Anda di halaman 1dari 6

TEKNO – Volume 20 Nomor 82 – Desember 2022

Evaluasi Terhadap Sistem Plambing Air Bersih Dan Air Buangan


Di Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi
Yuri S. A. Dasinangon#1, Isri R. Mangangka#2, Roski R. I. Legrans#3
#
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Sam Ratulangi
Jl. Kampus UNSRAT Kelurahan Bahu, Manado, Indonesia, 95115
1
yuridasinangon@gmail.com; 2isri.mangangka@usnrat.ac.id; 3legransroski@unsrat.ac.id

Abstrak bersih dan penyaluran air bersih dengan tekanan yang


Evaluasi sistem plambing di Gedung Dekanat Fakultas cukup bisa disalurkan ke tempat yang diinginkan
Teknik Universitas Sam Ratulangi mengacu pada SNI sesuai dengan kebutuhan serta menyediakan sistem
8153-2015 tentang Sistem Plambing Bangunan pembuangan dan pengolahan air limbah agar tidak
Gedung dan SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara mencemari lingkungan dan menciptakan keadaan
Perencanaan Sistem Plambing. Evaluasi didahului lingkungan yang higenis dan sehat.
dengan analisis kebutuhan air bersih dan dilanjutkan Menimbang pentingnya ketersediaan air bersih
dengan analisis pipa plambing pada sistem plambing dalam suatu bangunan maka dalam hal ini dilakukan
air bersih dan air buangan. Hasil analisis pada lokasi peninjauan kembali terhadap Perancangan Sistem
studi memberikan hasil yakni: i) pemakaian air rata- Plambing di Gedung Dekanat Fakultas Teknik,
rata per hari, (Qd) = 20,1 m3/hari, ii) pemakaian air Universitas Sam Ratulangi. Fakultas Teknik
pada jam puncak, (Qh-max) = 4,80 m3/jam, iii) Universitas Sam Ratulangi memiliki gedung baru yang
pemakaian pada menit puncak, (Qm-max) = 0,160 diperuntukan sebagai ruangan dosen, staff, pegawai
m3/menit, iv) volume Ground Reservoir = 11.706 liter, dan auditorium. Gedung tersebut terdiri dari 5 lantai
v) volume rooftank = 2800 liter. Kapasitas tangki atas dan sudah memiliki perencanaan sistem plambing
dalam perencanaan adalah 2x3 m3 artinya kapasitas penyediaan air bersih dan penyaluran air buangan
tersebut cukup untuk menampung volume pada namun melihat keadaan yang terjadi sekarang bahwa
kebutuhan air bersih dalam Gedung. Hasil analisis air tidak mengalir dengan baik di Lantai 5 bangunan
diameter pipa system plambing air bersih adalah untuk sehingga alat plambing yang ada tidak berfungsi. Maka
pipa dinas Lt 4 & 5 berukuran 2 inci, Pipa dinas Lt 1, dari itu perlu dilakukan peninjauan kembali terhadap
2 & 3 berukuran 2 inci, Pipa datar dari shaft ke tiap sistem plambing yang sudah ada sesuai dengan Standar
lantai berukuran 1 ½ inci, pipa tiap alat plambing Nasional Indonesia terbaru yaitu SNI 8153-2015
untuk berukuran ½ inci. Ukuran ini sesuai dengan tentang Sistem Plambing yang merupakan revisi dan
ketentuan dalam SNI 8153-2015. Hasil analisis penggabungan dari SNI 03-6481-2000 dan SNI 03-
terhadap system plambing air buangan air kotor 7065-2005 Tentang Tata Cara perencanaan Sistem
menggunakan pipa shaft berukuran 4 inci dan pipa plambing serta International Plambing Code 2018
cabang berukuran 4 inci, yang sesuai dengan tentang kode dan standar perpipaan yang selama ini
ketentuan dalam SNI 8153-2015. Pipa untuk air telah dijadikan sebagai rujukan dalam merencanakan
buangan air kotoran menggunakan pipa shaft sistem plambing dalam bangunan gedung.
berukuran 4 inci dan pipa cabang berukuran 4 inci,
yang sesuai dengan SNI 8153-2015. Sistem vent pada B. Rumusan Masalah
air kotor menggunakan pipa berukuran 4 inci dan air Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan
kotoran menggunakan pipa berukuran 4 inci, sudah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat
sesuai dengan SNI 8153-2015. rumusan permasalahan adalah Bagaimana Kesesuaian
Sistem Plambing Air Bersih dan Air Buangan di
Kata kunci – sistem plambing air bersih, sistem Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Sam
plambing air buangan, SNI 8153-2015 Ratulangi Manado terhadap SNI 8153-2015.

C. Ruang Lingkup
Lingkup penelitian ini adalah :
I. PENDAHULUAN 1. Lokasi penelitian adalah Gedung Dekanat Fakultas
Teknik Universitas Sam Ratulangi.
A. Latar Belakang 2. Sistem plambing yang ditinjau adalah Sistem
Sistem plambing merupakan sistem utilitas Plambing air minum, sistem plambing air buangan
bangunan yang berkaitan dengan teknologi dan air kotor dan sistem vent.
pemasangan pipa dan distribusi air bersih serta
pengolahan air bangunan. Dengan adanya sistem D. Tujuan Penelitian
plambing dalam suatu bangunan, maka penyediaan air Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 1253


TEKNO – Volume 20 Nomor 82 – Desember 2022

• Mengetahui kesesuaian sistem plambing air bersih Pelaksana Teknis Kegiatan yang memiliki
sesuai dengan SNI 8153-2015. wewenang untuk memberikan izin penelitian
• Mengetahui kesesuaian sistem plambing air dan data-data yang dibutuhkan.
buangan air kotor sesuai dengan SNI 8153-2015. - Pengumpulan Data dan Informasi
• Mengetahui kesesuaian sistem plambing air Pada tahap ini meliputi tahap persiapan
buangan air kotoran sesuai dengan SNI 8153-2015. diantaranya mulai dari studi Pustaka dan
• Mengetahui kesesuaian sistem vent sesuai dengan observasi lapangan.
SNI 8152-2015. b. Studi Pustaka
Studi Pustaka bertujuan untuk menambah
E. Manfaat Penelitian pengetahuan dan melengkapi referensi penulisan.
Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini Dilakukan dengan cara membaca buku dan jurnal
adalah : yang berkaitan dengan perencanaan sistem
• Sebagai rujukan kepada pihak terkati dalam rangka plambing dan SNI yang berkaitan.
mengevaluasi sistem plambing air bersih, sistem c. Tahap Analisis
plambing air buangan air kotor, sistem plambing air Perencanaan ini dibagi dalam dua tahap yaitu tahap
kotoran dan sistem vent yang sesuai dengan SNI pertama perencanaan sistem penyediaan air bersih
8153-2015. dan tahap kedua perencanaan penyaluran air
• Mengaplikasi standar sistem plambing di Indonesia buangan. Perencanaan sistem penyediaan air bersih
yakni SNI 8153-2015 dalam perencanaan sistem meliputi penentuan jalur instalasi perpipaan air
plambing pada bangunan gedung. bersih dan pembuatan gambar isometri,
perhitungan kebutuhan air bersih, perhitungan
volume ground reservoir dan rooftank dan dimensi
pipa. Sedangkan sistem penyaluran air buangan
II. METODE PENELITIAN meliputi penentuan jalur instalasi pipa air buangan,
perhitungan diameter pipa air ubangan dan
a. Tahap awal penentuan diameter pipa vent. Prosedur penelitian
- Permohonan Izin digambarkan dalam bagan alir.
Permohonan izin ditujukan kepada PPTK
Universitas Sam Ratulangi sebagai Pejabat

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 1254


TEKNO – Volume 20 Nomor 82 – Desember 2022

Gambar 2. Lokasi Tinjauan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Roof tank digunakan dengan maksud untuk
menampung kebutuhan puncak, dan biasanya
A. Tinjauan Sistem Plambing Penyediaan Air Bersih
disediakan dengan kapasitas yang cukup untuk jangka
1. Kebutuhan Air Bersih
waktu kebutuhan puncak tersebut. Kapasitas efektif
Jumlah populasi di Gedung Dekanat Fakultas
tangki atas dinyatakan dengan rumus :
Teknik Universitas Sam Ratulangi dihitung
menggunakan metode luas lantai efektif. Menurut VE= (𝑄𝑝 − 𝑄𝑚𝑎𝑥 ) × 𝑇𝑝 − (𝑄𝑝𝑢 × 𝑇𝑝𝑢 )
Noerbambang & Morimura (2005), luas lantai efektif
untuk Gedung perkantoran adalah 60 – 70 % dan
Diasumsikan TP = 60 menit, TPU = 25 menit, dan
kepadatan huniannya antara 5 – 10 m2/orang. Luas
berdasarkan table 1 nilai QP = 0,160 m3/menit dan Qhmax
lantai efektif yang dipakai dalam perhitungan ini
= 0,8002 m3/menit, maka dapat dihitung
adalah 70% sedangkan kepadaan huniannya sebesar 5
VE = (𝑄𝑝 − 𝑄𝑚𝑎𝑥 ) × 𝑇𝑝 − (𝑄𝑝𝑢 × 𝑇𝑝𝑢 )
m2/orang.
= (0,16005 − 0,08002) × 60 −
2. Ground Reservoir
Volume Ground Reservoir dihitung menggunakan (0,08002 × 25)
rumus : = 2,8009 m3
𝑉𝑅 = [𝑄𝑑 − (𝑄𝑠 × 𝑡)] × 𝑇
= 2800 liter
Kapasitas pipa dinas sebagai berikut. Volume tangki atas yang digunakan pada perencanaan
2
Qs = 𝑄ℎ (Sesuai dengan Dokumen MEP Gedung Dekanat
3
2
Fakultas Teknik Unsrat) adalah sebesar 6.000 l.
= × 2,743 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚 Volume tersebut cukup untuk menampung kebutuhan
3
air pada Gedung Dekanat Fakultas Teknik.
= 1,8291 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
Dengan asumsi lama pemakaian air pada Gedung 4. Diameter Pipa Air Bersih
dekanat adalah 8 jam/hari maka volume gorund Penentuan diameter pipa yang akan digunakan
reservoirnya sebagari berikut. untuk distribusi air bersih ditinjau satu per satu dimulai
dari alat plambing yang terjauh dari setiap lantai dan
VR = [𝑄𝑑 − (𝑄𝑠 × 𝑡)] × 𝑇 selanjutnya diteruskan untuk mencari diameter pipa
yang dibutuhkan dengan mengalirkan air yang cukup
= [26,34 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 − untuk suatu alat plambing sesuai dengan beban alat
(1,829 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚 × 8 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖)] × 1 ℎ𝑎𝑟𝑖 plambing yang dilayaninya.
Diameter pipa perencanaan awal berbeda dengan
= 11,70 m3 = 11706 liter hasil analisis yang dilakukan. Hasil analisis
3. Roof tank menunjukkan bahwa diameter pipa dinas di lantai 4 &

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 1255


TEKNO – Volume 20 Nomor 82 – Desember 2022

5 sekurang-kurangnya memiliki ukuran 2 inci, dimana Jenis alat plambing yang terdapat pada Gedung
hasil tersebut sama dengan kondisi eksisting Dekanat adalah jet spray, lavatory, urinor dan kloset.
perencanaan awal begitu pula dengan hasil analisis Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian
untuk pipa dinas di lantai 1,2 & 3. Diameter pipa datar ukuran pipa untuk alat-alat plambing tersebut yaitu
dari shaf ke tiap lantai sama dengan kondisi eksisting minimal sama dengan ukuran pipa ½ inci.
perencanaan awal yaitu sekurang-kurangnya memiliki Perbandingan antara hasil evaluasi dan kondisi
ukuran 2 inci. eksisting ditunjukkan pada Tabel 2.

TABEL 1
Kebutuhan Pemakaian Air Bersih

Total Penghuni 439

Qd (m3/hari) 21,95

Qd-total (m3/hari) 26,34

Qh (Liter/jam) 2743,75

Qh-max (m3/jam) 4,8015

Qm-max (m3/menit) 0,16005

Sumber : Hasil Analisis, 2022

TABEL 2
Perbandingan Diameter Pipa Air Bersih

No Perpipaan Diameter (inci)


Perencanaan Hasil Evaluasi
Awal (SNI 8153-2015)
1 Pipa Dinas Lt 4 & 5 2 2
2 Pipa Dinas Lt 1, 2 & 3 2 2
3 Pipa datar dari shaf ke tiap lantai 1½ 1½
4 Pipa tiap alat plambing (JS, LV, WC) ½ ½
5 Pipa alat plambing (Urinor) 1 ½
Sumber : Hasil Analisis, 2022

Gambar 2. Isometri Sistem Plambing Air Bersih

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 1256


TEKNO – Volume 20 Nomor 82 – Desember 2022

5. Perhitungan Headloss - Analisis Kerugian Gesekan (Hf) Pipa Lurus


Perhitungan Headloss dibagi menjadi dua yaitu 𝐿 𝑉2 2,5 1,602
Head Loss Mayor dan Head Loss Minor. Contoh 𝐻𝑓 = 𝐹 = 0,022
𝐷 2𝑔 0,015 2 𝑥 9,81
perhitungan pada lantai 5. = 0,48637 𝑚
- Analisis Kerugian Peralatan Pipa (k)
a. Analisa perhitungan tekan ▪ Belokan Pipa (Elbow)
P=ρgh Menggunakan rumus Fuller:
Keterangan : 𝛳2
P = Tekanan 𝑘 = [ 0,131 + 1,847 (𝐷/2𝑅)3,5 ]( )
ρ = massa jenis (0,998 kg/cm3) 90
𝑘 = [ 0,131 +
h = beda tinggi atap sampai mata keran 0,015 902
g = gravitasi (9,81 m/s) 1,847 ( )3,5 ] ( )=
2 𝑥 0,75 90
P =ρgh 0,131
= 0,998 x 9,81 x 5,8 ▪ Menghitung minor loss
= 56783 N/m2 𝑉2
Penyesuaian satuan ke dalam satuan pipa kg/cm2 𝐻𝐿𝑀 = 𝐾
2𝑔
56783 x 0,00001 = 0,5678 barr x 1,0197 = 0,579 1,602
kg/cm2 = 0,6 kg/cm2 𝐻𝐿𝑀 = 0,131 = 0,017182 𝑚
2 . 9,81
b. Analisis Perhitungan Pressure Drop
- Analisis Bilangan Reynold
B. Tinjauan Sistem Plambing Penyaluran Air
Pada daerah layanan a (Jet Washer)
vd Buangan
𝑅𝑒 = 1. Diameter Pipa Air Buangan
µ Penentuan diameter pipa harus didasarkan pada
µ = 0,984 x 10-6 pada suhu 21,1֯C unit beban alat plambing yang dilayani sebagaimana
m
1,60 x 0,015 m diatur dalam standar SNI 8153-2015 tentang Sistem
𝑅𝑒 = s
0,984 x 10^ − 6 Plambing pada bangunan Gedung. Perbandingan
= 2.4453 x 104 diameter pipa perencanaan awal dengan hasil Analisa
- Analisis kekasaran relative bahan yang dilakukan untuk diameter pipa buangan pada
ϵ Grey Water dan Black Water dapat dilihat pada Tabel
D 3.
ϵ = karena pipa bahan pvc maka nilainya Berdasarkan table diatas, dapat disimpulkan bahwa
antara 0,0015 – 0,007 mm diameter pipa air buangan Grey Water dan Black Water
0,0015 mm yang terdapat para perencanaan awal sudah sesuai
= 0,0001 dengan ketentuan dalam SNI 8153-2015.
15 mm
Selanjutnya nilai bilangan Reynold dan
kekasaran relative bahan di upload ke grafik 2. Diameter Pipa Vent
diagram Moody. Dalam SNI 8153-2015 dikatakan bahwa jaringan
- Interpolasi air limbah pada bangunan berlantai lebih dari satu
X = 2,45 harus dilengkapi dengan vent yang memungkinkan
X1 = 2 adanya sirkulasi udara dalam semua pipa dan
X2 = 3 memungkinkan keluar masuknya udara. Gedung
Y1 = 0,02 Dekanat Fakultas Teknik merupakan bangunan
Y2 = 0,025 Gedung berlantai lebih dari satu yang harus dilengkapi
(𝑋 − 𝑋1) dengan ven sebagaimana dikatakan dalam SNI 8153-
𝑌 = 𝑌1 + (𝑌2 − 𝑌1) 2015 tersebut. Dan untuk saat ini Gedung Dekanat
(𝑋2 − 𝑋1)
(2,45 − 2) sudah memiliki ven sebagaimana ketentuan dalam SNI
= 0,02 + (0,025 − 0,02) 8153-2015.
(3 − 2)
= 0,0223

TABEL 3
Perbandingan Diameter Pipa Air Buangan Air Kotor

Daerah Pipa Diameter (inci)


Perencanaan Hasil Evaluasi
Awal (SNI 8153-2015)
Pipa Tegak 4 4
Pipa Cabang 4 4
Sumber : Hasil Analisis, 2022

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 1257


TEKNO – Volume 20 Nomor 82 – Desember 2022

TABEL 4
Perbandingan Diameter Pipa Air Buangan Air Kotoran

Daerah Pipa Diameter (inci)


Perencanaan Hasil Evaluasi
Awal (SNI 8153-2015)
Pipa Tegak 4 4
Pipa Cabang 4 4
Sumber : Hasil Analisis, 2022

Gambar 3. Isometri Sistem Plambing Air Buangan

IV. KESIMPULAN DAN SARAN KUTIPAN


A. Kesimpulan [1] Noerbambang, Soufyan Moh dan Morimuta, Takeo. 2000.
Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plumbing. Jakarta :
1. Perencanaan sistem plambing penyediaan air bersih PT. Pradnya Paramita.
pada Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas [2] Noerbambang, Soufyan Moh dan Morimura, Takeo. 2005.
Sam Ratulangi untuk diameter pipa alat plambing Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plumbing. Jakarta :
sudah sesuai dengan ketentuan dalam SNI 8153- PT. Pradnya Paramita.
[3] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006
2015 dimana pipa air bersih yang tepasang lebih tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
besar dari diameter pipa minimum yang ditentukan [4] Poerbo, Hartono. (2010). Utilitas Bangunan, Jakarta :
dalam SNI 8153-2015. Djambata.
2. Sistem plambing air buangan yang ada saat ini pada [5] Raswari. (1986). Teknologi dan Perencanaan Sistem
Perpipaan. Jakarta : UI-Press.
Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Sam [6] SNI 03-6481-2000. 2000. Sistem Plambing. Jakarta: Badan
Ratulangi sudah sesuai dengan ketentuan dalam Standar Nasional.
SNI 8153-2015, dimana diameter pipa buangan [7] SNI 03-7065-2005. 2005. Tata Cara Perencanaan Sistem
untuk air limbah (Grey Water) dan air kotor (Black Plambing. Jakarta: Badan Standar Nasional.
[8] SNI 8153-2015. 2015. Sistem Plambing Pada Bangunan
Water) yang terpasang lebih besar dari diameter Gedung. Jakarta : Badan Standar Nasional.
minimum yang ditentukan dalam SNI 8153-2015. [9] Simangunsong, S.D. (2003). Teknologi Plambing : Konstruksi
Pipa ven yang terpasang saat ini memiliki diameter Instalasi Pipa Air Kotor dan Proses Pengolahan Air Kotor
yang sesuai dengan ketentuan dalam SNI 8153- Bangunan Gedung.
[10] Sularso., & Tahara, Haruo. (2006). Pompa dan Kompresor.
2015. Jakarta : Pradnya Paramita
[11] Suhardiyanto, 2016. Perancangan Sistem Plambing Instalasi
Air Bersih dan Air Buangan Pada Pembangunan Gedung
Perkantoran Bertingkat Tujuh Lantai.
[12] Leba Martinus, 2020. Tinjauan Terhadap Perencanaan
Sistem Plambing Penyediaan Air Bersih dan Penyaluran Air
Buangan Pada Gedung Ruko Grand Victorian Kawanua
Manado
[13] Matero Rivo, 2020. Tinjauan Terhadap Perancangan Sistem
Plambing Air Bersih dan Air Buangan Pada Laboratorium
Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 1258

Anda mungkin juga menyukai