Anda di halaman 1dari 15

Instalasi Air Bersih & Air Kotor

Instalasi Air Bersih


SUMBER AIR BERSIH
1. PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ) -> air bersih hasil olahan yg siap dialirkan
2. Sumur Dangkal -> dibawah 50m
3. Sumur dalam (Artesis) -> harus ada izin
SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH
1. Sistem sambungan langsung
pipa distribusi dalam Gedung disambung langsung dengan pipa utama penyedia air

2. Sistem tangki atap


air ditampung dahulu dalam tangka bawah (dipasang pada lantai terendah bangunan
atau di bawah muka tanah), kemudian di pompakan ke tangka atas yg biasanya dipasang di dag
atap. Kemudian dari tangki didistribusikan ke seluruh bangunan.
SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH
PERSYARATAN TEKNIS
1. Letak meteran air PDAM  harus mudah dijangkau
2. Pemasangan pompa air  harus ke tandon bawah dan tidak boleh dipasang setelah
meteran air PDAM karena akan mengganggu kelancaran distribusi
3. Tandon air  untuk mendistribusikan air secara gravitasi sehingga menghemat penggunaan
listrik
4. Untuk bangunan rumah tinggal  pendistribusian air bersih menggunakan pipa kecil
dengan diameter <1’’ . Dari tandon bawah ke tandon atas menggunakan pipa ¾’’ – 1’’.
Sedangkan untuk distribusi menggunakan pipa ¾’’ – ½’’ .
5. Jika menggunakan sumur dangkal maka letak sumur minimal 10m dari sumur resap air
kotor. Bisa juga air dari sumur dangkal di filter terlebih dahulu agar air yang dihasilkan
lebaih baik
6. Tandon bawah (GWT)  harus bebas pori sehingga terhindar dari kemungkinan masuknya
air tanah yang dapat menurunkan kualitas air di dalam tandon
7. Tandon bawah dan tandon atas diusahakan dapat mudah diakses untuk pembersihan rutin
Instalasi Air Kotor
AIR KOTOR / AIR BUANGAN
Air kotor / buangan berasal dari :
1. atap/ talang air hujan
2. Aktivitas manusia seperti :
- air cucian
- sink dapur
- Kamar mandi
- closet
1. Air hujan  dari talang – pipa vertical – bak control - saluran air horizontal menuju selokan
2. Air kamar mandi dan cuci baju  floor drain – saluran horizontal 3’’- 4’’ - sumur resap -
selokan
3. Air cuci piring (sink)  sink - bak penangkap lemak - saluran horizontal - sumur resapan -
selokan
4. Air dari closet / wc  pipa 4’’ (kemiringan 1-2%) - septic tank – sumur resapan
BAGIAN BAGIAN SISTEM PEMBUANGAN
1. bathup, wastafel, bak cuci piring, cuci pakaian, closet, urinal, bidet dll
2. Pipa pipa pembuangan
3. Pipa ven / ventilasi udara
4. Bak penangkap lemak
5. Bak control
6. Tangki septik dan sumur resap
7. Pompa pembuangan
( biasanya pada bangunan tinggi yg punya basement)
lanjutan
8. Bak penangkap lemak  berfungsi menangkap lemak yang ikut terbuang dari sink
sehingga mudah dibersihkan
9. Bak control  sebagai control jika ada kotoran atau sumbatan air
10. Clean out  seperti floor drain
11. Pipa ventilasi  supaya udara tidak terjebak
Bagian bagian system pembuangan
shaft  ruang khusus untuk utilitas pipa dan kabel yg sifatnya menerus dari lantai atas ke
bawah
Untuk pipa horizontal  buangan dari wc/ closet diusahakan langsung menuju septic tank. Jika
terpaksa ada tekukan, maka sambungannya harus menggunakan elbow
kemiringan pipa horizontal/ mendatar minimal adalah 1% yang artinya tiap 1 meter turun 1 cm
Saluran tertutup dalam Gedung sebaiknya dilengkapi dengan bak kontrol setiap 4 m
Saluran terbuka dalam tapak dapat menggunakan buis beton setengah lingkaran.

Anda mungkin juga menyukai