Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH STATISTIKA

Dosen Pengampu :
1. Titis Dewi Anggalini S.Pd, S.I.P, M.P.A
2. Lutfia Septiningrum S.si, M.Stat

Nama Anggota Kelompok:


 Latifah Nur’aini (22417141121)
 Tiara Restu Pramudya (22417144056)
 Devita Berliana Kurniasari (22417144060)
 Alfin Baihaqi (22417144062)
 Muhammad Rifadi Hutama (22417144068)
 Nurul Rahma Ningrum (22417144069)
 Ayu Wanda Febrian (22417144073)
 Afifah Alya Khoirunnisa (22417144079)
 Dani Egita W (22417144082)

Program Studi Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik


Universitas Negeri Yogyakarta
Topik Utama : Kualitas Fasilitas prasarana di Universitas Negeri Yogyakrata.
kelompok 3

1. Dani Egita W /22417144082

Variabel : Kinerja Pelayanan Perpustakaan UNY

Indikator :

a. Ketersediaan judul yang dibutuhkan (Required Titles Availability).

Ketersedian buku yang dibutuhkan di UPT perpustakaan universitas negeri


yogyakarta,mengalami peningkatan tiap tahunya,sehingga koleksinya lengkap.tapi
dibandingkan kebutuhan buku yang dicari dengan ketersedian buku,masih belum
ada balance terutama buku-buku klasik dari luar yang jumlahnya terbatas atau
tidak tersedia.

b. Kecepatan Pinjam Antar Perpustakaan (Speed of Interlibrary Lending) kecepatan


pinjaman buku di UPT perpustakaan UNY menjadi hal yang tidak begitu efektif
dan efisien,jika dilihat dari waktu dan proses peminjaman yang masih dilakukan
secara manual,belum tergitalisasi,sehingga jika orang yang mengurusi
peminjaman sedikit atau oarang yang meminjam buku banyak,maka akan ada
penumpukan orang sehingga pelayanannya menjad lama.

c. Jam Buka Layanan terhadap Kebutuhan (Hours Open Compared to Demand) jam
buka layanan perpustaakaan di UNY masih sangat terbatas,karena jam operasinya
yang singkat hanya dari jam 8.00 pagi sampai 4.30 padahal perpustakaan menjadi
tempat yang nyaman dan tidak bising untuk membaca atau mengerjakan
tugas,saat atau sesudah pulang dari kegiatan perkuliahan.seperti di Digital library
UNY yang buka hingga jam 9.00 malam

Teori :

Secara bahasa perpustakaan berasal dari kata pustaka dan imbuhan


an,pustaka yang berati buku atau kitab dan an menjadikan perpustakaan
bermakana kumpulan tempat menyimpan buku-buku.menurut Taslimah Yusuf
(1966) perpustakaan adalah tempat menyimpan berbagai jenis bahan bacaan.

a. Ketersediaan judul yang dibutuhkan (Required Titles Availability).

berapa banyak judul koleksi perpustakaan yang diminta oleh pengguna. indikator
kinerja digunakan untuk mengevaluasi kesesuaian koleksi dengan kebutuhan
pengguna. Persentase judul disini berarti judul yang dibutuhkan oleh minimal satu
pengguna jika judul tersebut merupakan koleksi perpustakaan.

b. Kecepatan Pinjam Antar Perpustakaan (Speed of Interlibrary Lending)


Tujuan dari indikator kinerja ini adalah untuk memperkirakan lamanya waktu
yang diperlukan untuk keberhasilan penyelesaian pinjaman antar perpustakaan
atau pengiriman informasi dari permintaan hingga pengiriman permintaan.

c. Jam Buka Layanan terhadap Kebutuhan (Hours Open Compared to Demand)


pengukuran indikator kinerja ini bertujuan untuk menilai sejauh mana jam buka
perpustakaan memenuhi kebutuhan pengguna. Informasi tentang jam buka yang
diinginkan pengguna diperoleh melalui survei.

Referensi : INDIKATOR KINERJA PERPUSTAKAAN MENURUT ISO 11620: 2008

2. Muhammad Rifadi Hutama / 22417144063

Variebel : Jauhnya dan tidak efisien tempat parkir di uny

Indikator :

a. adanya lahan parkir: di uny lahan parkir itu sangat banyak dan bahkan ada gedung
tersendiri bagi tempat parkir motor dan mobil. Namun karena lahan parkir
tersebut banyak yang jauh jauh dari gedung yang akan di masuki mahasiswa maka
menjadikan gedung tersebut luas tapi tidak efisien.
b. lahan parkir terbuka: lahan parkir tebuka yang ada di setiap fakultas, sangatlah
kecil sehingga bagi mahasiswa/I yang tidak kebagian harus mencari parkir lain di
tempat yang agak jauh dari tujuannya.

Teorinya:

Wandi (2020) menyebutkan dalam penelitiannya, parkir adalah bagan yang tak terpisah
dari sistem transportasi secara menyeluruh.

a. Lahan parkir UNY, bagian yang krusial karena lahan parkir yang dekat dengan
tujuan adalah hal yang diperebutkan. Sementara itu, lahan yang jauh dari tujuan
adalah suatu yang tidak efisien dan membuang waktu.
b. Lahan parkir tebuka, beberapa lahan parkir yang terbuka yang tersebar di
beberapa gedung UNY menjadi incaran para mahasiswa/i. pasalnya lahan lahan
terbuka ini sangat dekat tujuan namun sangat sempit. Oleh karenya mahasiswa
uny yang lebih milih efisien namun sempit dibandingkan luas namun memakan
banyak waktu.

Referensi ; Wandi (2020), ANALSIS KARAKTERISTIK PARKIR KAMPUS FAKULTAS TEKNIK


UNHAS. ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR KAMPUS FAKULTAS TEKNIK UNHAS, 1-13.
3. Tiara Restu Pramudya / 22417144056

Variabel : Kepuasan Pelayanan Kopma UNY

Indikator :

a. Harga barang : Ada beberapa barang yang dijual tanpa label harga di etalase yang
menyebabkan sang pembeli merasa kesulitan mengakses harga, sehingga ada yang
memilih untuk tidak jadi membelinya.

b. Kondisi ruangan : Ukuran ruangan masih kurang luas ditambah saat siang hari
banyak mahasiswa berdatangan, sehingga ruangan menjadi pengap karena
berdesakan.

Teorinya :

Menurut Rambat Lupiyoadi (2013: 18) menyatakan bahwa, untuk mencapai kualitas terbaik,
pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan
konsumen kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.

a. Harga barang : Harga barang sangat mempengaruhi suatu nilai jual produk, apabila
harga tidak tertera maka bisa mengurangi nilai jualnya.

b. Kondisi ruangan : Bentuk ruangan / toko juga merupakan aspek yang perlu
diperhatikan, pembeli merasa nyaman apabila disediakan tempat yang luas,
sehingga tidak perlu berdesakan di keramaian.

Referensi : Utami, Arum Puspa. 2016. "Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen di Minimarket Kopma Universitas Negeri Yogyakarta" dalam Jurnal
Pendidikan dan Ekonomi, Volume 5, Nomor 6 (halaman 474). Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta.

4. Afifah Alya Khoirunnisa / 22417144079

Variable : Kebersihan Masjid di Universitas Negeri Yogyakarta


Indikator :

a. Kebersihan tempat wudhu dan masjid: menjaga kebersihan tempat wudhu serta
masjid merupakan prioritas utama agar jamaah yang akan melaksanakan sholat
terhindar dari hadats dan najis.

b. Ketersediaan peralatan sholat: Dalam menjalankan ibadah sholat diperlukan


adanya peralatan sholat yang bersih dan wangi sehingga dalam melaksanakan
ibadah sholat dapat berjalan dengan khusyuk. Peralatan sholat ini dapat berupa
mukena, sarung, serta sajadah.

Teorinya :

Menurut Hardiana (2018:501) Kebersihan lingkungan mempunyai arti sebuah keadaan


bebas dari kotoran, termasuk diantaranya, debu, sampah, dan bau.

a. Kebersihan merupakan hal yang sangat dijunjung tinggi oleh agama Islam
khususnya dalam pelaksanaan ibadah. Sehingga penting untuk menjaga
kebersihan tempat wudhu serta masjid agar terhindar dari hadats dan najis serta
kondisi yang bersih akan memberikan kesan nyaman dan sehat.

b. Kelengkapan dan ketersediaan peralatan ibadah merupakan salah satu hal penting
yang harus disediakan dan ada di masjid. Namun, kebersihan dan kesucian alat
ibadah juga harus menjadi prioritas utama agar menciptakan kenyamanan dalam
beribadah.

Referensi: Hidayatullah, Hidayatullah (2017) Dampak Kegiatan Keagamaan Mahasiswa


Terhadap Kebersihan dan Kenyamanan Masjid (Studi Kasus Masjid Kampus
Abdurrahman Ismail Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin). Skripsi, Tarbiyah
dan Keguruan.

5. Devita Berliana Kurniasari / 22417144060


Variabel : Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Foodcourt UNY

Indikator :

a. Variasi produk : Foodcourt UNY menyediakan ragam barang dagang (makanan


dan minuman) yang lebih bervariatif dibandingkan dengan kantin yang terdapat di
masing-masing fakultas. Hal ini membuat banyak mahasiswa lebih tertarik
berkunjung kesana.

(dapat ditinjau dengan indikator Empathy (empati) yang berarti bahwa perusahaan
memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan
pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan.)

b. Ketersediaan Fasilitas : Foodcourt UNY memiliki fasilitas tempat duduk dengan


konsep pendopo dan gazebo sehingga nyaman apabila digunakan untuk
menikmati makanan atau sekedar nongkrong bersenda gurau. Akan tetapi fasilitas
ini tidak cukup menampung banyaknya pengunjung yang datang.

(dapat ditinjau dengan indikator Tangibels (bukti fisik) berkenaan dengan


penampilan fisik fasilitas layanan.)

c. Pelayanan : Para karyawan foodcourt memberikan pelayanan serta merespon


permintaan para pelanggan dengan baik

(dapat ditinjau dengan indikator Responsiveness (daya tanggap) berkenaan dengan


kesediaan dan kemampuan penyedia layanan untuk membantu para pelanggan)

Teorinya :

Menurut Septiza (2008) mengemukakan bahwa “Kantin adalah: salah satu tempat yang
menyediakan makanan dan minuman siap di konsumsi, kantin adalah tempat usaha komersial
yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman. Kantin merupakan salah
satu fasilitas umum, yang keberadaannya selain sebagai tempat untuk menjual makanan dan
minuman, tetapi juga sebagai tempat bertemunya segala macam masyarakat, dalam hal ini
mahasiswa maupun karyawan yang berada di lingkungan kampus yang menjadi konsumen.

a. Variasi produk merupakan keanekaragaman produk yang didasari pada ukuran,


harga, penampilan, atau ciri fisik lainnya sebagai unsur pembeda. Hal ini penting
guna meningkatkan kinerja produk serta menarik daya pikat konsumen.

b. Ketersediaan fasilitas merupakan hal penting guna menunjang kebutuhan utama


yang dibutuhkan dalam kelangsungan hidup sehari-hari.

c. Pelayanan kantin UNY (foodcourt) merupakan hal yang penting untuk


memberikan layanan dukungan bagi kesehatan warga (pelanggan) dengan upaya
penyediaan makanan utama yang bergizi, higienis, serta aman dikonsumsi.

Referensi : (PDF) PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KUALITAS PELAYANAN KANTIN


DEDE UNIVERSITAS NEGERI PADANG (2017)

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jhet/article/download/7177/5626

6. Nurul Rahma Ningrum / 22417144069

Variabel : Kemudahan Akses Fasilitas Digital Library di Universitas Negeri Yogyakarta


Indikator :
a. Kelengkapan fasilitas : Fasilitas IT yang tersedia seperti, wifi, komputer user,
video conference, firewall fortinate fortigate, dengan menggunakan fasilitas ini
pemustaka dapat mudah untuk mengakses koleksi digital yang terdapat di digital
library. Koleksi ini juga membuat para mahasiswa dan pustakawan menjadi
tertarik untuk berkunjung di digital library.

b. Ketersediaan koleksi : Ebook disajikan dalam bentuk 3D flipbook, koleksi skripsi,


tesis dan disertasi dengan akses terbatas (menggunakan PC Digital Library), E-
journal UNY, Jurnal dan ebook yang dilanggan, sehingga mempermudah
pemustaka dalam membaca koleksi daripada buku secara fisik di perpustakaan
konvensional.

c. Kemudahan akses layanan akses informasi : Dalam melayani kebutuhan


pemustaka Universitas Negeri Yogyakarta dalam mencari sumber literasi
informasi, pemustaka dapat menggunakan komputer yang berada di digital library
baik di perpustakaan pusat maupun komputer dirumah dengan cara cepat dan
mudah yang dapat diakses pada website
https://uny.id/aksesdigilib. Dengan melalui website mempermudah kita bisa
mengakses informasi tentang layanan di digital library UNY dimanapun dan
kapanpun.

Teorinya :
Menurut Arms (2001: 2) menjelaskan bahwa, perpustakaan digital adalah suatu koleksi
informasi, dimana informasi disimpan dalam format digital dan dapat diakses melalui jaringan.

a. Kelengkapan fasilitas keberadaan di digital library sangat penting karena dapat


digunakan sebagai alat pelengkap dalam proses belajar mahasiswa sekaligus
sebagai alat pembangkit minat dan motivasi mahasiswa dalam menunjang belajar
di kampus.

b. Ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan yang cukup memadai


jumlah koleksinya supaya koleksi tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa
dan pemustaka dalam memperoleh informasi secara maksimal. Tentu koleksi
sebagai sumber informasi harus menjadi hal utama untuk selalu dikembangkan
dalam digital library dengan selalu menghadirkan koleksi terkini dan dapat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Kemudahan akses layanan digital library adalah suatu tingkatan dimana seseorang
menggunakan sebuah layanan yang digunakan dengan mudah tanpa dibutuhkan
banyak usaha. Dengan ini layanan harus dibuat secara praktis agar para
pengunjung dapat mendapat akses layanan yang maksimal.

Referensi : Subrata, G. (2009). Perpustakaan Digital. Universitas Negri Malang.


Widayanti, Y. (2015). Pengelolaan perpustakaan digital. LIBRARIA: Jurnal Perpustakaan, 3(1),
125-137.

7. Latifah Nur’aini / 22417141121

Variabel : Museum Pendidikan Indonesia

Indikator :

a. Aksesibilitas bagi difabel

Fasilitas yang ramah bagi difabel atau akses yang memudahkan difabel untuk
masuk ke Museum Pendidikan Indonesia belum tersedia. Pintu masuk utama dari
Museum Pendidikan Indonesia masih berupa tangga fisik yang menyulitkan
penyandang difabel untuk mengakses Museum Pendidikan Indonesia. Kondisi
didalam museumpun banyak sekali yang tidak sesuai dengan aksesibilitas bagi
penyandang difabel. Belum ada fasilitas inklusi pada Museum Pendidikan
Indonesia yang sesuai dengan standar.

b. Frekuensi kedatangan pengunjung

Museum Pendidikan Indonesia perlu untuk menggalakkan program kunjung


museum yang lebih masif lagi. Banyak sekali mahasiswa Universitas Negeri
Yogyakarta yang ternyata belum pernah memasukki Museum Pendidikan
Indonesia. Frekuensi pengunjung perlu ditingkatkan kembali melalui inovasi –
inovasi yang diinisiasi oleh Museum Pendidikan Indonesia guna menambah
frekuensi kedatangan pengunjung

Teorinya :
a. Aksesibilitas adalah kemudahan bagi difabel untuk mewujudkan kesamaan
kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan kehidupan seperti kemudahan
dalam bergerak melalui dan menggunakan bangunan dan lingkungan dengan
memperhatikan kelancaran dan kelayakan yang berkaitan dengan masalah
komponen sirkulasi, visual dan setting. Oleh karena itu, aksesibilitas harus
diterapkan secara optimal untuk mewujudkan kesempatan yang sama dalam
mencapai kehidupan dan aspek kehidupan serta membutuhkan kemudahan dan
keamanan akses bagi seluruh penggunanya.

b. Tingkat persepsi daya tarik koleksi museum dipengaruhi oleh latar belakang
pekerjaan pengunjung dan tingkat frekuensi kunjungan yang rendah menciptakan
entry respond yang baik. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas
keatraktifan dan informasi koleksi yang lebih menarik serta meningkatkan sarana
dan prasarana untuk mendukung aktifitas pengunjung di museum.

Referensi : DARMASTUTI, FARIKHA RATNA. KAJIAN DAYA TARIK KOLEKSI DAN


PERSEPSI PENGUNJUNG PADA MUSEUM SANDI YOGYAKARTA. 2016. PhD Thesis.
Universitas Gadjah Mada.

LUBIS, Hendra Arif KH. Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi
Kasus: Lapangan Merdeka. 2008. PhD Thesis. Universitas Sumatera Utara.

8. Alfin Bahaqi / 22417144062

Variabel : Kualitas Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta

Indikator :

a. Kelengkapan fasilitas : Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta terdiri


dari Area Gor indoor yang mampu menapung kurang lebih 5000 tempat duduk,
memiliki 30 pintu keluar yang bisa mempercepat arus keluar penonton dan
pemain jika terjadi hal-hal yang membahayakan/ bencana alam. Jumlah toilet
yang tersedia di GOR UNY berjumlah 52 toilet yang tersebar di lanta1,2,3.
Memiliki ruangan- ruangan yang siap digunakan dalam kegiatan event dan bisa
disesuakan dengan kebutuhan / multifungsi dilengkapi dengan Genset. Supply
pompa setuan keamanan yang memadai serta termpat parkir yang luas dan terpadu
dalam suatu tempat dan berada disekitar GOR UNY dengan kapasitas banyak.
Sarana dan prasarana olahraga diantaranya hall bulutangkis, lapangan basket
outdoor, lapangan takraw, lapangan voli outdoor, lapangan voli pasir.

b. Kemudahan akses informasi: Dalam kebutuhan mencari informasi tentang fasilitas


Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta dapat mengakses Profil GOR
UNY | gor.uny.ac.id Dengan melalui website tersebut dapat mempermudah kita
dalam mengakses informasi tentang layanan GOR UNY.

Teorinya :

Kamus Umum Bahasa Indonesia/KBBI (Balai Pustaka, 1995), Gelanggang olahraga adalah
ruang yang menjadi lapangan temoat menyabung ayam, bertinju, berpacu (kuda), olahraga dan
sebagainya.

a. Kelengkapan fasilitas keberadaan Gedung Olahraga Universitas Negeri


Yogyakarta sangat penting karena dapat digunakan sebagai alat perlengkapan
dalam terlaksananya kegiatan olahraga/ Event mahasiswa maupun masyarakat
umum.

b. Kemudahan akses informasi Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta


adalah suatu kemudahan dimana seseorang dapat menggunakan sebuah website
dengan mudah untuk memperoleh informasi tentang GOR UNY tanpa banyak
usaha. Dengan ini layanan harus dibuat secara praktis agar para pengguna
fasilitas GOR UNY dapat mengakses layanan yang maksimal.

Referensi : (PDF) Analisis Standarisasi Fasilitas Gedung Olahraga Universitas Negeri


Yogyakarta (researchgate.net)

9. Ayu Wanda Febrian/ 22417144073


Variabel : Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Kolam Renang FIK UNY

Indikator :

a. Ketersediaan Fasilitas Kolam Renang : Tersediannya fasilitas kolam renang ini


dapat menunjang dalam kegiatan pembelajaran diluar kelas pada program studi
yang terkait yaitu yang berhubungan dengan keolahragaan, selain untuk
pembelajaran prodi keolahragaan, kolam renang FIK UNY juga dapat digunakan
oleh masyarakat umum. Kolam renang FIK UNY memiliki beberapa fasilitas
diantaranya seperti tempat ganti (tempat bilas atau pemandian), loker
penyimpanan barang. Akan tetapi ketersediaan tempat bilas atau tempat ganti
tersebut dinilai masih kurang memadai dikarenakan banyak keran yang
mengalami kebocoran serta beberapa ada yang rusak.

b. Kebersihan Kolam Renang : Kebersihan kolam renang sebagai fasilitas UNY


sudah cukup bersih, sehingga akan menunjang kenyamanan para pengunjungnya.

c. Pelayanan : Para karyawan yang ada di kolam renang memberikan pelayanan serta
merespon pengunjung dengan baik dan ramah.

Teori :

Kolam renang merupakan sebagai tempat dimana orang bisa melakukan suatu kegiatan
pemandian atau membersihkan badan, baik dengan tujuan untuk berolahraga ataupun hanya
sekedar untuk berekreasi dan bersenang-senang. Adapun beberapa pengertian terkait kolam
renang salah satunya yang dikemukakan oleh Menteri Kesehatan dalam Permenkes No.
061/Menkes/Per/I/1991 dalam Rozanto (2015), tentang persyaratan kesehatan kolam renang dan
pemandian umum menyatakan “kolam renang adalah suatu usaha bagi umum yang
menyediakan tempat untuk berenang, berekreasi, berolahraga serta juga pelayanan lainnya
menggunakan air bersih yang telah diolah”.

a. Ketersediaan fasilitas olahraga merupakan kebutuhan pokok masyarakat dalam


melakukan kegiatan olahraga renang. Semakin banyak fasilitas yang ada, maka
semakin mudah masyarakat menggunakan dan memanfaatkan fasilitas tersebut
untuk keperluan olahraga. Dengan demikian, fasilitas tersebut dapat
mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam melakukan olahraga.

b. Kelayakan pada sebuah kolam renang juga harus diperhatikan dari segi
kebersihannya, mulai dari kejernihan air kolam, kadar pH air kolam, hingga area
sekitar kolam yang akan menarik minat pengunjung.

c. Selain itu, pelayanan serta pengawasan pada pengunjung juga harus dioptimalkan
agar dapat meningkatkan minat pengunjung.

Referensi : View of ANALISIS KELAYAKAN KOLAM RENANG. (2023). Unib.ac.id.

Variabel yang kami pilih adalah : Kemudahan Akses Fasilitas Digital Library di Universitas
Negeri Yogyakarta dengan menggunakan Indikator: 1) Kemudahan akses layanan akses
informasi; 2) Jam Buka Layanan terhadap Kebutuhan (Hours Open Compared to Demand);
3) . Frekuensi kedatangan pengunjung; 4)Ketersediaan lahan parkir; 5) Aksesibilitas bagi
difabel; 6)kelengkapan fasilitas . Alasannya adalah variabel dan indikator tersebut cukup
sederhana dan bisa digunakan secara praktis untuk melakukan pengambilan data nanti

Anda mungkin juga menyukai