Anda di halaman 1dari 34

PERANCANGAN SISTEM

PENYEDIAAN AIR BERSIH (5)

MODUL 6
PEMASANGAN ALAT PLAMBING
• Penempatan alat plambing: (Gambar)
– Di dinding
– Di lantai
• Penempatan pipa plambing: (gambar)
– Di dalam dinding: dia maksimum ¾ inch
– Di bawah lantai
– Di atas plafon
– Di dalam gallery (ruang pipa – vertikal / horizontal)
• Pertimbangan pemasangan:
– Jalur pipa sependek mungkin
– Posisi pipa memudahkan dalam pemasangan, perawatan
PENEMPATAN ALAT PLAMBING
1. Penerangan dan ventilasi : alat plambing didalam ruangan yang harus diberi
penerangan dan ventilasi sesuai dengan peraturan yang berlaku
2. Penempatan kloset, bak mandi, bak air mandi dan urinal : harus memperhatikan
ketinggian dari lantai
3. Penempatan jendela, pintu dan jalan keluar ruangan : alat plam-bing dan
perlengkapannya tidak mengganggu jendela dll
4. Penempatan dan keamanan penggunaan alat plambing utk anak-anak : Terutama
disekolah untuk keperluan anak dibawah 6 tahun , harus ditempatkan pada lokasi
yang baik terhadap ruangan lain , tempat bermain, sehingga aman penggunaannya
5. Pemasangan alat plambing : Jarak penempatan sehingga mudah digunakan dan
dibersihkan
6. Pengamanan dan penunjang kloset serta urinal yang menempel pada dinding :
Dilengkapi dengan penunjang yang tahan lama serta tersembunyi .
7. Pengaman alat plambing yang mempunyai lubang pembuangan
8. Penempatan sambungan terhadap alat plambing dengan lubang pembuangan pada
lantai
PENGGAMBARAN JARINGAN PIPA AIR MINUM
• Denah pipa digambar sesuai posisi pipa
• Beberapa cara penggambaran jaringan pipa untuk:
– Pipa belok naik/turun
– Pipa cabang naik/turun
• Gambar dibuat dalam bentuk:
– Skematik sistem penyediaan air minum
– Denah jaringan perpipaan
– Isometri perpipaan
• Gambar dibuat dalam skala dan ketinggian kran disesuaikan
dengan posisi keluarnya air dari alat plambing
PENCEGAHAN PENCEMARAN AIR
1. Dilarang membuat sambungan pintas
2. Pencegahan aliran balik
3. Pengendalian penyambungan silang
PENCEGAHAN PENCEMARAN AIR
PERLINDUNGAN DAN PEMASANGAN
PERALATAN PENCEGAHAN ALIRAN BALIK
1. Pencegahan aliran balik sambungan selang

2. Pemasangan katup searah ganda pemutus aliran balik


PERLINDUNGAN DAN PEMASANGAN
PERALATAN PENCEGAHAN ALIRAN BALIK
1. Pencegahan aliran balik sambungan selang
2. Pemasangan katup searah ganda pemutus aliran balik
3. Pemasangan pelepas udara pencegah aliran balik
PERLINDUNGAN DAN PEMASANGAN
PERALATAN PENCEGAHAN ALIRAN BALIK
1. Pencegahan aliran balik sambungan selang
2. Pemasangan katup searah ganda pemutus aliran balik
3. Pemasangan pelepas udara pencegah aliran balik
4. Pemasangan katup pencegah aliran balik ganda pencegah kebakaran
: terdiri dari meter air dan katup searah ganda
5. Akses dan keleluasaan : Harus disediakan akses untuk pengujian,
pemeliharaan dan perbaikan
6. Sambungan :
Sambungan langsung antara
pipa AM dengan AL tidak
diijinkan tanpa pencegah
aliran balik. Bila air minum
dialirkan ke sistem drainase,
harus terdapat celah udara
sebesar minimum 0,025 m..
PERLINDUNGAN PENYEDIAAN AIR MINUM
1. Bahan beracun dan pipa bekas : Bahan pipa tidak boleh dipakai yang
dapat menimbulkan racun, , pipa bekas tidak boleh
2. Hubungan antara dua sistem yang berbeda : jaringan pipa AM
termasuk pipa pembuangan katup pelepas tudak boleh disambung
langsung dengan pipa pembuangan atau ven.
3. Alat plambing dan perlengkapannya yang dilarang disambung
langsung : a.l: Bidet’
4. Kondensor dan selubung pendingin untuk unit pendingin yang
dihubungkan dengan jaringan penyediaan air minum harus dilengkapi
katup penahan balik
5. Pengaliran air pada alat plambing : Pengaliran masuk diatas bibir alat
plambing, Pengaliran masuk dibawah bibir alat plambing, Persyaratan
minimum celah udara
6. Pemecah hampa
7. Cara perlindungan untuk pengaliran masuk dibawah bibir alat plambing
PERLINDUNGAN PENYEDIAAN AIR MINUM

Pengaliran air pada alat plambing


Contoh salah pengaliran masuk
di bawah bibir alat plambing Celah udara
PERLINDUNGAN PENYEDIAAN AIR MINUM
Persyaratan minimum celah udara
Celah udara harus berukuran sekurang-kurangnya:
a) Dua kali ukuran lubang pengaliran keluar ekuivalen berbentuk lingkaran;
b) Tiga kali ukuran lubang pengaliran keluar ekuivalen berbentuk lingkaran,
apabila , jarak antara tepi luar lubang pengaliran keluar dan dinding kurang
dari tiga kali ukuran lubang tersebut

Ukuran minimum celah udara


Perlindungan penyediaan air minum

Bukaan efektif
Celah udara dipengaruhi
sisi dinding
Pemecah hampa (Perletakan pemecah hampa )
Cara perlindungan untuk pengaliran masuk di bawah bibir
alat plambing

Lubang pengeluaran air untuk penyambungan selang


KATUP KENDALI AIR MINUM
Pemilihan katup disesuaikan dengan jenis peruntukannya
1. Katup Ǿ ≥ 50 mm dari kuningan, Ǿ < 50 mm dari cast iron
2. Katup untuk mengendalikan outlet dari setiap meter air maupun tanpa meter air
3. Pada perpipaan pelepasan dari tangki air , pada pipa air dingin ke tiap pemanas air
4. Unit multi hunian harus disediakan di setiap unit hunian.
Maka katup tersebut sebagai berikut :
1. Katup kendali aliran utama di bangunan gedung pada dekat titik masuknya ,
2. Katup kendali aliran pada tangki air minum.pada jaringan pipa outlet
3. Katup kendali alran pada pipa tegak dipasang pada bagian bawah
4. Katup kendali aliran pemanas air
5. Katup pengatur aliran yang melayani bukan rumah tinggal .
6. Katup pada meter air
7. Katup pada jaringan distribusi ,direncanakan terbuka penuh yang mempunyai penampang
aliran tidak < dari luas penampang pipa
Penempatan katup yang mudah dicapai sehingga mudah dalam pelaksanaannya dapat dilihat
dalam tabel 9 .
PIPA TEGAK AIR MINUM

1. Ukuran pipa tegak air minum tidak boleh lebih


kecil dari 15 mm (½ inci) bila tidak ada katup
penggelontor yang dihubungkan langsung
2. 32 mm (1¼ inci) bila terdapat satu atau dua
katup penggelontor yang dihubungkan
langsung
3. 40 mm (1½ inci) bila terdapat tiga atau lebih
katup penggelontor yang dihubungkan
langsung.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN JARINGAN PIPA
HORIZONTAL
1. Tentukan jumlah dan jenis alat plambing yang digunakan
2. Tentukan Unit Alat Plambing/ Fixture Unit
3. Buat denah perletakan alat plambing
4. Tentukan letak kran dan posisi pipa tegak
5. Gambar letak pipa cabang distribusi dari pipa tegak
6. Gambar pipa menuju setiap kran yang ada
7. Tentukan simbol di ujung cabang dan percabangan
8. Buat tabel hitungan diameter pipa
9. Buat isometri berdasarkan denah dan diameter pipa yang telah
dihitung sebelumnya
LANGKAH-LANGKAH DISAIN SISTEM
1. Tentukan jumlah PLAMBING AIR BERSIH
alat plambing
dalam toilet
2. Tentukan letak pipa tegak pada Vertikal Gallery

3. Tentukan letak alat plambing dalam toilet


LANGKAH-LANGKAH DISAIN SISTEM
PLAMBING AIR BERSIH

4. Gambar jaringan pipa cabang


distribusi air bersih menuju ke
depan setiap alat plambingnya
LANGKAH-LANGKAH DISAIN SISTEM
PLAMBING AIR BERSIH

5. Gambar pipa servis dari pipa cabang


menuju ke setiap alat plambingnya
yang berada di dinding

5. Gambar pipa servis dari pipa cabang


menuju ke setiap alat plambingnya
yang berada di dinding
LANGKAH-LANGKAH DISAIN SISTEM
PLAMBING AIR BERSIH

6. Gambarkan pipa naik dalam dinding dari


pipa servis di lantai menuju kran alat
plambing. Gbr lingkaran menunjukkan
pipa naik.

6. Gambarkan pipa naik dalam dinding dari


pipa servis di lantai menuju kran alat
plambing. Gbr lingkaran menunjukkan
pipa naik.
LANGKAH-LANGKAH DISAIN SISTEM
PLAMBING AIR BERSIH

7. Beri simbol setiap percabangan.


Dalam 1 gbr hanya ada 1 simbol.
Ujung semua pipa adalah alat
plambing.
LANGKAH-LANGKAH DISAIN SISTEM
PLAMBING AIR BERSIH

8. Tambahkan panah pada pipa yang


menunjukkan arah aliran air
dalam pipa. Penggambaran panah
dimulai dari sumber air (pipa
tegak)
Tabel 3.16 Morimura

9. Tentukan UAP
dari setiap jenis
AP menggunakan
Tabel 3.16
LANGKAH-LANGKAH DISAIN SISTEM
PLAMBING AIR BERSIH

10. Beban alat plambing ditulis pada


setiap alat, tulis juga pada pipa servis
alat, jumlahkan mengikuti arah
datangnya air. Bila bertemu cabang,
nilai yang ada di 2 arah air keluar
cabang digabung menjadi 1 nilai di
arah masuk cabang tsb. (Opsional-yg
lengkap dipenentuan diameter pipa).
Untuk beban yang berasal dari AP
berkatup (dalam hal ini WC katup),
maka beban tersebut diberi tanda (*)
2. Gambar dinding toilet sesuai
sumbu X dan Y isometri.

1. Pilih salah satu sudut pandang


isometri. Tentukan sumbu X dan
Y dari denah.
Sudut Pandang
3. Gambar titik-titik di mana pipa
air bersih masuk atau
menembus dinding.
4. Gambar garis pipa tegak air bersih
dalam vertikal gallery pipa.

5. Gambar garis pipa air bersih yang


melewati titik-titik yang masuk atau
menembus dinding.
6. Gambar sisa garis pipa air bersih
yang tidak melewati titik-titik yang
masuk atau menembus dinding.
7. Gambar garis pipa tegak air panas
menuju kran setinggi posisi kran
tersebut dan gambar kran air panas
sesuai arah layanan kran tersebut.
8. Tulis nama tiap alat plambing.
TUGAS 6
• Sebuah kantor berlantai 5 dengan ketinggian masing-masing lantai 3,XY
meter. Setiap lantai bekerja 7XY orang karyawan dengan
perbandingan pria : wanita = 4 : 3 serta dilengkapi dengan toilet dan
dapur seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Pipa tegak diletakkan
pada vertikal galery. Ada horizontal gallery. (XY = Dua angka NRP
terakhir)
• Gambarkan skema penyediaan air gedung!
• Gambar denah serta jalur perpipaan air bersih dengan skala 1 : 50!
• Buat isometri perpipaan air bersih untuk lantai 1 saja. (isometri tanpa
skala)!
1000mm

Horizontal Galeri Vertikal

1000mm
Galeri

WC
KS WC
KS
3000mm.

Lav UR
TOILET TOILET
WANITA PRIA

WC
DAPUR

Lav
UR

2000mm 2000mm 2500mm

Anda mungkin juga menyukai