doi.10.21063/jtm.2022.v12.i1.82-91
*Correspondence should be addressed to Sulaemanali3@itp.ac.id
Copyright © 2022 Sulaeman. This is an open access article distributed under the CC BY-NC-SA 4.0.
Keywords: clean water, plumbing system, building, pump power, pipe planned
dan mencuci alat makan ± 30 liter/hari. Untuk pengunaan gedung. Sedangkan pemakaian air
tangki penampung air yang digunakan adalah pada menit puncak dapat dinyatakan dengan
tangki penguin berkapasitas 1.050 liter yang rumus sebagai berikut:
nantinya pada perencanaan akan di buat dua
buah roof tank penguin dengan jumlah total air = (4)
yang tersedia adalah 2.100 liter. Pendistribusian
pada setiap toilet yang ada pada gedung utama
Sedangkan konstanta untuk ”C2” antara 3,0
akan dirancang menggunakan pompa,dan untuk
sampai 4,0. Perhitungan kebutuhan air bersih
pendistribusian kebutuhan air pada kantin yang
berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing
akan digunakan adalah sistem grafitasi.
dengan menghitung kebutuhan air yaitu:
2. Metode Jumlah alat plambing x kebutuhan air alat
Pada sistim air bersih, penyediaan air harus plambing x beban pemakaian (5)
dapat mencapai daerah distribusi dengan debit,
tekanan dan kuantitas yang cukup dengan Kebutuhan air dalam satu kali pemakaian.
kualitas air sesuai standar/higienis. Oleh karena Vap = Bwap x Tp (6)
itu perencanaan penyediaan air bersih harus
dapat memenuhi jumlah yang cukup, higienis, di mana Vap = Volume air dalam 1 kali
teknis yang optimal dan ekonomis. Berdasarkan pemakaian per alat saniter (liter), Bwap =
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Beban unit alat plambing (liter/detik) dan Tp =
Indonesia nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 Waktu pemakaian (detik).
[4-5], bahwa air bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan Kebutuhan air dalam satu hari.
kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan =( . n) nap (7)
air bersih sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku dan dapat di mana Vap/ hari = Volume air pemakaian per
diminum apabila dimasak. Dalam perencanaan hari (liter/hari), Vap = Volume air dalam 1 kali
sistim penyediaan air bersih suatu bangunan, pemakaian (liter), n = Jumlah pemakaian
kebutuhan air bersih tergantung dari fungsi dalam 1 hari (kali) dan nap = Jumlah alat alat
kegunaan bangunan, jumlah peralatan saniter saniter (buah).
dan jumlah penghuninya. Kebutuhan air bersih
dapat dihitung dengan tiga cara yaitu,
Sistem Pemipaan
berdasarkan jumlah penghuni, berdasarkan jenis Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang
dan jumlah alat plambing dan berdasarkan digunakan untuk transportasi fluida antar
beban unit alat plambing [6]. Rumus yang peralatan (equipment) dalam suatu pabrik atau
digunakan untuk perhitungan kebutuhan air dari suatu tempat ke tempat yang lain sehingga
bersih adalah sebagai berikut: proses produksi dapat berlangsung [7-8].
Sistem perpipaan (piping system) secara umum
Jumlah penghuni: (1) terdiri dari komponen-komponen seperti pipa,
katup, fitting (elbow, reducer, tee), flange,
Qd = jumlah penghuni x pemakaian air per nozzle, instrumentasi (peralatan untuk
orang/hari. mengukur dan mengendalikan parameter aliran
fluida, seperti temperatur, tekanan, laju aliran
Pemakaian air rata-rata per hari : massa, level ketinggian), peralatan atau
equipment (alat penukar kalor, bejana tekan,
(2)
pompa compressor), penyangga pipa (pipe
support dan pipe hanger) dan komponen
di mana Qh = pemakaian air rata-rata (m3/jam), khusus (strainer, drain, vent). Dalam dunia
Qd = pemakaian air rata-rata sehari (m3) dan T industri, biasanya biasanya dikenal beberapa
= jangka waktu pemakaian (jam). istilah mengenai sistem perpipaan seperti piping
dan pipeline. Piping adalah sistem perpipaan
Pemakaian air pada jam puncak: disuatu plant, sebagai fasilitas untuk
mengantarkan fluida (cair atau gas) antara satu
= (3) peralatan ke peralatan lainnya untuk melewati
proses-proses tertentu.
Di mana konstanta untuk ”C1” antara 1,5 Piping ini tidak akan keluar dari satu
sampai 2,0 tergantung kepada lokasi, sifat
84 Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91
= - (9)
3. Suction Lift
Gambar 2. Pompa Sentrifugal Suatu instalasi pipa suction dimana
permukaan fluida terletak dibawah sumbu
Pompa sentrifugal memiliki konstruksi yang pompa. Besarnya elevation head adalah:
membuat aliran fluida yang keluar dari impeller
akan melalui sebuah bidang tegak lurus poros = + (10)
pompa.
4. Suction head
Sifat Aliran Fluida Pada Pipa Suatu instalasi pipa suction dimana
Aliran Laminer permukaan fluida terletak di atas pompa, dan
Aliran fluida jenis ini akan terjadi apabila fluida turun ke pompa karena sistem grafitasi.
kecepatan fluida yang mengalir melalui pipa
rendah, maka gerakan alirannya akan konstan
(steady) baik besarnya maupun arahnya pada
sembarang titik. Aliran laminer dapat diketahui
dari perhitungan Reynold Number.
= (8)
Macam-macam aliran
1. Aliran laminer (0 - 2300)
2. Aliran transisi (2300 – 4000)
3. Aliran turbulrn (4000)
(a) Suction Lift (b) Suction Head
Gambar 3. Instalasi Pada Pipa Suction
Head Instalasi
Head pompa adalah energi per satuan berat Head Dinamis
fluida yang diberikan oleh pompa sehingga Head dinamis merupakan head pompa yang
fluida tersebut dapat mengalir dari suction ke terdiri dari:
discharge. Head pompa disini meliputi: 1. Velocity Head
Merupakan head yang disebabkan oleh
Head Statis Meliputi : adanya perbedaan kecepatan fluida di suction
1. Pressure Head: Merupakan energi yang reservoir dengan di discharge reservoir.
terdapat pada fluida akibat perbedaan 2. Head Loss
tekanan antara suction reservoir dengan Head Loss adalah sutu kerugian aliran yang
discharge reservoir. terjadi sepanjang saluran pipa, baik itu pipa
2. Elevation Head: Merupakan head yang lurus, belokan, saringan, katup dan sebagainya.
disebabkan oleh adanya perbedaan Head Loss dapat digolongkan menjadi dua,
ketinggian dari permukaan fluida di suction yaitu:
86 Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91
a. Head Loss Mayor di mana adalah Head total pompa (m) dan
Merupakan suatu kerugian aliran yang adalah Head Statis total (m), adalah
disebabkan oleh adanya gesekan antara fluida Perbedaan tekanan yang bekerja pada kedua
dengan dinding saluran pipa lurus. Besarnya permukaan air (m), adalah Berbagai kerugian
head loss mayor dapat dihitung menggunakan head pipa, katup, belokan, sambungan, dll (m) ,
persamaan Darcy-Weysbah sebagai berikut: /2.g adalah Head kecepatan keluar (m) dan g
adalah Percepatan gravitasi 9,81(m/ ).
= f. Mayor) (11)
Laju aliran fluida
Aliran fluida tetap (steady state) adalah
di mana F = koefisien kerugian gesek, L =
suatu aliran dimana parameter aliran tidah
Panjang pipa (m), D = Diameter dalam pipa (m),
berubbah menurut waktu. Contohnya aliran air
V = kecepatan aliran fluida (m/s) dan g =
di sungai pada kondisi tidak adanya perubahan
Percepatan gravitasi (m/ ).
aliran (tidak ada hujan,tidak banjir, dll). Dan
aliran tidak (non steady state) adalah kebalikan
Besarnya koefisien gesek (f) dapat diketahui
dari aliran tetap. Contohnya aliran di sungai
dari jenis aliran yang terjadi. Untuk aliran
yang mengalami kondisi adanya perubahan
laminer, besarnya koefisien gesek (f) dapat
aliran (ada hujan, ada banjir, dll) atau aliran air
dihitung dengan persamaan:
dipengaruhi permukaan air pasang surut (muara
sungai di laut).
Kecepatan aliran
Untuk aliran turbulen, besarnya koefisien Pada umumnya pipa tidak lurus dan tidak
gesek (f) dapat dihitung dengan persamaan licin. Kerna itu biasanya kecepatan aliran yang
Darcy. Rumus ini berlaku atas dasar kerugian di izinkan secara maksimal adalah terbatas
head untuk panjang pipa ratusan meter. hingga = 2,5 ⁄ = 150 m/menit (maka
suatu arus laminer akan terjamin). Pengalaman
f 0,020 telah membuktikan bahwa kecepatan alir dari
minyak hidraulik di dalam pipa-pipa hidraulik
pada umumnya tibdan boleh lebih tinggi dari
di mana D = diameter dalam pipa (m).
nilai-nilai batas berikut.
b. Head Loss Minor Tabel 1. Pemakaian air sehari-hari
Kerugian aliran yang disebabkan oleh M acam pipa tekan
Kecepatan maks. aliran
adanya gesekan yang terjadi pada komponen p (bar)
tambahan (asesoris) seperti elbow, katup, fitting Pipa-pipa hingga 63 3 m/s = 180 m/menit
hingga 160 4 m/s = 240 m/menit
dan lain sebagainya sepanjang jalur perpipaan. hingga 320 5 m/s = 300 m/menit
Besarnya head loss minor tergantung dari Pipa balik 2 m/s = 120 m/menit
koefisien tahanan (f) asesoris yang digunakan. Pipa isap 1.5 m/s = 0.90 m/menit
A= = = 5.064x ( )
A= = 5.064 x ( )
V= = = 0.9083 m/s
hf = 0.27 A= = = 2.025 x ( )
= A= = 2.85 x ( )
Q=
V= = = 0.9083 m/s
V tekan 2
( )
V= = = 0.6419 m/s
V= = = 4.5 m/s
hf = 0.53
V tekan pipa kantin
Head Minor hisap 1
Head minor pada pipa hisap menggunakan: =√ =√
Elbow 90 1 dengan nilai k 0.15 = √ = 4.4
Foot valve = 1 dengan nilai k 1.1 Q=VxA
K = 1.25 = 4,4 x
=2
( ) ( )
hf = 0.21
Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91 89
= 0.052 m + 0.038 m
= 0.09 m
( ) Head minor pipa tekan 2
Head minor pada pipa tekan 1 dengan
menggunakan :
hf = 0.10
Elbow 90 = 6 dengan nilai 0.15
Fitting 1 ke 2 inch = 1 dengan nilai 1
K = 1.9
=
( )
Re = 95996 = 9.5
Pipa pvc = 0.0015 mm
Head minor pada pipa tekan 2 dengan
menggunakan :
Elbow 90 = 15 dengan nilai 0.15
Sambungan Tee = 23 dengan nilai 0.46
Fitting 2 ke ¾ inch = 0.29
( ) K=
hf = 65
( )
head mayor pipa kantin
Head minor pada pipa tekan kantin dengan
= menggunakan :
Elbow 90 = 8 dengan nilai 0.15
Sambungan Tee = 7 dengan nilai 0.46
K=
Re = 125151 = 1.2
Pipa pvc = 0.0015 mm
( )
( ) = 0.27 m + 0.21 m
= 0.48 m
= 0.53 m + 0.10 m + 65 m
= 65.63 m
hf = 30.76
90 Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91
H = 21.21 m
4. Simpulan
Head Total Pompa 2 Dari perencanaan tugas akhir ini dapat di
simpulkan beberapa hal yaitu:
1. Pada sistem pemipaan ini, ada terjadi rugi-
rugi aliran yang berhubungan ke
kemampuan pompa untuk mengalirkan
H = 66.74 m fluida. Rugi-rugi yang terjadi yaitu rugi
mayor dan rugi minor.
Daya hidrolik pompa 2. Dapat menentukan kecepatan aliran pada
P= . pipa hisap dan pipa tekan yang digunakan.
3. Megetahui diameter atau luas penampang
pada pipa yang akan di gunakan dalam
Sulaeman & I. Arif / JTM – ITP 12 (1) (2022) 82-91 91
perencaan kebutuhan air bersih pada [5] Y. Kusuma, 2014. Perancangan Sistem
gedung utama ITP. Plumbing, Jakarta: Universitas Mercu
4. Mengetahui kebutuhan pipa pada instalasi Buana.
yang direncanakan. [6] J. Affiandi, K. Pharmawati & A.
5. Perencanaan sistem plambing air bersih Nurprabowo, 2016, Perencanaan Sistem
pada gedung utama ITP tentang Tata Cara Instalasi Plambing Air Bersih Gedung
Perencanaan Sistem Plambing. Hotel Tebu. Jurnal Online Institut
Berdasarkan hasil perhitungan, total Teknologi Nasional, 4(2), 1–9.
kebutuhan air sebesar 5.3 /hari. Sumber [7] K. Catur, B. Artayana & G. Indra, 2010,
air direncanakan dari sumur tanah dalam Perencanaan Instalasi Air Bersih dan Air
dan dipompakan ke roof tank dengan Kotor Pada Bangunan Gedung dengan
kapasitas 28 liter/menit. Air bersih Menggunakan Sistem Pompa. Jurnal
dialirkan ke tiap alat plambing dengan Ilmiah Teknik Mesin, 4(1), 51–56.
menggunakan pompa dua yaitu pompa [8] S. Kasus, H. Baru, K. Samarinda, S.
pendorong. Perencanaan menggunakan Nugroho, I. Meicahayanti & J. Nurdiana,
pipa pvc dengan dimensi pipa untuk 2018, Analisa Jaringan Perpipaan
pendistribusian air bersih adalah 0,0508 Distribusi Air Bersih, 39(1), 62–66.
dan 0,01905 m. Nilai head total pompa https://doi.org/10.14710/teknik.v39n1.15
satu sebesar 21.21 m dan daya pompa yang 192
dibutuhkan sebesar kw Sedangkam [9] A. Riyanti & N.W. Saputra, 2018,
untuk pompa dua head total sebesar Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih
66.74m dan dari hasil perhitungan daya dan Air Buangan Gedung SMK Negeri 3
pompa yang di dapat adalah kw. Kota Jambi, 1(1), 35–40.
6. Mengetahui head loss total pompa satu [10] Ubaedilah, 2016, Analisa Kebutuhan
sebesar m, untuk pompa dua sebesar Jenis Dan Spesifikasi Pompa Untuk
m. Suplai Air Bersih Di Gedung Kantin
7. Dan untuk head statis pada pompa satu Berlantai 3 Pt Astra Daihatsu Motor.
sebesar 20.6 m dan pompa dua 0.7 m. Jurnal Teknik Mesin, 5(3), 119–127.
Retrieved from
Dalam merencakanan bak tangki air atas https://media.neliti.com/media/publicatio
pada bangunan gedung utama di setiap tangki ns/177037-ID-analisa-kebutuhan-jenis-
diberi sensor otomatis yang diteruskan ke dan-spesifikasi.pdf
pompa untuk mengontrol kapasitas air pada
tangki supaya tidak kehabisan air atau
kelebihan kapasitas air pada tangki, supaya
dalam pengoperasiannya bisa mengurangi
faktor yang tidak diinginkan baik dari segi
keamanan, lingkungan, dan ekonomi.
Referensi
[1] H. Tahara dan Sularso, 2000, Pompa dan
Kompresor. Jakarta: PT. Pradaya
Paramita.
[2] F. Dietzel, 1996. Turbin Pompa dan
Kompresor. Aih Bahasa Dakso Sriyono.
Jakarta: Erlangga.
[3] T.P. Hertanto, 2013. Sistem Pemipaan.
Jakarta: Universitas Mercubuana
Fakultas Teknik.
[4] Y. Sirawan, 2000. Sistem Pemipaan.
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.