan katalog produk.
2

Manajamen IKEA selalu memastikan bahwa ritel yang berada di seluruh dunia untuk
selalu menerapkan konsep, metode penjualan, serta pelayanan konsumen yang sesuai
dengan standar IKEA. Satu hal yang berhasil dilakukan IKEA adalah membangun model
bisnis yang baik dan berkelanjutan. IKEA mengombinasikan antara sumber daya manusia
dengan kompetensi yang dimiliki. Serta membawa konsep furnitur berkualitas tidak harus
mahal.
Maka dari itu, kelompok kami tertarik untuk menjadikan perusahaan IKEA sebagai
contoh kasus dari topik Core Concepts of Marketing untuk makalah mata kuliah
Manajemen Pemasaran kali ini.

B. RUMUSAN MASALAH
Pada uraian yang terdapat dalam latar belakang, maka berikut rumusan masalahnya:
1. Dengan begitu banyaknya toko toko furniture di dunia, bagaimana strategi IKEA
dalam memasarkan produknya agar tidak kalah dengan toko lain?
2. Dengan umur yang sudah lama, mengapa IKEA masih saja disegani oleh keluarga
di dunia dalam mendesain dekorasi rumah mereka?

C. TUJUAN
Tujuan daripada pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui apa saja konsep-konsep inti di dalam pemasaran
2. Mengetahui konsep pemasaran IKEA berdasarkan konsep-konsep yang akan
dijelaskan
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. NEEDS, WANTS, DEMANDS


Needs atau kebutuhan merupakan syarat hidup dasar manusia. Orang membutuhkan
udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup. Orang juga
memiliki kebutuhan yang kuat akan rekreasi, pendidikan, dan hiburan. Kebutuhan-
kebutuhan ini menjadi keinginan atau needs ketika diarahkan ke objek tertentu yang dapat
memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa masyarakat membutuhkan perabotan rumah
yang fungsional dengan harga yang rendah (ekonomis) sehingga sebanyak mungkin orang
akan membelinya.
Demands atau permintaan merupakan keinginan akan produk-produk tertentu yang
didukung oleh kemampuan untuk membayar. Banyak orang menginginkan furnitur yang
mahal tetapi hanya sebagian atau sedikit yang mau dan mampu untuk membelinya. Oleh
karena itu, perusahaan harus mengukur tidak hanya seberapa banyak orang yang
menginginkan produk mereka, namun juga berapa banyak orang yang mau dan mampu
untuk membelinya.
Dalam memahami kebutuhan dan keinginan masyarakat, IKEA menawarkan banyak
pilihan produk mereka yang tidak hanya memiliki desain yang bagus dan fungsional, tetapi
juga dengan harga yang rendah agar banyak orang, kelas menengah, dapat membelinya.

B. TARGET MARKETS, POSITIONING, AND SEGMENTATION


Penargetan, penentuan posisi, dan segmentasi IKEA melibatkan serangkaian
keputusan pemasaran konsekuen yang merupakan inti dari strategi pemasaran perusahaan.
Segmentation mengacu pada membagi populasi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
sifat dan karakteristik umum mereka. Target market melibatkan pemilihan kelompok
tertentu yang diidentifikasi sebagai hasil segmentasi sebagai konsumen untuk merek.
Positioning menyiratkan pemilihan bauran pemasaran yang paling menarik bagi target
pelanggan.
Terdapat beberapa jenis positioning, yaitu mono-segment, multi-segment, standby,
anticipatory, imitative, adaptive, defensive, dan stop-gap. Dari kedelapan jenis positioning
tersebut IKEA menggunakan kedua jenis berikut:
4

1. Mono-segment positioning, jenis ini dikaitkan dengan memikat kebutuhan dan


keinginan satu segmen pelanggan. IKEA menggunakan penentuan posisi mono-
segment melalui fokus pada satu segmen pelanggan yang sadar biaya dan lebih
suka mendapatkan nilai uang.
2. Adaptive positioning, jenis ini didasarkan pada reposisi produk dan layanan secara
berkala untuk mencerminkan perubahan dalam preferensi pelanggan. Rantai
furnitur Swedia mempertimbangkan sifat dinamis preferensi pelanggan dalam
mendesain produknya. Misalnya, peningkatan popularitas minimalis dalam skala
global telah tercermin dalam rentang produk IKEA terbaru.
IKEA menjalankan strategi untuk memenuhi kebutuhan target pasarnya dengan
menawarkan berbagai macam furniture rumah yang berkualitas dengan harga relatif murah
(ekonomis). Target pasarnya adalah mahasiwa dan pasangan muda yang memiliki
pendapatan relatif rendah, yang tentunya tidak ingin menghabiskan banyak uang untuk
membeli furniture. IKEA memahami bahwa keluarga muda membutuhkan furniture untuk
mengisi rumah baru mereka, namun mereka tidak memiliki banyak uang untuk
melakukannya.
Dengan memerhatikan positioning mereka, IKEA bukan hanya sekedar toko yang
menjual furniture, namun telah menjadi suatu jaringan yang dikategorikan sebagai “start
up furniture”. Konsumen dapat langsung membawa pulang produk yang mereka inginkan
serta merakitnya sendiri di rumah. IKEA menerapkan sistem self-service, dimana
konsumen diberikan kesempatan untuk mendesain sendiri ruangan yang mereka inginkan,
dengan panduan sales representatif yang berpengalaman. Tata ruang IKEA diatur
sedemikian rupa, penempatan produk diatur layaknya konsep ruangan di rumah, sehingga
konsumen memiliki gambaran imajinatif.

C. OFFERING AND BRANDS


Perusahaan memenuhi kebutuhan dengan mengajukan sebuah value proposition, yaitu
serangkaian keuntungan yang mereka tawarkan kepada pelanggan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan. Proposisi nilai yang sifatnya tidak berwujud tersebut dibuat menjadi
berwujud dengan suatu penawaran. Penawaran atau offering dapat berupa suatu kombinasi
produk, jasa, informasi, dan pengalaman.
5

Merek atau brand adalah suatu penawaran dari sumber yang diketahui. Merek seperti
IKEA menimbulkan banyak impresi positif dari masyarakat, yang membentuk merek
tersebut ialah keunikan dan keterjangkauan. Ini adalah kombinasi antara bentuk, fungsi,
dan harga murah sekaligus, yang menjadikan produk IKEA unik.
IKEA menawarkan berbagai produk mereka yang dapat dijangkau oleh masyarakat
terutama mahasiswa dan pasangan muda yang berpenghasilan rendah, memiliki kualitas
yang baik dan desain yang menarik, dan juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. IKEA
juga menyediakan food court yang menjadi andalan mereka untuk pelanggan yang datang
untuk makan sambil bersantai sambil berbelanja.

D. MARKETING CHANNELS
Untuk mencapai pasar sasaran, pemasar menggunakan tiga jenis saluran pemasaran
(marketing channels). Saluran komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari
pembeli sasaran. Saluran ini mencakup surat kabar, majalah, radio, televisi, surat, telepon,
papan iklan, poster, flier, CD, kaset rekaman, dan internet. Selain itu, pemasar
mengunakan saluran distribusi untuk menggelar, menjual, atau menyampaikan produk
fisik atau jasa kepada pelanggan atau pengguna. Saluran ini mencakup distributor,
pedagang grosir, pengecer, dan agen. Pemasar juga menggunakan saluran layanan untuk
melakukan transaksi dengan calon pembeli. Saluran layanan mencakup gudang,
perusahaan transportasi, bank, dan asuransi yang membantu transaksi.
IKEA pada mulanya penjualan dilakukan melalui pos dan kemudian sebuah toko
dibuka di Älmhult yang kemudian menjadi model toko IKEA untuk selanjutnya. Pada 23
Maret 1963, toko IKEA pertama di luar Swedia dibuka di Asker, dekat Oslo, Norwegia.
Suksesnya IKEA didasarkan pada strategi pemasaran utama yang tetap sama di
seluruh dunia, yang meliputi sebuah katalog yang dicetak dalam 17 bahasa, untuk 28
negara, dan penggunaan warna-warna bendera Swedia biru dan kuning di logo Ikea. Hal
ini dikombinasikan dengan penekanan pada kebebasan dan pilihan pelanggan dalam hal
membeli produk rumah dengan harga terjangkau.
IKEA juga menggunakan internet di dalam perencanaan pemasarannya. Mereka
menggunakan situs web dalam memasarkan produknya. Terbukti, menarik lebih dari satu
miliar pengunjung online setiap tahunnya. IKEA menggunakan media sosial seperti
Twitter, Pinterest, dan Google+ untuk terhubung dengan pelanggannya. Dengan
melibatkan pelanggan dengan konten yang menarik dan bermanfaat, pengecer membangun
kesadaran merek, memoles citranya, dan mempromosikan produk atau kategori tertentu.
6

E. PAID, OWNED, EARNED MEDIA


Paid media adalah pemasangan iklan di media-media dengan pembelian space dengan
berbayar yang dapat dipasang di TV, koran, majalah, radio, bioskop, online, mobile. dan
lainnya. Owned media adalah media yang dibuild oleh brand sendiri dan contentnya
dikontrol oleh media tersebut. Misalnya corporate website, microsite, blog, Facebook,
Twitter, fanpage, dan majalah korporasi. Sedangkan earned media ketika para fans atau
follower melakukan respon misalnya melakukan retweet, like, share, dan lain-lain terhadap
iklan atau konten yang disampaikan oleh brand melalui paid media dan owned media.
Earned media di masa sebelumnya dasarnya adalah Public Relations yaitu respon media
yang menulis tentang suatu brand tetapi saat ini dengan makin maraknya sosial media
maka target audience atau konsumen yang bertindak sebagai media.
Dengan paid media, IKEA memasarkan produknya melalui iklan-iklan yang tersedia
di mana saja. Kemudian dengan owned media, IKEA menggunakan aplikasi selulernya
untuk menyediakan layanan tambahan dengan fitur augmented reality untuk memberi
pelanggan pratinjau virtual furnitur di sebuah ruangan, memungkinkan untuk uji coba
digital atas produk-produk bermerek. Menurut Claudia Willvonseder, manajer pemasaran
global IKEA, IKEA lebih merupakan perusahaan berteknologi rendah. Teknologi bagi
mereka digunakan jika itu adalah enabler yang baik untuk terlibat dengan banyak orang,
merangsang minat mereka pada perabotan rumah, atau memfasilitasi banyak orang untuk
merencanakan dan membuat rumah mereka yang nyaman dan fungsional dengan solusi
perabotan rumah IKEA.

F. IMPRESSION AND ENGAGEMENT


Konsumen dapat langsung membawa pulang produk yang mereka inginkan serta
merakitnya sendiri di rumah. IKEA menerapkan sistem self-service, dimana konsumen
diberikan kesempatan untuk mendesain sendiri ruangan yang mereka inginkan, dengan
panduan sales representatif yang berpengalaman. Tata ruang IKEA diatur sedemikian rupa,
penempatan produk diatur layaknya konsep ruangan di rumah, sehingga konsumen
memiliki gambaran imajinatif. Hal ini meninggalkan kesan (impression) yang baik dari
konsumen.
7

G. VALUE AND SATISFACTION


Penawaran akan berhasil jika memberikan nilai (value) dan kepuasan (satisfaction)
kepada pembeli sasaran. Pembeli memilih penawaran yang berbeda-beda berdasarkan
persepsinya akan penawaran yang memberikan nilai terbesar. Nilai mencerminkan
sejumlah manfaat, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, dan biaya yang
dipersepsikan oleh pelanggan. Nilai meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas dan
pelayanan, dan sebaliknya menurun seiring dengan menurunnya harga.
Kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk anggapannya
dalam kaitannya dengan ekspektasi. Jika kinerja produk tersebut sesuai dengan ekspektasi,
pelanggan tersebut puas. Jika kinerja produk melebihi ekspektasi, pelanggan tersebut
senang.
Berdasarkan penjelasan di atas, IKEA bertujuan untuk menjaga pelanggan dengan
perencanaan untuk kebutuhan mereka. Mereka tidak hanya memberikan inspirasi dan ide,
tapi juga mendorong orang untuk menyentuh, merasakan, dan menggunakan produk yang
dipamerkan untuk melihat bagaimana mereka akan masuk ke dalam rumah mereka sendiri.
IKEA memiliki produk baru tiba sepanjang waktu, tema musiman, area bermain untuk
anak-anak, acara khusus dan restoran nilai besar keluarga. Dengan menyediakan produk-
produk yang berkualitas tinggi dan fasilitas yang terdapat di dalam toko, maka pelanggan
akan memberikan kepuasan yang maksimal.

H. SUPPLY CHAIN
Rantai pasokan (supply chain) adalah saluran yang lebih panjang yang membentang
dari bahan mentah hingga komponen sampai produk akhir yang dihantarkan ke pembeli
akhir. Setiap perusahaan hanya meraih persentase tertentu dari total nilai yang dihasilkan
oleh sistem penghantaran nilai rantai pasokan. Ketika suatu perusahaan mendapatkan
pesaing atau memperluas bisnisnya ke hulu atau ke hilir, tujuannya adalah demi meraih
persentase yang lebih tinggi dari nilai ke rantai pasokan.
Rantai pasokan dari IKEA melibatkan aliran produksi dan proses masing-masing dari
tiga sektor produksi di antaranya:
8

a. Sektor Primer
Sektor primer melibatkan pengembangan bahan baku. IKEA mendesain produk
sendiri di Swedia. harga rendah adalah salah satu faktor utama yang IKEA
terapkan. Pada tahap desain, IKEA memeriksa bahwa produk memenuhi
persyaratan yang ketat untuk fungsi, distribusi yang efisien, kualitas dan dampak
terhadap lingkungan. Sumber bahan baku lebih dari 1.300 pemasok di 50 negara
dan menggunakan sejumlah kantor pelayanan perdagangan di seluruh dunia.
Mereka bernegosiasi harga dengan pemasok, memeriksa kualitas bahan,
menganalisis dampak lingkungan yang terjadi dan juga mengawasi kondisi sosial
pemasok. IKEA menggunakan alat ‘e-Wheel’ untuk mengevaluasi dampak
lingkungan dari produk-produknya. E-Wheel membantu IKEA untuk menganalisis
empat tahap dalam kehidupan suatu produk. Hal ini juga membantu pemasok
meningkatkan pemahaman mereka tentang dampak lingkungan.
b. Sektor Sekunder
Produsen dalam sektor sekunder menciptakan produk IKEA dari bahan baku.
Sebagai produk bergerak melalui rantai pasokan, proses nilai tambah terjadi.
IKEA mendesain banyak produknya sehingga jumlah terkecil sumber daya dapat
membuat produk terbaik. Sebagai contoh, IKEA menghemat sumber daya dengan
menggunakan kaki berlubang di furniture (misalnya OGLA kursi makan). Contoh
lain adalah dengan menggunakan bahan pengisi sarang lebah-kertas, bukan kayu
solid untuk bagian dalam puncak tabel (Misalnya seri LACK).
c. Sektor Tersier
- Mengombinasikan proses ritel dengan gudang
Semua gerai IKEA memiliki gudang masing-masing. Di showroom utama,
pelanggan bisa melihat-lihat produk. Jika ingin membeli, mereka bisa
mengambil produk langsung dari rak penyimpanan. Rak ini tidak seperti rak
gudang yang tinggi dan besar; disini pelanggan bisa menjangkau sendiri
barang yang diinginkan. Produk-produk cadangan tersimpan pada rak yang
berada di atas lokasi rak-rak utama.
- Perakitan “Do-It-Yourself” yang menurunkan biaya kemasan.
9

d. Distribusi dan Pergudangan


- Merasionalisasi dan menyederhanakan sistem distribusi.
- Menghitung setepat mungkin berapa banyak produk yang dibutuhkan untuk
memnuhi permintaan.
- Keunggulan distribusi IKEA ( volume besar, paket datar, biaya rendah ).
- produk IKEA yang dijual dikemas datar berarti bahwa mereka dapat diangkut
dengan efisiensi yang lebih besar.
- Dengan meminimalkan “ruang kosong” adalah mungkin untuk mengangkut
dan menyimpan lebih banyak paket pada satu waktu, yaitu biaya transportasi
setiap item turun.
- Produk dikirim dari pemasok ke pusat distribusi.
- Di pusat distribusi ( dibongkar, disimpan di rak, dimuat ke kendaraan
transportasi ketika diperintahkan oleh toko ).
- Di toko IKEA yang tersebar, konsumen bisa mendapatkan produk IKEA.
- Pelanggan yang tidak puas dari IKEA dapat mengembalikan pembelian
mereka melalui pusat koleksi yang terletak di setiap kota yang memiliki toko
IKEA, kemudian mengirimkannya ke pusat distribusi yang disediakan produk
ini. Produk ini lebih lanjut dikirim ke perusahaan fokus di Swedia yang
mendaur ulang produk dan re-mendistribusikan kembali melalui rantai
pasokan.

I. COMPETITION
Persaingan atau competition mencakup semua penawaran dan produk substitusi yang
ditawarkan oleh pesaing, baik yang aktual maupun yang potensial, yang mungkin
dipertimbangkan oleh seorang pembeli. Contohnya yaitu seseorang berencana membeli
sebuah furnitur untuk rumahnya dan ia memiliki pilihan toko yang akan ditujunya. Ia dapat
membeli furnitur dari IKEA atau bisa juga membeli di Informa. Produk IKEA
diperuntukkan bagi pasar menengah (anak muda dan keluarga muda) dengan harga
terjangkau. Sedangkan produk Informa cenderung lebih mahal daripada produk IKEA.
Pada dasarnya, untuk produksi jenis furniture yang relatif tidak membutuhkan teknologi
tinggi dan tidak melibatkan modal besar, sehingga IKEA mampu untuk tetap pada harga
yang lebih rendah dari produk pesaing lain dengan kualitas terbaik dan inovasi desain yang
terkini yang dapat membuat pelanggan tertarik. Dengan pangsa pasar seperti ini sulit bagi
pesaing untuk menyaingi produk IKEA.
10

J. MARKETING ENVIRONMENT
Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan tugas dan lingkungan luas. Lingkungan
tugas mencakup para pelaku yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan promosi
penawaran termasuk di dalamnya adalah perusahaan, pemasok, distributor, dealer, dan
pelanggan sasaran. Sedangkan lingkungan luas terdiri atas enam komponen yaitu
lingkungan demografis, ekonomi, fisik, teknologi, politik-hukum, dan sosial budaya.
Lingkungan pemasaran di sekitar toko furnitur IKEA beragam karena semua orang
membutuhkan (menginginkan) furnitur mereka sendiri. Karenanya, IKEA
mempertimbangkannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan.
1. Lingkungan Demografis
Faktor-faktor demografis sangat penting untuk dipikirkan. Kita harus tahu jenis ras
apa dan berapa usia pelanggan kita untuk memuaskan mereka karena ada
perbedaan tergantung pada demografi mereka. IKEA menjual produk untuk bayi
dan anak-anak serta remaja dan dewasa.
2. Lingkungan Ekonomi
Salah satu misi IKEA adalah menghasilkan produk yang terjangkau oleh sebanyak
mungkin orang. Dengan demikian, kisaran harga produk mereka luas sehingga
dari orang-orang dengan daya beli tinggi ke orang-orang dengan daya beli rendah
dapat membeli produk mereka.
3. Lingkungan Teknologi
Misi lain IKEA adalah membuat energi yang mereka gunakan 100% terbarukan
sehingga mereka membuat tim tenaga surya dan turbin angin untuk menutupi
energi yang mereka gunakan. Dan juga, mereka terus menghasilkan produk yang
ramah lingkungan. Selain itu, mereka mempekerjakan desainer mereka sendiri
daripada outsourcing sehingga mereka dapat meningkatkan teknik dan desain
mereka.
4. Lingkungan Politik-Hukum
IKEA memiliki banyak pengacara di seluruh dunia sehingga produk atau bisnis
mereka tidak melanggar hukum.
5. Lingkungan Sosial Budaya
Salah satu faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan bisnis adalah faktor
sosial karena tidak dapat diubah dan memengaruhi gaya hidup, preferensi, dan
harapan pelanggan. IKEA mempertimbangkan gaya hidup komponen. Mereka
mengerti bahwa orang memiliki selera mereka sendiri. Produk-produk IKEA
11

memiliki desain dan gaya yang luas. Misalnya, mereka memiliki 83 desain hanya
untuk sofa kain dan 50 desain hanya untuk kulit. Beberapa produk dangat
sederhana dalam desain sementara ada yang mewah. Ada banyak pilihan bagi
pelanggan yang memiliki gaya hidup dan selera sendiri.
Juga, sangat penting untuk mempertimbangkan etnisitas. Salah satu hal yang
sangat diperhatikan adalah bahwa etnis yang berbeda memiliki preferensi sendiri.
Namun, IKEA tidak membedakan produknya berdasarkan etnis. Namun demikian,
setiap lini produk memiliki beberapa produk sederhana namun tetap modern
sehingga sesuai dengan hampir semua gaya hidup. Selain itu, pelanggan dapat
merakit komponen dan membuat produk mereka sendiri.
12

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sebuah perkembangan yang mantap dari bisnis ritel IKEA tampaknya menjadi fokus
bagi perusahaan dalam waktu dekat, dengan strategi tidak mungkin untuk memasukkan
ekspansi yang agresif ke wilayah baru, melainkan membangun dan mengembangkan di
tua. Namun, beberapa perubahan dapat dilihat dengan perkembangan e-commerce, yang
dalam jangka panjang, hal ini mungkin memiliki efek merugikan pada pendapatan dari
batu bata dan mortir toko IKEA, tetapi efek positif pada omset untuk perusahaan secara
keseluruhan, dan dengan demikian adalah contoh utama bagaimana perusahaan
menyelaraskan sendiri untuk mengatasi ancaman kunci untuk toko tradisional.
Konsumen mungkin menemukan belanja internet lebih baik, karena reputasi IKEA
berarti bahwa mereka sudah yakin akan kualitas dan pengerjaan dari IKEA produk, yang
bertentangan dengan keyakinan sekarang dari IKEA bahwa pelanggan harus bisa
merasakan dan memeriksa kualitas produk sebelum membeli. IKEA juga telah
menerapkan strategi ekspansi berbasis agresif selama beberapa tahun terakhir, meskipun
kelemahan pasar konsumen eksternal berarti bahwa pertumbuhan penjualan selama
beberapa tahun berikutnya harus tetap relatif sederhana.

B. SARAN
Diharapkan setelah membaca makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui atau
menambah wawasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan konsep inti pemasaran guna
mendukung profesi yang akan dijalani.
13

DAFTAR PUSTAKA

https://businesscasestudies.co.uk/meeting-the-needs-of-the-consumer/
https://research-methodology.net/ikea-segmentation-targeting-positioning-targeting-cost-
conscious-customers/
https://www.scribd.com/document/380227126/Strategi-dan-Kebijakan-Pemasaran-Setting-
Product-Strategy-IKEA
https://dkv.binus.ac.id/2014/09/21/analisa-strategi-market-ikea/
http://dianajafar.blogspot.com/2013/06/perusahaan-ikea_27.html
https://www.coursehero.com/file/p1oq0dd/Kekuatan-Pemasok-Strategi-IKEA-adalah-
memiliki-banyak-supplier-di-dalam/
https://marketeers.com/ikea-merek-unik-dan-susah-ditiru/
http://dianajafar.blogspot.com/2013/06/perusahaan-ikea_27.html
http://ikea-way-marketingblog.blogspot.com/2012/09/the-environment-surrounding-
ikea.html?m=1
https://www.chegg.com/homework-help/ikea-makes-marketing-channels-furniture-
housewares-retailer-chapter-15-problem-3scqd-solution-9781285858340-exc
https://vika17.wordpress.com/2014/02/18/paid-media-owned-media-earned-media/
https://randibusiness.wordpress.com/2017/01/28/41/

Anda mungkin juga menyukai