Anda di halaman 1dari 9

STUDI PERENCANAAN SISTEM PERPIPAAN AIR LIMBAH

DENGAN METODE SELF CLEANSING DI UNIVERSITAS


BRAWIJAYA

Muhammad Zahid Abdurrahman1, Widyo Pranoko2, Very Dermawan3

1
Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
2
Konsultan Perencana PT. Hidro Energi Mandiri
3
Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Indoensia
e-mail: emzahid.mza@gmail.com

ABSTRAK: Universitas Brawijaya sebagai sebuah Lembaga Pendidikan dan Penelitian


diharuskan untuk dapat mengolah limbah cair yang dihasilkan dalam setiap unit
kegiatannya. Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) direncanakan secara terpusat
dengan dua zona pelayanan 1 dan 2 yang dilengkapi dengan sistem perpipaan. Dalam studi
ini direncanakan sistem perpipaan pada zona pelayanan satu. Dari hasil perhitungan
diperoleh bahwa limbah yang dihasilkan sebesar 14,75 liter/detik dan didapatkan debit
rencana pipa sebesar 17,70 liter/detik. Dari debit tersebut direncanakan sistem perpipaan
dengan desain pipa agar air limbah dapat mengalir menuju IPAL secara self cleansing.
Selain itu juga direncanakan manhole sebagai bak kontrol saluran dan sebagai titik
pertemuan air limbah dari setiap sumber limbah. Dari perencanaan yang telah
diperhitungkan maka didapatkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan
sebesar Rp. 430.917.800,00.
Kata Kunci: sisterm perpipaan, ari limbah, self cleansing, manhole
ABSTRACT: Brawijaya University as an Education and Research Institution is required
to be able to process the waste water that generated in each unit of its activities. The plan
of Installation of Waste water Management is centralized with two service zones 1 and 2
that equipped with piping systems. This study focus on piping system of service zone wich
is zone 1. From the results of calculation obtained that the waste water generated for
14.75 liters / sec and discharge of pipeline plan of 17.70 liters / sec. From the discharge of
piping system, it is designed that the pipeline for waste water can flow to the Installation of
Wastewater Management by self cleansing. It also planned the manhole as channel control
and as a junction of waste water from each source of waste. From the planning that has
been taken, obtained that the Budget Plan required of Rp. 430.917.800,00.
Keywords: piping system, wastewater, self cleansing, manhole

PENDAHULUAN limbah cair pada setiap unit kegiatannya.


Universitas Brawijaya (UB) sebagai Dengan jumlah Mahasiswa UB sebesar
Lembaga Pendidikan dan Penelitian di Kota 64.037 orang serta Dosen dan Tenaga
Malang menghasilkan berbagai macam Pendidikan berjumlah 3.987 sehingga total
penghuni Universitas Brawijaya 68.024 Jawa Timur. Secara administratif berbatasan
orang, tentu menghasilkan limbah Manusia dengan Kelurahan Dinoyo pada sisi Utara,
dalam jumlah yang besar. Selain itu juga Kelurahan Sumbersari pada sisi Selatan,
dari kegiatan penelitian dan pendidikan Kelurahan Penanggungan pada sisi Timur,
yang dilakukan menghasilkan limbah cair dan Kelurahan Ketawanggede. Lebih
yang lebih kompleks. tepatnya lokasi pipa air limbah yang
Universitas Brawijaya sebagai pusat direncanakan meliputi zona pelayanan satu
studi dan penelitian yang ada di Malang terdiri dari 11 fakultas (Teknik (Industri,
memiliki program Green Campus. Salah Mesin, Elektro), Ekonomi dan Bisnis, Ilmu
satu upaya untuk mencapai hal tersebut Sosial dan Ilmu Politik, Hukum, MIPA,
yakni dengan diberlakukannya penanganan Peternakan, Kedokteran Gigi, Ilmu Budaya,
limbah sesuai dengan ketentuan yang ada. Pertanian, Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Sehingga UB akan merencanakan Instalasi Kedokteran), Perpustakaan Pusat dan
Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk Rektorat yang akan dialiri menuju IPAL
mengolah limbah cair tersebut. IPAL yang terpusat yang terletak di daerah yang saat ini
direncanakan yakni secara terpusat dibagi merupakan Gazebo Raden Wijaya.
menjadi dua zona pelayanan. Air limbah
yang tersebar pada gedung-gedung yang ada
perlu untuk dialiri menuju IPAL yang
direncanakan secara terpusat tersebut
menggunakan sistem perpipaan air limbah
yang direncanakan mengalir secara self
cleansing.
Dalam studi ini direncanakan sistem Zona 1
perpipaan air limbah pada zona pelayanan Zona 2
satu yakni gedung-gedung diantaranya 11
fakultas (Teknik (Industri, Mesin, Elektro),
Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Hukum, MIPA, Peternakan,
Kedokteran Gigi, Ilmu Budaya, Pertanian, Gambar 1 Denah Lokasi Studi
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Kedokteran), Sumber : Tim IPAL UB (2015)
Perpustakaan Pusat dan Rektorat. Dari zona
tersebut maka dapat dihitung debit air Dalam studi ini diperlukan data-data
limbah yang dihasilkan sehingga dengan pendukung yakni diantaranya data peta
memperhatikan ruang yang tersedia dan topografi, data peta sebaran limbah cair,
kontur tanah di lapangan direncanakan data jumlah civitas academica, dan data
desain pipa yang dapat mengaliri air limbah limbah laboratorium.
secara self celansing. Pada studi ini dalam analisisnya
Selain desain pipa (diameter dan dibagi menjadi beberapa tahap sebagai
kemiringan) juga direncanakan manhole berikut:
sebagai titik pengumpul air limbah dari 1. Menghitung debit air limbah manusia
gedung-gedung dan sebagai bak kontrol dan laboratorium yang dihasilkan pada
saluran. Dari perencanaan fisik yang sudah setiap gedung dan besaran air limbah
diketahui direncanakan pula Rencana yang masuk menuju manhole.
Anggaran Biaya yang dibutuhkan untuk 2. Merencanakan jaringan perpipaan yang
pelaksanaan proyek ini. mencakup zona pelayanan rencana
dengan memperhatikan kondisi kontur
BAHAN DAN METODE tanah di lapangan sehingga dapat
Universitas Brawijaya yang menjadi mengalir menuju IPAL secara gravitasi.
lokasi studi terletak di Kota Malang Provinsi
3. Menghitung desain pipa yang tepat
yakni diantaranya menghitung diameter Gambar 3 Rasio Puncak Aliran Tiap Jam
sesuai dengan kebutuhan debit air
limbah dan kemiringan pipa.
4. Menghitung kebutuhan manhole yang
dibutuhkan dan merencanakan dimensi
desainnya dengan memperhatikan
kondisi di .
5. Menghitung kebutuhan anggaran biaya
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
perencanaan sistem perpipaan ini.
Air limbah yang dihasilkan
merupakan air limbah dari limbah manusia
dan limbah laboratorium yang setelah
diberikan pre treatment kemudian dialiri Untuk Desain Aliran Rata-Rata
melalui pipa yang direncanakan dalam studi Sumber: Illionis dkk (2014: 10-6)
ini, berikut skema pengolahan air limbah:
3. Setelah didapat debit limbah manusia
pada tiap manhole dijumlahkan dengan
debit limbah laboratorium yang
berdasarkan hasil survei.
4. Setelah didapatkan total debit limbah,
agar pipa air limbah yang direncanakan
berada pada kondisi yang dapat terus
mengallir maka perlu ditambahkan
debit penggelontor yang dalam studi ini
direncanakan sebesar 20% dari total
debit air limbah yang dihasilkan.
Gambar 2 Skema Pengaliran dan Selanjutnya perencanaan sistem
Pengolahan Limbah Cair jaringan perpipaan berdasarkan peta kontur
dan sejajar dengan saluran drainase. Dari
Berikut tahapan perhitungan air sistem jaringan perpipaan yang telah
limbah yang dihasilkan: direncanakan tersebut kemudian dapat
1. Perhitungan debit air limbah manusia ditentukan bahan, desain, kemiringan pipa
yang didapat dari penggunaan air bersih dengan cara sebagai berikut:
per kapita per hari manusia yang 1. Menetukan diameter minimum pipa
diasumsikan dalam studi ini sebesar mengacu kepada debit rencana yang
150 liter/hari. Debit air limbah manusia dihasilkan dengan asumsi kemiringan
yang dihasilkan sebesar 10% dari debit pipa sejajar dengan kemiringan tanah
per kapita per hari dengan jumlah dan bahan pipa yang dipilih adalah
manusia yang hadir di kampus per PVC menggunakan rumus berikut:
harinya sebesar 60% dari total jumlah
civitas academica UB.
2. Dari debit air limbah yang sudah (1)
diperhitungkan dikalikan dengan fkator dengan:
puncak dengan indikator jumlah D = diameter pipa
manusia yang dilayani pada tiap N = koefisien kekasaran bahan pipa
manhole nya dengan mengacu pada menurut manning
grafik pada gambar berikut:
Qf = debit air pada pipa dalam kondisi C = konstanta yang tergantung dari kondisi
penuh (perbandingan debit puncak dengan aliran, bentuk partikel dan posisi partikel
perbandingan debit pada Gambar 4) terhadap partikel yang lain
S = kemiringan pipa Ks = kekasaran butiran (m)
4. Dengan kemiringan yang didapatkan
maka penanaman pipa pun bisa
diperhitungkan kedalamannya, jumlah
pipa yang dibutuhkan, dan volume
galian dan timbunan tanah.
Selanjutnya perencanaan desain dan
jumlah manhole dapat ditentukan dengan
interval 40-60 m pipa pada saluran lurus dan
pada tiap belokan pipa (Polinema, 2012).
Dari perencaan pipa yang sudah
diperhitungkan juga perlu untuk dilakukan
Gambar 4 Elemen Hidraulika Untuk analisa profil hidraulis dengan beberapa
Saluran Pembuangan Bulat persamaan berikut:
Sumber: Ramaswamy (2016:17)  Persamaan Bernoulli (Priyantoro,
1991:8):
p v2 p v2
2. Dari diameter minimum pipa yang h1  1  1  h2  2  2  hL
didapatkan ditentukan diameter pipa  2g  2g (6)
dengan pertimbangan untuk dengan:
pengembangan di waktu yang akan p1 p 2
datang dan ketersediaan ukuran pipa di ,
pasaran. w w = tinggi tekan di titik 1 dan
3. Dengan diameter rencana yang sudah 2 (m)
ada dihitung kemiringan pipa dengan v12 v 22
cara trial and error dengan percobaan ,
2g 2g = tinggi energi di titik 1 dan
kemiringan awal sejajar permukaan
tanah sehingga tercapai kemiringan 2 (m)
yang dapat mengaliri butiran sampai P1, P2 = tekanan di titik 1 dan 2
IPAL. Berikut persamaan Chezy yang (kg/m2)
digunakan (Priyantoro: 1987): γw = berat jenis air (kg/m2)
V1, V2 = kecepatan aliran di titik 1
(2)
dan 2 (m/detik)
C = 18.log (3) g = perecepatan gravitasi
V = C.(h.S)0,5 (4) (m/detik2)
h1, h2 = tinggi elevasi di titik 1 dan
(5) 2 (m)
Dengan: hL = kehilangan tinggi tekan
kerapatan butiran (kg/m3) dalam pipa (m)
 Persamaan Hazen Williams
kerapatan air (kg/m3)
(Priyantoro, 1991)
g = percepatan gravitasi (m/dt2)
D = diameter partikel (m) (7)
= tegangan geser (kg/m.dt2) (8)
h = tinggi air (m) dengan:
S = kemiringan dasar saluran (m/m) Q = debit aliran pada pipa ( )
= koefisien kekasaran pipa Hazen-
Williams (Tabel 1) (10)
R = jari-jari hidraulis (m), dengan dengan:
= kehilangan energi minor (m)
persamaan v = kecepatan aliran (m/detik)
A = luas penampang aliran (m²), dengan g = percepatan gravitasi (m/detik2)
k = koefisien kehilangan tinggi minor
persamaan (9)
Tabel 2 Koefisien Kehilangan Tinggi Minor
S = kemiringan garis hidraulis (m/m), Koefisien Kehilangan
Pipa Tinggi Minor
dengan persamaan Awalmasuk ke
= kehilangan tinggi tekan mayor (m) pipa
D = diameter pipa (mm) Bell 0,03-0,05
L = panjang pipa (m) Melengkung 0,12-0,25
Tabel 1 Koefisien Kekasaran Pipa Hazen- Membelok tajam 0,5
Williams ( ) Projecting 0,8
Pipe Materials CHW Belokan Haslu
Radius
Asbestos Cement 140 belokan/D=4 0,16-0,18
Brass 130-140 Radius
belokan/D=2 0,19-0,25
Brick sewer 100 Radius
Cast Iron belokan/D=1 0,35-0,4
New Unlined 130 Sumber : Bentley (2007: 18-1155)
10 years old 107-113
Setelah semua perencanaan fisik
20 years old 89-100
diketahui bisa dihitung Rencana Anggaran
30 years old 75-90 Biaya (RAB) yang dibutuhkan untuk
40 years old 64-83 pengerjaan dan pengadaan/ penyewaan alat
Concrete or concrete lined dan bahan yang dibutuhkan.
Steel forms 140
Wooden forms 120 HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut rekapitulasi jumlah orang
Centrifugally spun 135
pada tiap titik:
Copper 130-140 Tabel 3 Rekapitulasi Jumlah Civitas
Galvanized iron 120 Academica dan Limbah Laboratorium Pada
Glass 140 Tiap Titik
Limbah Lab
Lead 130-140 Titik Jumlah Org
(liter/hari)
Plastic (PVC) 140-150
SS1-01 1126
Steel
Coal-tarenamel lined 145-150 SS1-02
New Unlined 140-150 SS1-03 10291 3013,450
Riveted 110
SS1-04 3331
Tin 130
Vitrified clay 110-140 SS1-05 3214

Wood stave 120 SS1-06 1127 43,000


Sumber: Priyantoro (1991:20) SS1-07 80
Titik Jumlah Org
Limbah Lab Berikut ini jaringan perpipaan yang
(liter/hari) direncanakan:
SS1-08 3527

SS1-09 6685

SS1-10 1335

SS1-11

SS1-12 14844 175,515

SS1-13

Sumber: Data UB dan Kuisoner (2016)

Berdasarkan data diatas didapatkan


debit air limbah yang dihasilkan dan debit
rencana pada tiap titik:
Tabel 4 Perhitungan Debit Rencana Pipa
Gambar 5 Jaringan Perpipaan Air Limbah
QManhole Q Qrencana Sumber: Hasil Perencanaan
Titik (ltr/det) gelontor (m3/det)
(1) (2) (3) (4) Selanjutnta perhitungan desain pipa
SS1-01 0,442 0,0034 dengan kemiringan tanah diketahui dan data
SS1-02 0,442 0,0034
lainnya:
SS1-03 4,030 0,0070 Berat jenis air = 1000 kg/m3
SS1-04 5,211 0,0082 Berat jenis kotoran = 1100 kg/m3
SS1-05 6,355 0,0093
Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/dt2
Diameter partikel (d) = 0,051 m (data
SS1-06 6,819 0,0098
lapangan dengan trial and error)
SS1-07 6,819 2,950 0,0098 Kekasaran butiran (ks) = 0,006 m (data
SS1-08 6,855 0,0098 lapangan dengan trial and error)
SS1-09 9,223 0,0122 n manning pipa PVC = 0,012
SS1-10 9,740 0,0127 d/D= 0,8; Qp/Qf = 0,980
Perhitungan secara lengkap sebagai
SS1-11 9,740 0,0127
berikut:
SS1-12 14,752 0,0177
Tabel 5 Perhitungan Diameter Minimum
SS1-13 14,752 0,0177 Pipa
Sumber: Hasil Perhitungan (2017) Diameter
Keterangan: Qp S Qf
Pipa Minimum
(m3/det) Tanah (m3/det)
 (2): (Fp x 60% x jml Manusia x 10% x (m)
150 ltr/det) + Qlab (1) (2) (3) (4) (5)
 (3): 20% x Total Qlimbah P1 0,003 0,010 0,0035 0,083
 (4): (2) + (3) P2 0,003 0,011 0,0035 0,082
P3 0,007 0,003 0,0071 0,140
P4 0,008 0,002 0,0083 0,156
P5 0,009 0,002 0,0095 0,164
P6 0,010 0,013 0,0100 0,119
P7 0,010 0,005 0,0100 0,139
P8 0,010 0,004 0,0100 0,145
P9 0,012 0,015 0,0124 0,126
Diameter Tabel 7 Perhitungan Kedalaman
Qp S Qf
Pipa Minimum Penanaman Pipa
(m3/det) Tanah (m3/det)
(m) Kedalaman Volum
(1) (2) (3) (4) (5) Panja Pipa (m)
Jml e
Pipa ng
P10 0,013 0,015 0,0129 0,128 (4m)' Tanah
( m.) Awal Akhir
P11 0,013 0,015 0,0129 0,128 (m3)
P12 0,018 0,015 0,0181 0,145
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Sumber: Hasil Perhitungan (2017)
P1 63,5 16 2,00 2,00 63,46
Keterangan:
 (4): (2)/0,980 P2 83,3 21 2,00 2,01 83,79
 (5): Persamaan (1) P3 20,9 5 2,01 2,09 21,82
Setelah didapatkan kemiringan P4 67,7 17 2,09 2,41 81,71
minimum kemudian dipilih diameter pipa P5 36,5 9 2,41 2,57 46,85
sebesar 165 mm dengan alasan P6 63,8 16 2,57 2,57 82,00
pengembangan. Selanjutnya dihitung
P7 33,6 8 2,57 2,58 43,32
dengan metode trial and error kemiringan
pipa yang dapat mengalirkan butiran limbah P8 63,6 16 2,58 2,68 85,05
menuju IPAL. Berikut hasil perhitungannya: P9 67,3 17 2,68 2,67 89,71
Tabel 6 Perhitungan Kemiringan Pipa P10 73,4 18 2,67 2,67 97,98
Pipa Slope To Tcr Ket P11 84,8 21 2,67 2,67 113,34
(1) (2) (8) (9) (10)
P12 90,6 23 2,67 2,67 121,12
P1 0,003 4,71 4,60 Butiran bergerak
P2 0,003 5,08 4,60 Butiran bergerak Total 748,7 187 31,60 930,15
P3 0,007 5,13 5,06 Butiran bergerak Sumber: Hasil Perhitungan (2017)
P4 0,008 5,28 5,15 Butiran bergerak Keterangan:
P5 0,009 5,42 5,27 Butiran bergerak  (3): (2)/4m
P6 0,010 8,97 5,06 Butiran bergerak  (5): Panjang pipa x Kemiringan pipa;
P7 0,010 5,35 5,33 Butiran bergerak dengan kedalaman pipa awall 4 m
P8 0,010 5,35 5,33 Butiran bergerak  (6): (luas kedalaman awal x panjang) +
P9 0,012 11,34 5,15 Butiran bergerak (selisih luas kedalaman akhir dengan
P10 0,013 11,74 5,19 Butiran bergerak awal x panjang)
P11 0,013 11,74 5,19 Butiran bergerak
P12 0,018 14,32 5,40 Butiran bergerak Dengan panjang saluran dan
Sumber: Hasil Perhitungan (2017) jaringan perpipaan yang sudah diketahui
Keterangan: dapat ditentukan jumlah manhole sebagai
 (3): Persamaan (2) berikut:
 (4): Persamaan (5) Jumlah= Panjang saluran/intervalmanhole
 (5): To<Tcr butiran diam, To>Tcr = 748,69/60
butiran bergerak = 12,48; dibulatkan 12 manhole
Selanjutnya dihitung analisa hidraulis
Selanjutnya perhitungan penanaman pipa yang sudah direncanakan sebagai
pipa sebagai berikut: berikut:
Tabel 8 Perhitungan Energi Aliran Pada Jumlah Harga
Pipa No. Uraian Kegiatan (Rp)
D. Pemasangan Pipa PVC 5.228.020,00
V Total Pengadaan Pipa dan
Pipa Ek H
(m/det) Hl E. Aksesoris Pipa 57.840.909,25
(1) (2) (3) (4) (5) F. Pengadaan Manhole 118.250.000,00
1,10 0,01 0,06 10,25 G. Pengadaan Pompa 17.117.000,00
P1 Jumlah 391.743.422,85
0,02 PPN 10% 39.174.342,29
0,07 9,58
P2 1,14 Jumlah+PPN 10% 430.917.765,14
Dibulatkan 430.917.800,00
0,03 0,06 8,67
P3 1,12 Terbilang: Empat Ratus Tiga Puluh Juta Sembilan
Ratus Tujuh Belas Ribu Delapan Ratus Rupiah
0,08 0,07 8,54 Sumber: Hasil Perhitungan (2017)
P4 1,13
0,06 0,06 8,09
P5 1,13 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan
0,11 0,12 7,90
P6 1,52 pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
0,06 0,06 7,06
P7 1,11 1. Dari hasil perhitungan debit air limbah
0,09 0,06 6,87
pada zona pelayanan 1 perencanaan pipa air
P8 1,11 limbah di Universitas Brawijaya dapat
0,13 0,15 6,57 diketahui besarnya total debit air limbah
P9 1,71 yang dihasilkan sebesar 14,752 liter/detik
0,16 0,15 5,46 yang berasal dari debit limbah laboratorium
P10 1,73 yang tersebar dan limbah manusia pada
0,18 0,15 4,38 setiap gedungnya. Sehingga didapatkan
P11 1,73
debit rencana dengan ditambahkan debit
0,35 0,18 3,17 penggelontor sebesar 2,950 liter/detik
P12 1,86 menjadi 17,702 liter/detik.
0,18 1,68 2. Sistem pengumpulan air limbah yang
Total 1,37 88,22 digunakan adalah sistem terpusat melalui
Sumber: Hasil Perhtiungan (2017) pipa induk yang berada sejajar dengan
Keterangan: saluran drainase. Pipa induk akan mengaliri
 (2): Persamaan (7) air limbah yang diterima pada setiap
 (3): kehilangan tinggi mayor dan minor manhole terdekat dari zona 1 yakni terdiri
 (4): energi kinetik: V2/2g dari 11 fakultas (Teknik (Industri, Mesin,
 (5): tinggi energi didapat dari total Elektro), Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Sosial
energi dikurang kehilangan energi (Hl) dan Ilmu Politik, Hukum, MIPA,
Peternakan, Kedokteran Gigi, Ilmu Budaya,
Setelah semua perencanaan fisik Pertanian, Perikanan dan Ilmu Kelautan,
telah didapatkan desainnya selanjutnya Kedokteran), Perpustakaan Pusat dan
perhitungan besaran Rencana Anggaran Rektorat serta limbah dari seluruh
Biaya dengan hasil rekapitulasi sebagai laboratorium pada zona tersebut menuju
berikut: IPAL 1 yang terletak pada Gazebo Raden
Tabel 9 Rekapitulasi Rencana Anggaran Wijaya UB.
Biaya 3. Dari hasil perhitungan menggunakan
Jumlah Harga rumus manning, Chezy, dan grafik
No. Uraian Kegiatan (Rp) perbandingan d/D maka didapat desain pipa
A. Pekerjaan Gali Tanah Biasa 72.272.655,00 limbah rencana.
B. Pekerjaan Urug Tanah 34.010.004,60 4. Dari hasil analisa dan perhitungan maka
C. Pekerjaan Pemadatan Tanah 87.024.834,00 didapatkan kebutuhan manhole sepanjang
saluran sebanyak 12 buah dengan
memperhatikan kondisi eksisting di
lapangan dan di akhir terdapat terjunan
menuju IPAL.
5. Total biaya yang dibutuhkan untuk
perencanaan perpipaan air limbah pada zona
pelayanan satu di Universitas Brawijaya ini
sebesar Rp. 430.917.800,00.

DAFTAR PUSTAKA
1. Bentley, M.(2007). User’s Guide
WaterCAD v8 for Windows
WATERBUY CT. USA: Bentley
Press.
2. Illionis, dkk.(2014). Recommended
Standards For Wastewater Facilities.
Albany: Health Research, Inc.
http://10statesstandards.com/wastewate
rstandards.pdf. (diakses tanggal 16
Januari 2017).
3. Politeknik Negeri Malang.(2012).
Materi Praktek Drainase: Dasar-
Dasar Kerja Drainase. Malang:
Polinema.
4. Priyantoro, D.(1991). Hidraulika
Saluran Tertutup. Malang:
Universitas Brawijaya.
5. Priyantoro, D.(1987). Teknik
Pengangkutan Sedimen. Malang:
Universitas Brawijaya.
6. Ramaswamy, J. N.(2016). Design of
Sanitary Sewers. Morrisville:PDH
Enterprise,LLC.http://www.pdhsite.co
m/courses/Design%20of%20Sanitary%
20Sewers%20Course.pdf. (diakses
tanggal 1 Maret 2017).

Anda mungkin juga menyukai