Anda di halaman 1dari 10

JURNAL TEKNIK MESIN

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG


https://jtm.itp.ac.id/index.php/jtm/index e-ISSN: 2598-8263
Vol. 12, No. 1, April 2022 p-ISSN: 2089-4880

Perencanaan Kebutuhan Air Bersih


Pada Bangunan Gedung Utama ITP

Planning for Clean Water Needs in ITP Main Building

Sulaeman1,*, Ikhsan Arif2


1
Departement of Mechanical Engineering, Institut Teknologi Padang
2
Undergraduate Program, Departement of Mechanical Engineering, Institut Teknologi Padang
Jl. Gajah Mada Kandis Nanggalo, Padang Indonesia

doi.10.21063/jtm.2022.v12.i1.82-91
*Correspondence should be addressed to Sulaemanali3@itp.ac.id
Copyright © 2022 Sulaeman. This is an open access article distributed under the CC BY-NC-SA 4.0.

Article Information Abstract

Received: Plumbing system planning is an important part of a building to meet clean


water needs. This study aims to plan a plumbing system for clean water in the
February 27, 2022
main building X. Meeting the needs of clean water is planned to use water
Revised: sources fro m shallow wells that are pumped into the roof tank (roof tank) and
flowed gravitationally to pump two. The results of the calculation of the
March 29, 2022
average water requirements of office buildings are 53 liters / day. The
Accepted: capacity of the roof tank needed to accommodate clean water is 2,100 liters,
using two roof tanks with a capacity of 1,050 liters each. Roof tanks are
April 23, 2022 placed on top of towers as high as 7.15 m. The diameter of the clean water
Published: pipe needed is 20-50 mm. The pump power needed is 0.071 kw and for th e
second pump is 0.63 kw. The type of pipe planned for this clean water
April 30, 2022 plambing system is Polyvinyl Chloride (PVC) pipe.

Keywords: clean water, plumbing system, building, pump power, pipe planned

1. Pendahuluan menentukan kapasitas tangki penampung air.


Air merupakan salah satu sumber kehidupan Dalam sistem ini diperlukan perencanaan
makhluk hidup di Dunia ini. Sifat alami aliran dengan teknis yang benar agar kebutuhan air
air adalah mengalir dari tempat tinggi ke tempat terpenuhi. Perencanaan sistem plambing pada
rendah. Untuk mengoptimalkan aliran air agar gedung utama berlantai dua yang akan
memenuhi kebutuhan yang diinginkan, maka direncanakan pada setiap ruang toilet,ruang
diperlukan sistem pemipaan dan pompa yang makan dan gedung kantin. Beberapa ruang
sesuai dan effisien dalam men-suplai air toilet yang digunakan untuk berwudu dan
tersebut. Juga untuk mengetahui sejauh mana buang air besar/kecil yang ada pada gedung
kenyataan effisiensi sistem pemompaan yang utama. Dengan sistem di atas, gedung yang
terpasang, serta kebutuhan air bersih yang direncanakan dapat berfungsi dengan baik,
diperlukan oleh Gedung ITP. dipakai dan dinikmati oleh pengguna [3].
Dalam Instalasi air bersih diperlukan sumber Dalam perencanaan ini terdapat beberapa
air dengan kwalitas yang sesuai dengan air pipa horizontal dan pipa vertikal untuk
bersih dan memiliki tekanan yang cukup pada memenuhi kebutuhan air pada setiap ruang
setiap keluaran (fixture unit), yaitu ± 1bar toilet yang ada pada gedung utama, serta
(1kg/ ) [1-2]. Mampu mencukupi air bersih kebutuhan air pada kantin. Pemakaian air
pada saat waktu pemakaian jam puncak, dengan perorang pada gedung utama perhari yaitu
untuk wudhu 1,5 liter, untuk buang air 1 liter,

Published by Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) - ITP


Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91 83

dan mencuci alat makan ± 30 liter/hari. Untuk pengunaan gedung. Sedangkan pemakaian air
tangki penampung air yang digunakan adalah pada menit puncak dapat dinyatakan dengan
tangki penguin berkapasitas 1.050 liter yang rumus sebagai berikut:
nantinya pada perencanaan akan di buat dua
buah roof tank penguin dengan jumlah total air = (4)
yang tersedia adalah 2.100 liter. Pendistribusian
pada setiap toilet yang ada pada gedung utama
Sedangkan konstanta untuk ”C2” antara 3,0
akan dirancang menggunakan pompa,dan untuk
sampai 4,0. Perhitungan kebutuhan air bersih
pendistribusian kebutuhan air pada kantin yang
berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing
akan digunakan adalah sistem grafitasi.
dengan menghitung kebutuhan air yaitu:
2. Metode Jumlah alat plambing x kebutuhan air alat
Pada sistim air bersih, penyediaan air harus plambing x beban pemakaian (5)
dapat mencapai daerah distribusi dengan debit,
tekanan dan kuantitas yang cukup dengan Kebutuhan air dalam satu kali pemakaian.
kualitas air sesuai standar/higienis. Oleh karena Vap = Bwap x Tp (6)
itu perencanaan penyediaan air bersih harus
dapat memenuhi jumlah yang cukup, higienis, di mana Vap = Volume air dalam 1 kali
teknis yang optimal dan ekonomis. Berdasarkan pemakaian per alat saniter (liter), Bwap =
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Beban unit alat plambing (liter/detik) dan Tp =
Indonesia nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 Waktu pemakaian (detik).
[4-5], bahwa air bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan Kebutuhan air dalam satu hari.
kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan =( . n) nap (7)
air bersih sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku dan dapat di mana Vap/ hari = Volume air pemakaian per
diminum apabila dimasak. Dalam perencanaan hari (liter/hari), Vap = Volume air dalam 1 kali
sistim penyediaan air bersih suatu bangunan, pemakaian (liter), n = Jumlah pemakaian
kebutuhan air bersih tergantung dari fungsi dalam 1 hari (kali) dan nap = Jumlah alat alat
kegunaan bangunan, jumlah peralatan saniter saniter (buah).
dan jumlah penghuninya. Kebutuhan air bersih
dapat dihitung dengan tiga cara yaitu,
Sistem Pemipaan
berdasarkan jumlah penghuni, berdasarkan jenis Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang
dan jumlah alat plambing dan berdasarkan digunakan untuk transportasi fluida antar
beban unit alat plambing [6]. Rumus yang peralatan (equipment) dalam suatu pabrik atau
digunakan untuk perhitungan kebutuhan air dari suatu tempat ke tempat yang lain sehingga
bersih adalah sebagai berikut: proses produksi dapat berlangsung [7-8].
Sistem perpipaan (piping system) secara umum
Jumlah penghuni: (1) terdiri dari komponen-komponen seperti pipa,
katup, fitting (elbow, reducer, tee), flange,
Qd = jumlah penghuni x pemakaian air per nozzle, instrumentasi (peralatan untuk
orang/hari. mengukur dan mengendalikan parameter aliran
fluida, seperti temperatur, tekanan, laju aliran
Pemakaian air rata-rata per hari : massa, level ketinggian), peralatan atau
equipment (alat penukar kalor, bejana tekan,
(2)
pompa compressor), penyangga pipa (pipe
support dan pipe hanger) dan komponen
di mana Qh = pemakaian air rata-rata (m3/jam), khusus (strainer, drain, vent). Dalam dunia
Qd = pemakaian air rata-rata sehari (m3) dan T industri, biasanya biasanya dikenal beberapa
= jangka waktu pemakaian (jam). istilah mengenai sistem perpipaan seperti piping
dan pipeline. Piping adalah sistem perpipaan
Pemakaian air pada jam puncak: disuatu plant, sebagai fasilitas untuk
mengantarkan fluida (cair atau gas) antara satu
= (3) peralatan ke peralatan lainnya untuk melewati
proses-proses tertentu.
Di mana konstanta untuk ”C1” antara 1,5 Piping ini tidak akan keluar dari satu
sampai 2,0 tergantung kepada lokasi, sifat
84 Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91

wilayah plant. Sedangkan pipeline adalah 1. Pompa pemindah positif (positive


sistem perpipaan untuk mengantarkan atau displacement pump)
mengalirkan fluida antara satu plant ke plant Pompa jenis ini merupakan pompa dengan
lainnya yang biasanya melewati beberapa ruangan kerja yang secara periodik berubah dari
daerah. Sistem perpipaan dapat ditemukan besar ke kecil atau sebaliknya, selama pompa
hampir pada semua jenis industri, dari sistem bekerja. Energi yang diberikan kepada cairan
pipa tunggal sederhana sampai sistem ialah energi potensial, sehingga cairan
bercabang yang sangat kompleks [9-10]. berpindah volume per volume. Yang termasuk
Contoh sistem perpipaan adalah sistem dalam kelompok pompa pemindah positifantara
distribusi air bersih pada gedung atau kota, lain :
sistem pengangkutan minyak dari sumur ke a. Pompa Reciprocating
tandon atau tangki penyimpanan, sistem Pompa torak, Pompa plunger
distribusi udara pendingin pada suatu gedung, b. Pompa Diaphragma
sistem distribusi uap pada proses pengeringan c. Pompa Rotari
dan lain sebagainya. Sistem perpipaan meliputi Pompa vane, Pompa lobe, Pompa screw,
semua komponen dari lokasi awal sampai Pompa roda gigi
dengan lokasi tujuan, yaitu saringan (strainer),
katup (valve), sambungan (fitting), nozzle dan 2. Pompa kerja dinamis (non positive
lain sebagainya. Untuk sistem perpipaan yang displacement pump)
menggunakan fluida cair umumnya dari lokasi Pompa jenis ini adalah suatu pompa dengan
awal fluida dipasang saringan untuk menyaring volume ruang yang tidak berubah pada saat
kotoran agar tidak menyumbat aliran fluida. pompa bekerja. Energi yang diberikan pada
Saringan (strainer) dilengkapi dengan katup cairan adalah enersi kecepatan, sehingga cairan
searah (foot valve) yang berfungsi mencegah 5 berpindah karena adanya perubahan enersi
aliran kembali ke lokasi awal atau tandon. kecepatan yang kemudian dirubah menjadi
Sedangkan sambungan dapat berupa enersi dinamis di dalam rumah pompa itu
sambungan penampang tetap, sambungan sendiri.
penampang berubah, belokan (elbow) atau Yang termasuk dalam kelompok pompa
sambungan bentuk T (tee) dan masih banyak kerja dinamis antara lain:
komponen-komponen yang digunakan dalam a. Pompa kerja khusus
sistem perpipaan. Pompa Jet, Pompa Hydran,Pompa
Elektromagnetik)
Pompa b. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pumps)
Pompa adalah suatu alat yang digunakan Salah satu jenis pompa kerja dinamis adalah
untuk memindahkan suatu cairan dari suatu pompa sentrifugal yang prinsip kerjanya
tempat ke tempat lain dengan cara mengalirkan mengubah energi kinetik (kecepatan) cairan
fluida. Kenaikan tekanan cairan tersebut menjadi energi potensial melalui suatu impeller
dibutuhkan untuk mengatasi hambatan- yang berputar dalam casing. Gaya sentrifugal
hambatan selama pengaliran. Satu sumber yang timbul karena adanya gerakan sebuah
umum mengenai terminology, definisi, hukum benda atau partikel melalui lintasan lengkung
dan standar pompa adalah Hydraulic Institute (melingkar). Pompa sentrifugal merupakan
Standards dan telah disetujui oleh American pompa kerja dinamis yang paling banyak
National Standards Institute (ANSI) sebagai digunakan karena mempunyai bentuk yang
standar internasional. sederhana dan harga yang relatif murah.
. Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan
jenis 8 pompa perpindahan positif adalah
gerakan impeler yang kontinyu menyebabkan
aliran tunak dan tidak berpulsa, keandalan
operasi tinggi disebabkan gerakan elemen yang
sederhana dan tidak adanya katup-katup,
kemampuan untuk beroperasi pada putaran
tinggi, yang dapat dikopel dengan motor listrik,
motor bakar atau turbin uap ukuran kecil
Gambar 1. Klasifikasi Pompa sehingga hanya membutuhkan ruang yang
kecil, lebih ringan dan biaya instalasi ringan,
Klasifikasi Pompa
Klasifikasi pompa berdasarkan tipe harga murah dan biaya perawatan murah.
didefiniskan oleh Hydraulic Institute
Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91 85

reservoir dengan permukaan fluida di


discharge reservoir dengan sumbu pompa
sebagai acuannya. Ada dua macam instalasi
pada pipa suction, yaitu: Suction Head.
Suatu instalasi pipa suction dimana
permukaan fluida terletak diatas sumbu
pompa. Bersarnya elevation head adalah:

= - (9)

di mana Hd = Head discharge (m) dan Hs =


Head suction (m).

3. Suction Lift
Gambar 2. Pompa Sentrifugal Suatu instalasi pipa suction dimana
permukaan fluida terletak dibawah sumbu
Pompa sentrifugal memiliki konstruksi yang pompa. Besarnya elevation head adalah:
membuat aliran fluida yang keluar dari impeller
akan melalui sebuah bidang tegak lurus poros = + (10)
pompa.
4. Suction head
Sifat Aliran Fluida Pada Pipa Suatu instalasi pipa suction dimana
 Aliran Laminer permukaan fluida terletak di atas pompa, dan
Aliran fluida jenis ini akan terjadi apabila fluida turun ke pompa karena sistem grafitasi.
kecepatan fluida yang mengalir melalui pipa
rendah, maka gerakan alirannya akan konstan
(steady) baik besarnya maupun arahnya pada
sembarang titik. Aliran laminer dapat diketahui
dari perhitungan Reynold Number.

= (8)

di mana = Density fluida (kg/ ), V =


Kecepatan aliran fluida (m/s), D = Diameter
dalam pipa (m), = Kecepatan (m/s) dan v =
Viskositas kinematik (

 Macam-macam aliran
1. Aliran laminer (0 - 2300)
2. Aliran transisi (2300 – 4000)
3. Aliran turbulrn (4000)
(a) Suction Lift (b) Suction Head
Gambar 3. Instalasi Pada Pipa Suction
 Head Instalasi
Head pompa adalah energi per satuan berat  Head Dinamis
fluida yang diberikan oleh pompa sehingga Head dinamis merupakan head pompa yang
fluida tersebut dapat mengalir dari suction ke terdiri dari:
discharge. Head pompa disini meliputi: 1. Velocity Head
Merupakan head yang disebabkan oleh
 Head Statis Meliputi : adanya perbedaan kecepatan fluida di suction
1. Pressure Head: Merupakan energi yang reservoir dengan di discharge reservoir.
terdapat pada fluida akibat perbedaan 2. Head Loss
tekanan antara suction reservoir dengan Head Loss adalah sutu kerugian aliran yang
discharge reservoir. terjadi sepanjang saluran pipa, baik itu pipa
2. Elevation Head: Merupakan head yang lurus, belokan, saringan, katup dan sebagainya.
disebabkan oleh adanya perbedaan Head Loss dapat digolongkan menjadi dua,
ketinggian dari permukaan fluida di suction yaitu:
86 Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91

a. Head Loss Mayor di mana adalah Head total pompa (m) dan
Merupakan suatu kerugian aliran yang adalah Head Statis total (m), adalah
disebabkan oleh adanya gesekan antara fluida Perbedaan tekanan yang bekerja pada kedua
dengan dinding saluran pipa lurus. Besarnya permukaan air (m), adalah Berbagai kerugian
head loss mayor dapat dihitung menggunakan head pipa, katup, belokan, sambungan, dll (m) ,
persamaan Darcy-Weysbah sebagai berikut: /2.g adalah Head kecepatan keluar (m) dan g
adalah Percepatan gravitasi 9,81(m/ ).
= f. Mayor) (11)
 Laju aliran fluida
Aliran fluida tetap (steady state) adalah
di mana F = koefisien kerugian gesek, L =
suatu aliran dimana parameter aliran tidah
Panjang pipa (m), D = Diameter dalam pipa (m),
berubbah menurut waktu. Contohnya aliran air
V = kecepatan aliran fluida (m/s) dan g =
di sungai pada kondisi tidak adanya perubahan
Percepatan gravitasi (m/ ).
aliran (tidak ada hujan,tidak banjir, dll). Dan
aliran tidak (non steady state) adalah kebalikan
Besarnya koefisien gesek (f) dapat diketahui
dari aliran tetap. Contohnya aliran di sungai
dari jenis aliran yang terjadi. Untuk aliran
yang mengalami kondisi adanya perubahan
laminer, besarnya koefisien gesek (f) dapat
aliran (ada hujan, ada banjir, dll) atau aliran air
dihitung dengan persamaan:
dipengaruhi permukaan air pasang surut (muara
sungai di laut).

 Kecepatan aliran
Untuk aliran turbulen, besarnya koefisien Pada umumnya pipa tidak lurus dan tidak
gesek (f) dapat dihitung dengan persamaan licin. Kerna itu biasanya kecepatan aliran yang
Darcy. Rumus ini berlaku atas dasar kerugian di izinkan secara maksimal adalah terbatas
head untuk panjang pipa ratusan meter. hingga = 2,5 ⁄ = 150 m/menit (maka
suatu arus laminer akan terjamin). Pengalaman
f 0,020    telah membuktikan bahwa kecepatan alir dari
minyak hidraulik di dalam pipa-pipa hidraulik
pada umumnya tibdan boleh lebih tinggi dari
di mana D = diameter dalam pipa (m).
nilai-nilai batas berikut.
b. Head Loss Minor Tabel 1. Pemakaian air sehari-hari
Kerugian aliran yang disebabkan oleh M acam pipa tekan
Kecepatan maks. aliran
adanya gesekan yang terjadi pada komponen p (bar)
tambahan (asesoris) seperti elbow, katup, fitting Pipa-pipa hingga 63 3 m/s = 180 m/menit
hingga 160 4 m/s = 240 m/menit
dan lain sebagainya sepanjang jalur perpipaan. hingga 320 5 m/s = 300 m/menit
Besarnya head loss minor tergantung dari Pipa balik 2 m/s = 120 m/menit
koefisien tahanan (f) asesoris yang digunakan. Pipa isap 1.5 m/s = 0.90 m/menit

Perhitungan daya pompa


H=K (13) Perhitungan pompa ini menggunakan
rumus :
di mana K = koefisien kerugian gesek, V =
kecepatan aliran fluida (m/s) dan g = P= (watt). (16)
Percepatan gravitasi (m/ ).

 Head Total Instalasi di mana P = Daya pompa (watt), = Massa


Merupakan pejumlahan dari head statis jenis air 1.000 kg/ , g = Percepatan gravitasi
dengan head dynamis. Head ini menyatakan 9,81 m/ , Q = Debit ( /s) dan H = Head total
besarnya kerugian yang harus diatasi oleh (m).
pompa dari seluruh komponen-komponen yang
ada. Head total instalasi dapat dinyatakan dalam Alat dan Bahan
persamaan berikut: Alat-alat yang digunakan dalam proses
perencanaan instalasi pemipaan ini meliputi:
gergaji besi, amplas, meter, pompa yang akan di
+ (14) pakai dan lain-lain.
Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91 87

Gambar 5. Pompa Shimizu PS 230 BIT Gambar 6. Pompa pendorong SE-126

Tabel 2. Pemakaian air sehari-hari Skema pemipaan pada bangunan gedung


Kebutuhan utama ITP
No Fungsi Bangunan Satuan
(liter)
1 Apartemen Orang 135-225
2 Bioskop Kursi 15
3 Hotel Orang 185-225
4 Kantor Orang 45-90
5 Restoran Kursi 70
Tempat
6 Rumah sakit 280-470
tidur
7 Sekolah
Tanpa asrama M urid 45-90
Gambar 7. Skema pemipaan pada bangunan gedung utama
Dengan asrama M urid 135-225
Sumber Google kebutuhan air bersih untuk bangunan. 3. Hasil dan Pembahasan
Luas penampang hisap
Luas penampang pipa hisap dapat di cari
dengan rumus berikut dengan diameter pipa
hisap adalah 1 inch = 0,0254 m

A= = = 5.064x ( )

Luas penampang pipa hisap dari tangki ke


pompa dengan diameter 1 inch = 0,0254 m
dapat di cari dengan rumus berikut:

A= = 5.064 x ( )

Kecepatan rata-rata aliran fluida


1. Kecepatan aliran pada pipa hisap dengan
debit aliran 28 l/min =

V= = = 0.9083 m/s

2. Kecepatan aliran pada pipa hisap dengan


debit aliran 78 l/min =
Gambar 4. Diagram alir
V= = = 2.567 m/s
Adapun bahan yang digunakan dalam proses
perencanaan instalasi pemipaan ini adalah: pipa
(PVC, galvanice iron pipe, saringan) dan Head Mayor Pada Pipa hisap
penambahan komponen-komponen lain
nantinya.
88 Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91

= Luas penampang tekan


1. Luas penampang pipa tekan dari pompa ke
= 25835=2.5 tangki dengan diameter 1 inch = 0,0254 m
dapat di cari dengan rumus berikut.
Pipa pvc = 0.0015 mm
A= = = 5.064 x ( )

2. Luas penampang pipa tekan dari pompa ke


pendistribusian/pemakai dengan diameter
yang pertama yaitu: 2 inch = 0,0508 m dan
( ) yang ke dua yaitu: ¾ inch = 0,0190 m dapat
di cari dengan rumus berikut.

hf = 0.27 A= = = 2.025 x ( )

= A= = 2.85 x ( )

= 7.3 Kecepatan rata-rata aliran fluida


V tekan 1
Pipa pvc = 0.0015 mm Kecepatan aliran pada pipa tekan satu

Q=
V= = = 0.9083 m/s

V tekan 2
( )
V= = = 0.6419 m/s
V= = = 4.5 m/s
hf = 0.53
V tekan pipa kantin
Head Minor hisap 1
Head minor pada pipa hisap menggunakan: =√ =√
Elbow 90 1 dengan nilai k 0.15 = √ = 4.4
Foot valve = 1 dengan nilai k 1.1 Q=VxA
K = 1.25 = 4,4 x
=2

Head mayor pipa tekan 1


( )
=

Head Minor hisap 2


Head minor pada pipa hisap menggunakan: Re = 25835 = 2.5
Elbow 90 2 dengan nilai k 0.15 Pipa pvc = 0.0025 mm
Sambungan Te = 2 dengan nilai k 0.46
K = 1.22

( ) ( )

hf = 0.21
Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91 89

Head mayor pipa tekan 2 Head minor pipa tekan 1


Head minor pada pipa tekan 1 dengan
= menggunaka:
Elbow 90 = 3 dengan nilai k 0.15
Sambungan Te = 1 dengan nilai k 0.46
K = 0.91
Re = 36515 = 3.5
Pipa pvc = 0.0015 mm
( )

= 0.052 m + 0.038 m
= 0.09 m
( ) Head minor pipa tekan 2
Head minor pada pipa tekan 1 dengan
menggunakan :
hf = 0.10
Elbow 90 = 6 dengan nilai 0.15
Fitting 1 ke 2 inch = 1 dengan nilai 1
K = 1.9
=

( )
Re = 95996 = 9.5
Pipa pvc = 0.0015 mm
Head minor pada pipa tekan 2 dengan
menggunakan :
Elbow 90 = 15 dengan nilai 0.15
Sambungan Tee = 23 dengan nilai 0.46
Fitting 2 ke ¾ inch = 0.29
( ) K=

hf = 65
( )
head mayor pipa kantin
Head minor pada pipa tekan kantin dengan
= menggunakan :
Elbow 90 = 8 dengan nilai 0.15
Sambungan Tee = 7 dengan nilai 0.46
K=
Re = 125151 = 1.2
Pipa pvc = 0.0015 mm
( )

Total head mayor

( ) = 0.27 m + 0.21 m
= 0.48 m
= 0.53 m + 0.10 m + 65 m
= 65.63 m
hf = 30.76
90 Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91

Total head minor P = 1000


= 0.052 m + 0.038 m
= 0.09 m
= 0.051 m + 0.35 m + 0.27 m
= 0.67 m Berdasarkan dari Tabel 4.2 pemakaian air
rata-rata keseluruhan perhari yaitu 53 liter/hari,
dan banyak nya pemakain jam puncak di
Head Loss Total
asumsikan 100 orang/hari. Jadi kebutuhan air
rata rata per hari adalah:
(pompa satu)
(pompa dua) 53 100 = 5300 liter/hari atau 5.3 /hari
hl = 30.76 + = 35 m (pipa kantin) Qh =
Qh = = 0.53 /jam
Head Statis 1
= + Qp = = 0.088
= 12 m + 8.6 m
= 20.6 m Pemakaian pada beban jam puncak
Qh – Q max = C1 x Qh
Head Statis 2 = 1.75 0.53 = 0.927 /jam atau 15.45
= - liter/menit
= 2 m - 1.3 m
= 0.7 m Pemakaian pada menit puncak
Qh – Q max = C2 x Qh
Daya Pompa = 3.5 0.088 = 0.308 /menit atau 308
Pada gedung utama ITP menggunaka dua liter/menit
buah pompa untuk memindahkan air dengan
debit: Menghitung volume bak air atas
Q1 = 28 l/min = ) Tp – (Qpu x Tp)]
Q2 = 78 l/min = ) liter/menit 10 –
( x 10)]
Head Total Pompa 1 = 2925.5 – 280 liter/menit
(Dari buku Sularso = 2645.5 liter/menit atau 2.64 /menit
Pompa & Kompresor) Tabel Hasil analisa rugi mayor dan minor

H = 21.21 m

Daya hidrolik pompa


P=
P = 1000

4. Simpulan
Head Total Pompa 2 Dari perencanaan tugas akhir ini dapat di
simpulkan beberapa hal yaitu:
1. Pada sistem pemipaan ini, ada terjadi rugi-
rugi aliran yang berhubungan ke
kemampuan pompa untuk mengalirkan
H = 66.74 m fluida. Rugi-rugi yang terjadi yaitu rugi
mayor dan rugi minor.
Daya hidrolik pompa 2. Dapat menentukan kecepatan aliran pada
P= . pipa hisap dan pipa tekan yang digunakan.
3. Megetahui diameter atau luas penampang
pada pipa yang akan di gunakan dalam
Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91 91

perencaan kebutuhan air bersih pada [5] Y. Kusuma, 2014. Perancangan Sistem
gedung utama ITP. Plumbing, Jakarta: Universitas Mercu
4. Mengetahui kebutuhan pipa pada instalasi Buana.
yang direncanakan. [6] J. Affiandi, K. Pharmawati & A.
5. Perencanaan sistem plambing air bersih Nurprabowo, 2016, Perencanaan Sistem
pada gedung utama ITP tentang Tata Cara Instalasi Plambing Air Bersih Gedung
Perencanaan Sistem Plambing. Hotel Tebu. Jurnal Online Institut
Berdasarkan hasil perhitungan, total Teknologi Nasional, 4(2), 1–9.
kebutuhan air sebesar 5.3 /hari. Sumber [7] K. Catur, B. Artayana & G. Indra, 2010,
air direncanakan dari sumur tanah dalam Perencanaan Instalasi Air Bersih dan Air
dan dipompakan ke roof tank dengan Kotor Pada Bangunan Gedung dengan
kapasitas 28 liter/menit. Air bersih Menggunakan Sistem Pompa. Jurnal
dialirkan ke tiap alat plambing dengan Ilmiah Teknik Mesin, 4(1), 51–56.
menggunakan pompa dua yaitu pompa [8] S. Kasus, H. Baru, K. Samarinda, S.
pendorong. Perencanaan menggunakan Nugroho, I. Meicahayanti & J. Nurdiana,
pipa pvc dengan dimensi pipa untuk 2018, Analisa Jaringan Perpipaan
pendistribusian air bersih adalah 0,0508 Distribusi Air Bersih, 39(1), 62–66.
dan 0,01905 m. Nilai head total pompa https://doi.org/10.14710/teknik.v39n1.15
satu sebesar 21.21 m dan daya pompa yang 192
dibutuhkan sebesar kw Sedangkam [9] A. Riyanti & N.W. Saputra, 2018,
untuk pompa dua head total sebesar Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih
66.74m dan dari hasil perhitungan daya dan Air Buangan Gedung SMK Negeri 3
pompa yang di dapat adalah kw. Kota Jambi, 1(1), 35–40.
6. Mengetahui head loss total pompa satu [10] Ubaedilah, 2016, Analisa Kebutuhan
sebesar m, untuk pompa dua sebesar Jenis Dan Spesifikasi Pompa Untuk
m. Suplai Air Bersih Di Gedung Kantin
7. Dan untuk head statis pada pompa satu Berlantai 3 Pt Astra Daihatsu Motor.
sebesar 20.6 m dan pompa dua 0.7 m. Jurnal Teknik Mesin, 5(3), 119–127.
Retrieved from
Dalam merencakanan bak tangki air atas https://media.neliti.com/media/publicatio
pada bangunan gedung utama di setiap tangki ns/177037-ID-analisa-kebutuhan-jenis-
diberi sensor otomatis yang diteruskan ke dan-spesifikasi.pdf
pompa untuk mengontrol kapasitas air pada
tangki supaya tidak kehabisan air atau
kelebihan kapasitas air pada tangki, supaya
dalam pengoperasiannya bisa mengurangi
faktor yang tidak diinginkan baik dari segi
keamanan, lingkungan, dan ekonomi.

Ucapan Terima Kasih


Terimakasih kepada rekan sejawat yang telah
membantu dalam menyelesaikan artikel ini.

Referensi
[1] H. Tahara dan Sularso, 2000, Pompa dan
Kompresor. Jakarta: PT. Pradaya
Paramita.
[2] F. Dietzel, 1996. Turbin Pompa dan
Kompresor. Aih Bahasa Dakso Sriyono.
Jakarta: Erlangga.
[3] T.P. Hertanto, 2013. Sistem Pemipaan.
Jakarta: Universitas Mercubuana
Fakultas Teknik.
[4] Y. Sirawan, 2000. Sistem Pemipaan.
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai