Anda di halaman 1dari 15

TINGKAT KENYAMANAN PENGGUNA TERHADAP TOILET

FAKULTAS TEKNIK UNSYIAH

NAMA : NADA SHAFIRA

NIM : 1504104010073

Jurusan arsitektur dan perencanan

Fakultas teknik

Universitas syiah kuala

2017
Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa semua berkat dan anugerah
yang telah di limpahkannya hingga dapat menyelesaikan penelitian mengenai tingkat
kenyamanan yang di hadirkan toilet fakultas teknik universitas syiah kuala

Tujuan penulisanhasil kajian ini adalah sebagai penelitian bersama . Penyusunan kajian
ini di awali dengan peninjauan lapangan dan studi literatur yang di dapat dari berbagai sumber
Dengan melaksanakan penelitian ini,diharapkan dapat menamabah ilmu juga mengetahui standar
toilet yang ada di fakultas teknik universitas syiah kuala.

Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk di jadikan
sebagai masukan bagi penyusun.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan dn dapat
memperluas informasi dalam rangka menambah serta meningkatkan pengrtahuan khususnya di
bidang arsitektur.

Banda Aceh , 12 juni 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 1


1.2 RUMUSAN MASALAH ...3
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ..3
a. Tujuan penelitian 3
b. Manfaat penelitian ..3
1.4 METODE PENELITIAN 4
a. Sumber data 4
b. Jenis data 4
c. Analisis data ..4

BAB 2 TELAAH PUSTAKA

2.1. SEJARAH PERKEMBANGAN TOILET ..5

2.2 PENGERTIAN TOILET UMUM DAN STANDARNYA 5

2.3 MACAM-MACAM TOILET ..7

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 OBYEK PENELITIAN 9

3.2 DATA /VARIABEL 10

A. Sumber data 10

B. Teknik pengumpulan data 10.

C. Analisis data 11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Toilet adalah fasilitas sanitasi untuk tempat buang air besar dan kecil, tempat cuci
tangan dan muka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sanitasi adalah usaha untuk
membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan
masyarakat.
Dengan definisi sebelumnya dapat di simpulkan bahwa toilet memiliki peran penting
bagi kelangsungan hidup masyarakat dan juga menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat
dalam segi kesehatan juga hal lainnya yang menyangkut dalam kebersihan diri,
Karenanya tidak heran apabila kita bisa menjumpai toilet di hampir setiap bangunan
umum maupun pribadi, yang biasa di gunakan oleh masyarakat atau perorangan dan tidak
terkecuali dengan kampus fakultas teknik universitas syiah kuala yang menyediakan banyak
toilet di setiap sudutnya yang di butuhkan oleh mahasiswa demi kelancaran proses belajar
mengajar yang di lakukan di tempat tersebut.
Kampus teknik menampung lebih dan kurang 1000 mahasiswa, di setiap harinya
aktifitas yang mereka kerjakan di kampus tak pernah putus karenaya membuat kampus
teknik selalu ramai dan tentu saja aktifitas di toilet pun juga tidak terhenti. Di kampus teknik
kita akan menjumpai toilet berada di sudut bangunan dan di dekat pintu masuk ,toilet di
pisahkan antara laki-laki dan perempuan namun dengan jarak yang berjauhan dengan
semestinya dalam satu tempat terdapat dua toilet dan satu washtafel yang juga di lengkapi
dengan cermin.
Nah bebicara tentang kepentingan suatu toilet maka bagimanakah bentuk dan
standard dan tingkat kenyamanan toilet tersebut agar memenuhi kebutuhan juga kepentingan
masyarakat yang memakainya .
Tahun 2004 lalu, Kementerian Negara Pariwisata dan Kebudayaan mengeluarkan
standar yang harus dipatuhi toilet umum,dalam hal ini fasilitas sanitasi yang
mengakomodasi kebutuhan membuang hajat yang digunakan oleh masyarakat umum, tanpa
membedakan usia maupun jenis kelamin dari pengguna tersebut. Standar tersebut antara
lain :
1.PersyaratanRuang:
Ruang untuk buang air besar (WC) P = 80-90 cm, L = 150-160 cm, T = 220-240 cm
Ruang untuk buang air kecil (Urinoir) L = 70-80 cm, T = 40-45 cm
2. Sirkulasi Udara : Mempunyai kelembaban 40 50 %, dengan taraf pergantian udara
yang baik yaitu mencapai angka 15 air-change per jam (dengan suhu normal toilet 20-27
derajat celcius)
3. Pencahayaan : Sistem pencahayaan toilet umum dapat menggunakan pencahayaan
alami dan pencahayaan buatan. Iluminasi standar 100 200 lux.
4.KonstruksiBangunan:
Lantai, kemiringan minimum lantai 1 % dari panjang atau lebar lantai.
Dinding, ubin keramik yang dipasang sebagai pelapis dinding, gysum tahan air atau
bata transram
Langit-langit, terbuat dari lembaran yang cukup kaku dan rangka yang kuat sehingga
memudahkan perawatan dan tidak kotor.
Secara resmi, standar tersebut adalah standar yang harus diberlakukan oleh toilet
umum. Meskipun demikian, hal tersebut tidak melarang toilet yang terdapat di tempat-
tempat lain untuk memenuhi standar yang sama. Selain standar resmi yang tersebut di atas,
ada pula standar universal yang selayaknya diberlakukan pada semua jenis toilet,
yaitu kebersihan.
Standar keseluruhan yang telah di sebutkan merupakan standar yang biasa di
berlakukan pada toilet umum, namun bagaimanakah denagan desai toilet yang berada di
kampus teknik apakah sudah memenuhi standarsebagai toilet kampus yang di gunakan oleh
banyak orang dan bagaimanakan tingkat kenyamanan yang di beriakan oleh desain dan juga
penempatan toilet tersebut di kampus teknik.
Kenyamanan desain toilet yang berada di kampus teknik menjadi kajian saya yang
bertujuan agar mengetahuai apakah toilet yang berada di kampus teknik yang di pergunakan
oleh mahasiswa teknik yang berjumlah kurang lebih 1000 mahasiswa setiap harinya sudah
memenuhi standar, juga tingkat kenyamanan yang di hadirkan toilet bagi pemakai terhadap
desain dan juga penempatan toilet tersebut. Ini menjadi alasan mengapa memilih topik
tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana standar dan desain toilet yang nyaman bagi pengguna (mahasiswa)
2. Bagaimana tingkat kenyamanan yang terdapat di toilet di tekni menurut mahasiswa
teknik

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

a. Tujuan penelitian
1. Mengetahui bagaimana standar dan desain toilet yang nyaman bagi pengguna.
2. Mengetahui bagaimana tingkat kenyamanan yang ada pada toilet teknik berdasarkan
pendapat pengguna.
b. Manfaat penelitian

Dapat dijadikan Sebagai contoh standar yang bisa di gunakan dan di terapkan dalam
mendesain toilet kampus yang nyaman bagi pengguna dan berdasarkan pada kebutuhan
pengguna.
1.4 METODE PENELITIAN

a. Sumber data

1. Studi literatur

Melakukan berbagai kajian literature tentang standar , bentuk desain ,aktifitas dan
kebutuhan toilet.untuk mendapatkan landasan teori dan informasi yang relevan dengann
lingkup studi, seperti peraturan perundangan yang berlaku,hasil-hasil seminar,buku-buku
ilmiah,jurnal dan dokumen yang berkenaan dengan objek penelitian.

2. Kuesioner

Memberikan kuisioner kepada mahasiswa teknik ,kuesioner berupa angket campuran


yaitu angket terbuka dan tertutup.

b. Jenis data

Berdasarkan sumbernya

Data primer dan data sekunder

Berdasarkan sifatnya

Data kualitatif

c. Analisis data

Analisis data menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan gambaran


bagaimana standard an desain toilet yang nyaman bagi pengguna . objek yang di analisa
adalah toilet fekultas teknik universitas syiah kuala .
BAB 2

TELAAH PUSTAKA

2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN TOILET


A. Sebelum masehi
Teknik pemipaan dikenal pada tahun 2000 sebelum masehi pada masa pada
kebudayaan yunani tepatnya di Knossos,pulau kreta.Water closet yang di gunakan masih
sangat sederhana berupa dudukan kayu yang di lubangi dan system mengelontor dari bak
penyimpanan air,toilet berjajar dan tidak memeiliki sekat. Sehingga orang lain dapat melihat
aktifitas ekskresi orang lain dan sebaliknya.
Hal tersebut berkenaan dengan kebudayaan mereka bahwa pembersihan diri itu bukan
hanya rutinitas namun juga ritual

B. Sesudah masehi
Penduduk kerajaan romawi , secara terbuka mengakui bahwa kakus umum adalah
tempat terbaik yang paling sering di kunjungi untuk bersosialisasi.di kota-kota romawi toilet
terletak di tempat-tempat berkumpul yang penting seperti teater dan pemandian.

2.2 PENGERTIAN TOILET UMUM DAN STANDARNYA


A toilet umum
Toilet umum adalah sebuah ruangan yang di rancang lengkap dengan fasilitas-
fasilitasnya yang bersih,aman ,dan hiegenis sehingga masyarakat di sekitar perumahan,area
komersia ,maupun area public dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan fisik,
social, dan psikologis.
Menurut kementrian pekerjaan umum :
Toilet adalah fasilitas sanitasi untuk tempat buang air kecil air besar,tempat cuci
tangandan muka.
Umum adalah tidak menyangkut yang khusus (semuanya) secara meneyeluruh.
Toilet umum dalah fasilitas sanitasi yang mengakomodasi kebutuhan membuang hajat
yang di gunakan oleh masyarakt umum tanpa membedakan usia dari pengguna tersebut.

B . standar toilet
Tahun 2004 lalu, Kementerian Negara Pariwisata dan Kebudayaan mengeluarkan
standar yang harus dipatuhi toilet umum,dalam hal ini fasilitas sanitasi yang
mengakomodasi kebutuhan membuang hajat yang digunakan oleh masyarakat umum, tanpa
membedakan usia maupun jenis kelamin dari pengguna tersebut. Standar tersebut antara
lain :

1.PersyaratanRuang:
Ruang untuk buang air besar (WC) P = 80-90 cm, L = 150-160 cm, T = 220-240 cm
Ruang untuk buang air kecil (Urinoir) L = 70-80 cm, T = 40-45 cm
2. Sirkulasi Udara :
Mempunyai kelembaban 40 50 %, dengan taraf pergantian udara yang baik yaitu
mencapai angka 15 air-change per jam (dengan suhu normal toilet 20-27 derajat
celcius)
3. Pencahayaan :
Sistem pencahayaan toilet umum dapat menggunakan pencahayaan alami dan
pencahayaan buatan. Iluminasi standar 100 200 lux.
4.KonstruksiBangunan:
Lantai, kemiringan minimum lantai 1 % dari panjang atau lebar lantai.
Dinding, ubin keramik yang dipasang sebagai pelapis dinding, gysum tahan air atau
bata transram
Langit-langit, terbuat dari lembaran yang cukup kaku dan rangka yang kuat
sehingga memudahkan perawatan dan tidak kotor.
Secara resmi, standar tersebut adalah standar yang harus diberlakukan oleh toilet
umum. Meskipun demikian, hal tersebut tidak melarang toilet yang terdapat di tempat-
tempat lain untuk memenuhi standar yang sama. Selain standar resmi yang tersebut di atas,
ada pula standar universal yang selayaknya diberlakukan pada semua jenis toilet,
yaitu kebersihan.

2.3 MACAM MACAM TOILET

Terdapat berbagai jenis toilet di seluruh dunia.

Kloset duduk (kloset yang digunakan dengan cara mendudukinya untuk buang air besar)
yang memiliki fasilitas untuk menyiram buangan setelah digunakan adalah jenis toilet yang
paling umum di Barat, sedangkan kloset jongkok (kloset yang digunakan dengan cara
berjongkok di atasnya untuk buang air besar) cukup lazim di Asia Tenggara, Asia Timur
(Republik Rakyat Tiongkok dan Jepang), India, serta masih dapat dijumpai pada toilet
umum di Eropa selatan dan timur (termasuk sebagian Perancis, Yunani, Italia, negara-
negara Balkan, dan negara bekas Uni Soviet.

Kloset jongkok Terdapat pula beberapa cara untuk membersihkan diri setelah menggunakan
toilet. Hal ini bergantung pada norma dan adat setempat maupun sumber daya yang ada.
Di Asia, air digunakan untuk keperluan tersebut, dan biasanya dengan menggunakan tangan
kiri. Di Barat, yang lazim digunakan adalah kertas toilet, dapat juga dengan menggunakan
perlengkapan lain mirip toilet yang disebut bidet.

Ruangan toilet kadang dirancang khusus untuk memudahkan orang cacat. Biasanya toilet
semacam itu cukup luas untuk dapat dimasuki dengan berkursi roda dan pada dindingnya
sering terdapat pegangan yang dapat membantu pengguna toilet menempatkan dirinya.

Toilet rumah

Di negara maju, hampir semua tempat tinggal memiliki paling sedikit sebuah toilet. Toilet di
tempat tinggal pribadi umumnya tidak dipisahkan menurut jenis kelamin. Toilet dapat
berada satu ruangan dengan tempat mandi, dapat pula tidak. Di India baru-baru ini
disarankan agar semua perempuan wajib memiliki toilet.

Toilet umum

Toilet umum di tepi jalan di Perancis, disebut sanisette

Fasilitas umum biasanya menyediakan toilet yang dapat digunakan umum. Biasanya toilet
umum semacam itu terdiri atas kamar-kamar toilet dengan fasilitas cuci tangan di tempat
terpisah. Toilet umum biasanya dipisahkan (yaitu berbeda ruangan) sesuai jenis kelamin
penggunanya, yaitu toilet pria dan toilet wanita. Tempat cuci tangan dapat pula tersedia bagi
kedua jenis kelamin. Toilet umum pria biasanya memiliki tempat buang air kecil terpisah,
dapat berupa urinoir berdesain khusus yang melekat pada dinding untuk digunakan satu
orang ataupun berupa bak atau selokan yang selalu dialiri air untuk digunakan lebih dari
satu orang. Urinoar yang melekat pada dinding biasanya diberi sekat satu sama lain untuk
menjaga privasi penggunanya.

Toilet umum di luar ruangan (di tepi jalan, di sekitar taman, dan sebagainya) bisa disebut
sebagai perabot jalan. Toilet umum semacam ini biasanya dapat digunakan kedua jenis
kelamin, berbentuk kotak yang dapat memiliki peralatan sederhana dan tidak bersaluran air
maupun lebih mewah dan dapat membersihkan diri sendiri setelah digunakan.

Ada pula toilet umum yang dapat dipindahkan sehingga bisa ditempatkan bilamana dan di
mana diperlukan, misalnya pada suatu konser musik di tempat terbuka.

Toilet umum juga dapat berada dalam kendaraan umum. Biasanya terdapat toilet
dalam pesawat terbang, kereta, kapal laut, dan sering pula pada bus dan kapal feri jarak jauh,
namun tidak dalam angkutan dalam kota seperti kereta bawah tanah, trem, dan bus kota.

Toilet umum dapat memungut bayaran dari penggunanya. Pembayaran tersebut dapat
dilakukan dengan:

meletakkan uang pada tempat terbuka yang tidak dijaga,

memasukkan uang ke dalam kotak terkunci berlubang kecil seperti tabungan,


memasukkan uang melalui lubang khusus di sekitar pintu toilet; pintu toilet hanya dapat
dibuka bila uang sudah dimasukkan,

memberikan uang kepada penjaga toilet (yang kadang juga bertanggung jawab sebagai
petugas kebersihan toilet)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 OBYEK PENELITIAN


Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan
kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data
tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan
memo, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian
kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara
mendalam, rinci dan tuntas
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode
penelitian yang di tujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada,yang
berlangsung saat ini atau masa lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau
pengubahan pada variable-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatau kondisi apa
adanya pengambaran kondisi bisa individual atau menggunakan angka-angka
( sukmadinata,2006: 5)
Menggunakan jenis penelitian ini karena untuk mendapatkan gambaran tentang
standar toilet yang seharusnya di aplikasikan pada toilet kampus dan bagaimana
kenyamanan yang di hadirkan pada toilet fakultas teknik.
3.2 DATA /VARIABEL

A. Sumber data
a. Data primer
Sumber data yang di peroleh dari lapangan dari mengamati,mewawancarai
mahasiswa fakultas teknik universitas syiah kuala sebagai pengguna toilet.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam
sumber lainnya yang terdiri dari hasil-hasil studi ,tesis,hasilsurvey,jurnal dan
peraturan pemerintah tentang standar toilet umum . untuk memperkuat penemuan dan
melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara lansung dengan
mahasiswa fakultas teknik universitas syiah kuala .

B. Teknik pengnumpulan data

1. Observasi langsung

Observavsi langsung dalah cara pengambilan data dengan menggunakan


penglihatan atau pengamatan langsung ke lapangan .obsevasi ini di lakukan untuk
melihat bagaimana bentuk desain toilet yang ada di fakultas teknik .

Tujuan menggunakan metode ini untuk mencatat hal-hal, perilaku pengguna, desain
toilet yang ada di fakultas teknik universitas syiah kuala serta dat tentang ukuran dan
sirkulasinya.

2. Mengajukan kuisioner

Mengajukan kuisioner adalah proses memperoleh keterangan dengan mengakujan


beberapa pertanyaan secara tidak langsung dan telas di susun sesederhana mungkin.
Tujuannya agar dapat memperoleh keterangan tanpa mempersulit mahasiswa dan
lebih menghemat waktu .
3. Analisis data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam


pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja.

Dari rumusan di atas dapatlah kita tarik garis besar bahwa analisis data bermaksud
pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri
dari catatan lapangan, komentar peneliti, dokumen berupa laporan, artikel dan
sebagainya.

Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan


data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan
menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif,

Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu tehnik yang menggambarkan dan


menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian
dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga
memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya.
Menurut M. Nazir bahwa tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang di selidiki.

Menggunakan metode analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran menengenai


bentuk,ukuran standar bagi toilet umum yang ada di fakulyts teknik unuversitas syiah
kuala.

Anda mungkin juga menyukai