Anda di halaman 1dari 7

Jawaban Test diagniostik 1-20:

1. Angka penting:

15,35 ada 4 angka penting yaitu 1, 5, 3 dan 5

dan 12,5 ada 3 angka penting yaitu 1, 2 dan 5

Aturan:

Dalam perkalian dan pembagian, hasil operasi dinyatakan dalam jumlah angka penting yang
paling sedikit sebagaimana banyaknya angka penting dari bilangan-bilangan yang dioperasikan.

Dalam penjumlahan atau pengurangan, hasilnya tidak boleh lebih akurat dari angka yang paling
tidak akurat.

15,35 x 12,5 = 191,875.

Berdasarkan aturan diatas 4 angka penting x 3 angka penting ==> 3 angka penting. Jadi hasilnya
adalah 192 jawaban (E).

2. F1=14N ke arah kiri membentuk sudut 60 0 ke atas. Bila diuraikan menjadi gaya sebesar :
cos 600 x 14N = ½ x 14N
= 7N kekiri atau -7i
dan gaya ke atas sebesar :
sin 600 x 14N = ½ √3 x 14N
= 7√3 N ke atas atau 7√3j
F2=10 N kea rah kanan atau 10 i
F1+F2 = (-7i+10i , 7√3j)
=(3i, 7√3j) jawaban C.

3. Benda diam ditarik oleh 3 gaya :


Gaya F1 = 12N ke kanan
Gaya F2 = 24N ke kanan
Gaya F3 = 36N ke kiri
Resultant gaya FR = 12 N + 24 N – 36 N = 0 N (nol)
Benda diberi gaya sebesar nol N maka benda tersebut mengalami percepatan nol, pernyataan
(1). Benda diam diberi gaya sebesar nol N maka benda tersebut tetap diam, pernyataan (3).
Jawaban C.
Pernyataan (2) salah karena benda akan bergerak lurus beraturan jika benda bergerak dengan
kecepatan tetap diberi gaya 0 N, sedangkan pada soal benda diam.
Pernyataan (4) salah karena benda diam akan bergerak jika diberi gaya sebesar tidak sama
dengan nol N, bukan karena ringan.
4. Segiempat ACDE mempunyai panjang 6 dan lebar 4
Segitiga ABC merupakan segitiga sama kaki mempunyai alas 4.
Tingginya diperoleh dengan memotong segitiga ABC menjadi dua segitiga siku-siku yang simetris
dengan sisi miring = √13 dan alas ½ x 4 = 2, maka tingginya diperoleh dengan rumus abc:
(sisi miring)2 = alas2 + tinggi2
13 = 22 + tinggi2 = 4 + tinggi2

tinggi2 = 13 – 4 = 9
tinggi = 3.

Titik berat ACDE berada pada koordinat (4/2 ; 6/2) = (2;3)


Titik berat ABC berada pada koordinat (4/2 ; 6+ (1/3 x 3))=(2;7)
L1 = Luas ACDE= 6 x 4 = 24
L2 = Luas ABC = ½ alas x tinggi = ½ x 4 x 3 = 6
Titik berat gabungannya adalah (X; Y) dimana
X = ((X1 x L1) + (X2 x L2)) / (L1+L2)
= ((2 x 24) + (2 x 6))/ (24 + 6)
= 60/30 = 2
Y = ((Y1 x L1) + (Y2 x L2)) / (L1+L2)
= ((3 x 24) + (7 x 6))/ (24 + 6)
= 104/30 = 3,8
Jadi koordinat titik berat ABCDE adalah (2; 3,8) jawaban C.

5. Dari gambar grafik, pegas ditarik sejauh x =0,08 m dengan gaya sebesar F =kx = 40 N, dimana k
merupakan konstanta pegas dengan nilai tetap (tergantung pegasnya).
Karena pegas ditarik dengan gaya yang berubah-ubah sebanding dengan jaraknya, maka gaya
rata-rata potensial pegas ketika ditarik sejauh x adalah :
Frata-rata= ½(0 + kx) = ½kx =20N
Energi potensial pegas = Frata-rata x jarak tarikan = ½kx . x = ½ kx2
=20 N x 0,08 m =1,6 joule. Jawaban D.

6. Percepatan tetap ditandai kecepatan yang makin bertambah atau berkurang secara teratur.
Kecepatan makin bertambah sejalan dengan waktu yang ditempuh makin lama makin cepat jika
mengalami percepatan tetap bernilai positif. Jika tetesan oli motor dianggap tetap setiap
waktunya maka makin cepat kendaraan makin jarang tetesannya, gambar (1).
Akan tetapi jika mengalami percepatan tetap bernilai negatif, maka laju kendaraan makin lama
makin lambat, yang ditandai dengan tetesan oli semakin rapat, gambar (2). Jawaban A.

Untuk gambar (3) dan (4) kendaraan mengalami percepatan yang tidak tetap, karena kecepatan
kendaraan berubah-ubah sebagian bertambah cepat sebagian bertambah lambat.
7. Dari grafik v-t, pada waktu t=5s kecepatan mobil adalah 40m/s, pada waktu t=6s kecepatan
mobil adalah 20m/s dan pada waktu t=8s kecepatan mobil adalah 0m/s
Kecepatan rata-rata dari waktu t=5s s.d t=6s adalah (40+20)/2=30, dengan jarak yang ditempuh
sejauh 1s x 30 m/s = 30m.
Kecepatan rata-rata dari waktu t=6s s.d t=8s adalah (20+0)/2=10, dengan jarak yang ditempuh
sejauh 2s x 10 m/s = 20m.
Jadi jarak yang ditempuh dari t=5s s.d t=8s adalah 30m+20m = 50m. Jawaban B

8. Gaya sentripetal merupakan gaya yang mempengaruhi benda untuk bergerak melingkar.
Besarnya gaya sentripetal dirumuskan dengan Fs=m v 2/r = m w2 r dimana m adalah masa benda
(kg), v kecepatan benda (m/s), w kecepatan sudut (rad/s) dan r radius lingkaran (m). Gaya
sentripetal memberikan percepatan sentripetal pada benda tsb. Percepatan sentripetal
dirumuskan dengan as = v2/r. Untuk membuat percepatan sentripetal 2 kali percepatan
sentripetal semula, maka v dijadikan 2 kali dan r dijadikan 2 kali semula. Jawaban C.

Jawaban lain untuk membuat percepatan sentripetal 2 kali juga dapat dilakukan dengan v tetap
dan r dijadikan ½ kali, atau v dijadikan 4 kali dan r dijadikan 8 kali.
9. Aluminium : suhu 20 derajat, massa 200g dan kalor jenis 0,22 kal/g C.
Air: Suhu 80 derajat, massa 100g dan kalor jenis 1 kan/g C.
Hukum ketetapan kalor: kalor yang diterima aluminium = kalor yang dilepaskan air.
Missal perubahan suhu pada aluminium = T, maka perubahan suhu pada air = (80-20) – T = 60 - T
Kalor yang diterima aluminium = kalor jenis x massa x perubahan suhu.
= 0,22 x 200 x T
= 44 T …………………………(1)
Kalor yang dilepaskan air = kalor jenis x massa x perubahan suhu.
= 1 x 100 x (60 – T)
= 6000 - 100T …………………………(2)
Persamaan (1) = Persamaan (2)
44 T = 6000 – 100T
44T + 100 T=6000
144 T = 6000
T = 6000/144 = 41,667 dibulatkan 42
Suhu asal aluminium =20.
Setelah mengalami perubahan suhu menjadi 20 + 42 = 62 derajat Celsius. Jawaban C.

10. Panjang gelombang λ = 640 nm = 640 . 10 -9 m = 6,4 . 10-7m


Jarak antar celah d = 0,24mm = 0,24 . 10 -3m = 2,4 . 10-4m
Jarak layar dari celah L =1,5m
Jarak dua pita terang yang berdekatan adalah jarak antara 2 garis terang yang berurutan
Dua garis terang yang berurutan bisa T1 ke T2 , T2 ke T3 atau To ke T1. Ambil jarak antara To ke
T1, karena To berada pada jarak "nol", sehingga cukup mencari jarak T1, n=1:
ΔY = YT1 = (nλL)/d = (1 x 6,4 . 10-7 m x 1,5 m)/(2,4 . 10-4 m) = 4.10-3 m = 4,0 mm. Jawaban A.
Catatan:
Untuk jarak dari pita terang kedua ke pita terang pusat, To ke T2 maka n=2 dst. Rumus
umumnya dY/L = nλ.
Jarak antar pita gelap yang berdekatan = jarak antara pita terang yang berdekatan.

11. Taraf intensitas bunyi pada jarak 9m, TI= 50dB. Jika ditambah sembilan buah sumber bunyi
identik yang dibunyikan bersamaan, maka taraf intensitas total pada pengamat menjadi:
Banyaknya sumber bunyi, n = 1+9 =10
TIn = TI1 + 10 log n
TI10 = (50 +10 log 10 ) dB =(50 + 10) dB =60 dB. Jawaban C.

12. Diketahui: fokus lensa oyektif, fob=2 cm,


fokus lensa okuler, fok=8cm
Jarak benda dari lensa obyektif, Sob = 2,2 cm.
Sinar sejajar diterima mata dari lensa okuler, berarti mata tidak berakomodasi dan bayangan
benda jatuh difakus okuler.
Ditanyakan: Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler (d)?
Untuk mata tak berakomodasi, rumusnya:
d= S’ob +fok
dimana :
S’ob = jarak bayangan oleh lensa objektif
Sob = (S’ob x fob)/ (S’ob-fob)
S’ob x fob=Sob (S’ob – fob)
S’ob xfob – Sob x S’ob = -Sob xfob
S’ob (fob – Sob) = -Sob x fob
S’ob = -(Sob x fob)/(fob – Sob) = Sob x fob /(Sob – fob) = 2,2 x 2 / (2,2 – 2)
= 4,4/0,2 =22
=> d= S’ob + fok = 22 +8 =30
Jadi panjang mikoskop atau jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler adalah 30 cm.
Jawaban D
13. A

14. Diketahui :

R = 8 ohm.
L= 32 mH =32 . 10-3 H
C=800 µF = 800 . 10-6 F
V=120 Volt
ω= 125 Rad/s
VR=I . R
VL=I . XL
VC=I . XC

Impedansi kumparan L:

XL=ωL = 125 x 32 . 10-3 = 4 ohm

Impedansi kondensator C:

XC = 1/(ωC) =1/(125x800 . 10-6) = 10 ohm

Total hambatan:

= √(82 + (4 – 10) 2)

= √(64+36)

= √100

= 10 ohm

Kuat arus :

I = V/Z =120 /10 =12

Beda potensial antara titik A dan B adalah:

VR = I R = 12 x 8 = 96 volt

Jawaban E.
15. Nama unsur: Carbon
Symbol: C
Nomor Atom: 6
Massa Atom: 12.0107 amu
Titik cair: 3500.0 °C (3773.15 K, 6332.0 °F)
Titik didih: 4827.0 °C (5100.15 K, 8720.6 °F)
Jumlah Proton/Electron: 6
Jumlah Netron: 6
Gambar model atom Carbon menurut Bohr

Jumlah level energi =2


Energi tingkat pertama = 2
Energi tingkat kedua = 4

Isotop Karbon

Isotop Waktu Paruh


C-11 20.3 menit
C-12 Stabil
C-13 Stabil
C-14 5730.0 tahun
C-15 2.5 detik

16. Teori Kuantum Max Planck


Sampai tahun 1900, ahli fisika menganggap bahwa radiasi elektromagnet bersifat kontinu,
hingga Max Planck mengajukan gagasan bahwa radiasi elektromagnet bersifat diskret (suatu
benda hanya dapat memancarkan atau menyerap radiasi elektromagnet dalam ukuran atau
partikel-partikel kecil dengan nilai tertentu). Partikel energi itu dinamakan kuantum.
Perkembangan Mekanika Kuantum
Pada tahun 1905, Albert Einstein berhasil menjelaskan efek foto listrik dengan didasari oleh
pendapat Planck lima tahun sebelumnya dengan mempostulatkan bahwa cahaya atau lebih
khususnya radiasi elektromagenetik dapat dibagi dalam paket-paket tertentu yang disebut
kuanta dan berada dalam ruang. Energi berhasil menjelaskan bahwa untuk membuat electron
terpancar dari permukaan logam diperlukan cahaya yang menumbuk. Cahaya tersebut harus
memiliki frekuensi melebih frekuensi ambang dari logam tersebut. Efek foto listrik ini tidak
bergantung pada intensitas cahaya yang ditembakan seperti pandangan mekanika klasik tetapi
hanya bergantung pada frekuensinya saja. Walaupun cahaya lemah ditembakan tetapi memiliki
frekuensi yang melebihi frekuensi ambang ternyata ada electron yang dipancarkan. Kemudian
Einstein membuktikan teori tersebut dengan menyatakan bahwa radiasi elektromagnet
mempunyai sifat partikel. Partikel ini dinamakan foton.
Besar energi dalam satu partikel (kuantum ataupun foton) bergantung pada frekuensi atau
panjang gelombang radiasinya, sesuai dengan persamaan :

E=h.v atau E=h.c/λ


Dengan:
E adalah radiasi
h adalah tetapan Planck=6,63 x 10-34
v adalah frekwensi foton
c adalah kecepatan cahaya (=3.00 x 10 8 m/s)
λ adalah panjang gelombang foton
pernyataan tersebut menyatakan bahwa energi foton berbanding terbalik dengan panjang
gelombang.

Dari teori tersebut pernyataan yang tidak tepat sehubungan dengan teori Planck adalah
(B) Tidak semua foton merupakan gelombang elektromagnetik.

17. Massa suatu fosil radio aktif Nt=0,5 g


Masa semula diperkirakan N0 = 2g
Waktu paruh t½ =6000 tahun
Ditanyakan: berapa perkiraan umur fosil radioaktif tersebut?
Jawab: Zat radioaktif akan luruh menjadi setengahnya selama waktu paruh.
N(t½)=N0 . ½
Massa fosil sekarang 0,5 g berarti 6000 tahun yang lalu massanya 2 x massa sekarang = 2x0,5 g =
1g. Karena perkiraan massa fosil awal 2g, dan massa fosil 0,5g, atau tinggal 1/4nya. Dari kedaan
itu dapat diterapkan kedalam rumus N=N0 . ¼ <=> N=N0. ½ . ½ yang berarti telah mengalami
dua kali massa paruh, atau 2x 6000 tahun = 12000 tahun. Jawaban B.
Untuk jawaban A, kalau usia fosil 18000 tahun, maka telah mengalami 3 waktu paruh harusnya
sisa fosil bermassa
N= No. ½.½.½ = 2g x 1/8 =0,25g. Jwaban A salah.

18.
19.
20.

Anda mungkin juga menyukai