Nama : Syaifullah Apriansyah

NIM : 071001900092
Praktikum Aplikasi Software Perminyakan – PIPESIM
LAPORAN 2
Berikut adalah keterangan screenshot di bawah secara urut (Horizontal Well):

1. Tubulars
2. Completions
3. Natural Flow – Nodal Analysis Run Result
4. Natural Flow – P-T Run Result
5. Artificial Lift
6. Atificial Lift – Nodal Analysis Run Result
7. Artificial Lift – P-T Run Result
TUBULARS
COMPLETIONS
Natural Flow – Nodal Analysis Run Result
Natural Flow – P-T Run Result
Artificial Lift
Atificial Lift – Nodal Analysis Run Result
Artificial Lift – P-T Run Result
Dalam percobaan kali ini, dilakukan pengamatan Nodal Analysis dan P-T Profile pada
SUMUR_SYAIFUL

Pada praktikum kedua laboratorium software dilakukan percobaan dengan menggunakan

PIPESIM dalam hal membuat desain sumur horizontal (sumur berarah) secara natural flow
dan artificial lift. Hal pertama yang dilakukan adalah menginput data casing dan tubing pada
sumur. Adapun pertama, casing yang dipasang adalah conductor casing. Desain untuk casing
conductor memiliki diameter luar sebesar 20 in dan diameter dalam sebesar 19.124 in dimana
casing conductor dipasang hingga kedalaman 755 ft dan grade dari casing conductor yang
digunakan yaitu grade J55. Selanjutnya untuk desain surface casing digunakan casing dengan
ukuran diameter luar sebesar 16 in dan diameter dalam sebesar 15.01 in yang dipasang
hingga kedalaman 1575 ft dan grade dari casing surface yang digunakan yaitu grade J55.
Selanjutnya untuk intermediate casing digunakan casing dengan ukuran diameter luar sebesar
13.375 in dan diameter dalam sebesar 12.515 in yang dipasang hingga kedalaman 2485 ft
serta grade casing yang digunakan yaitu grade J55. Selanjutnya untuk production casing yang
digunakan yaitu dengan ukuran diameter luar sebesar 8.625 in dan diameter dalam sebesar
8.097 in yang dipasang hingga kedalaman 3350 ft serta grade yang digunakan yaitu grade
J55. Selanjutnya untuk liner yang digunakan yaitu dengan ukuran diameter luar sebesar 5.5 in
dan diameter dalam sebesar 5.012 in yang dipasang hingga kedalaman 5200 ft serta grade
yang digunakan yaitu grade J55. Selanjutnya untuk tubing yang digunakan dengan ukuran
diameter luar sebesar 4.5 in dan diameter dalam sebesar 3.958 in yang dipasang hingga
kedalaman 4900 ft dengan grade tubing yaitu J55. Setelah dilakukan desain casing dipasang
juga packer agar fluida formasi tidak masuk ke dalam annulus casing.

Sumur horizontal pada PIPESIM ini dapat diatur pada menu deviation survey dangan
memilih survey tipe 2D dan dependent parameter TVD setelah itu dapat menentukan sudut
kemiringan pada kedalaman tertentu. Selanjutnya dari hasil desain casing dilakukan perforasi
pada kedalaman top MD 5000 ft dan Bottom MD 5100 ft. setelah itu pada menu completion
diisikan tekanan serta temperatur dari reservoir yang dianalisis dimana untuk tekanan
dimasukkan sebesar 3500 psia dan temperatur sebesar 300 oF, water cut sebesar 20% dan
GOR sebesar 250 SCF/STB. Langkah selanjutnya pada menu artificial lift dapat dipasan
metode pengangkatan buatan yang dimana pada percobaan kali ini dilakukan dengan
menggunakan ESP dimana effisiensi dari ESP ini sendiri dapat dibaca dari grafik yang
muncul yaitu sekitar 60%.

Selanjutnya dapat dilihat dari nodal analysis pada sumur horizontal yang diproduksi secara
natural flow dimana outflow dari dari masing-masing tubing yang dianalisis masih
berpotongan dengan inflow dimana menunjukkan bahwa fluida masih dapat diproduksikan
secara natural melewati tubing produksi, begitu juga pada sumur dengan ESP yang dimana
perbandingan kurva inflow dan outflow dapat terlihat memotong. Sehingga dari kedua sumur
tersebut fluida masih dapat diproduksikan melalui tubing. Selanjutnya dapat juga dilihat
bagaimana keadaaan P/T pada suatu sumur, pada sumur horizontal yang diproduksikan
secara natural flow ini dapat dilihat flowrate berkisar antara 45088.19 sbbl/day. Setelah itu
dapat juga dilihat kondisi P/T suatu sumur horizontal dengan penggunaan ESP dapat dilihat
flowrate berkisar antara 45088.31 sbbl/day.