Anda di halaman 1dari 18

PERENCANAAN DIMENSI PIPA AIR BUANGAN DAN DIMENSI PIPA

VENTILASI

DESIGNING THE DIMENSION OF WASTE WATER PIPE AND THE


DIMENSION OF VENTILATION PIPE

Afuvianti Driantika1, Ridho Aaraasy2, Claudia Siahaan3, Rangga Apriliyanto4


Kelompok 3
1,2,3,4)
Departemen Teknik sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor
Jalan Kamper, Kampus IPB Dramaga, Bogor, 16680
claudiasiahaan@gmail.com

Abstrak : Dalam perencanaan suatu bangunan bertingkat diperlukan suatu rancangan hidrolika
tersendiri untuk menganalisis tercapainya kebutuhan air yang merata pada setiap lantai dengan
elevasi dan tekanan yang berbeda. Untuk itu, diperlukan penelitian mengenai sistem distribusi air
buangan sebagai suatu cara untuk menyalurkan dan mengelola air buangan yang dihasilkan oleh
berbagai sumber tersebut. Air buangan ialah air bekas pakai, yaitu air yang sudah keluar
dari kran atau suplai air minum lainnya Penelitian diawali dengan perhitungan menggunakan
denah sistem penyaluran air buangan dalam satu gedung. Selanjutnya, menentukan
unit alat plambing, diameter minimum, diameter terpasang serta slope pipa. . Penentuan desain
pipa vent sama seperti pipa buangan, namun ada perbedaan pada titik dan sistem pada
isometriknya. Ukuran pipa yang dihitung adalah pipa yang tegak lurus dengan titik A. Ukuran
dan panjang pipa vent dibagi menjadi pipa cabang vent dengan lup dan pipa tegak vent.
Berdasarkan hasil penelitian dan desain, terdapat 2 sistem pipa air buangan, sistem 1 merupakan
sistem pada toilet laki-laki oleh karena itu terdapat urinoir di dalamnya sedangkan sistem 2
merupaka sistem pada toilet perempuan. Akumulasi unit alat plambing dari kedua sistem pipa air
buangan mendatar ialah 54 sedangkan akumulasi unit alat plambing dari pipa tegak untuk
gedung 5 lantai sesuai desain ialah 270. Diameter pipa vent berbeda-beda disesuaikan dengan
jenis alat plambing dan jumlah UAP nya. Akumulasi panjang pipa vent pada sistem 1 ialah
14,531 m sedangkan akumulasi panjang pipa vent pada sistem 2 ialah 9,475 m.
Kata kunci : Air buangan, kebutuhan air, pipa air buangan, pipa vent, unit alat plambing

Abtract : In the planning of a multilevel building there is required a separate hydraulic design to
analyze the achievement of uniform water requirements on each floor with different elevations and
pressures. Therefore, research on the waste water distribution system is needed as a way to
channel and manage the waste water produced by these sources. Waste water is used water, that
is water that has come out from faucets or other drinking water supply The research begins with
the calculation using a drainage system distribution of waste water in one building. Next,
determine the plumbing tool unit, minimum diameter, installed diameter and pipe slope. . The
design of the vent pipe is the same as the waste pipe, but there are differences in the point and the
system on the isometric. The size of the calculated pipe is a pipe that is perpendicular to point A.
The size and length of the vent pipe is divided into a vent pipe with a loop and vertical pipe. Based
on the results of research and design, there are 2 systems of waste water pipe, system 1 is a system
in the men's toilet therefore there is a urinal in it while system 2 is a system in the women's toilet.
The accumulation of plumbing units of both horizontal wastewater pipe systems is 54 whereas the
accumulation of plambing units of the upright pipe for the 5-story building according to the design
is 270. The diameter of the vent pipe differs according to the type of plumbing tool and the amount
of UAP. The accumulation of the length of the vent pipe in system 1 is 14,531 m while the
accumulation of the length of the vent pipe on system 2 is 9,475 m.
Keywords : Plumbing units, sewerage pipes, vent pipes,wastewater, water requirements,

,
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara berkembang dengan jumlah penduduk 237.641.326
jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49% tiap tahunnya (BPS 2010).
Meningkatnya jumlah penduduk akan meningkatkan jumlah konsumsi air bersih
yang akan berdampak meningkatnya air buangan yang dihasilkan baik dari sektor
rumah tangga maupun industri. Indonesia menghasilkan air limbah perkotaan
sebanyak 115 juta liter per hari dan hanya sekitar 1 persen yang dikumpulkan dan
diolah secara memadai (Siregar dan Silfi 2016). Hampir setengah dari 245 juta
penduduk Indonesia tinggal di daerah perkotaan dan kebutuhan akan layanan
pengelolaan air limbah yang aman bertumbuh dengan cepat. Mayoritas rumah
tangga dan fasilitas bisnis di daerah perkotaan di Indonesia menggunakan tangki
septik untuk pembuangan air limbahnya dan umumnya menggunakan water-flush
toilet.
Padatnya jumlah penduduk yang mengakibatkan tingginya jumlah air
buangan yang dihasilkan membuat sistem distribusi air buangan menjadi suatu
permasalahan bagi masyarakat Indonesia. Pendistribusian air buangan pada
gedung-gedung bertingkat di perkotaan sangat memerlukan suatu instalasi.
Perbedaan tinggi tiap lantai gedung dari permukaan tanah pada gedung bertingkat
tidak sama, ini menyebabkan besar tekanan air buangan dari alat plumbing pada
tiap lantai tidak sama. Menurut Metcalf dan Eddy (2003), yang dimaksud air
buangan (waste water) adalah kombinasi dari cairan dan sampah-sampah (air
yang berasal dari daerah permukiman, perdagangan, perkantoran, dan industri)
bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.
Apabila penanganan dan pengelolaan air buangan ini tidak dikelola dengan tepat
atau serius akan mendatangkan efek yang sangat buruk bagi makhluk hidup dan
lingkungan seperti pencemaran bau, sumber vektor penyakit dan tempat
berawalnya musibah banjir.
Dalam perencanaan suatu bangunan bertingkat diperlukan suatu rancangan
hidrolika tersendiri untuk menganalisis tercapainya kebutuhan air yang merata
pada setiap lantai dengan elevasi dan tekanan yang berbeda. Untuk itu, diperlukan
penelitian mengenai sistem distribusi air buangan sebagai suatu cara untuk
menyalurkan dan mengelola air buangan yang dihasilkan oleh berbagai sumber
tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui desain dan dimensi
pipa air buangan dan pipa vent dalam aplikasinya di bangunan gedung sebagai
permulaan penelitian selanjutnya.
METODOLOGI
Penelitian mengenai penentuan saluran pipa air buangan dan pipa vent
dilakukan pada Jumat, 17 November 2017 di Ruang Timbang, Departemen
Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan
lanjutan dari penelitian sebelumnya mengenai saluran distribusi (plambing) air
buangan dari suatu gedung. Bahan yang digunakan pada penelitian ini merupakan
data sekunder terkait jenis dan jumlah alat plambing, dengan alat berupa
laptop/notebook yang telah terpasang software Microsoft Excel sebagai alat bantu
hitung dan AutoCAD sebagai alat bantu desain.
Penelitian diawali dengan perhitungan menggunakan denah sistem penyaluran
air buangan dalam satu gedung agar jarak setiap unit alat plambing dapat
ditentukan, selanjutnya digunakan gambar isometrik pipa air buangan yang
menyesuaikan kebutuhan. Selanjutnya, ditentukan unit alat plambing, seperti
lavatory, floor drain, water closet, dan urinoir beserta akumulasinya pada
Lampiran 5. Perhitungan tersebut untuk penentuan cabang horizontal dan pipa
tegak saluran buangan berdasarkan National Plumbing Code, Amerika Serikat
ASA 40.8-1955. Dari nilai tersebut, ditentukan diameter pipa minimum (mm),
diameter pipa terpasang (mm), dan diameter pipa terpakai (inch) dengan slopenya
sesuai Lampiran 6. Beban maksimum unit alat plambing ditentukan berdasarkan
cabang horizontal dan pipa tegak buangan sesuai Lampiran 7 dan kemiringan
untuk pipa buangan arah mendatar pada Lampiran 8. Penentuan desain pipa vent
sama seperti pipa buangan, namun ada perbedaan pada titik dan sistem pada
isometriknya. Ukuran pipa yang dihitung adalah pipa yang tegak lurus dengan
titik A. Ukuran dan panjang pipa vent dibagi menjadi pipa cabang vent dengan lup
dan pipa tegak vent seperti pada Lampiran 9. Penelitian digambarkan secara
singkat dengan bagan alir pada Gambar 1.
Mulai

Penentuan denah sistem penyaluran air buangan dalam satu gedung dan
isometriknya

Perhitungan dimensi pipa air buangan mencakup diameter pipa minimum,


diameter pipa terpasang, diameter pipa terpakai, beban maksimum unit alat
plambing, dan kemiringan.

Perhitungan dimensi pipa vent mencakup diameter pipa minimum, beban


maksimum unit alat plambing, dan kemiringan, serta ukuran dan panjang pipa
cabang vent dengan lup dan pipa tegak vent.

Selesai

Gambar 1 Bagan alir penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sistem plumbing air buangan diperlukan untuk mengalirkan air buangan dari
fasilitas saniter terpasang dalam bangunan menuju ke saluran pembuangan
kota. Definisi dari air buangan disini ialah air bekas pakai, yaitu air yang
sudah keluar dari kran atau suplai air minum lainnya (Ahmad 2007).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam plumbing air buangan adalah :
• Pengalirannya pada tekanan atmosfir, artinya garis energinya sama
dengan kemiringan muka air, atau sama dengan kemiringan (slope) pipa
• Dimensinya selalu dinyatakan dalam diameter dan slope pipa (kemiringan
pipa)
• Sambungan dalam perpipaan air buangan harus menggunakan Y-tee atau Y-
cross
• Harus dibarengi dengan perpipaan vent (vent sistem), terutama untuk bangunan
berlantai banyak
Pipa vent merupakan bagian terpenting dari suatu sistem pembuangan,
terutama untuk gedung-gedung bertingkat (Kirana, Army 2012). Pemasangan
pipa ini bertujuan untuk :
1. Menjaga sekat perangkap dari efek siphon atau tekanan.
2. Menjaga aliran yang lancar dalam pipa pembuangan.
3. Mensirkulasikan udara dalam pipa pembuangan.
Pipa vent terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuannya, jenis pipa ven
yang utama adalah :
a. Vent tunggal, pipa ini dipasang untuk melayani satu alat plambing
dan disambungkan pada vent pipa tegak.
b. Vent lup , pipa ini melayani dua atau lebih alat plambing dan
disambungkan pada vent pipa tegak.
c. Vent pipa tegak merupakan perpanjangan dari pipa tegak air buangan, diatas
cabang mendatar pipa buangan tertinggi.
Persyaratan untuk pipa vent , yaitu :
1. Kemiringan pipa vent
Pipa vent harus dibuat dengan kemiringan cukup agar air yang terbawa
masuk kedalamnya dapat mengalirkan secara gravitasi kembali ke pipa
pembuangan.
2. Cabang pada pipa vent
Pipa vent untuk cabang mendatar pipa air buangan harus disambungkan
pada bagian tertinggi dari penampang pipa secara vertikal.
3. Letak bagian mendatar pipa vent
Dari tempat sambungan pipa vent dengan cabang mendatar pipa air
buangan, harus dibuat tegak sekurang-kurangnya 150 mm diatas muka air
alat plambing tertinggi yang dilayani vent tersebut, sebelum dibelokkan
mendatar.
4. Ujung pipa Vent
Ujung pipa vent harus terbuka keudara, tetapi harus dengan cara yang
tidak menimbulkan gangguan kesehatan.

5. Penentuan ukuran pipa vent


Secara umum ukuran pipa vent harus didasarkan pada ketentuan-
ketentuan yang tercantum dalam buku “Pedoman Plambing Indonesia
1979” atau standart terbaru yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang
berwenang. Berikut ketentuan dalam pipa vent yaitu
a. Ukuran pipa vent lup minimum 32 mm dan tidak boleh kurang dari
setengah kali diameter cabang pipa mendatar pipa air buangan atau
pipa tegak Vent yang disambungkan. Ukuran Pipa Vent pelepas
minimum 32 mm dan tidak boleh kurang dari setengah kali diameter
cabang mendatar pipa buangan yang dilayani.
b. Ukuran pipa vent tegak tidak boleh kurang dari pipa ukuran pipa
tegak air buangan yang dilayani dan selanjutnya tidak boleh diperkecil
ukurannya sampai ke ujung terbuka.
c. Ukuran pipa vent tunggal minimum 32 mm dan tidak boleh kurang
dari setengah kali diameter pipa alat plambing yang dilayani.
Pada penelitian ini ditentukan sistem pemipaan air buangan dan pipa ven
pada gedung 5 lantai. Air buangan biasanya mengandung bagian-bagian padat
ditampung ke dalam bak yang biasa disebut septictank. Pipa pembuangan harus
mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup dan sesuai dengan banyak dan
jenis air buangan yang dialirkan . Untuk menghindari masuknya udara yang
baunya tidak sedap maka pada saluran pembuangan dibuat perangkap udara.
Perangkap udara dapat berbentuk pipa, tabung, bak kontrol, atau leher angsa.
Gambar pemipaan pada penelitian ini digunakan diagram isometric, seperti
pada Lampiran 10. Penggunaan diagram isometric dimaksudkan agar jenis,
jumlah, dan ukuran pipa dapat terlihat secara rinci. Menurut SNI 03-7065-2005
tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing ukuran pipa pembuangan
ditentukan berdasarkan jumlah beban unit alat plambing maksimum yang
diijinkan untuk setiap diameter pipa.
Tabel hasil perhitungan dimensi pipa air buangan tersedia pada Lampiran 1
dan Lampiran 2. Pada Lampiran 1 dijelaskan bahwa terdapat 2 sistem, sistem 1
merupakan sistem pada toilet laki-laki oleh karena itu terdapat urinoir di
dalamnya, sedangkan sistem 2 merupaka sistem pada toilet perempuan. Melalui
tahap-tahap yang ada pada bagian Metodologi maka dapat ditentukan diameter
pipa air buangan. Diameter pipa berbeda-beda disesuaikan dengan jenis alat
plambing dan jumlah UAP nya. Seperti contoh pada sistem 1 alat plambing yang
diganakan dari titik b-c merupakan lavatory atau tempat cuci tangan maka dapat
ditentukan melalui Tabel pada Lampiran 6 nilai diameter minimunya yaitu sebesar
32 mm, sedangkan diameter pipa terpasang ditentukan secara bebas dengan syarat
memenuhi nilai minimum dan ukuran terdapat di pasaran, maka dipakai diamter
pipa sebesar 40 mm dengan slope sebesar ¼.
Menurut SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing
ukuran pipa ven didasarkan pada unit beban alat plambing dari pada pembuangan
yang dilayaninya dan panjang ukuran pipa ven itu sendiri. Tabel hasil perhitungan
dimensi pipa ven tersedia pada Lampiran 3 dan 4 . Sistem yang digunakan sama
dngan sistem pada pipa air buangan hanya beda pada daerah, daerah pada pipa
ven ditentukan dari titik awal pada sistem ke titik cabang sistem, berlaku pada
kedua sistem. Melalui tahap-tahap yang ada pada bagian Metodologi maka dapat
ditentukan diameter pipa ven. Diameter pipa berbeda-beda disesuaikan dengan
jenis alat plambing dan jumlah UAP nya. Seperti contoh pada sistem 1 alat
plambing urinoir dengan jumlah UAP sebesar 4 maka dapat ditentukan melalui
Tabel pada Lampiran 9 nilai diameter pipa terpasang (air buangan ) sebesar 50
mm maka diameter pipa ven sebesar 32 mm . Nilai panjang pipa ven mengikuti
panjang pada gambar isometric. Penentuan dimensi pipa tegak sama seperti pipa
horisontal hanya berbeda pada tabel penentunya.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian terkait desain pipa air buangan dan desain pipa
vent, didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat 2 sistem pipa air buangan, sistem 1 merupakan sistem pada toilet
laki-laki oleh karena itu terdapat urinoir di dalamnya sedangkan sistem 2
merupaka sistem pada toilet perempuan. Akumulasi unit alat plambing
dari kedua sistem pipa air buangan mendatar ialah 54 sedangkan
akumulasi unit alat plambing dari pipa tegak untuk gedung 5 lantai sesuai
desain ialah 270. Diameter pipa air buangan mendatar yang terpakai
memiliki nilai yang beragam dengan rentang nilai 1,3 inch s.d. 4 inch.
Slope yang diperlukan pada pipa air buangan mendatar, yaitu 1/4 dan 1/8
disesuaikan dengan daerah aliran sedangkan nilai slope pipa tegak pada
daerah gedung lantai 4 hingga lantai ground ialah 1/16 sedangkan slope
pipa tegak pada daerah gedung lantai 5 hingga laintai 4 ialah 1/8.
2. Diameter pipa vent berbeda-beda disesuaikan dengan jenis alat plambing
dan jumlah UAP nya. Akumulasi panjang pipa vent pada sistem 1 ialah
14,531 m sedangkan akumulasi panjang pipa vent pada sistem 2 ialah
9,475 m. Ukuran diameter pipa vent yang terpakai ialah 32 mm dan 55
mm disesuaikan dengan jenis alat plambing dan jumlah UAP.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Santoso. (2007). Sistem Plambing dan Sanitasi. Jakarta : Dinas
Pendidikan
Badan Pusat Statistik. 2010. Statistik Indonesia Tahun 2010. Jakarta (ID) : Badan
Pusat Statistik.
BSN]. Badan Standarisasi Nasional. 2005. SNI 03-7065-2005. Tentang Tata cara
perencanaan sistem plambing.
Kirana, Army. (2012). Penentuan Kuantitas Air Buangan Fasilitas Institusi Dan
Komersil Kecamatan Padang Utara Kota Padang, [Skripsi], Jurusan Teknik
Lingkungan Universitas Andalas
Metcalf dan Eddy. 2003. Wastewater Engineering Treatment, Disposal, Reuse.
New Delhi (IND) : McGraw-HillBook Company.
Siregar Indra dan Slfi Dhia. 2016. [Laporan]. Tugas Besar Penyaluran Air
Buangan dan Drainase. Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
Lampiran 1 Tabel hasil perhitungan dimensi pipa air buangan
Diameter pipa Diameter pipa
Akumulasi Diameter pipa
Sistem Daerah Alat plambing UAP minimum terpasang Slope
UAP terpakai (inch)
(mm) (mm)
1 a-b Lavatory 1 1 32 32 1,3 1/4
b-c Lavatory 1 2 32 40 1,6 1/4
c-d Lavatory 1 3 32 40 1,6 1/4
d-e Urinoir 4 7 40 50 2 1/4
e-f Urinoir 4 11 40 50 2 1/4
f-g Urinoir 4 15 40 65 3 1/8
g-h Floor drain 0,5 15,5 40 75 3 1/8
h-i Water closet 4 19,5 75 75 3 1/8
i-j Floor drain 0,5 20 40 75 3 1/8
j-k Water closet 4 24 75 75 3 1/8
k-l Floor drain 0,5 24,5 40 75 3 1/8
l-m Water closet 4 28,5 75 75 3 1/8
m-n Floor drain 0,5 29 40 100 4 1/8
n-o Water closet 4 33 75 100 4 1/8
o-B Lavatory 1 34 32 100 4 1/8

2 p-q Floor drain 0,5 4 40 40 2 1/4


q-r Water closet 4 8 75 75 3 1/8
r-s Floor drain 0,5 8,5 40 75 3 1/8
s-t Water closet 4 12,5 75 75 3 1/8
t-u Floor drain 0,5 13 40 75 3 1/8
u-x Water closet 4 17 75 75 3 1/8
x-w Lavatory 1 18 32 100 4 1/8
w-v Lavatory 1 19 32 100 4 1/8
v-B Lavatory 1 20 32 100 4 1/8

B-D 54 100 4 1/8


Lampiran 2 Tabel lanjutan hasil perhitungan dimensi pipa air buangan
Diameter pipa Diameter pipa
Akumulasi Diameter pipa
Sistem Daerah Alat plambing UAP minimum terpasang Slope
UAP terpakai (inch)
(mm) (mm)
Pipa
lantai 5-4 54 54 100 4 1/8
tegak
lantai 4-3 54 108 125 5 1/16
lantai 3-2 54 162 125 5 1/16
lantai 2-1 54 216 150 6 1/16
lantai 1 -
54 270 150 6 1/16
ground
Lampiran 3 Tabel hasil perhitungan dimensi pipa ven
Diameter pipa Ukuran
Alat Akumulasi Panjang pipa
Sistem Daerah UAP terpasang pipa ven
plambing UAP ven (m)
(mm) (mm)
1 A'-B' Lavatory 1 1 32 0,8 32
Lavatory 1 2 40 0,8 32
Lavatory 1 3 40 1,812 32
Urinoir 4 7 50 0,435 32
Urinoir 4 11 50 0,435 32
Urinoir 4 15 65 1,36 32
Floor drain 0,5 15,5 75 1,639 50
Water closet 4 19,5 75 0,55 50
Floor drain 0,5 20 75 0,55 50
Water closet 4 24 75 0,55 50
Floor drain 0,5 24,5 75 0,55 50
Water closet 4 28,5 75 0,55 50
Floor drain 0,5 29 100 0,55 50
Water closet 4 33 100 3,05 50
Lavatory 1 34 100 0,9 50
Jumlah 14,531

2 C'-B' Floor drain 0,5 4 40 1,83 32


Water closet 4 8 75 0,75 32
Floor drain 0,5 8,5 75 0,75 32
Water closet 4 12,5 75 0,75 50
Floor drain 0,5 13 75 0,75 50
Water closet 4 17 75 1,83 50
Lavatory 1 18 100 0,75 50
Lavatory 1 19 100 0,75 50
Lavatory 1 20 100 1,315 50
Jumlah 9,475

B-D 54 100 4 50
Lampiran 4 Lanjutan tabel hasil perhitungan dimensi pipa ven
Diameter pipa Ukuran
Alat Akumulasi Panjang pipa
Sistem Daerah UAP terpasang pipa ven
plambing UAP ven (m)
(mm) (mm)

Pipa
lantai 5-4 54 54 100 4 50
tegak
lantai 4-3 54 108 125 4 65
lantai 3-2 54 162 125 4 65
lantai 2-1 54 216 150 4 65
lantai 1 -
54 270 150 4 65
ground
Lampiran 5 Tabel diameter pipa dan unit plambing
Lampiran 6 Diameter minimum, perangkap dan pipa buangan alat plambing
Lampiran 7 Tabel beban maksimum berdasarkan cabang horizontal
Lampiran 8 Tabel kemiringan pipa untuk arah mendatar
Lampiran 9 Tabel panjang dan ukuran pipa vent
Lampiran 10 Gambar Teknik

Anda mungkin juga menyukai