Anda di halaman 1dari 2

Agregat merupakan material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah dan kerak tungku besi,

yang dipakai secara bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk
suatu beton semen hidraulik atau adukan.[1]

Daftar isi
[sembunyikan]

1Fungsi

2Klasifikasi

o 2.1Agregat alam

o 2.2Agregat buatan

3Referensi

Fungsi[sunting | sunting sumber]


Fungsi agregat adalah sebagai material pengisi dan biasanya menempati sekitar 75 % dari isi total
beton, karena itu pengaruhnya besar terhadap sifat dan daya tahan beton. [1]Misalnya ketahanan
beton terhadap pengaruh pembekuan-pencairan, keadaan basahkering, pemanasanpendinginan
dan abarasikerusakan akibat reaksi kimia.[1] Mengingat bahwa agregat menempati jumlah yang
cukup besar dari volume beton dan sangat mempengaruhi sifat beton, maka perlu kiranya material
ini diberi perhatian yang lebih detail.[1]Disamping itu dapat mengurangi penyusutan akibat
pengerasan beton dan juga mempengaruhi koefisien pemuaian akibat panas. [1] Pemilihan jenis
agregat yang akan digunakan tergantung pada mutu agregat, ketersediannya di lokasi, harga serta
jenis konstruksi yang akan menggunakannya.[1]

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]


Berdasarkan asal pembentukannya agregat diklasisifikasikan kedalam batuan beku,
batuan sedimen, dan batuan metamorf.[2] Sedangkan berdasarkan proses pengolahannya agregat
digolongkan menjadi 2 (dua) macam, yaitu agregat alam dan agregat buatan. [2]

Agregat alam[sunting | sunting sumber]


Agregat alam merupakan agregat yang bentuknya alami, terbentuk berdasarkan aliran air sungai
dan degradasi.[2] Agregat yang terbentuk dari aliran air sungai berbentuk bulat dan licin, sedangkan
agregat yang terbentuk dari proses degradasi berbentuk kubus (bersudut) dan permukaannya kasar.
[2]

Permintaan akan agregat alam yang berbentu kubus atau bersudut, mempunyai permukaan kasar,
dan bergradasi baik yang semakin banya tidak mungkin seluruhnya dapat dipenuhi oleh degradasi
alami.[2] Oleh karena itu, agregat alam juga dapat dibentuk dengan cara pengolahan. [2] Penggunaan
alat pemecah batu (crusher stone) yang terkontrol dapat membentuk agregat sesuai bentuk yang
dibutuhkan. Terutama untuk pembangunan jalan.[2] Agregat alam yang berasal dari tempat terbuka
disebut pitrun, sedangkan yang berasal dari tempat tertutup disebut bankrun. [2]

Agregat buatan[sunting | sunting sumber]


Agregat buatan merupakan agregat yang berasal dari hasil sambingan pabrik-pabrik semen dan
mesin pemecah batu.[2] Agregat buatan sering disebut filler (material yang berukuran lebih kecil dari
0,075 mm).[2]

Anda mungkin juga menyukai