Anda di halaman 1dari 6

LAB.STRUKTUR Waktu : 13.00 – 16.

00
Tanggal : 6 September 2019
Hari : Jumat

PERENCANAAN SISTEM PLUMBING AIR BERSIH


DI FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kelompok 3 :

Anggi Aruna Daulay F44160013

Muhammad Ariq Ikhsan F441600

I Wayan Wirya Aristyana F44160032

Zuhal Yoga Saputra F44160046

Rionaldi Rizki Berliana F44160088

Dosen Pengajar :
Namira Dita Rachmawati, S.T, M.Si
Joana Febrita S.T, M.T

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
PENDAHULUAN
Perkembangan pembangunan gedung pemerintahan dan infrastruktur suatu kota
saat ini dapat dilihat dari pembangunan gedung-gedung perkantoran, pendidikan,
tempat peribadatan, serta ruang terbuka hijau seperti taman alun-alun yang biasanya
terletak di tengah suatu kota. Selain itu, pembangunan gedung-gedung komersial milik
swasta dapat dilihat dari pembangunan rumah dan took (ruko), serta rumah kantor
(rukan) yang dibangun oleh pengembang yang ada di suatu kota. Pembangunan
bangunan komersial saat ini sangat marak dengan pembangunan hotel oleh beberapa
investor yang telah berinvestasi di suatu kota. Perencanaan sistem distribusi air bersih
pada sebuah gedung berguna untuk melayani kebutuhan air ke seluruh bagian yang
memerlukannya dengan debt dan tekanan yang cukup. Perancangan instalasi
penyediaan air bersih dilakukan setelah perencanaan pembangunan dari gedung yang
bersangutan telah ada, karena dari situlah dapat diketahui bagian mana yang
memerlukan air dan bagaimana jenis penggunaannya (Suhardiyanto 2016).
Suatu instalasi air bersih diperlukan sumber air dengan kualitas yang sesuau dengan
air bersih dan memiliki tekanan yang cukup pada setiap keluaran. Instalasi tersebut
harus mampu mencukupi air bersih pada saat waktu pemakaian jam puncak dengan
menentukan kapasitas tangki penampung air. Pembangunan gedung bertingkat
dibutuhkan perencanaan yang matang dari berbagai aspek. Selain perencanaan sistem
elektrikal dan perancangan gedung itu sendiri, dibutuhkan pula perencanaan sistem
mekanikal gedung yang meliputi sistem ventilasi mekanis, sistem proteksi kebakaran
dan sistem plumbing yang layak sehingga penghuni dapat merasakan kenyamanan
ketika berada pada sebuah bangunan gedung (Sunarno 2005).
Fungsi dari peralatan plumbing adalah untuk menyediakan air bersih ke tempat-
tempat yang membutuhkan dengan jumlah aliran serta tekanan yang sesuai, dan kedua
untuk membuan air kotoran dari tempat-tempat tertentu dan tetap menjaga kebersihan
tempat-tempat yang dilaluinya (Noerbambang 2005). Perencanaan sistem plumbing air
bersih terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan yaitu kualitas air yang
akan didistribusikan, sistem penyediaan air yang akan digunakan, pencegahan
pencemaran air dalam sistem, laju aliran dalam pipa, kecepatan aliran dan tekanan air,
serta permasalahan yang mungkin timbul jika dilakukan penggabungan antara
cadangan air untuk air bersih dan pencegahan pemadam kebakaran (Rinka 2014).

MAKSUD DAN TUJUAN


Praktikum kali ini memiliki maksud dan tujuan untuk menghitung jumlah
komponen yang terdapat dalam kamar mandi Fakultas Teknologi Pertanian, dan
dilanjutkan dengan mendesain kamar mandi tersebut dalam bentuk tiga dimensi.
METODOLOGI
Praktikum kali ini dilakukan di Laboratorium Struktur Departemen Teknik Sipil dan
Lingkungan pada hari Jumat, 6 September 2019 pukul 13.00-16.00 WIB. Praktikum
kali ini dipandu oleh 2 orang dosen dan dibantu oleh 1 orang asisten praktikum.
Praktikum kali ini dibagi menjadi beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri
dari 5-6 orang. Praktikum ini dimulai dengan penjelasan yang diberikan oleh dosen,
dan dilanjutkan dengan setiap kelompok mencari kamar mandi yang berada di sekitaran
lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian, dan diakhiri dengan melakukan desain
plumbing terhadap kamar mandi tersebut. Prosedur praktikum kali ini dapat dilihat
pada diagram alir di bawah ini.

Mulai

Alat dan bahan uji dipersiapkan

Penjelasan dosen didengarkan dan disimak dengan seksama

Penentuan lokasi kamar mandi yang akan didesain plumbingnya

Survei langsung ke kamar mandi yang telah ditetapkan

Penghitungan jumlah komponen yang terdapat dalam kamar mandi tersebut


seperti urinoir dll

Perencanaan desain plumbing kamar mandi berdasarkan komponen yang telah


diperhitungkan sebelumnya

Selesai

Diagram alir prosedur praktikum perencanaan desain plumbing

HASIL DAN PEMBAHASAN


Perencanaan desain plumbing harus didahului dengan mengetahui beberapa data
yaitu seperti luas setiap lantai bangunan, jumlah lantai dalam bangunan tersebut,
jumlah pemakaian air di bangunan tersebut yang dimana data-data tersebut digunakan
untuk mengetahui debit puncak pemakaian air. Terdapat 3 metode yang dapat
digunakan untuk mengetahui debit puncak pemakaian air, yaitu metode jumlah
penghuni rumah atau luas lantai, metode jenis dan jumlah alat plumbing, dan metode
unit beban alat plumbing. Setiap metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Pada metode jumlah penghuni atau luas lantai, didapatkan luas total
gedung adalah 12000 m2 dengan jumlah penghuni efektif yang menempati bangunan
tersebut adalah 840 orang. Asumsi penggunaan air pada bangunan tersebut adalah 100
L/orang/hari maka diperoleh debit puncak sebesar 100.8 m3/hari atau 12.6 m3/jam.
Pada metode jenis dan jumlah alat plumbing, alat plumbing tersebut dibagi menjadi
alat plumbing pria dan alat plumbing wanita dimana alat plumbing tersebut terdiri dari
4 komponen yaitu water closet, lavatory, urinoir, dan faucet dimana kebutuhan air
sekali pakai pada setiap komponen tersebut sebesar 15 ; 10 ; 5 ; 25 (L) sehingga debit
air per jam nya sebesar 378 ; 2764.8 ; 950.4 ; 630 (L/jam) sehingga debit puncak dari
metode tersebut yaitu 9.4464 m3/jam atau 0.31488 m3/menit. Metode yg ketiga yaitu
metode unit beban alat plumbing terdapat beberapa sifat istimewa yaitu dimana setiap
alat komponen memiliki beban penggunaan masing-masing. Beban penggunaan untuk
WC, LV, UR, dan FC berturut-turut sebesar 5 ; 2 ; 5 ; 2 dimana total beban penggunaan
untuk alat komponen plumbing tersebut sebesar 456. Beban penggunaan total alat
komponen plumbing tersebut apabila diplotkan ke grafik maka akan diperoleh debit
penggunaan air sebesar 6.75 m3/jam sehingga diperoleh debit puncak penggunaan air
tersebut sebesar 13.50 m3/jam. Data debit penggunaan air setiap metode dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Penggunaan air dengan metode jumlah penghuni


Gambar 2. Penggunaan air dengan metode jumlah plumbing

Gambar 3. Penggunaan air dengan metode beban alat plumbing

Berdasarkan gambar di atas, debit penggunaan air masing-masing metode tidak


berbeda jauh, namun dari ketiga metode di atas metode beban unit alat plumbing
merupakan metode yang paling tepat dibandingkan dengan metode lainnya
dikarenakan metode tersebut sangat teliti dan presisi. Desain plumbing untuk kamar
mandi tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. Desain isometrik plumbing kamar mandi

SIMPULAN
Terdapat 3 metode yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan air plumbing yaitu
metode berdasarkan jumlah penghuni, metode berdasarkan jenis dan jumlah plumbing,
dan metode berdasarkan unit beban alat plumbing. Berdasarkan ketiga metode tersebut,
metode berdasarkan beban alat plumbing merupakan metode yang paling tepat
digunakan karena metode tersebut memiliki nilai presisi dan ketepatan paling tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Noerbambang S, Morimura T. 2005. Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem
Plumbing. Jakarta : Pradnya Paramita.
Suhardiyanto. 2016. Perancangan Sistem Plumbing Instalasi Air Bersih dan Air
Buangan Pada Pembangunan Gedung Perkantoran Bertingkat Tujuh Lantai.
Jurnal Teknik Mesin. 5(3) : 1-8.
Sunarno. 2005. Mekanikal Elektrikal Gedung. Yogyakarta : Andi.
Rinka D, Sururi R, Wardhani E. 2014. Perencanaan Sistem Plumbing Air Limbah
dengan Penerapan Konsep Green Building pada Gedung Panghegar Resort
Dago Golf-Hotel. Jurnal Teknik Lingkungan ITENAS. 2(2) : 1-12.

Anda mungkin juga menyukai